Cantik Terlihat Jelek - Bab 38 Jatuh Cinta

Bab 38 Jatuh Cinta 

Tiba tiba, Sherin merasakan sakit yang luar biasa di kakinya. Sherin melihat ke bawah dan menyadari ada seekor ular yang berpanjang sekitar belasan sentimeter berada di kakinya. Ibu Sherin sering berkata bahwa Sherin mirip dengan laki laki, Sherin tidak takut dengan ulat, kecoak, tikus dll. Yang paling dia takuti hanyalah binatang yang panjang dan licin seperti ular. Sherin menutupi mulutnya sendiri, tidak berani bersuara. Untuk pertama kali di hidupnya, Sherin berpikir akan lebih baik jika dia langsung mati sekarang. 

Sherin tidak berani bergerak dan tetap berdiri di tempat. Dia teringat kotak penata rias yang berada di tangan kanannya, ingin melakukan sesuatu tetapi takut ular itu memanjat ke badan atau mukanya. Kalau gitu, dia mending sekarang langsung digigit sampai mati. Tidak tahu apakah ularnya memiliki racun, Sherin merasa penglihatannya mulai kabur. 

Jarang ada yang pergi ke pulau pada saat malam hari, ditambah Dylan sengaja mempercepat kecepatan mengemudinya. Mereka sampai di pulau dalam waktu 1 jam. Manajer hotel sudah menunggu di luar hotel. Melihat mobil Devan sudah sampai, manajer hotel segera pergi menyambut Devan. “Tuan Devan, kami telah mengecek cctv di luar hotel dan nona itu sepertinya berjalan kearah timur pulau”

“Arah timur pulau, apa maksudmu?” Menghadapi Devan yang sudah tidak sabar, manajer hotel memberanikan dirinya dan menjawab: “Arah timur pulau memiliki sebuah hutan yang sangat luas. Karena hutan itu belum dikembangkan, area sana merupakan area yang dilarang masuk. Karena…” 

“Karena apa? Katakan sekarang!” Devan sudah tidak sabar

“Karena sana hutan itu dijuluki hutan ular….” Devan memijat dahinya dan berkata : “Biarkan semua petugas keamanan untuk mencari ke sana” Dylan mulai telpon ke orang orang yang bersangkutan, Manajer hotel juga segera memberi perintah ke bawahannya. 

Karena posisi Sherin berada tidak jauh dari jalan masuk hutan, Devan bisa menemuinya dalam waktu yang pendek. Devan melihat alat alat menata rias yang berada di sekelilingnya dan seekor ular yang berbaring di sampingnya. Sherin memeluk siku kakinya, jelas badannya bergetar dalam ketakutan. Sherin menggunakan kotak alat riasnya untuk memukul ular ketika ular itu ingin memanjat ke tubuhnya. Devan segera lari ke sisi Sherin dan berjongkok di depan Sherin. Rambut Sherin sudah berantakan, celana jeans yang dipakainya memiliki bekas darah, jaketnya juga ada tanah liat yang basah dan daun kering. 

“Sherin” Devan memanggilnya sambil memegang bahunya. Mendengar ada yang memanggilnya, Sherin mengangkat kepalanya dan melihat Devan dengan tatapan yang penuh dengan ketakutan. Ketika dia menyadari bahwa orang yang didepannya adalah Devan, dia terkejut. Bukankah Devan sudah pulang? 

Tetapi kemunculan Devan membuat Sherin merasa dia memiliki seseorang untuk membantunya. Sherin ingat mengucapkan terima kasih kepada Devan, tetapi yang keluar hanya air mata. Melihat Sherin seperti itu, Devan merasa sesuatu yang asing yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Hati Devan merasa sakit karena wanita ini!

“Sherin” Devan memanggilya lagi. Sherin pingsan sebelum sempat menjawabnya.



Di kamar hotel

“Tuan Devan, racun yang berada di tubuh Nona Sherin sudah dikeluarkan. Untungnya racun ular itu tidak kuat. Tetapi kaki Nona Sherin terluka agak parah karena Nona Sherin memukulnya terlalu kuat, jadi mungkin akan sedikit sakit pada saat Nona Sherin berjalan” Kata dokter setelah menghela nafas 

Devan hanya memandang kepada wanita yang berbaring di atas tempat tidur. Secara tidak sadar, Devan juga menghela nafas yang panjang setelah mendengarkan kata kata dokter. Tidak lama setelah dokter pergi, Sherin sudah sadar diri. Sherin jelas terkejut setelah melihat Devan yang berada di sampingnnya. Dia melihat ke sekelilingnya dan menyadari dirinya hanya memakai sebuah kemeja yang tipis, dua kancing pertama kemejanya bahkan lepas. Sherin langsung mengkancingkan semua kancingnya. Dylan yang berada di depan pintu tersenyum melihat kedua orang tersebut dan memilih untuk keluar dari kamar. 

Devan merasa bahwa dirinya sudah gila. Dia merasa sakit hati untuk wanita yang menghindar dirinya seperti menghindar pencuri setelah sadar diri. Jika Sherin adalah wanita yang normal, bukankah dia harus memeluk Devan dan menangis sambil memanja? Ekspresi Devan menjadi dingin. 

“Apakah kamu bodoh? Apakah kamu tidak melihat sana ada kayu yang bertulis ‘Bahaya, Dilarang masuk’? Kamu itu buta atau tidak bisa membaca?” Suara Devan sudah tidak memiliki kelembutan tadi, dia memarahi Sherin dengan kejam. Sherin melihat pria yang emosi di depannya. Kali ini, Sherin tidak marah, tetapi dia merasakan sesuatu yang asing di hatinya.

“Devan, bukankah kamu sudah pulang? Mengapa kamu muncul di sini lagi?” Sherin bertanya, menatap Devan dengan matanya yang besar.

“Aku sempat melewati sini” Devan tidak menyangka Sherin bisa bertanya kepada dia, menjawab dengan nada yang dingin dan tidak natural 

Sempat melewati? Sherin mengangkat alisnya. Dia sempat melewati hutan? Tidakkah pembohongan ini terlalu jelas?

“Nona Sherin, Devan tahu kamu tertinggal di pulau sendiri dan sengaja membawa mobil kembali ke pulau ini untuk mencari kamu” Dylan yang berada di luar kamar memasukkan kepalanya ke dalam kamar dan berkata. Dylan tidak mau membuang kesempatan kali ini. Mendengar kata kata Dylan, Devan meliriknya. Sherin tidak mengerti, Devan sengaja membawa mobil kembali ke pulau untuk mencari dia? Dia berpikir beberapa saat dan akhirnya bertanya : “Mengapa?”

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu