Cantik Terlihat Jelek - Bab 754 Ditekuk?

Hari itu, Kenbo sedang syuting adegan di istana, karena keterbatasan tempat, jadi, sutradara memerintahkan mereka untuk tidak boleh masuk.

Setelah dia menyuruh Kenbo untuk memerhatikan, dia kembali ke ruang istirahat vila, mengeluarkan laptop, dan memperbarui blog untuk Kenbo.

Ketika hampir tengah hari, dia sedang menyusun makanan untuk makan siang, Kenbo tiba-tiba masuk, "Jangan lakukan terlebih dahulu, kita makan siang di luar."

"Makan di luar? Aku telah memanaskan semua ini."

"Membawamu untuk bertemu seseorang."

Fisi mengerutkan kening dengan terkejut, bertemu seseorang? Ada orang yang datang berkunjung?

Kenbo sangat tidak suka sekelompok orang mengelilinginya mengambil foto dan berteriak, jadi, selain beberapa perjalanan terbuka wajib perusahaan, perjalanannya pasti selalu dirahasiakan.

Dan kali ini masuk ke grup syuting, lebih tidak pernah mengungkapkannya ke luar.

Jika perusahaan atau Devita akan ke sini, dia juga tidak mungkin tidak mengetahuinya, apalagi, Kenbo juga tidak akan bereaksi seperti ini.

Mungkinkah Grandy ? Dia menutup bibirnya.

Tetapi, dia meletakkan barang yang ada di tangan, berjalan ke luar mengikuti Kenbo, halaman istana sangat besar, setelah mereka berjalan beberapa saat, baru sampai ke pintu istana.

Di kejauhan, terlihat sepasang pria tampan dan wanita cantik.

Yang pria, sedang menatap ke arahnya, seiring dengan jarak yang semakin dekat, dia mengenali bahwa itu adalah Aderlan.

Yang wanita, sedang melihat ponsel dan menundukkan kepala, ketika yang pria menariknya, dia baru menengadahkan kepala, kemudian sudut mulutnya terbuka, tersenyum dengan sangat cerah.

"Itu adalah... Mimi?"

Dia menarik lengan baju Kenbo dengan semangat, malah melupakan bahwa dia sedang memakai kostum sekarang, luarannya hanyalah jubah panjang, hanya terbungkus di luar saja, begitu dia menarik, jubahnya langsung jatuh tertarik.

"Ma.. maaf."

Kenbo meliriknya, lalu memakai kembali pakaiannya.

"Mimi, bagaimana bisa itu adalah kamu? Kapan kamu pulang?" Dia selalu mengira, dia benar-benar telah pergi, karena pada pertengahan dia pernah menelepon nomor ponselnya, tetapi itu menunjukkan ponselnya mati.

"Kamu telah pulang, kenapa kamu tidak menghubungiku? Kamu pergi ke mana? Kamu tidak tahu, aku berkali-kali meneleponmu, dan juga, bagaimana kamu tahu aku ada di sini?" Lalu menatap Aderlan, "Kamu telah menikah dengan Aderlan?"

Serangkaian pertanyaan, membuat Mimi hanya mengerutkan bibirnya, pandagannya bolak-balik antara dia dan Kenbo.

Sebenarnya ketika dia kembali ke rumah orang tuanya beberapa waktu yang lalu, Deco telah memberitahukan bahwa Fisi telah pulang.

Hanya saja, kemudian dia hampir mengalami keguguran, jadi tidak sempat untuk menghubunginya.

Kali ini, dia juga mendengar Aderlan mengatakan, akan ke sini mencari Kenbo, lalu dia memohon kepadanya untuk membawanya bersamanya.

Karena, keguguran waktu itu, kata dokter, sebisa mungkin tidak bergerak selama tiga bulan pertama.

Setelah menunggu Fisi selesai bertanya, dia baru meraih tangannya dan menjawab satu per satu.

Tetapi setelah menerima tatapan Kenbo, dia tidak mengungkit masalah Catlyn dan Carles.

"Kamu bilang, kamu dan Kakak Handam adalah saudara kandung?"

Fisi berdiri dengan penuh semangat, wajahnya dipenuhi dengan rasa tak terbayangkan, "Kalian... kalian berdua, bagaimana... bagaimana bisa kalian adalah kakak-adik?"

Mimi tersenyum, "Di dunia ini, hal yang tidak mungkin itu terlalu banyak."

Contohnya, Aderlan bisa menjadi suaminya, dan bintang besar angkuh yang ada di depannya, ternyata bisa begitu setia.

"Ayo kita cari tempat untuk makan, kamu begini, tidak bisa berdiri terlalu lama." Tiba-tiba suara seorang laki-laki terdengar dari belakang kedua orang tersebut.

Fisi berbalik, lalu melihat kekhawatiran Aderlan.

Lalu dia menatap Mimi lagi, lalu melihatnya dari atas ke bawah, akhirnya tatapannya berhenti di tangannya yang diletakkan di atas perut kecilnya, menelan ludah, "Kamu, kamu sudah punya bayi?"

Mimi tersenyum dan menganggukkan kepala, "Sudah lebih dari dua bulan, sebelumnya aku terlalu aktif, bertengkar dengan orang lain, setelah aktif lalu mengalami gejala kehamilan, kata dokter harus sedikit berdiri!"

Fisi mendengarnya, lalu tertegun sejenak, kemudian mengedipkan mata, membalikkan badan dengan cepat, dan berkata terhadap Aderlan yang ada di belakang : "Kalau begitu, kalau begitu... kamu gendonglah dia pergi, mobil... mobil ada di depan, kita... kita kembali ke hotel, aku akan memasak untuk kalian, masakan di luar tidak bersih."

Dia berbicara tidak jelas dengan gembira, tetapi tersenyum.

Segera setelah itu, dia menatap Kenbo, " Kak Kenbo, sore ini aku tidak menemanimu, aku harus menemani Mimi, dia hamil, anak di perutnya ingin aku menjadi ibu angkatnya."

Setelah berbicara, dia menatap perut Mimi dengan penuh semangat untuk sejenak.

Kenbo menundukkan kepala dan melihatnya, "Pergilah, aku tidak perlu datang lagi pada sore hari, aku telah memberitahukannya kepada sutradara."

Fisi buru-buru menganggukkan kepala dan tersenyum dengan lebih bahagia.

Meskipun ketika pulang, dia memberitahu kepada Devita, dia ingin beristirahat, tetapi, pada pertengahan Devita meleponnya, berkata apakah mau mengutus seseorang untuk datang menggantikannya, ketika membiarkannya istirahat, dan dia mengatakan tidak.

Dia enggan meninggalkan Kenbo, satu hari pun, enggan.

Jadi, ini adalah pertama kalinya dia beristirahat setelah begitu lama masuk berada di grup syuting.

Dalam perjalanan, dia lebih cemas daripada Mimi, seketika dia menyuruh Huben untuk mengemudi lebih pelan, seketika lagi, mengambil bantal untuk Mimi.

"Bersandarlah sedikit, kalau tidak, terlalu tidak nyaman."

Mimi tersenyum melihatnya, menanggapinya satu per satu, Fisi menyukai anak kecil, dia telah membayangkan di depannya berkali-kali, anaknya nanti, akan seperti apa?

Tetapi, dia juga telah memberitahukannya berkali-kali, dia mungkin tidak akan memiliki anak seumur hidupnya, karena, dia tidak bisa untuk mempunyai anak dengan orang lain selain Kenbo.

Ketika tiba di hotel, Kenbo ada urusan dengan Aderlan, dan membahasnya di ruang kerja.

Fisi memindahkan bangku untuk Mimi, duduk di pintu dapur, keduanya mengobrol.

Untungnya Mimi tidak mual-mual, selain harus kurangi bergerak, tidak ada kenyamanan lainnya.

Kedua orang sudah lama tidak bertemu, mereka terlihat sangat gembira.

Mengobrolkan dari dulu hingga sekarang, mengobrolkan dari Aderlan hingga Kenbo.

"Kamu bilang, dia adalah gay?" Mimi menatap Fisi dengan terkejut.

Fisi menghela napas dan menganggukkan kepala, menatap Mimi dengan tatapan dunianya sudah tidak memiliki arti, "Menurutmu, bukankah aku sangat menyedihkan, langsung memintanya untuk dihukum mati."

Ketika berbicara, tatapannya berpindah ke perut Mimi.

"Jadi, aku sangat iri padamu, aku juga sangat ingin mempunyai anak."

Mimi menatap Fisi, menurunkan alisnya, lalu teringat, segera setelah kartu bank itu, Kenbo datang mencarinya, maksud utamaya adalah memohonnya untuk jangan memberitahukan kepada Fisi bahwa Fisi adalah Catlyn.

Dia mengatakan dirinya mencintai Fisi, tetapi ada kesulitan, tidak bisa memberitahukannya untuk sementara waktu.

Meskipun dia tidak tahu apa yang dimaksud dengan kesulitan itu, tetapi dia percaya bahwa Kenbo mencintai Fisi.

Jadi, dia mengatakan dirinya menyukai pria, pasti untuk membohongi Fisi.

Tetapi, karena telah berjanji, dia juga tidak akan mengingkarinya, dia tahu bahwa dia berbuat demikian, pasti juga demi kebaikan Fisi.

Aderlan pernah memberitahu kepadanya, keadaan Kenbo sekarang, jika hubungannya dengan Fisi terungkap, tidak baik untuknya.

Setelah menenangkan pikirannya, dia berbicara dengan santai : "Sebenarnya, ada apa dengan ini? Yang lurus bisa ditekuk, yang bengkok bisa diluruskan, itu juga normal, juga tidak bisa termasuk hilang harapan."

Fisi tahu masa lalu Mimi, mengenai dia bisa mengatakan perkataan mengejutkan seperti ini, dia sudah tidak terkejut.

Tetapi, dia tertarik dengan kalimat yang bengkok bisa diluruskan itu.

Mengambil spatula, dia membungkuk dan menatap Mimi, tersenyum licik, "Kamu ada ide?"

Mimi mengedipkan mata, dia hanya tidak ingin Fisi terlalu putus asa, ide...

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu