Cantik Terlihat Jelek - Bab 575, Mereka Tau Hubungan Kita

Tidak lama, di lobby hanya tersisa Raven dan Hutu .

"Paman, kenapa kamu membawaku datang bertemu......bertemu tetua?"

"Tidak ingin bertemu?"

Hutu menaikkan kepala, melihat dia, lalu memajukan bibirnya, mencengkram baju didepan dadanya, "Aku terkejut sekali."

"Jadi? Kalau memberitahumu dari awal, apakah kamu masih berani datang?"

Setelah bersama beberapa tahun ini, Raven sangat mengerti sikap Hutu, meskipun tampaknya tidak peduli terhadap apapun, sedikit tidak pintar, tapi pemikirannya detail sekali.

Raven sudah tau kalau hari ini ujiannya selesai pada siang hari, Raven juga tau, karena dia mengungkit tinggal di tempat tantenya sana, Hutu pun tidak berani mengatakan apapun, membohonginya, tidak ingin membuatnya kesulitan.

Tingkat kesensitifan dan kepercayaan diri Hutu terhadap hubungan ini, melebihi jauh dari yang dipikirkan Raven .

Raven tau, membawanya seperti ini bertemu bapak ibu mertua, sesuai dengan hubungan mereka sejauh ini, sedikit terburu-buru.

Rapi, dia ingin memberikan sedikit kepercayaan diri kepada gadis ini, agar Hutu tau, hubungan antara mereka berdua, bukan semua orang tidak menyukainya, akan menentangnya.

"Tapi, setidaknya kamu harus membiarkanku sedikit persiapan, aku......"

Perkataan Hutu belum selesai, dari luar pintu terdengar langkah kaki, dia langsung menutup mulutnya, menegakkan badannya, seperti menghadapi musuh besar/

Melihat kegugupannya yang kelewatan, Raven menjulurkan tangan, menggenggam tangan Hutu, menarik Hutu ke ruang kecil di samping, mengulurkan tangan untuk menghidupkan lampu didinding.

Rupanya ini adalah sebuah ruang makan kecil.

"Lihat, tau kamu mau datang, bibimu spesial memasakkan ikan sungai, sayur pahit, dan juga ini dan ini......" mengatakan sampai sini, paman memegang belakang kepalanya, melihat Hutu, wajahnya jelas sekali sangat tulus.

" Tutu, ini....... Raven tidak bilang mau bawa kamu datang, makanan sederhana ini, kamu makan dulu, besok kalau kamu suka makan apa, paman baru belikan untukmu lagi."

Bibi juga mengantarkan dua piring sayur kemari, bibi sedikit gemuk, rambutnya dibiarkan panjang, wajahnya senang sekali, meletakkan sayur diatas meja, juga menatap Hutu, " Raven, istrimu cantik sekali."

Setelahnya, menggantikan mereka menyusun mangkuk dan sumpit, " Mari, duduk makan, hari ini tidak tau kamu suka makan apa, besok, pamanmu sudah bilang, kamu suka makan apa, suruh dia beli."

Tampak sekali, sifat bibi juga ceroboh, dibandingkan dengan kedinginan Mei Yi, jelas sekali sangat ramah.

Ataupun tidak lama yang lalu kehilangan semua kerabat, ataupun hatinya sangat kesepian, tiba-tiba diperlakukan setulus ini, hati Hutu tersentuh sekali.

Dia menarik dalam hidungnya, menggeleng kepada mereka semua, "Terimakasih paman, terimakasih bibi, aku tidak pemilih makanan, makanan yang Raven suka, aku juga suka."

Dia mengganti panggilan, hatinya malah lebih tidak tenang, keluarga begitu baik, kalau tau hubungan om dan keponakan dia dengan Raven, apakah.......apakah reaksinya akan sama dengan Mei Yi?

Raven mengambilkan makanan untuk dia, meletakkan didepannya, "Cepat makan, di jalan tadi bukannya bilang sudah lapar?"

Hutu meliriknya, senyuman Raven menjadi lebih hangat, di depan kening, ada segenggam rambut didepannya, Raven yang seperti ini, benar-benar membuatnya tidak ingin mengalihkan matanya.

Bibi yang peka akan keadaan, menarik paman, "Biarkan mereka makan dulu, kita naik ke atas lihat sudah sampai mana papa dan mama menata tempat tidur mereka."

Sambil berkata, mereka berdua pergi dari sana.

Hutu tidak makan yang di dalam mangkok, sayur yang Raven ambilkan untuknya, tapi tangannya terulur ke sayuran pahit yang jauh darinya, masuk ke dalam mulutnya.

Menarik nafas dengan sedikit tidak bernafas.

Raven terdiam, meliriknya, memindahkan sayur itu ke hadapannya, mendekat sedikit ke arahnya, seperti mengerti apa yang dia pikirkan, membuka mulut, dengan santai berkata: "Mereka tau hubungan kita."

Kalimat yang sederhana, bagaikan batu besar jatuh ke permukaan danau yang tenang, di dalam hati Hutu, muncul ombak besar, dia dengan tidak percaya melihat Raven, matanya ada ketidak percayaan, ada juga sedikit berharap dan semangat.

"Paman, kamu......kamu serius? Mereka......mereka tau kalau kamu pamanku? Juga tidak.....tidak menentang?"

Raven menyuruhnya makan dulu.

Dia dengan menurut melahap dua sendok, lalu mengangkat kepalanya melihat Raven, "Paman......"

"Dimata kakek, nenek, dan paman, kamu hanyalah orang yang aku suka, status apa, kamu siapa, itu tidak penting, sebenarnya, mamaku, aku pikir dia juga tidak akan kolot sekali, hanya saja, tidak membawamu pergi menemuinya, hanya ingin memberimu penetral, tunggu kamu meyakinkan hatimu......"

"Aku sudah yakin, paman, aku janji, aku tidak akan berubah." Hutu memotong perkataan Raven, menjawab dengan sangat cepat, hatinya kepada Raven tidak akan berubah, dia merasa sudah sangat bagus sekali kalau Raven tidak akan berubah."

Tapi, dilihat orang luar, didepan mata ini adalah, aku bisa pergi bertemu calon mertua.

Di sudut depan ruang makan, terdengar suara tertawa, Hutu terdiam, lalu kedua tangannya menutupi wajah, kenapa dia selalu melakukan hal sebodoh ini?

Ini dulu menonton drama, kalau wanita mempunyai adegan seperti ini, dia selalu merasa orang itu bodoh.

Sekarang, dia seperti itu, dia baru merasakan begitu banyak respon, begitu banyak perasaan, bukanlah bodoh, tapi ketulusan hati, mengalir begitu saja.

Bibir Raven terangkat, mengambilkan sedikit sup untuknya, "Minum ini sedikit."

Hutu mengangkat kepala melihatnya, melihat dia jelas-jelas edang tertawa, di bawah meja, menarik bajunya, "Oaman, apakah aku tampak tidak begitu pintar?"

Raven menggenggam balik tangannya, meletakkan di atas pahanya, kehangatan dari tangan menjalur ke hatinya, seperti sebuah kehangatan, membuat hati Hutu bergetar lagi.

"Aku tidak suka terlalu pintar."

Hutu sangat nyaman, matanya penuh kesenangan, selanjutnya dia baru sadar kalau Raven mengakui dia tidak begitu pintar, lalu melototi Raven, ingin menarik kembali tangannya, malah digenggam Raven lebih kuat lagi.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu