Cantik Terlihat Jelek - Bab 314 Rahasia Keluarga Eren

“Ibu, aku mohon padamu, kamu harus memberitahukannya padaku, dia adalah anak dari keluarga Dekai, kenapa mereka tidak menginginkannya? Dan juga, kenapa mereka menyerah tanpa berusaha terlebih dahulu terhadap Eren?

***(Dekai adalah nama keluarga Eren, baru terungkap karena selama ini Eren tidak pernah membicarakan masalah keluarganya pada Suya)***

Ibu Suya berjalan sampai ke pintu, terhadap dua orang yang berdiri dipintu berkata: “Kalian berdua, turun ke ruang tamu dibawah. Saat ini disini tidak memerlukan kalian berdua.” Rumah ini adalah jenis rumah dupleks berlantai dua.

Setelah dua orang tersebut berjalan, Ibu Suya menutup pintu, baru mulai berbicara kepada Suya.

“Ayah Eren diluar memiliki dua anak laki-laki, sedangkan Ibunya diluar dengan orang lain juga memiliki satu anak laki-laki dan satu anak perempuan, maka dari itu, keberadaan Eren hanya sekedar untuk menutupi perselingkuhan mereka masing-masing.”

Suya terkejut, perlahan-lahan mengangkat kepalanya dan memandang Ibunya. Setelah beberapa saat, diapun mengeluarkan suara bertanya : “Masalah ini, Apakah Eren juga mengetahuinya?”

Dia tidak dapat merasakannya sendiri, membawa identitas yang seperti ini, adalah rasa sakit dan ketidakberdayaan yang seperti apa?

Ibu Suya menggelengkan kepalanya dan berkata, “ Aku tidak tahu mengenai hal itu. Banyak orang yang mengetahui hal ini, namun karena kekuatan dan kekayaan yang dimiliki keluarga Dekai, tidak ada yang berani membicarakannya. Akupun juga mengetahuinya karena diberitahu oleh Ayahmu.”

“Kalau begitu jelas-jelas Ayah mengetahui bahwa Eren berada dalam keadaan yang seperti ini, saat itu mengapa masih menyetujui untuk membiarkanku menikah dengannya?”

“Sebelum kamu mengenal Eren, ayahmu pernah bekerjasama dengannya. Aku mendengarkannya berkali-kali memuji Eren, mengambil keputusan dengan bijaksana dan penuh strategi, benar-benar seorang pemimpin yang bertalenta. Ayahmu merelakanmu menikah denganya bukan untuk keluarga Dekai. Kita keluarga Su tidak benar-benar membutuhkan keluarga Dekai, tetapi karena Ayahmu jujur benar-benar menyukai Eren.”

Pada saat mendengarkan perkataan ibunya, Suya sangatlah terkejut. Ternyata ayahnya tidak menganggap pernikahannya sekedar untuk kerjasama semata, dari lubuk hatinya yang terdalam, ayahnya sangat mencintainya, dia berpikir bahwa Eren adalah seorang lelaki yang bisa dipercayai seumur hidup. Makadari itu ia setuju dengan permintaannya yang tidak masuk akal.

Memikirkan hal ini, dia menghela nafas penuh dengan emosi mengingat kehidupannya yang baik, dan juga sangat memikirkan Eren. Seorang pria yang tidak disayangi oleh ayahnya dan tidak dicintai oleh ibunya, kehidupan seperti apa yang dia lewati selama ini? Dia tidak dapat membayangkannya.

“Karena Ibu dan Ayah sangat setuju dengan Eren, Ibu, Mengapa kalian tidak membantunya dalam situasi seperti ini? Jika ini hanya untuk sementara waktu, mengirimnya ke rumah sakit jiwa, sama saja dengan memaksanya ke jalan buntu.” Berbicara tentang hal ini, air mata Suya mengalir dengan deras.

Saat Ibu Suya mendengar hal ini, ia mendesah, mengambil tissue dan menghapus air mata dimuka Suya. “ Dekai Ya, kamu terlalu menganggap remeh hal ini, kamu pikir mengapa keluarga Dekai memutuskan untuk menyerah terhadap Eren dengan begitu cepat? Tidak peduli sejahat dan sekejam apapun mereka, tidak mungkin mereka tidak memiliki perasaan sedikitpun terhadap anaknya sendiri.” Berbicara tentang hal ini, Ibu Suya terdiam dan wajahnya berubah.

Ia menggenggam tangan Suya dan mendesah, “Eren kali ini membunuh seseorang dari organisasi teroris yang memiliki pengaruh besar di luar negeri. Sekarang, baginya, selain negara yang berani mengambil alih, siapapun yang mengambil alih sama saja dengan tidak bisa diatasi. Mereka tidak berani untuk melawan negara, tetapi sangat memungkingkan untuk bertarung melawan seseorang. Jika kita menerima Eren, tidak berjalan dengan mulus maka sama saja dengan membawa kematian kedalam keluaga Su.”

Suya membuka mulutnya dan tidak menutupnya untuk waktu yang lama, kehidupannya mungkin terlalu datar, sudah sedewasa ini, dia dilindungi dengan sangat baik oleh orang tuanya.

Yang paling jauh dari kata normal dalam konteks baik dan jahat menurutnya adalah para gangster yang dia temui saat sedang membantu Mikasa di kios, itu adalah sisi paling gelap dalam masyarakat yang pernah ia temui.

Ia tidak pernah berpikir “Musuh Negara dan Dendam keluarga ” 4 kata ini pada suatu hari akan muncul dihadapannya.

Ia tahu arti dari begitu banyaknya hal yang dikatakan oleh ibunya, ia juga mengerti bahwa ibunya ingin memberitahukan kepadanya bahwa jika saat ini dia rela menerima Eren yang penuh dengan kekacauan, sama saja dengan menempatkan keluarga Su dalam bahaya.

Ayahnya, ibunya, dan kakaknya sejak kecil sangat menyayanginya, bagaimana bisa ia demi seorang pria begitu tidak berhati?

Namun, Eren adalah ayah dari anaknya dan juga satu-satunya pria yang ia cintai seumur hidupnya, Bagaimana bisa ia melepaskannya begitu saja?

Ia perlahan berjalan mundur, duduk diatas sofa, tidak lagi berbicara dan memegangi perutnya.

Ibu Suya melihatnya mulai dapat berkompromi, sesaat, Ibu Suya mendesah bekali-kali, merangkul Suya dalam pelukannya dan menepuk-nepuknya, selain kamar ini, ada rasa sakit yang tidak dapat dihibur oleh yang lain.

Beberapa hari kemudian, karena gejala penyakit Eren tidak juga membaik, pihak rumah sakit juga tidak memiliki pengalaman dalam hal ini, setelah diskusi dari orang-orang yang bersangkutan, ia dikirim ke daerah Pelangi, rumah sakit psikiatri terbaik, yang terbaik adalah peralatan dan perlengkapan terlengkap yang pernah ada.

Ayah mengandalkan banyak sekali relasi agar rumah sakit dapat mengobati Eren sebaik mungkin dari aspek psikologis.

Saat Suya mendengar tentang hal ini, dia tetap tidak berkata-kata.

Suya berkeras kepala untuk tidak kembali ke kota Ciput, juga bersikeras tidak menjenguk Eren.

Tingkah lakunya tidak dapat ditebak oleh keluarga Su.

“Hari ini dia memukul orang yang berada disana lagi, beberapa pria berbadan besar yang kuat pun tidak dapat menahannya, tidak ada pilihan lain selain memberinya suntikan.”

“Dia tidak bekerjasama dalam pengobatan psikologinya, malah merusak meja orang lain.”

“Kondisinya semakin memburuk lagi, bahkan ia mulai berkata yang tidak-tidak.”

“Psikoterapnya telah dihentikan.”

“Dokter berkata, ia sudah tidak bisa disembuhkan lagi.”

……

Pesan yang dibawa oleh ibu satu demi satu semakin memburuk, Suya hanya menundukkan kepalanya dan menyentuh perutnya dengan kedua tanganya, tidak sedih ataupun terluka, tidak ada yang tahu apa yang ada dipikirannya?

Ada dua kali diantara waktu itu Mikasa dating, Suya juga hanya tertawa dengannya, akan tetapi tidak berbicara apa-apa.

Keadaan seperti ini membuat Ibu Suya sangat kuatir.

Akhirnya, tiba ditanggal perkiraan hari persalinan, Suya berkata dirinya takut akan rasa sakit dan memutuskan untuk operasi caesar.

Hari saat kelahiran bayinya itu, seluruh keluarga Su berkumpul, ada juga Mikasa dan Bi Kai, mereka semua datang akan tetapi tidak ada seorangpun dari keluarga Dekai, bahkan tidak ada sebuah panggilan telepon.

Jika bukan karena video saat pernikahan masih tersimpan, dia sendiri bahkan berpikir bahwa dirinya sendiri tidak pernah memiliki pernikahan dengan keluarga Dekai.

Operasi caesar membutuhkan anestesi, saat suntikan anestesi ditusukkan, ia mengalirkan air mata dengan tersiksa, dokternya terkaget dan bertanya terus menerus apa yang terjadi padanya? Apakah terlalu sakit?

Ia menggelengkan kepala tapi menutup mulut tidak mengatakan apapun.

Ternyata begini rasanya saat suntik anestesi disuntikan, tetapi, Eren-nya merasakan rasa sakit yang berlipat kali ganda.

Anaknya terlahir, seorang anak laki-laki seberat 3900 gram, rupanya mirip dengan Eren, tidak mirip dengannya. Saat melihatnya, ia senang hingga menangis dan tertawa.

Pada masa postpartum, dia memberi dirinya makanan dengan baik, dalam waktu satu bulan, ia menggendut 5 kg.

Ibu Suya melihatnya dengan bahagia, ia mengira bahwa dia telah melepaskan Eren secara menyeluruh, perlahan-lahan, ia tidak lagi membawakan berita mengenai Eren.

Dihari saat anak itu mencapai satu bulan, Suya berkata, ingin kembali ke kota Ciput.

Duduk dalam pesawat kembali menuju kota Ciput, siapapun tidak ada yang mengungkit tentang Eren.

Setelah kembali ke kota Ciput, Suya terlihat agak sibuk, tidak ada yang mengetahui apa yang disibukkannya.

Tetapi, melihatnya yang sangat sibuk, hati orang-orang rumahpun terlihat lebih santai.

Akan tetapi mereka bagaimanapun juga tidak menyangka bahwa, dibalik perasaan santai ini, mereka akan menghadapi masalah yang sangat besar.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu