Cantik Terlihat Jelek - Bab 713 Ketiga Kali, Akhirnya Bersama

ada revisi Selvi diubah menjadi Fisi tangal 05/08/20 dari bab 702

Ada revisi di bab 711&712 3/8/2020

Mimi terdiam, membuka mata, melihat di dahi Aderlan, ada keringat halus, sudut mulutnya berkedut, wajahnya terlihat terkejut.

Dia bangkit duduk, menarik selimut dan melepas gaun rumah sakit, “Aku tidak apa-apa, hanya takut dia tiba-tiba masuk, hanya pura-pura.”

Aderlan memandang dia dari atas ke bawah, lalu menekan dia kedalam pelukan, menghela nafas lega, lalu menepuk ringan punggungnya,

“Apakah kamu terkejut? Wanita itu adalah orang gila, aku tidak ada persiapan….”

Mimi memeluk erat Aderlan, membenamkan kepalanya dalam pelukan dia, tidak berbicara, tapi tubuhnya jelas-jelas gemetaran.

Tapi dia sendiri tahu dengan jelas, bukan terkejut karena Della.

“Ini adalah ruang gawat darurat, jika tidak ada urusan lagi, tolong kalian berdua pergi!”

Deco tiba-tiba berkata dari belakang mereka.

Mimi mendongak dari pelukan Aderlan, lalu mendorong dia, berjalan ke depan Deco, “Apakah bisa menambah pertemanan wechat denganmu?”

Dia tahu artis-artis seperti ini sangat sulit untuk di cari dan lagi, jika Deco memang benar seperti yang di katakan Fisi, begitu hebat, maka dia harus terlebih dahulu meminta informasi kontak.

Jika tidak, kelak, ingin mencari dia, akan sangat sulit.

“Siapa dia?” Aderlan melihat ekspresi Mimi yang bersemangat, pandangan matanya kacau, wajahnya menjadi suram.

Mimi tidak berpikir banyak, juga tidak memperhatikan ekspresi wajah Aderlan, “Dia… tadi sudah menolongku, aku… aku ingin menambah pertemanan wechat, jika ada kesempatan ingin berterima kasih kepadanya.”

Kepala Aderlan sedikit menunduk, menatap Mimi sebentar, tidak berbicara, hanya membalikkan badannya, melihat Deco, “Halo, aku bernama Aderlan, hari ini terima kasih dengan pertolongan dari tuan, kelak jika membutuhkan bantuan apapun, bisa pergi ke perusahaan Mo mencariku.”

Selesai berkata, juga tidak menunggu Deco menjawab, langsung menarik Mimi pergi.

Sampai sudah naik ke mobil, sudah berjalan jauh, Aderlan tidak berbicara.

Mimi karena memikirkan hal tentang kakek itu, jadi tidak begitu memikirkan.

Sampai mobil berhenti, Mimi baru menarik pikirannya kembali, melihat ke luar jendela, menyadari, sudah sampai ke rumah baru mereka.

Mematikan mesin, mendorong pintu dan turun dari mobil.

Mimi ditarik ke dalam rumah oleh Aderlan.

“Kenapa kamu?”

Masuk ke rumah, setelah pintu tertutup, Aderlan memeluk Mimi dan menciumnya.

Ciuman itu masih melekat, membuat hati Mimi yang masih cemas, perlahan menjadi tenang.

Dia memeluk Aderlan, mengambil inisiatif menjinjit.

Dua jam kemudian.

Mimi berbaring di pelukan Aderlan, ruangan itu dipenuhi dengan aroma yang indah.

Kekacauan di atas ranjang, menunjukkan tadi terjadi “peperangan” dengan level intens.

Dia mendongak, melihat Aderlan, menyandarkan tubuhnya, tangan rampingnya berjalan dari dada dia ke leher, merasakan jakun dia yang bergerak.

“Kamu, tadi cemburu?”

Aderlan memegang tangannya, membalikkan badan, menekan Mimi di bawah tubuhnya, “Mengapa kamu menggunakan pandangan seperti itu melihat dia?”

Mimi mengedip, memeluk lehernya, tapi tidak menjawab kata-kata Aderlan.

Sampai nafas dia terasa sedikit kacau, dia baru berkata, “Dia bilang, dia adalah cucu kakekku.”

“Kakekmu?” Aderlan terkejut. Lalu berbalik dan duduk.

Mimi juga menarik selimut sampai ke dadanya, lalu duduk.

“Deco, apakah kamu kenal?”

Jika keluarga Hamdan memang benar berkuasa, maka Aderlan seharusnya pernah mendengar.

Dan ternyata, setelah dia menyebutkan nama itu, tubuh Aderlan menjadi kaku, menoleh melihat Mimi, ekspresi wajahnya menjadi berat.

“Kamu kenal dengan dia, benarkah?” Mimi sedikit bersemangat bangkit duduk.

Selimut jatuh ke bawah dadanya, pria itu mengulurkan lengannya, menarik dia, memeluk dalam pelukan, setelah diam beberapa saat, baru berkata,

“Hal ini, jangan katakan kepada siapapun dulu, kita bersama-sama pergi mencari kakek, seharusnya dia tahu.”

Mimi mengangguk, mendongak melihat Aderlan, “Apakah kamu bisa menceritakan tentang keluarga mereka?”

Pandangan mata Aderlan terlihat kacau, mencium dahi Mimi, lalu menjawab, “Dikatakan sederhana, sangat sederhana, dikatakan kacau, juga kacau.”

“Apakah lebih berkuasa?” Aderlan ragu untuk mengatakan, Mimi menebak maka identitas mereka pasti tidak biasa.

“Benar, tokoh politik.”

Aderlan merasa ragu-ragu sejenak, baru menjawab.

Mimi menelan air ludah, tertegun disana untuk waktu yang lama.

Sebuah keluarga politik, kakek malah membawa dia untuk bersembunyi di gunung.

Kenapa?

Tidak mungkin karena kakek sendiri, jika tidak, kenapa harus membawa dia?

Kalau begitu, pasti karena dirinya.

Identitas dia, tidak boleh diketahui!

Ini adalah satu-satunya alasan yang bisa dia pikirkan, juga alasan paling masuk akal.

Dia bersandar dalam pelukan Aderlan lagi, memegang lengannya, tanpa menyadarinya, ujung jarinya sudah menggores ke dalam daging.

Saat dia sadar, lengan Aderlan, sudah memiliki bekas yang dalam.

“Maaf, aku… mmph..”

Belum selesai berkata, dia dicium lagi oleh Aderlan.

“Masih bisa membuatmu memikirkan hal lain, itu artinya aku masih tidak cukup berusaha.”sambil bernapas, dia mendengar Aderlan mengatakan ini.

Lalu, Mimi sudah tidak tahu disiksa berapa kali oleh Aderlan.

Saat dia bangun, langit diluar, sudah gelap.

Dia membuka mata, kebetulan bertemu dengan pandangan mata Aderlan, “Kamu.. kamu tidak capek?”

Aderlan menggeleng, mencubit ringan wajahnya, “Apakah kamu lapar?”

Mimi tidak enak hati mengatakan, jika dirinya terbangun karena lapar, lalu hanya mengangguk.

“Aku suruh orang mengantarkan makanan kemari, kamu tunggu aku, aku pergi menyajikannya untukmu.”

Sambil berkata, mencoba untuk bangun, Mimi tiba-tiba memeluk Aderlan dari belakang, wajahnya menempel di punggungnya, terdiam sebentar, lalu berkata:

“Masalah ini, anggap saja tidak pernah tahu, jangan tanya kakek lagi, bolehkah?”

Tidak peduli kenyataannya apa, dia tahu, itu pasti bukan jawaban yang bagus.

Karena, identitas dia, tidak boleh diketahui, maka untuk selamanya jangan ditunjukkan saja!

Aderlan memegang tangan dia yang diletakkan di perutnya, “Identitasmu, hanya boleh sebagai Nyonya Mo dan untuk yang lain, tidak peduli kamu siapa, aku tidak peduli.”

Mimi sedikit tersenyum, ini adalah hal yang paling beruntung dalam hubungan suami istri.

Dia merasa dirinya sendiri cukup beruntung dan juga beruntung karena kegigihannya di tahun-tahun itu.

Aderlan, benar-benar adalah pria yang semakin lama berhubungan, maka akan mengerti semakin banyak, seperti mendapatkan pusaka.

Mereka makan dengan sederhana.

“Malam ini tidur disini saja, kamu begini, masih bisa berjalan?” Aderlan berkata dengan sedikit membujuk saat melihat dia memakai baju, menarik selimut ingin turun dari ranjang,

Mimi mendongak, menatap Aderlan yang segar, mengerucutkan bibirnya, perbedaan energi antara pria dan wanita benar-benar membuat dia sedikit mabuk.

Mimi merasa dirinya tidak begitu mengeluarkan tenanga, saat ini, kedua kakinya malah terasa lemas, seluruh tubuhnya sakit.

Dan Aderlan, terlihat tidak apa-apa.

Wajahnya terlihat memerah, dia berdeham.

“Lebih baik pulang saja!”

Baru kembali beberapa hari, sudah menginap di luar, takutnya Jini akan merasa keberatan.

Kepedulian menantu ini terhadap Aderlan, benar-benar diluar dugaan Mimi.

Aderlan mengangguk, mengambil tasnya, lalu menggendong dia.

Mimi terkejut, tapi tidak melawan, memeluk dia, memiringkan tubuh dalam pelukannya.

Untung saja, saat mereka sampai dirumah, orang dirumah sudah tidur.

Aderlan lalu menggendong dia sampai ke kamar, mencium beberapa kali, lalu menegakkan badan, “Sudah, cepat tidur.”

Mimi mengernyit, “Kamu… malam ini tidak tidur disini?”

Novel Terkait

My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu