Cantik Terlihat Jelek - Bab 280 Serangan Balik

Suya khawatir, kemudian menelepon ke rumah, bilang kalau beberapa saat ini ia ingin tinggal dan menemani Mikasa.

Pada awalnya keluarga Suya sangat menentang hubungannya dengan Mikasa, tapi di kemudian hari, setelah tahu Mikasa menyelamatkan nyawa Suya, Mama Suya mengakui Mikasa sebagai putri angkatnya.

Selama bertahun-tahun, mereka memperlakukan Mikasa dengan baik, sebelumnya saat tahu ayahnya sakit, menyuruh Suya mengirimkannya uang, sifat Mikasa keras, tidak bersedia menyusahkan keluarga Suya, maka dari itu, ditolak.

Malam ini, mereka berdua duduk berdekatan dan bicara banyak hal, tidak sekali dua kali Mikasa sangat merasa bersyukur, meskipun dalam hal keluarga, hal percintaan, tidak berjalan sesuai keinginan, tapi, malah membuatnya mendapatkan pertemanan yang paling jarang ditemukan di dunia ini.

Ia tirak berani berpikir kalau hari ini tidak ada Suya, apa yang harus ia lakukan?

Mikasa itu tidak peduli malamnya mau tidur selarut apa, jam biologis tubuhnya membangunkannya jam 7.30 pagi, ia meregangkan tubuhnya, “suamiku, bang......”. Sisa kata-katanya, ia telan kembali, saat berbalik badan dan melihat wajah Suya yang terlelap.

Mikasa, kamu sudah bercerai.

Ia berkata pada dirinya sendiri dalam hati, segera setelahnya, bangkit berdiri.

Membuka pintu kamar, langsung mencium aroma bubur.

Di dapur, ada seorang wanita paruh baya yang sangat sibuk, mendengar ada suara, ia menoleh, melihat Mikasa, “nona Mikasa, Anda sudah bangun, sarapan segera siap, tunggu sebentar ya.”

Mikasa sekarang baru lihat dengan jelas, ini pembantu dari rumah Suya, “bibi, kenapa bisa datang ke sini?”

“Nona bilang makanan di luar tidak higienis, nona makan pemilih, memberiku perintah untuk datang dan masak untuk kalian.” selesai bicara, ia meletakkan telur yang sudah matang dan pancake tipis di meja.

“Nona Mikasa, makan dulu saja, tunggu nona bangun, aku buatkan lagi untuknya.”

Mikasa mengangguk, saat ini, ia sangat cemburu pada Suya, di keluarga suya ada 2 orang putra, seorang putri, cinta Mama dan papanya Suya pada putrinya, sungguh jarang ditemukan, mungkin bisa disebut juga sebagai sayang segala hal yang berkaitan dengannya, beberapa tahun ini, Mikasa juga ikut menikmati banyak sekali perlakuan khusus.

“Suya sungguh beruntung, ada kalian semua yang menyayanginya.” kalimat yang menunjukkan rasa syukur itu, tak bisa ditahan dan terucap.

“ckck, kamu sendiri kan dimanjakan nona ini, memangnya tidak bahagia?”

Mikasa menoleh saat mendengar suara itu, langsung melihat Suya bersender di tembok tanpa alas kaki, rambut panjangnya berantakan, menarik bangku, pergi ke pintu mengambil sepasang sendal dan menaruhnya di lantai, “benar, tentu saja bahagia, nona besar, cepat pakai sendalnya, sudah jadi ibu, kenapa sama sekali tak tahu cara menyayangi diri sendiri.”

Suya mengulurkan kedua tangannya dan memeluk Mikasa, “kamu kenapa bangunnya pagi sekali? Mataku saja tidak bisa terbuka” kemarin mereka berdua ngobrol sampai jam 2 - 3 subuh baru tidur.

Mikasa melepaskan diri darinya, menarik tangannya, masuk ke kamar mandi, mengoleskan odol untuknya, mengopernya, “buruan sikat gigi, setelahnya sarapan.”

“Aku masih ingin tidur.”

“Kamu makan dulu sedikit, baru tidur lagi.”

“Terus kamu? Hari ini hari Sabtu, bukannya kamu libur?”

Ujung bibir Mikasa terangkat, “lupa, harusnya jogging.”

Setelah makan, Mikasa langsung keluar, daerah Suya tinggal itu, meskipun modelnya apartemen, tapi malah karena posisinya di lokasi elit, lingkungan sekitarnya sangat baik, besar juga, sangat cocok untuk jogging.

Mikasa memang bukan orang yang takut susah, beberapa tahun sebelumnya, ia setiap hari terus-terusan bilang mau diet, tapi malah tidak pernah berhasil, justru karena, mentalnya sendiri hancur.

Mungkin saja di belakang orang yang sukses diet, selalu ada sebuah cerita, contohnya, waktu itu, demi Garry, ia berhasil diet.

Misalkan, kali ini, demi Garry lagi.

Karena pernikahan Suya diadakan akhir bulan ini, karenanya, hari-hari setelahnya, Mikasa akan jadi penjaga, juga pengurus rumah, kadang-kadang juga jadi tong sampah untuk curhatan Suya.

Baru mulai beberapa hari, karena urusan desain, setiap hari Mikasa pergi ke kantor, Garry hampir selalu saja menghentikannya di depan pintu kantor, kemudian, mendengar saran Suya, ia langsung menyerahkan desain ke rekan kerjanya, gaji juga tidak diminta, langsung saja berhenti.

Fokus menemani Suya, berencana menunggu sampai pernikahannya selesai, baru cari kerja lagi.

“Mikasa, hari ini kakak keduaku pulang, mamaku menyuruhku untuk pulang dan main bersamamu.” pagi hari setelah Mikasa pulang dari jogging, Suya mengopernya handuk kecil yang bersih dan memberitahu.

Beberapa waktu ini, Suya juga agak gila melihat Mikasa, selain jogging di pagi hari, sorenya pergi ke gym, ada waktu luang juga pergi berenang, makanan cepat saji, makanan instan, yang berkalori tinggi, sama sekali tidak dimakan.

Ia tidak gendut, tersiksa seperti ini, batin juga menderita, fisik juga menderita, belum sampai 20 hari, dagunya sudah terlihat lebih tajam.

Mikasa melihat Suya yang menatapnya, melihat Suya dengan rasa curiga, “melihatku seperti ini, ngapain?”

“Ingin memuji kamu, berubah jadi cantik, kamu ini dandan sedikit lagi saja, pria-pria pasti akan mengantri panjang.”

Mikasa mengambil nafas, “sudahlah, kamu kurang-kurangin memuji aku, aku mandi dulu, ganti baju, nanti, antar kamu, pulang.”

Sambil bicara, masuk ke kamar mandi.

Suya berbalik badan dan mengobrak-abrik isi lemari, mengambil gaun warna biru gelap dengan kerah putih, membawanya, kemudian berdiri di pintu kamar mandi, mendengar suara air di dalam sudah tidak ada, ia mengetuk pintu.

“Kenapa?”

“Mikasa, aku membelikan sebuah gaun untukmu, bagaimana kalau kamu coba lihat?”

Gerakan Mikasa mengelap tubuhnya, agak terhenti, “aku kan bukannya tidak punya baju juga, kamu beliin aku apa? Tidak mau pakai, dikembalikan saja.”

Tingkat pengeluaran Suya, Mikasa tahu dengan jelas, gaun itu minimal harganya 20 juta rupiah.

“Mikasa, gaun ini, aku beli beberapa tahun yang lalu.”

Pintu terbuka, Mikasa berbalut handuk,"apa maksudnya? Beberapa tahun yang lalu?”

Suya menerima handuk di tangannya, membantunya mengeringkan ujung rambutnya, “waktu itu loh, kamu bukannya sudah berhasil diet? Kemudian, kamu menyatakan perasaanmu pada Gary, a......aku kira akan berhasil, jadi, aku beliin kamu gaun, mana tahu pada akhirnya Gary bermasalah, gaun ini tidak aku berikan deh.”

Mikasa mengernyitkan alisnya, pandangannya menurun, gaun di tangan Suya sudah selamat bertahun-tahun, “sungguh?”

“Tentu saja, kamu lihat merknya di sini, sudah agak kuning, beberapa tahun ini, dan pinggang tebalmu, aku tak pernah berani mengeluarkannya dan memprovokasi kamu.”

Merebut kembali handuk di tangannya, sekalian menerima gaun itu, Mikasa melepas handuk.

Melihat pinggangnya yang ramping, Mikasa baru paham maksud Suya, gaun ini desainnya high-waist, ada syarat tertentu untuk pinggang, kalau pakainya salah, mungkin akan jadi lebih parah.

Ia mengambil nafas, agak menahan nafas, agak memaksa supaya lumayan.

Saat berjalan keluar, ia berputar sedikit di depan Suya, “lumayan tidak?”

Suya mengangguk, “ini si Gary kalau saja melihat tampilan kamu sekarang, ia pasti menyesal sekali.”

Mendengar kata “Gary”, raut wajah Mikasa langsung agak muram.

Merapihkan rambutnya, mengikat kuncir satu yang tinggi.

Saat ini sudah akhir musim gugur, di luar agak dingin, Suya kemudian mencarikannya jaket khaki dari lemari bajunya, “kamu pakai ini, setelah sampai rumah, lepaskan saja.”

Mikasa melihat ke arah baju di tangan Suya,“kamu ini rasanya, kok ada yang aneh ya? Aku hanya mengantar kamu pulang saja, untuk apa berpakaian serapi ini?”

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu