Cantik Terlihat Jelek - Bab 330 Suya Pergi Mencari Eren

"Sembarangan, kamu mengira usiamu masih kecil? Kemarin kamu menikah dengan Eren tanpa berpikir panjang, kenapa, sekarang mau begitu lagi?" Ayah Suya berdiri dan memarahi Suya.

Suya menundukkan kepalanya, dia berkata setelah beberapa saat : "Aku hanya memberikan sebuah contoh saja"

Setelah itu, Suya juga ikut berdiri dan naik ke lantai atas.

Ibu Suya menarik Ayah Suya, "Kamu ini kenapa, sejak dia pulang, kenapa kalian bertengkar terus setiap ketemu?"

"Kita terlalu baik dengan dia, makanya dia melakukan segala hal sesuai dengan emosi dia, usianya sudah 30 tahun, dia mengira dia masih muda?"

Walaupun sudah nak ke lantai atas, Suya tetap mendengar semuanya.

Suya membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam, dia berbaring di atas tempat tidur dan pikirannya dipenuhi oleh bayangan tubuh Eren dan Mu Si yang saling bersentuhan..........

Besok harinya Suya turun ke bawah untuk sarapan, ketika dia melihat jaket Dokter Nathan di atas sofa, tatapan Suya memancarkan cahaya, kemudian dia bertanya, "Eren ada datang?"

"Tadi pagi tante yang melihat jaket ini di depan pintu, tidak tahu kapan dia mengantar jaket ke sini"

Suya mengambil jaket itu dan berjalan ke arah luar.

"Kamu makan dulu baru pergi, Suya" Ibu Suya mengikuti Suya keluar, setelah berpikir, Suya berputar balik badannya dan mengambil satu kue dan setengah jagung dari meja makan, sambil berjalan dia pun sambil makan.

Setelah keluar dari gerbang pintu, Suya melihat Nathan yang berada di dalam mobilnya, melihat Suya keluar Nathan pun menurunkan jendelanya.

"Aku datang mengambil jaketku, sekalian mengantar kamu pergi kerja" Pria ini selalu mempunyai alasan yang logis untuk mendekati dia.

Suya mengangguk, dia membuka pintu mobil dan masuk ke dalam.

Pada saat mobil sport Nathan menghilang di ujung jalan, sebuah mobil tentara pun muncul dari seberang jalan.

Sebenarnya Eren sudah menunggu di sini lebih awal daripada Nathan, tetapi Eren tidak berani keluar, dia takut Suya bertanya kepadanya lagi apakah Eren mencintainya, karena, Eren tidak tahu....

Eren tidak bisa membedakan, perasaan dia terhadap wanita ini adalah terima kasih, terharu, atau cinta?

Eren merasa sakit hati, Eren merasa kangen kepadanya, tetapi, bukankah perasaan kita terhadap orang tua juga begitu?

Ponsel Eren berdering.

Tidak tahu apa yang dikatan oleh orang itu, tatapan Eren tenggelam, "Baik, saya akan segera berangkat"

Tangan Eren membulat menjadi sebuah tinju yang sangat erat, sampai kukunya seolah-olah sudah tertusuk ke dalma daging tangannya, Suya, mungkin kamu tidak mengikuti aku itu hal yang benar!

Setelah pertemuan malam itu, dalam beberapa bulan selanjutnya, Suya tidak pernah berjumpa dengan Eren lagi.

Kalau bukan karena Suya mengingat dengan jelas, Suya bahkan akan mengira pertemuan itu adalah sebuah mimpi.

Eren tetap tidak memberi dia kabar, tidak ada pesan teks ataupun telpon.

Sementara Nathan sangatlah rajin, dia mengantar jemput Suya pergi dan pulang kerja setiap hari, kecuali dia masuk jam kerja malam atau waktu dia memiliki operasi yang harus di jalani.

Suya pernah menolaknya, tetapi Nathan selalu memiliki ribuan alasan untuk membuat Suya menyerah, seiring waktu berjalan, ada beberapa hal pun sudah menjadi kebiasaan.

Mikasa berkata Suya itu sedang berpura-pura mati, Suya sedang menggunakan Nathan untuk membuktikan bahwa masih ada yang menyukai dan meninginkan dirinya.

Hanya orang tidak memiliki pandangan baik seperti Eren yang bisa tidak menyukai Suya, walaupun Suya telah mengorbanakn begitu banyak kepadanya.

Hari ulang tahun ke 30 Suya, hari ulang tahun pertama anak putra Mikasa, sama bulan dan tanggal, takdir itu memang luar biasa.

Semua orang merayakan hari spesial ini bersama di restoran privat Nathan, Nathan menolak semua pesanan pelanggannya pada hari itu dengan denda sebanyak 10x lipat untuk mengosongkan restorannya, dia memilih hari yang unik ini untuk menyatakan perasaannya kepada Suya.

Tidak ada bunga segar dan alkohol seperti biasa, yang ada adalaha pria yang biasanya memegang pisau operasi ini hari ini malah memakai gaun masak dan memegang pisau dapur demi Suya.

Ketika makanan yang enak memenuhi satu meja, Mikasa berbisik di telinga Suya untuk menyuci otaknya, "Pria seperti ini tidak akan ada kedua lagi, menyerah saja"

Suya juga berkata kepada dirinya, kalau begitu, terima dia saja?

Tetapi, tidak tahu mengapa hati Suya merasa kesedihan dan kerisauan yang sangat berat, dia tidak tega melihat belakang Eren kosong ketika Eren menoleh ke belakang, Suya merisau wanita itu hanya bisa menemani Eren ketika dia senang, tetapi tidak bisa membantu Eren ketika Eren sedang kesusahan.

Akhirnya, Suya memabukkan dirinya dan menolak Nathan.

Tetapi penolakan Suya tidak membuat Nathan menyerah, malahan Nathan merasa semakin semangat.

Di tengah-tengah itu Ibu Suya masuk rumah sakit, Nathan lari sana sini untuk menjaga ibu Suya, hati Ibu Suya pun menjadi lembut dan terus mengatakan kebaikan Nathan di depan Suya.

Seperti, "Wanita harus mencari pria yang menyayangi dengannya, kalau tidak yan sakit itu wanita sendiri"

"Pemuda ini bagus, dia sangat teliti dan memiliki otak"

"Nathan benar-benar baik dengan Moe"

"Nathan mengundang ahli gizi untuk ayahmu, ayahmu berkata baru-baru ini dia merasa sangat sehat"

"Nathan membawa aku pergi belanja, katanya kamu terlalu sibuk jadi dia menemani aku, sekelompok tante memerintah dia membuat ini itu pun dia tidak menolak"

"Nathan........."

"Suya tahu, tidak boleh begiu terus lagi, kalau begiu terus, yang terluka nanti tidak hanya Suya sendiri"

Suya mengajak Nathan keluar dan memberi tahu dia bahwa dirinya masih belum bisa melepaskan Eren, sehingga hatinya tidak bisa memuat orang lain.

Kata-kata Suya sangat melukai orang, sehingga setiap kali Suya berkata, dia merasa sangat bersalah.

Tetapi, Nathan malah menjawab, "Aku tahu, makanya aku ingin lebih baik kepadamu, aku merasa sakit hati untukmu"

Satu kalimat itu membuat air mata Suya mengalir.

Suya bertanya kepada dirinya apakah terlalu tidak tahu bersyukur dan terlalu bodoh, pria itu tidak peduli kepada Suya, setelah Suya hampir telah bersedia menggunakan seluruh kehidupannya untuk menolong dia dari kesusahan, setelah Suya mengandung sepuluh bulan dan melahirkan anaknya, setelah Suya setuju mau bercerai demi dia, pria itu tetap tidak mencintainya.

Suya mencintai Eren, Suya sangat pasti dengan itu, tetapi seiring waktu berjalan, Suya juga bisa merasa capek, karena dia adalah manusia juga.

"Iya, kamu memberi aku satu minggu, aku akan memberi jawaban kepadamu, dalam waktu satu minggu ini jangan datang menjemput aku, jangan bertemu dengan aku, bagaimanapun hasilnya, aku akan memberi tahu kamu setelah satu minggu" Setelah berkata, Suya berputar balik badannya, Suya tidak berani menatap ke mata pria itu lagi.

Besok harinya, Suya mengambil cuti.

Suya langsung pergi ke tempat Eren, mati atau hidup, tetap harus ada sebuah kesimpulan.

Suya meminta ayahnya mencari tahu lokasi tempat Eren sekarang, ayah Suya akhirnya juga mengerti ananknya, dia tidak berkata banyak.

Melihat daerah yang tidak berbeda jauh dengan kemarin, Suya mengerutkan alisnya, bukannya Eren sudah naik pangkat? Suya menelpon ayahnya dan bertanya apakah lokasinya salaha? Ayah memberi tahu Suya bahwa Eren sendiri yang mau tetap berada di sini, jadi, Eren naik pangkat tetapi tidak naik jabatan.

Suya mengerutkan alisnya dan mematikan telpon.

"Salam kenal, saya mau mencari ketua Eren kalian" Suya berkata kepada penjaga pintu di gerbang.

Tentara itu menatap ke Suya dan melamun beberapa saat, kemudian dia langsung memberikan penghormatan kepada Suya, "Salam kenal kakak ipar" Setelah itu dia langsung berputar balik badannya, "Kakak ipar silahkan tunggu sebentar, saya akan segara melapor"

Suya menyipitkan matanya, dia menundukkan kepalanya dan melihat ke dirinya, apakah wajaha dia ada tulisan 'istri Eren'? Mengapa orang ini langsung memanggil dia kakak ipar?

Setelah beberapa saat, tentara itu berlari kemari, "Kakak ipar, ketua Eren sedang rapat, silahkan tunggu sebentar"

Suya mengangguk, dia menolak ketika tentara itu menyuruh dia untuk menunggu di dalam, akhirnya Suya berdiri di luar gerbang dan berjalan sana sini.

Sementara di sebelah.

Ruang rapat.

Tentara yang baru datang berjalan sana sini di luar pintu, akhirnya dia memberanikan dirinya dan mengetuk pintu.

"Masuk"

Tentara itu pun masuk ke dalam.

"Ada apa?"

"Melapor kepada ketua, kakak ipar sedang menunggu di luar gerbang untuk berjumpa dengan anda"

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu