Cantik Terlihat Jelek - Bab 716 Lawan Yang Seperti Seorang Bidadari

ada revisi Selvi diubah menjadi Fisi tangal 05/08/20 dari bab 702

Ada revisi di bab 711&712 3/8/2020

“ Tidak perlu. ”

Mimi menjawab Aderlan, lalu melepaskan tangannya dan berjalan pergi.

Tidak mungkin jika dia tidak marah. Dikelilingi oleh banyak orang dan kemudian Kakek Yeslin berkata seperti itu padanya dan Aderlan malah tidak membantunya untuk bicara.

Dia benar-benar sangat kesal.

Sekelompok orang itu berjalan ke aula utama.

Jika Mimi terkejut saat dia melihat suasana di luar, maka dia pasti akan tercengang melihat isi dalamnya.

Sama seperti memasuki museum. Dari perabot sampai dekorasi rumah, semuanya tampak indah dan pemilihan materialnya sangat berkualitas.

Kemewahan rumah Keluarga Yeslin benar-benar membuatnya kagum.

Dia juga penasaran tentang latar belakang keluarga ini.

“ Sudahlah, terserah apa yang ingin kalian lakukan. Aku ingin berbincang dengan Kakek Mo. ”

Begitu mereka baru saja berdiri diam, Kakek Yeslin pun berkata demikian.

Jina dan Teigen berdiri di depan.

Aderlan dan Mimi berdiri di belakang.

“ Halo bibi, paman! ” Tiba-tiba terdengar suara lembut dari luar.

“ Katrin sudah kembali. ”

Katrin, Nona Yeslin, kakak senior Aderlan, ini yang dibanggakan pria tua itu?

Mimi langsung mendongakkan kepalanya dan ingin melihat wanita yang dipuji oleh publik itu.

Begitu dia melihatnya, dia langsung terkaget.

Matanya berbinar dan senyumannya seindah bunga.

Kalimat ini sangat cocok untuk menggambarkan wanita ini.

Dia selalu merasa bahwa dirinya sudah cukup cantik, tetapi jika dibandingkan dengan wanita di hadapannya ini, dia langsung merasa minder.

Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa dia adalah wanita yang sangat cantik.

Kakek Yeslin mengatakan bahwa dia tidka secantik cucunya dan dia merasa tidak senang. Tetapi pada saat ini, dia baru menyadari bahwa Kakek Yeslin tidak melebih-lebihkan cucunya.

Wanita ini benar-benar sangat cantik, terlebih lagi cantiknya itu sangat alami.

Matanya sangat jernih dan indah, tidak seperti orang yang berpikiran jahat dan pandangannya membuat orang tidak bisa teralih darinya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kecantikan fisik memang sangat berpengaruh.

Tiba-tiba, pinggangnya terasa hangat dan ada sebuah tangan yang mencubitnya dengan pelan. Mimi yang sedang cemburu pun tersadar kembali.

Dia menundukkan kepalanya. Dia melihat tangan Aderlan berada di pinggangnya dan sedang mencubitnya dengan pelan.

Dia mengerutkan keningnya dan menepuk tangannya, lalu berkata : “ Untuk apa kamu mencubitku? ”

Dia mengakui bahwa dia mengatakannya di alam bawah sadar.

Begitu dia mengatakannya, semua orang langsung melihatnya, termasuk wanita cantik itu.

“ Aderlan... ”

Aderlan mengangguk dan berkata : “ Halo kak. ”

Kemudian, dia memperkenalkan Mimi : “ Ini adalah kakak seniorku dan ini adalah Mimi, istriku. ”

Katrin tercegang sejenak, lalu kembali seperti biasa dan menyapanya : “ Hal, adik ipar. ”

Senyuman itu membuat Mimi menyipitkan matanya dan berkata : “ Halo kak. ”

“ Kalau begitu, aku akan membawa kalian ke kamar dulu. ”

Dengan itu, dia mengulurkan tangannya dan mengarahkannya ke sisi kanan aula, “ Di sini... ”

“ Katrin, bukankah selama beberapa tahun ini kalian tidak merayakan tahun baru di sini? ” Suara Jina terdengar sangat lembut, tidak seperti saat dia berbicara kepada Mimi.

“ Iya bibi. Biasanya kita selalu merayakan tahun baru di kampung halaman kakek. Tahun ini, aku mendengar bahwa Aderlan membawa adik ipar ke sini. Aku khawatir adik ipar tidak akan terbiasa di sana, jadi kita pun memutuskan untuk merayakannya di sini. ”

Dia berbicara sambil mengangguk dan tersenyum kepada Mimi.

Mimi yang sedang tertegun pun segera membalas senyumannya.

Dia menghela nafas. Wanita itu benar-benar terlalu enak dipandang, dia sampai merasa bahwa dia tidak bisa iri padanya.

Dia berjalan mengikuti Jina dan Katrin di belakang. Karena dia berjalan di belakang mereka, dia pun menemukan bahwa wanita ini juga sangat indah bahkan dilihat dari belakang.

Dia sama sekali tidak menyadari bahwa Aderlan tertinggal di belakang.

“ Adik ipar, kamar ini disiapkan secara khusus untuk kamu dan Aderlan. Masuk dan lihatlah, kamu bisa memberitahuku jika kamu tidak menyukainya. ”

Suara seperti air yang mengalir, membuat orang merasa nyaman saat mendengarnya: tidak mempesona, tidak mendominasi dan juga bukan suara manja wanita Selatan, intinya sangat enak didengar.

Dia benar-benar adalah seorang wanita yang luar biasa!

Dia merasa bahwa dia telah kehabisan kata-kata dan tidak dapat menemukan kata yang lebih baik lagi untuk untuk menggambarkan wanita ini.

“ Terima kasih kakak senior. ” Dia berterima kasih dengan tulus, lalu berbalik dan melihat bahwa Aderlan sedang berjalan ke arahnya dengan lambat.

Katrin berjalan ke sisinya, lalu melambai ke arah Aderlan dan berkata : “ Aderlan, cepat bawa adik ipar masuk ke kamar untuk beristirahat. Sekarang masih belum saatnya makan. ”

Aderlan mengangguk.

“ Adik ipar, anggap saja sebagai rumahmu sendiri, tidak perlu segan. Aderlan adalah seorang pria yang suka bermain. Jika dia tidak menjagamu dengan baik, beritahu kakak saja. ”

Dia berkata sambil menepuk lengan kanan Mimi dan tersenyum. Sikapnya benar-benar menunjukkan ketulusannya.

Senyuman wanita ini jelas bukan kepura-puraan.

Karena sikapnya benar-benar membuat orang sangat nyaman.

Dia berbalik dan kemudian berjalan ke sisi Jina.

“ Kalau begitu, bibi dan paman, ayo ikut denganku. Aku akan membawa kalian ke kamar untuk beristirahat, setelah itu, nanti kita baru makan. ”

Setelah mereka berjalan jauh, Mimi masih saja memandang mereka.

Hanya ada satu pikiran di benaknya. Jika wanita ini benar-benar ingin merebut Aderlan darinya, dia juga tidak memiliki kekuatan untuk menolak, tetapi dia hanya takut untuk menyerahkannya.

Pada saat ini, akhirnya dia mengerti mengapa Jina selalu merendahkannya dan mengapa Ayah Jina selalu menghinanya.

Untuk pertama kali dalam hidupnya, dia memiliki gagasan inferioritas.

Oleh sebab itu, ketika dia ditarik Aderlan ke dalam ruangan dan setelah pintunya sudah ditutup pun, dia masih melamun.

Sebagai seorang wanita, pasti bisa memiliki pemikiran seperti itu dari pertemuan pertama.

Dia mendongakkan kepalanya, lalu menatap Aderlan dan berkata : “ Dia benar-benar sangat cantik. Jika kamu menyukainya, aku juga dapat memahamiya. ”

Aderlan mencubit wajahnya sambil mengerutkan keningnya, lalu tersenyum dan berkata : “ Eh, apakah kamu mau menyerah sebelum bertarung? Hm... tidak seperti istriku. Aku ingin mencoba apakah ini istriku atau bukan. ”

Setelah itu, dia pun membungkuk dan mengigit bibir Mimi. Ketika Mimi membuka mulut dan bersiap untuk memarahinya, dia pun langsung menciumnya lebih dalam.

Ketika Mimi sudah merasa kesulitan bernafas, Aderlan pun sedikit bangkit, tetapi tatapannya tidak berubah.

Mimi tahu bahwa dia pasti ada pemikiran lain lagi.

Dia juga terkejut. Pria ini benar-benar tidak melihat situasi dan lokasinya.

Dia menatap Aderlan dan mereka berdua saling memandang untuk waktu yang lama.

Secara perlahan, pandangannya beralih ke tempat dimana membuatnya bereaksi.

“ Dia... sama sepertiku. Bukanlah seseorang yang dapat memiliki perasaan terhadap siapapun! ”

Dia berbisik di telinganya.

Ini membuat Mimi tersadar kembali.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu