Cantik Terlihat Jelek - Bab 736 Kamu Terlalu Meremehkannya, Dia ....

Sayang sekali air matanya, tetapi juga tidak mendatangkan belas kasihan Kenbo, dia langsung menarik tangannya dan berkata dengan dingin: "Masuk ke dalam dulu!"

Fisi menatap Asura dengan penuh simpati dan menghela nafas diam-diam, hanya dengan EQ kakaknya ini, dirinya tidak tahu bagaimana dia bisa mencarikan kakak ipar untuknya di masa depan.

Namun, dia malah terasa lebih nyaman, tidak, kakaknya memperlakukan dia dengan dingin, itu juga bukan semua masalah pada dia.

Berpikir sejenak, langsung segera mengikutinya dan mengingatkannya dengan suara rendah: "Anak tangga ada di depan, Anda, tolong untuk bekerja sama sebentar …."

Kenbo mendengar kata-kata itu, memalingkan wajah dan menatapnya dengan tajam.

Fisi tidak berani mengatakan apa-apa lagi.

Namun, untungnya dan tidak terduga, Kenbo melakukannya.

Tentu saja, gerakan membelakangi rambut, berbisik, tidak ada yang terlewat, bahkan dia melakukannya dengan sangat sempurna.

Melihatnya membungkuk, berbisik di telinga Asura, bibirnya itu hampir menyentuh bibir telinganya Asura.

Dan kemudian melihat wajah Asura yang memerah dan malu.

Jika bukan karena dia mengetahui dengan jelas, mungkin Fisi juga akan curiga bahwa mereka berdua benar-benar pacaran.

Dalam perjalanan pulang, Devita pun menelepon.

"Fisi, bagian atas telah meledak, apakah kamu sudah melihatnya? Ckckck, kamu gadis muda ini cukup hebat, awalnya aku pikir, Kenbo bisa setuju untuk pergi makan, itu sudah cukup, bisa-bisanya kamu membujuknya melakukan akting ini …."

"Perusahaan sangat puas, saat ini, mungkin lingkaran ini bisa timbul gelombang besar, kamu jaga Kenbo dengan baik, beberapa hari ini harus bersikap rendah hati, usahakan untuk tidak keluar, aku dan perusahaan akan bersama-sama bertanggung jawab untuk menindaklanjuti masalah ini."

Fisi mengiyakan, sudut bibirnya terangkat, dan diam-diam menghela nafas.

Sebenarnya, sebelum pergi tadi, usul-usulnya itu hanya coba untuk dikatakan saja, tetapi dia tidak menyangka jika Kenbo bisa bekerja sama dengannya.

Devita menutup telepon Fisi dan kemudian mengirim pesan kepada Kenbo, "Bos, omong-omong, ketika aku Devita menjadi agensimu, kamu tidak pernah bekerja sama seperti ini! Hatiku ini sedikit sakit!"

Setelah menekan tombol untuk mengirim, Devita mendongak dan melihat empat orang yang duduk di kantornya, "Sudah bisa bertindak, jarang sekali Bos mau bekerja sama, kita tidak bisa mengecewakannya!"

Empat orang mengangguk, salah seorang wanita sedikit gemuk di antara mereka, dengan tangan yang menopang di dahi, dan mendesah: "Fisi ini, benar-benar memiliki kemampuan, sekelompok orang seperti kita ini yang telah tersiksa selama bertahun-tahun, hal yang tidak bisa berhasil malah dicapai olehnya."

Beberapa orang yang lain ikut bergabung.

Superstar Uranus sepertinya sedang jatuh cinta, dan pihak wanita itu bukan putri sutradara terkenal dan penyanyi, dalam sesaat, dunia tiba-tiba meledak.

Asura sebagai artis anak-anak, debut selama bertahun-tahun dan memiliki latar belakang yang relatif baik, namun, sangat tak berdaya karna selama ini terus tidak memiliki nama, dan terus berada di baris kedua atau ketiga.

Namun, setelah Kenbo membuat keributan seperti itu, dia langsung naik ke pencarian terpanas dalam waktu dua jam.

Aktivitas Weibo (aplikasi media sosial) telah menjadi bintang top.

Mereka semua yang hanya ingin tahu orang seperti apa Asura ini, bisa mendapatkan perlakuan seperti ini dari pujaan hati puluhan ribu anak gadis.

Meskipun ada banyak orang yang berkomentar dan memakinya, mengatakan bahwa dia tidak layak untuk Kenbo, dan ada yang menggosipkan masa lalunya, tetapi nama Asura H ini telah dikenal semua orang.

Ini adalah kenyataan, dan telah mencapai tujuan yang diharapkan oleh mereka.

Panggilan telepon Fisi tidak berhenti begitu dia kembali.

Ini pertama kalinya dia menghadapi situasi yang sedemikian besar, dia tampak sedikit bingung, ketika Kenbo masuk ke dalam, dia langsung mengunci ponselnya di brankas, membiarkannya melakukan hal yang harus dilakukannya, dan masih harus melakukan apa?

Ketika Devita datang, dia sedang memasak kaki ayam pedas asam, untuk persiapan bergabung ke dalam grup dalam beberapa hari lagi dan dapat membawanya, sedangkan Kenbo sedang bermain game di sofa.

"Kak Devita, kamu datang pada waktu yang tepat, sebentar lagi ini akan selesai, aku akan memberimu sedikit untuk dibawa pulang."

Devita bersandar di pintu dapur, dengan tangan yang dilipat di depan dadanya, menatap Fisi, "Ngomong-ngomong, kalian berdua seperti ini, apakah hati nurani kalian tidak bisa sakit?"

Fisi meletakkan sumpit di tangannya, melepas sarung tangan sekali pakai, berbalik dan menuangkan segelas air untuk Devita, "Kak Devita ... bukankah kamu mengatakan jika perusahaan dan kamu yang akan menanganinya?"

Devita menarik nafas dalam-dalam, "Ya, aku memang mengatakannya, tapi, kamu bahkan tidak menjawab panggilan telepon dari agen periklanan, telepon dari sutradara atau produser film kamu juga tidak menjawabnya, kamu sekarang adalah agensinya, kamu seperti ini, mereka semua akan menelepon ke aku, aku sendiri hampir gila."

Fisi menepuk punggung Devita, mengangkat kepala ke arah Kenbo, dan berbisik: "Dia telah mengunci ponselku."

Devita memicingkan matanya, wajahnya emosi sampai memucat, menenangkan emosinya dan menunjuk ke arah pintu, "Fisi, aku hari ini sibuk sampai belum makan malam, bisakah kamu turun ke bawah dan membelikanku makanan?"

Fisi mengangguk dan buru-buru melepas celemeknya, "Baiklah, aku akan pergi sekarang."

Ketika pintu ditutup, Devita seketika langsung berjalan ke hadapan Kenbo dan menyambar ponselnya,

"Kenbo, kamu seorang bos, bisakah kamu bersikap sedikit adil? Hal sebesar ini, kamu membuatnya keluar dari masalah, kami sekelompok orang, hampir kewalahan oleh air liur orang-orang itu."

Kenbo bersandar ke belakang, mengambil naskah di atas meja dan membolak-baliknya, "Dia tidak punya pengalaman, hal seperti ini, lebih baik tidak banyak ikut campur."

Setelah berbicara, dia menatap Devita, "Kakak senior yang dikenal dengan agensi medali emas, apakah sulit untuk menyelesaikan sedikit masalah seperti ini?"

Devita membuka mulut, menunjuk ke arah Kenbo dan mengangguk, "Kamu masih tahu jika aku adalah kakak seniormu? Waktu itu, Tetua memintaku untuk mengikutimu, membiarkanku membawamu, kamu pada saat itu, tidak tahu apa-apa dan tidak bisa apa-apa, akulah yang terus mendorongmu ke pucak, bukan? Kamu pada saat itu, sama sekali tidak peduli tentang aku yang tidak memiliki pengalaman …."

Setelah berbicara, dia duduk di sisi lain.

Kenbo tidak berbicara, bangkit berdiri dan berjalan ke ruang kerja, ketika dia keluar, dia memegang sebuah amplop di tangannya, "Ini!"

Devita mneoleh, "Kamu jangan harap menyuapku dengan uang, kamu tahu, aku bekerja di bidang ini bukan karena uang."

"Buku tanda tangan dan fotonya."

Tangan Devita yang melambai, membeku di udara, memandang Kenbo dengan terus menelan ludah, matanya penuh dengan kabut air, "Kamu … bagaimana kamu mendapatkannya? Jelas-jelas kamu sudah ada, mengapa kamu baru memberikannya sekarang?"

Kenbo lanjut membolak-balik naskah di tangannya, dan berkata dengan santai: "Dia yang baru naik, kalian langsung melemparinya bom, apa tidak takut membuatnya pergi karena ketakutan?"

Devita menatap foto itu, air matanya terus jatuh seperti benang.

Dia berkata sambil menangis: "Membuatnya pergi ketakutan? Kamu terlalu meremehkan Fisi, dia …."

Pandangan Kenbo melihat ke arah Devita, "Ada apa dengannya?"

Devita mengendus, "Bukan apa-apa, aku pergi dulu."

Dia bangkit, berjalan dua langkah, lalu berhenti, menoleh melihat Kenbo, ingin mengatakan sesuatu tapi kemudian terhenti.