Cantik Terlihat Jelek - Bab 132 Mengetahui Kebenaran

Gabriel tersenyum dengan senyuman yang menyedihkan, Gabriel bersama dia selama empat tahun, jangankan ciuman, pelukkan saja dia merasa sangat berharga, awalnya dia kira, kehilangan Sherin, dia tidak akan mencintai wanita lain lagi, tetapi ? Saat ini, dia demi wanita itu, nyawa pun dia tidak mau ?

Memejamkan mata, kemudian membuka lagi, dia mengeluarkan HP, kemudian foto, kirim ke Ibu Devan.

Untuk beberapa hal, Gabriel yang muncul, hanya membuat Devan merasa jijik, apabila, membiarkan Ibu Devan yang muncul, anak dia, karena seorang wanita, tidak mau nyawanya, dia pasti tidak akan membiarkan begitu saja, Gabriel ingin melihat, Mertuanya bagaimana bisa memberikan dia keadilan ?

Kemudian, dia juga mengirim foto tersebut ke ayahnya, dengan voice note dia berkata : " Pa, kamu lihat, apakah ini adalah ibu kandung Simon ? " Karena waktu sudah lama, mungkin dia tidak salah melihat, pada tahun itu, wanita ini yang muncul di karpet merah.

Didalam pikiran Clover menjadi kosong, kemudian dia bereaksi, mengulurkan tangan ingin mendorongnya, tetapi kedua tangannya ditahan Devan.

Devan bernafas dengan kasar, setelah merasakan kepuasan ini, nafsu dia yang tenggelam selama empat tahun, akhirnya terbangun, larangan terhadap tubuhnya langsung terlepas, seperti binatang buas yang lapar ,menyala dalam waktu sejenak, gerakkan mulutnya, dari awalnya yang kasar mulai menjadi halus.

Clover ingin menendang dia dengan kaki, tetapi kedua kakinya dijepit diantara kedua kakinya, merasa sangat marah sangat cemas.

Devan menghadap ke dalam rumah, dan dia menghadap ke luar rumah, jadi, saat dia membuka mata, dia bisa sangat jelas melihat, tidak jauh dari mereka jaraknya kurang lebih 5 meter, sebuah taksi berhenti, didalam taksi, duduk seorang wanita, jika bukan Gabriel, siapakah itu ?

Ekspresinya berubah, merasa perjuangan dia selama empat tahun disaat ini, semuanya berubah menjadi abu.

Kemudian, kondisi seperti ini semuanya karena dia dipaksa, tetapi didalam hatinya merasa bersalah dan menyesal.

Jantungnya berdebar dengan kencang, memejamkan mata, kemudian, dia mendengar suara mesin mobil dinyalakan, dia membuka mata, mobil yang tadinya masih berhenti disana tiba-tiba hilang.

Dia membuka mulut dan mengigit Devan, saat dia merasa sakit, Clover dengan kuat mendorongnya.

" Devan, apakah kamu sudah gila. "

Setelah berkata, mendorong dia keluar, " Pong " suara pintu merapat.

Dia menyandar dan terduduk perlahan-lahan di pintu, pikirannya penuh dengan tatapan Gabriel tadi, penuh dengan kebencian.

Dengan langkah yang buru-buru berlari ke kamar, buru-buru dia mengeluarkan HP, menelepon ke nomor Yuta.

Karena perbedaan waktu, di Yuta sana, sekarang adalah pagi hari.

" hello, Clover, ada apa ? Pagi-pagi kamu menelepon ? "

" Yuta, tadi Gabriel melihat aku bersama dengan Devan, bagaimana ? Kita.... Kita tadi saling berpelukan, aku.. aku... Harus bagaimana ? " Dia mulai merasa cemas.

Yuta terdiam sesaat, baru berkata, "Clover, kamu jangan cemas dulu, jangan lupa, kamu sekarang adalah Clover, bukan Sherin lagi."

Dia adalah Clover.... Dia adalah..... Benar, penampilan dia sekarang adalah Clover, bukan Sherin lagi, yang dilihat Gabriel tadi bukan Sherin, tetapi, dia masih merasa bersalah, harus bagaimana?

Disaat ini, di rumah luar negeri

" Dongdong.... " Ketika. Pintu yang digedor, membuat Felice merasa kesal.

Dia baru saja tertidur, bangun, membuka pintu, Helena langsung memanggilnya disisinya. " Kakak, tengah malam, kamu sedang buat apa ? Orang lain perlu tidur juga ? " Felice berkata, kemudian berbaring lagi.

Helena Membuka lampu di sebelah kasurnya, cahaya sangat terang membuat Felice mengambil bantal menutup matanya, " Kakak, apa yang kamu lakukan ? "

" Adik, cepat bantu kakak memikirkan ide, kamu lihat Devan ini, Tadinya masih dirumah sakit, sekarang karena seorang wanita, nyawanya dia juga tidak peduli lagi, tengah malam dia mencari wanita itu, ditangkap basah oleh Gabriel, ini... Ini harus bagaimana ? " Kata Helena, menarik bantal yang diatas, memberikan HP nya ke Felice.

Felice melihat keatas dan memutarkan bola mata, dengan terpaksa dia mengambil HP itu, " ini adalah anakmu, kamu kalau ingin diskusi, kamu juga harusnya diskusi dengan kakak iparmu ? kenapa kamu mencari aku ?”

" Kakak iparku suka emosi, hari ini tensi dia naik lagi, aku takut dia malah marah ? "

Felice mengerutkan alis, kemudian dia berdiri, " tadi kamu bilang, anakmu sakit, didalam mimpi dia memanggil nama Sherin ? ini lagi wanita dari mana ? “

Helena menggelengkan kepala, “ aku juga tidak tau ? ini…. Ini Gabriel yang kirim ke aku tadi, coba kamu lihat … … “

Felice menghelakan nafas, dan membuka lampu kamar, kemudian mengambil kacamata di sebelah kasur dan memakainya, ini baru melihat ke HP.

Di HP, Devan memakai baju pasien, wajahnya tidak jelas, tetapi bayangan ini, sangat jelas adalah dia.

Wanita itu, dia memperbesar fotonya, jarinya yang panjang double klik ke layar, lalu menekan dan memperbesar gambar.

Saat wanita itu muncul di hadapannya, dia " Ahh... " Berteriak, melempar HP ke kasur.

Darah didalam tubuhnya semua mengalir ke atas, kepala mulai merasa pusing.

Dia memegang wajahnya, nafasnya sedikit sesak.

" adik, ada apa dengan kamu ? " Helena kembali melihat foto, memperbesar wajahnya, membuat dia merasa pernah melihat, tiba-tiba dia teringat sesuatu, tatapan Helena sendiri terlihat sangat terkejut.

Setelah beberapa saat kemudian, Felice baru bisa merasa tenang, dia mengambil obat penenang diatas meja dan memasukan ke mulut.

Dengan ini dia baru merasa tenang.

Saat dia mendongak melihat Helena, dia melihat, Helena sedang terbengong, dia menggoyang lengan dia, “ Kak, ada apa dengan kamu ? “

Helena terbengong, kemudian bereaksi, “ Adik, aku tahu siapa wanita ini. Dia adalah Make-up artis dari CX kosmetik, benar, itu dia. “

Felice mengerutkan alis “ kamu, kenal dia ? “ didalam hatinya dia meragukan, Devan mengatakan bahwa Sherin sudah meninggal, lagipula, sudah banyak tahun, karena Sherin, dia tidak pernah melihat dia melakukan hal ini, tetapi, wanita ini, jelas-jelas dia adalah Sherin ? dia meninggal ? tetapi, apabila dia sudah meninggal, Devan benar-benar mencintainya, kenapa dia harus menderita seperti ini ? mengapa dia mau menikahi Gabriel ?

Feeling dia mengatakan, di antara ini pasti ada misteri.

Akhirnya darimana masalah berasal terungkap, tetapi, dia takut Helena mengkhawatirkannya, dia tidak mengatakan lagi, dia hanya bilang : “ baiklah, kamu istirahat dulu, kamu sudah mengetahui siapa wanita ini, jadi, besok, aku temani kamu mencari dia. “ sambil berkata, dia memberikan HP di atas selimut ke Helena.

Helena menganggukkan kepala, “ baiklah, kamu besok temani aku, gadis ini, terlihat seperti anak baik-baik, kenapa dia tidak tahu batasan ? Devan sudah mempunyai istri, tidak sayang pula dengan nyawanya, ini …. “

“ baiklah, baiklah, jangan bahas lagi, kamu pergi tidur. “ didalam pikiran Felice sedikit kacau, dia mengusir Helena untuk pergi.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu