Cantik Terlihat Jelek - Bab 134 Rahasia Mengejutkan Gabriel

Dia menatap Clover, kemudian melihatnya dari atas sampai bawah, kepribadiannya selalu tertutup dan malu-malu, tidak pernah memperhatikannya secara detail, ditambah Clover yang biasa dengan sengaja menutup-nutupi penampilannya, pernah menghubunginya beberapa kali, tetapi tidak pernah dengan teliti melihat penampilannya, pada saat ini, jika dilihat dengan teliti, bentuk mukanya, benar-benar sangat mirip dengan cucu kecilnya itu.

Bahkan jika itu tidak sedang berdandan, tidak diragukan lagi bahwa dia juga sangat cantik.

Helena melihatnya, mulutnya terbuka lebar berbentuk O

“Tidak heran Simon terlihat begitu tampan, aku sudah pernah berkata bahwa selera Devan itu benar-benar sangat tinggi.”Helena selesai berbicara, bangkit dan duduk di samping Clover, meraih tangannya, dengan penuh semangat melihat ke atas sampai bawah, dengan wajah yang sangat ramah.

Sikapnya membuat Clover merasakan kehangatan, mengambil tisu dan menyeka air mata di wajahnya.

“Tante” Mengetahui bahwa dia adalah ibu dari Devan, Clover menyapanya dengan ramah.

“Ya” Helena menjawabnya dengan sangat cepat.

Dia memandang Felice dan memandang Clover lagi, "Oh iya, Clover, tadi kamu mengatakan apa yang mati belum mati, apa yang terjadi?"

Felice tidak menjawab pertanyaan Helena, matanya berkedip dan menatap Clover, "Apa yang terjadi? Mengapa kamu harus berbohong kepada Devan dan mengatakan bahwa kamu sudah mati? Apakah kamu tahu? Beberapa tahun ini, karena kamu dia membuat dirinya tidak seperti seorang manusia, dan jika dikatakan seperti setan juga bukan seperti setan.” Nada suaranya selalu sangat tenang, tapi hati Clover seperti terlempar sebuah batu besar, merasa sangat berat.

“Mengapa kamu harus melakukan ini? Apakah ada yang terjadi?"

Selesai berbicara, Felice menoleh dan menatap Helena, dan berkata: “Kakak, apakah kamu masih ingat bahwa ketika Devan menikah, Simon pernah berbicara tentang mamanya?” Felice sambil mengarahkan jarinya ke Clover. "Itu dia, dia adalah orang yang tidak bisa dilupakan oleh putramu!"

Helena merespons secara refleks: "Bukankah dia sudah mati?"

Setelah berbicara, mata kedua orang itu tertuju pada Clover.

Clover menghela napas, ada beberapa hal, memang harus berakhir, dan kejadian Gabriel yang terlibat dalam kecelakaan mobil dan harus kehilangan kesempatan mempunyai keturunan, Clover menceritakan semuanya kepada kedua orang itu.

Setelah selesai berbicara, dia menundukkan kepalanya dan berkata dengan suara rendah, " Ini semua salahku, aku yang membuatnya seperti ini, jadi aku tidak bisa bersama lagi dengan Devan, Gabriel tidak bisa mengandung anak……”

“Dia……” Helena menyela kata-kata Clover, dia sepertinya ingin berkata sesuatu tetapi Felice menarik lengannya dan menghentikannya.

Clover terbenam dalam rasa dosa dan menyalahkan diri sendiri, tidak menyadari keanehan di antara kedua orang itu.

"Tante, aku minta maaf, itu semua salahku, aku menyakiti Devan, aku menyakiti keluargamu, dan di masa depan …… mungkin ditambah dengan tidak bisa punya anak.” Setelah itu, matanya memerah.

“Apakah kamu mencintai Devan?” Felice tidak menanggapi kata-katanya, sebaliknya, dia menanyakan pertanyaan lain.

Clover terdiam dan mengeluarkan senyum tak berdaya, "Cinta, tetapi apa boleh buat?"

"Karena kamu masih mencintainya, mengapa kamu berbohong kepada Devan, bahwa kamu sudah mati? Bahkan jika kamu tidak bersamanya, kamu juga tidak perlu menipu sampai seperti ini?” Felice tidak paham dan bertanya.

Clover menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan ini kepadamu, aku tidak berbohong kepada Devan, tetapi pada saat itu seseorang mati menggantikanku.” Meskipun sudah lewat beberapa tahun, tetapi setiap kali berbicara tentang ini, Clover tidak berdaya dan pasti merasa sangat ketakutan.

Ketika Felice mendengarnya, dia tidak berdaya dan memeluk kedua tangannya dan terlihat sedikit mendesak, "Seseorang mati untukmu? Itu berarti orang mati yang dilihat Devan, bukan kamu?"

Clover mengangguk dan memandang Felice, dia berkata lagi, " Tante, orang yang meninggal itu, persis sama dengan penampilanku sebelumnya."

Ekspresi Felice menjadi suram, masalah ini, benar-benar tidak sederhana.

"Jadi? Masalahnya sekarang adalah bahwa kalian berdua masih saling mencintai, tetapi karena Gabriel mengalami kecelakaan mobil, dia tidak dapat melahirkan lagi, jadi kamu harus menyerahkan Devan dan meninggalkan dia, dan kemudian kebetulan ada satu orang yang mati untumu, dan kamu tidak menjelaskan kepada Devan bahwa orang itu bukan kamu? Dan kamu seorang diri pergi ke luar negeri, benar?” Tidak seperti kepolosan Helena, meskipun Felice jauh lebih muda, sangat jelas bahwa tata bicaranya sangat dewasa dan masuk akal.

Clover mengangguk, tetapi juga menggelengkan kepalanya. "Bukan aku tidak menginginkan Devan, tetapi aku sudah tidak layak untuk bersama dengannya lagi, nona Gabriel sangat baik terhadapnya, sekarang ini, karena hubungan kita dulu, dia tidak bisa melahirkan, dalam kondisi seperti ini, jika aku dengan Devan bersama lagi, kami seumur hidup pasti akan merasa sangat tidak tenang, maka…… melepaskannya mungkin jalan yang terbaik, orang itu mati untukku, aku juga berpikir, lebih baik tinggalkan Devan sekarang dari pada semakin lama maka akan semakin sulit, jadi, aku tidak menjelaskannya kepada Devan, aku……”

“Aiyooo, Clover, Gabriel itu memang sudah tidak bisa mengandung sejak awal, dulu dia tahu bahwa dia mandul, maka dia menyuruhmu membantunya melahirkan Simon, penyebabnya bukan karena kecelakaan mobil” Helena mendengar ini, dia tidak bisa menahannya lagi, setelah mendengarkan analisis Felice dan pernyataan Clover, dia tidak sabar dan mengatakannya.

Clover memegang cangkir di tangannya, mendengarkan Helena berkata begitu, tangannya gemetar, air di cangkir itu benar-benar terciprat, terciprat ke tubuh, celananya, air merembes ke permukaan kulit, awalnya panas , panas, lalu dingin, dingin, tapi dia acuh tak acuh, perlahan-lahan menoleh, matanya menatap Helena, "Tante…… apa …… apa yang kamu katakan?"

Felice bangkit dan mengambil beberapa helai tisu dan menyeka air ditubuhnya. “jadi, jika kalian berdua memiliki masalah, kenapa tidak pergi menyelesaikannya terlebih dahulu? melainkan tiba-tiba putus tanpa alasan? Untungnya hari ini bisa bertemu, jika tidak kalian berdua akan hidup menderita seperti ini selamanya? Terus Simon juga tidak bisa lagi bertemu dengan ibunya lagi didalam kehidupan ini?”

Berbicara tentang hal ini, Felice juga sangat merasa bersalah, kemarin pada saat Devan menikah, dia mendengar bahwa Sherin sudah meninggal, dan menyembunyikan bahwa dia adalah ibu kandung Simon, dia takut setelah mengetahui kebenaran, Devan akan merasa sangat tidak senang dan Simon juga akan merasa sangat putus asa.

Dia tidak menyangka ada kesalahpahaman yang begitu besar di antara keduanya.

Clover menekan bibirnya, tidak berbicara sejenak, matanya memerah, bahunya gemetaran, tangannya mengepal erat sampai uratnya timbul.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, hanya dia yang tahu apa yang telah dialami, apa yang telah dialami Devan, apa yang dialami Simon, dia bisa bayangkan, penyiksaan dan rasa sakit hatinya pasti tidak beda jauh diantara mereka bertiga.

Adegan itu seperti sebuah film, dan itu muncul di depan matanya..

Semua ini hanya karena dia merasa bersalah kepada Gabriel, karena dia merasa itu adalah garis batas moral, oleh karena itu, dia memilih untuk menyerah, dan dia mengorbankan beberapa orang untuk menyelesaikannya.

Pada akhirnya, itu semua hanya sebuah penipuan.

Tidak ada aliran darah di wajahnya, dan matanya berangsur-angsur menjadi keruh.