Cantik Terlihat Jelek - Bab 559 Terkejut

Ketika Mimi keluar dari kamar mandi, Weni baru saja kembali dari luar.

Ketika Weni melihat Mimi, ekspresinya berubah dari terkejut menjadi takjub.

"Ya Tuhan, Mimi, kamu cantik sekali."

Hutu berdiri di tangga, sedang mengganti seprai. Mendengar seruan Weni, dia menoleh dan menatap Mimi, hampir saja jatuh dari tempat tidur karena terkejut.

Mimi meletakkan rambut di satu sisi ke belakang telinganya, mengambil anting-anting di atas meja dan mengenakannya. Kemudian dia mengeluarkan lipstik dari laci dan mengoleskan ke bibirnya.

Sesudah itu, Mimi berbalik dan tersenyum pada Hutu dan Weni.

"Aku pergi dulu."

Mereka sambil menyaksikan Mimi mengenakan sepasang sepatu hak tinggi, yang diberikan kepada Mimi oleh Rambo Natal lalu. Pada saat itu, Vema masih memarahi Rambo yang tidak pintar memberikan hadiah, karena Rambo malah memberi hadiah sepasang sepatu hak tinggi untuk Mimi yang tomboy.

Saat ini, melihat kaki halus dan indahnya Mimi saat memakai sepatu hak tinggi, Hutu baru sadar kalau Mimi tidaklah tomboy, tapi malah terlihat sangat cantik dan menawan.

Hanya beberapa menit setelah Mimi pergi, Vema bergegas masuk dari luar, "Waduh, kalian tahu apa yang barusan aku lihat? Aku melihat Mimi duduk di sepeda Rambo dan mengenakan rok. Aku malah pikir Rambo yang berselingkuh, dan kemudian aku melihat lebih teliti, ternyata memang Mimi. "

Hutu menutup mulutnya dan menahan tawa, "mereka berkencan."

Kejutan di wajah Vema memudar perlahan, dan berubah menjadi suram, Dia menggelengkan kepalanya. "Sekuntum bunga indah terjebak dalam kotoran sapi, ibaratnya panik karena kesakitan dan sembarangan mencari dokter, ini sangat tidak layak dan tidak cocok!"

Weni dan Hutu saling memandang dan tidak menjawab apa-apa.

Di dunia percintaan, tidak pernah hanya melihat keindahan, Meskipun penampilan Rambo sedikit lebih rendah dari Mimi, tidak dapat dipungkiri bahwa Rambo benar-benar baik dan sangat perhatian pada Mimi.

Malam itu, Mimi tidak kembali ke asrama, Vema menebak Mimi tadi malam pasti bersama Rambo juga.

Tapi, mereka semua sudah dewasa, kalau Mimi tidak mau menceritakan, mereka juga tidak enak untuk bertanya.

Beberapa hari ini, Raven tampaknya sibuk dengan beberapa proyek, Setiap hari, pesan dari Hutu selalu lama baru dibalas.

Karena Hutu pernah menerima panggilan telepon Altius waktu itu, Hutu tidak akan berpikiran negatif, hanya sangat merindukannya saja.

Pada hari Jumat sore, setelah habis kelas, Hutu berkemas dan bersiap untuk pergi ke perusahaan Raven, karena sudah janji dengan dia kemarin, dia akan membawanya pulang ke Kota Ciput.

Ini adalah kunjungan pertamanya ke perusahaan Raven, lebih mewah dan modern dari yang dia bayangkan.

Awalnya, Hutu ingin memberi Raven kejutan.

Setelah masuk ke dalam perusahaan, setelah dipikir-pikir, Hutu keluar lagi dan mengirim pesan ke Raven, mengatakan bahwa dia sedang menunggunya di perpustakaan di seberang perusahaan.

Hutu tidak ingin dia diperkenalkan sebagai keponakan kecilnya, sama sekali tidak ingin.

Sekarang, di lantai atas

"Kesalahan seperti itu, jika kalian gunakan untuk menguji kemampuanku, aku harap tidak akan terulang lagi, kalau …….." Raven berhenti sebentar, matanya yang tajam menyapu kerumunan orang di depannya, dan kemudian melanjutkan,

"Kalau ini disebabkan karena kalian tidak memiliki kemampuan yang cukup, mengakibatkan kalian membuat kesalahan seperti itu, maka tim ini tidak bisa menampung orang yang tidak berguna, silakan mengundurkan diri."

Raven langsung melempar hard disk di tangannya ke atas meja, berbalik dan meninggalkan ruang konferensi.

Sebagian besar orang di ruang konferensi termasuk terkenal di lingkungan industri teknologi dan informasi (IT), Sebelum Raven datang, bangunan ini adalah dunia mereka.

Mereka semua lebih tua dari Raven.

Tetapi saat ini, ketika semuanya dimarahi Raven, tidak ada yang berani berbicara.

Seorang asisten masuk dan membungkuk pada pria yang duduk di atas,

"Kak Xu, Raven menganggap dirinya terlalu hebat, ya? Atasan minta dia datang, tujuannya hanya membantu tim kita untuk sementara saja, lihat saja, usia masih bau kencur begitu, Dia benar-benar menganggap dirinya sebagai ……..."

"Diam!" Pria yang dipanggil Kak Xu membentak asistennya.

Semua orang di ruangan itu memandangnya. Kak Xu, yang dulunya adalah pemimpin dalam industri Teknologi dan Informasi atau IT, tahun itu dia sangat berpengaruh, sebelum ini, dia tidak pernah menganggap serius Raven yang menurutnya masih terlalu muda.

Kali ini, atasan malah tiba-tiba mengirim Raven untuk memimpin tim mereka, ini yang membuatnya sangat tidak puas.

Bersama anggota tim lainnya, dia dengan sengaja membuat kebocoran dan kesalahan besar untuk mempermainkan Raven.

Tapi tanpa diduga, ketika mengatur kerentanan program, peretas telah menyusup ke dalamnya dan malah menjerat semua anggota tim itu ke dalamnya. Jika mereka tidak bisa mengatasinya, mereka akan membuat malapetaka.

Mereka tidak hanya akan menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan klien, tetapi mereka mungkin tidak akan dapat bertahan lagi di industri TI.

"Kita disini semuanya dalam waktu dua hari dua malam juga tidak bisa memperbaiki dan menyelesaikan masalah ini, Dia hanya perlu 15 menit untuk menyelesaikannya, kira-kira kemampuannya bisa diperhitungkan apa tidak, menurut kamu?"

Suaranya ringan dan santai, tetapi kejutan di matanya sulit untuk memudar.

Setelah itu, dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan

menghembuskannya, melepas topi di kepalanya, menyeka keringat di dahinya, menyilangkan tangan, dan menopang dahinya.

"Setelah ini, kalian semua harus melakukan apapun yang dia katakan."

"Kak Xu, Kita tetap lebih mendengarkan kamu."

"Ya, Kak Xu, kamu sudah memimpin kami selama bertahun-tahun, Raven mungkin hanya beruntung saja."

"Ya, Kak Xu, kamu jangan…...."

"Sudahlah, bubar, generasi muda akan menggantikan generasi tua, aku mau tidak mau harus menerima kenyataan ini."

Selesai berbicara, berdiri, membereskan barangnya, meninggalkan ruang konferensi.

Raven turun, dan kerumunan orang segera mengelilinginya, Altius memberinya acungan jempol.

"Bos, kamu tadi benar-benar sangat percaya diri dan hebat. Aku lihat mereka yang sok senioritas dan terlalu sewenang-wenang, apa masih berani merendahkan dan membenci kita lagi!"

"Hanya perlu waktu 15 menit, Kamu telah memecahkan rekor industri lagi."

"Aku sudah bilang, kita tidak salah mengikuti bos."

“……”

Raven menepuk bahu Altius, melangkah mundur dua langkah, berbalik dan berjalan ke kantornya.

Ketika sedang mengepak barang-barang dan bersiap untuk keluar, kebetulan melihat Altius berjalan masuk.

"Kamu mau kemana? Kita semua mau merayakan kesuksesan hari ini. Kali ini, kamu sudah membuat kita semua bisa bernafas lega. Kami sudah cukup dihina, direndahkan bahkan mereka suka sengaja mencari kesalahan kami dalam beberapa tahun terakhir."

Raven melihat waktu. "Kalian saja pergi merayakan, aku yang traktir."

"Kamu kemana?"

"Kembali ke kota Ciput."

Altius mengejarnya. "Tidak, Bukannya kamu barusan kesana minggu lalu? Kenapa pergi lagi?"

Alis Raven bergerak sedikit, senyum terlihat dari sudut mulutnya, tapi Raven tidak menanggapi.

Hutu tidak menyangka akan ketemu Agus di perpustakaan ini. Hutu tidak tahu apakah Nini ada mengatakan sesuatu pada Agus atau tidak, setelah Hutu berterus terang kepada Nini kalau dia tidak menyukai Agus, Agus tiba-tiba menghilang begitu saja.

Sudah hampir setengah tahun Hutu tidak bertemu dengan Agus, Dia mencukur rambutnya sampai rata, membawa tas ransel di punggung dan membawa buku di tangannya.

Di sampingnya berdiri seorang lelaki yang membelakangi Hutu , Hutu tidak bisa melihat siapa lelaki itu.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu