Cantik Terlihat Jelek - Bab 79 Ceroboh dan Meneliti

Bab 79 Ceroboh dan Meneliti

Ketika Devan baru saja ingin menghampiri Gabriel dan menahannya tiba-tiba ada sesosok yang datang menghalanginya dan menggendong Gabriel ke tempat tidur.

“Jika kamu tidak memiliki perasaan dengan adikku, maka tidak usah datang dan berpura-pura menjadi orang baik, kamu ini hanya akan membuatnya lebih sakit hati.” Gary berkata dengan dingin.

“Aku membuat keputusanku sendiri, tidak membutuhkanmu untuk ikut campur.” Devan yang biasanya tidak peduli dengan urusan orang lain, kecuali dengan Gary, Devan tidak akan begitu mudah membiarkan dia pergi begitu saja.

“Kalau begitu, Tuan Devan silahkan keluar.”

Ekspresi Devan berubah dan menatap Gabriel yang sedang tertidur di tempat tidur, pada saat ini, dokter baru saja selesai memerika Gabriel, “Nona Gabriel menderita sedikit penyakit Hipoglikemia, ditambah dengan emosional yang sangat labil, Tuan Devan tenang saja.”

Setelah dokter berkata, dia langsung keluar.

Setelah mengetahui bahwa Gabriel baik-baik saja, Devan tidak ingin tinggal lebih lama, karena dia tidak bisa memberikan apa yang Gabriel inginkan, lebih baik memutuskannya sekarang, dan itu juga bukan keputusan buruk.

"Tolong beritahu dia, batalkan kontrak pernikahan, dan itu juga akan lebih baik buat kami berdua.”

Setelah berkata, Devan berbalik dan berjalan keluar dari kamar tanpa jejak ingatan sedikitpun.

Ketika pintu kamar sudah tertutup, Gabriel yang tadinya masih memejamkan matanya, tiba-tiba membuka matanya, dan memandang langit dinding dengan suram, dan air matanya jatuh bagaikan hujan.

14 tahun, selesai begitu saja?

“kali ini, hatimu harusnya sudah mati dan menyerah kan?.”

Ketika Devan kembali, Sherin sedang menemani Simon memainkan permainan, dan melihatnya datang, Sherin terbengong dan berpikir, untuk pergi dan kembali lagi hanya butuh satu jam saja......

Tetapi, melihat ekspresinya agak memburuk, Sherin juga tidak berani bertanya terlalu banyak.

Pagi keesokan harinya, melihat ekspresi Devan agak santai, dia baru bertanya dengan lembut, “itu, Apakah Nona Gabriel baik-baik saja?”

Devan mengulurkan tangannya dan membawa Sherin ke dalam pelukannya, “Aku sudah memberitahu kepadanya, ketika tahun ini berakhir, kontrak pernikahan akan dicabut.”

Suara Devan yang tidak bisa dihiraukan itu membuat jantung Sherin berdetak dengan cepat ketika mendengarkannya, Sherin duduk tegak dipelukannya, untuk mengatakan yang sebenarnya, Sherin masih merasa sangat tidak tenang.

Devan menyantaikan tubuhnya, dan menyandar ketubuh Sherin.

Sherin tidak mendorongnya, dan hanya menatapnya, "Jika aku tidak muncul, apakah kalian akan menikah dengan lancar?"

"Sherin, tidak ada kata ‘Jika’ di dunia ini." Devan mengerutkan alisnya, sangat jelas bahwa dia tidak ingin memperbincangkan tentang masalah ini.

Sherin merasa sedikit kecewa, setelah beberapa lama kemudian, dia tersenyum dingin dan berkata: “Maka masih bisa dibilang bahwa aku yang menghancurkan hubungan kalian.”

Setelah berkata, Sherin langsung ingin mendorong Devan.

Namun Devan memeluknya lebih erat. "Sherin, aku dan Gabriel, tidak ada percintaan diantara kami berdua, jika aku tidak bertemu denganmu, aku akan menikahinya itu karena latar belakang identitasku, aku butuh pernikahan, dan Gabriel, dia pernah menyelamatkan hidupku, pada waktu itu, karena tidak tahu bahwa aku masih akan mempunyai perasaan cinta, jika tahu dia punya pemikiran seperti ini, aku juga akan memilih untuk melepaskannya.”

Devan berkata dengan agak cemas, namun Sherin mengerti bahwa orang seperti Devan bisa mengatakan kata-kata seperti ini, berarti benar-benar tulus dari lubuk hatinya.

Pikir sampai sini, pandangannya merendah.

Dagu Devan bersandar di bahu Sherin, tenggorokannya menggulung dengan cepat, dan suara bernada rendah magnetik perlahan-lahan mengalir ke telinga Sherin, "Jadi, Sherin, jangan menjauhiku.”

Sherin tampak agak terkejut, setelah beberapa menit kemudian, Sherin tiba-tiba mengangkat lengannya dan perlahan melingkari pinggang Devan.

“Devan, akankah kamu menyesali keputusan mu hari ini?”

“Pasti!” Dia berkata lagi “Di kehidupan selanjutnya.”

Ketika dia selesai berkata, dia pun menimpanya, kemudian mengangkat sudut mulutnya dan sedikit berkedip. Suara magnetik itu berkata pada telinga Sherin lagi: “Bisa bertemu denganmu, itu adalah keberuntunganku.”

Terasa napasnya, tubuh Sherin bergetar, pandangannya kebawah, dan berkata: “Devan, kamu cepat bangun, kamu sangat berat.”

Tangan besar Devan itu menyentuh kulitnya yang halus, perlahan-lahan turun, ketika terdengar suara menelan dari tenggorokan dan tubuhnya dengan jelas merespon dengan tindakan tersebut.

Sherin secara alami juga merasakannya, dia membuka mulut dan mengangkat tangannya.

Devan mengerutkan alisnya dengan bingung, dia melihat kearah dimana jarinya terletak, dan akhirnya dia mengerti, kemudian mendongak, merapatkan bibirnya, namun pada akhirnya dia tidak bisa menahan lagi dan tertawa, dia kemudian membungkukkan badannya dan menciumnya.

“Maukah kamu membantuku menelitinya?” Setelah berkata, Devan memegang tangan Sherin dan menariknya kebawah.”

Meskipun tadinya tidak tahu apa-apa, tetapi pada saat ini Sherin tampaknya sudah mengerti, dia bergegas menarik tangannya kembali, wajahnya memerah dan berpikir, ya Tuhan , adakah orang yang bodoh dan ceroboh seperti dia, dan tadi masih bertanya kepadanya.

“Papa, bukankah kamu pernah mengatakan bahwa mama jelek? Mengapa kamu masih menyandar ditubuhnya?” Tiba-tiba terdengar sebuah suara lembut dari pintu.

Sherin memandang ke sisi dimana Simon berdiri dengan santai dan sambil tersenyum.

Sherin dengan kuat mendorong Devan, "Tuan Devan, bukankah aku jelek dan membosankan, anda sebaiknya segera bangun, supaya tidak mengotori tubuh Anda." Dasar! Berani mengatakannya jelek? Sepertinya dia tidak memperhatikan ketampanan putranya yang sekarang dan siapa yang mewariskannya.

Melihat Devan tidak merespon, Sherin dengan cepat menendangnya, dan mungkin karena Devan tidak tahu bahwa Sherin akan menendangnya, dan dia kehilangan keseimbangan dan jatuh kelantai.

Melihat Devan yang menyedihkan itu, semuanya menertawakan dia.

Mbok Lili yang berdiri di depan pintu dapur itu, mendengarkan tawaan yang datang dari dalam, dan hatinya menjadi lebih hangat.

Tadi malam, dia diajak oleh Devan kemari, katanya untuk merayakan tahun baru bersama-sama, Mbok Lili langsung mengerti bahwa perasaan Devan terhadap Sherin itu sangat tulus.

Ketika tiga orang itu keluar, ekspresi Devan memburuk, tetapi kedua orang itu terus menertawainya.

Ketika makan sampai setengah.

Simon tiba-tiba meletakkan sumpitnya dan bertanya dengan tatapan yang sangat serius: "Papa, kamu jawab dengan jujur, kamu tadi baru saja menyandar ditubuh mamaku, apa yang ingin kamu lakukan? Apakah kamu ingin memukulnya?”

Sherin baru saja meletakan sepotong ikan dimulutnya, dan mendengar Simon bertanya begitu, dia tersedak, dan sepotong ikan itu langsung mengalir kedalam tenggoroknya, dan menyangkut ditenggorokannya.

Dia memegang dadanya dan dalam waktu yang cukup lama tidak bergerak.

Devan memberinya setengah mangkuk sup, dan juga memberinya tisu, dan segera menepuk pundaknya, tindakakn ini sangat alami dan lancar, Sherin menoleh dan menatap Simon, “Bisakah kamu tidak berbicara ketika sedang makan?”

Sherin juga menatap Devan.

Mbok Lili adalah orang yang berpengalaman, mendengar kata-kata Simon, Mbok Lili merasa malu dan tersenyum dengan tipis, dia kemudian berdiri, beralasan dan pergi ke dapur untuk mengambil sup lagi.

“Papa, kamu berkata bahwa kamu tidak suka dengan mamaku, tetapi kamu tadi menyandar ditubuhnya, jika itu bukan ingin mengancamnya, maka apa yang ingin kamu lakukan?” Walaupun IQ Simon sangat tinggi, namun mau setinggi apapun, dia masih anak-anak, jadi melihat tindakan keduanya, saat itu, dia hanya menganalisis secara kasat mata.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu