Cantik Terlihat Jelek - Bab 145 Serangan Balik Di Saat Terdesak

Clover tersenyum, jari tangannya yang ramping mengelus tepi cangkir tehnya, lalu perlahan berkata : "Ini aku tahu, tetapi sejauh yang aku tahu, kemampuan berbisnis perusahaan Simba di luar negeri, bukankah bisa dianggap biasa-biasa saja? Para model dan artis yang berada di bawah naungan perusahaan Ningga, banyak yang mengeluh terhadap Simba, mereka satu persatu diam-diam mencari make up artist sendiri, Nyonya Gabriel tidak mungkin tidak tahu mengenai hal ini bukan?"

Selesai bicara, dia mengambil tissue dan menyeka sudut bibirnya, setelah itu dia bersandar dan menyilangkan kedua tangannya, "Sedangkan perusahaan CX kami, malahan memiliki reputasi yang sangat baik di sana, banyak perusahaan perfilman yang berlomba-lomba untuk bekerja sama dengan kami, kerja sama perusahaan kami dengan perusahaan Ningga juga karena perusahaan Ningga yang memintanya, bukan aku yang berinisiatif memintanya."

Kali ini dia berkata yang sesungguhnya, meskipun bukan Devan yang berinisiatif memintanya, tetapi dia disadarkan oleh perkataan Devan, dia pernah memberitahunya, jika ingin menangkap ular, harus memegang kepalanya, bagi seorang wanita, yang terpenting selain pria dan keluarganya adalah kariernya.

Dia hanya berkata sesuai situasi saja.

Raut wajah Gabriel berubah drastis, ekspresi wanita ini tidak terlihat seperti sedang berbohong, dia merasa kesal kepada Devan karena tidak mendiskusikan hal sebesar ini dengannya.

Dia juga marah karena Devan menganggap wanita ini penting.

Sedangkan perusahaan CX itu, memang dalam 2 tahun ini sudah jauh melampaui perusahaan Simba mereka, dengar-dengar, banyak artis yang sudah menandatangani kontrak dengan mereka malah dengan diam-diam pergi ke perusahaan CX.

Tetapi meskipun hatinya menyetujuinya, dia tidak akan pernah mau mengakuinya.

Tiba-tiba dia teringat sesuatu, dia memperhatikan Clover dari atas sampai bawah, "Aku sudah tahu alasan mengapa perusahaan Ningga mau bekerja sama denganmu, tetapi seorang pria memang seperti itu, menyukai sesuatu yang masih segar, jadi nona Clover tidak perlu terlalu bangga." di matanya terlihat penghinaan terhadapnya.

Clover tersenyum, wanita ini memang hebat, ingin menggunakan cara ini untuk menekannya.

Jika ini beberapa hari yang lalu, pasti saat ini dia akan merasa canggung dan malu, tetapi saat ini, dia tidak akan merasa seperti itu.

"Segar? Aku sudah tidak segar lagi, biar bagaimanapun juga aku sudah pernah melahirkan anak, Nyonya Gabriel, dengar-dengar anda masih belum pernah melahirkan anak? Anda jauh lebih segar dibandingkan aku." selesai bicara, dia menutup mulutnya dan tersenyum.

Ejekannya yang sangat jelas itu membuat Gabriel sangat marah, dia paling menghindari orang lain mengungkit soal anak di depannya, dia seketika meledak, "Kau, tidak tahu malu, sudah pernah melahirkan anak tetapi masih menggoda lelaki kemana-mana."

Clover mengangkat bahunya "Aku tidak tahu malu? Lalat tidak akan hinggap di telur yang tidak retak, kamu tidak bisa menjaga suamimu sendiri, malah menyalahkanku?" selesai bicara, dia menundukkan kepalanya dan mengarahkan pandangannya ke atas buku, artinya sangat jelas, dia tidak ingin mempedulikannya lagi.

Saat ini, Gabriel tidak bisa menahan diri lagi, dia tersenyum dengan dingin dan berkata, "Kau kira dia benar-benar menyukaimu, kuberitahu sesuatu, di hatinya sudah ada seorang wanita, selamanya jangan berharap kalau dia akan mencintaimu." nada bicaranya sangat tidak enak didengar, terdengar sangat marah.

Tetapi sebaliknya, Clover malah sangat menikmati reaksinya, dia juga tahu siapa yang dimaksudkan olehnya, Sherin, itu dia.

Tetapi, tiba-tiba terbersit sesuatu di pikirannya, dia berpura-pura kaget dan mendongak serta bertanya : "Ada seorang wanita? Apakah itu anda, nyonya Gabriel?"

Melihat wajahnya kaget seperti itu, Gabriel merasa sangat senang, kelihatannya dia tidak tahu mengenai Sherin, dia duduk kembali lalu mengucapkan kata demi kata dengan sangat jelas : "Tentu saja bukan aku, tetapi seseorang yang sudah mati."

Clover menundukkan kepalanya, sudah mati, iya, Sherin memang sudah mati.

Tetapi Clover hidup kembali. Sebenarnya, pada awalnya dia tidak ingin di hari pertamanya dia kembali ke negara ini, dia langsung berkonfrontasi dengannya, tetapi dia yang memprovokasinya, tidak ada cara lain, dia terpaksa memajukan harinya.

Dia batuk dengan pelan, sengaja membuat suaranya terdengar lirih : "Tidak apa-apa, hatinya tidak ada padaku, tetapi raganya ada padaku, aku sudah puas, masih lebih baik dibandingkan dengan beberapa orang yang tidak mendapatkan baik hatinya maupun raganya, benar tidak?"

"Kau.....baik, aku menunggu hari di mana kau dicampakkan olehnya." Setelah itu dia berdiri dan mengambil tas yang ada di sampingnya lalu pergi keluar.

Dia memanggil taksi dan langsung pergi ke perusahaan ayahnya.

"Pa, wanita itu sudah muncul, bagaimana ini?" saat dia sampai di kantor ayahnya, Gabriel langsung berkata dengan tidak sabar.

Pena di tangan ayahnya kaku di udara, dia mengerutkan alisnya "Apa maksudmu?"

"Itu....wanita yang melahirkan Simon, hari ini dia ternyata sudah kembali kemari, aku bertemu dengannya di perusahaan Ningga, dia juga mengakui kalau dia sekarang bersama dengan Devan...."

"Brak" ayah Gabriel membanting penanya dengan keras ke atas meja lalu berdiri, dia menatap Gabriel dengan dengki, "Kamu pergi mencarinya?"

Gabriel kaget melihat ayahnya marah seperti itu, dia merendahkan suaranya, "Aku, aku ingin pergi untuk menyelidikinya, tidak kuduga dia begitu tidak tahu malu, ternyata malah mengakui kalau....."

"Plak...." ayah Gabriel menamparnya, "Dasar bodoh!"

Gabriel jatuh karena ditampar oleh ayahnya, dia tidak mampu berdiri untuk waktu yang lama, "Pa, aku...."

Ayah Gabriel maju beberapa langkah dan berjongkok di depan Gabriel, tangannya yang besar mencekik leher Gabriel, "Waktu itu, siapa yang mengijinkanmu untuk membiarkan Devan mengalihkan saham itu kepadanya? Kuberitahu padamu, jika pada akhirnya kamu membuatku kehilangan semuanya, aku tidak akan mengampunimu, lebih baik kamu pikirkan dengan baik-baik."

Selesai bicara, dia langsung melepaskannya.

"Pa....Pa, aku adalah putrimu, ajari aku, aku harus bagaimana? Wanita itu saat ini sepertinya masih belum tahu mengenai Simon, jika dia sudah mengetahuinya, maka Devan...."

"Devan, Devan, apakah kalau kamu bercerai darinya kamu akan mati?" ayah Gabriel dari awal sudah sangat marah, saat dia mendengar Gabriel menyebutkan nama Devan, dia tidak tahan untuk tidak memotong perkataannya.

Gabriel menyadari bahwa ayahnya sedang emosi, jadi dia tidak berani berkata apapun lagi.

Semenjak ayahnya mengetahui kalau dia mengalihkan sahamnya kepada Devan, beberapa tahun ini sikap ayahnya terhadapnya semakin lama semakin buruk.

Kadang-kadang dia juga merasa kalau dia sangat menyedihkan, ternyata bagi ayahnya dia tidak lebih penting daripada harta.

Di Coffee Shop

Setelah Gabriel baru saja pergi.

Devan berjalan kesana dari arah yang berlawanan, matanya memandang Clover, bibirnya tersenyum, sebenarnya tidak lama setelah Gabriel datang dia sudah masuk kemari, tetapi saat dia melihat mereka berdua sedang duduk bersama, dia ingin melihat bagaimana cara Clover menghadapi Gabriel, maka dia mencari tempat duduk di baris yang sama dengan mereka lalu duduk di sana, mereka dibatasi oleh layar, sehingga mereka tidak menyadari keberadaannya.

Awalnya dia berpikir, jika Clover tidak mampu menghadapi Gabriel, dia tidak keberatan untuk membantu dia mengatasinya, tetapi dia tidak menyangka kalau Clovernya ternyata hebat juga.

"Lumayan! Cloverku ada kemajuan." seiring dengan terdengarnya suara yang familiar, sesosok tubuh yang tinggi duduk di seberangnya, noda kopi yang ada disana sudah dibersihkan sampai bersih, tetapi meja yang masih terlihat basah itu malah mengingatkan Clover kalau memang Gabriel baru saja datang kemari.

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu