Cantik Terlihat Jelek - Bab 120 Itu Anak Mama? Kakaknya

“Siapa?”

“Ikuti aku saja.” Amy tersenyum, mengangkat roknya dan menarik Clover, berbalik dan pergi ke taman belakang.

“Kamu bukan membawaku menemui dia, bukan?” Sampai sini, langkah Clover terhenti, sudah menghindarinya selama bertahun-tahun, jika dia ingin melihatnya, harusnya tidak usah menunggu sampai hari ini.

Amy menggelengkan kepalanya, bagaimana mungkin dia tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Clover.

Disudut taman itu.

Bokong kecil Momo duduk di sebuah ayunan itu, tetapi dia tidak bisa mengayunkannya, dia melihat ke tempat yang tidak jauh darinya, duduk seorang anak laki-laki.

Anak laki-laki itu mengenakan kemeja putih, rompi ranjutan navy, celana jas, rambut pendek, dan memegang sebuah tablet ditangannya, tampaknya sedang bermain sesuatu, sangat konsentrasi, terlihat dari satu sisi ujung, dan membuat orang tidak bisa melepaskan matanya dari dia, sangat enak dipandang.

“Halo, kakak, bolehkah kamu bantu aku mengayunkan ayunannya?” Momo memelaskan matanya sambil berkata.

Anak laki-laki itu terdiam dan menoleh, menatapnya dengan dingin dan bangkit.

Momo mengira bahwa dia datang untuk membantunya, dan ekspresinya sangat senang, namun, dia bangkit dan berjalan menuju ke arah lain, membelakangi dia, dan setelah jarak yang jauh, anak laki-laki itu duduk lagi.

Momo mengerutkan keningnya, turun dari ayunan, dan baru saja ingin berlari kesana dan mempertanyakan kenapa dia bisa begitu tidak sopan.

Tetapi dari sisi sudut mata dia melihat Amy dan Clover berjalan menuju kesini.

Mengira mereka datang untuk mencarinya, dengan nakal, dia berpikir untuk bersembunyi dibelakang pilar.

Melihat mereka, sudah sampai diujung taman dan Amy masih belum berhenti, Clover agak bingung dan baru saja ingin bertanya, Amy kemudian melihat ketempat duduk diseberangnya, dan memegang dagunya.

Clover melihat ke sisi dimana Amy sedang lihat, kemudian dia mengangkat tangannya, menutup mulutnya.

Simon, anak yang sudah tidak bertemu selama empat tahun, pada saat ini, dia sudah tumbuh menjadi seorang pria muda, wajahnya juga menjadi lebih dewasa, ternyata sesuai dengan yang diharapkan oleh Clover, dia, sangat tampan.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, Clover merasa berutang kepada anak ini.

Sebenarnya kemarin dipertengahan tahun, Clover pernah diam-diam kembali ke kota Ciput dan diam-diam pergi ke rumahnya, tetapi tidak pernah bertemu dengannya sekali pun.

Kemudian Yuta pernah mengirimkan beberapa fotonya, tetapi dia tidak dapat membandingkan orang nyata di depan matanya dengan foto, sangat menyentuh hati orang.

Di celah-celah jari, cairan telah mengalir ke bawah, satu tetes demi satu, dan berganbung menjadi satu.

Laki-laki itu sepertinya merasa bahwa seseorang memandangnya, mendongak, tetapi tidak melihat siapa-siapa, memikirkannya, bangkit dan berjalan ke arah aula.

Melihat punggungnya, Clover perlahan keluar dari belakang dinding, Simon tumbuh jauh lebih tinggi, tetapi masih tetap kurus, dan membawakan aura remaja.

“Ini lama sekali, diperkirakan dia akan lebih tinggi darimu tahun depan, kakak Clover, jika kamu membawa anak ini keluar, tidak ada yang akan percaya bahwa kamu adalah ibunya!” Amy berseru disamping.

Clover menundukkan kepalanya, merapatkan bibirnya, dan kerinduan dia sepanjang sungai sebagai ibu, hatinya tidak bisa tenang untuk waktu yang lama.

Membawanya keluar? Apakah masih ada kesempatan seperti itu dalam kehidupan ini?

“Ayo kembali!” Clover berbalik perlahan, mendesah rendah dan menghisap hidungnya.

Setelah keduanya berjalan pergi, sesosok kecil keluar dari belakang, matanya membelalak, dan alisnya berkerut menjadi bulat.

Ibunya? Laki-laki itu adalah anak mama? Berarti, itu adalah kakaknya? Mulut kecil itu terseyum, sampai matanya pun menyipit, dia, Momo, akan memiliki kakak! Akhirnya Momo memiliki kakak, ada beberapa teman-teman TK-nya yang memiliki kakak juga, dia sangat iri, memikirkan ini, mata meluncur dan berputar, dan berlari ke arah Simon.

Simon baru saja duduk dikoridor, langsung ada seorang bocah kecil yang bergegas menuju kesini dan memeluknya.

“Kakak.” Suara itu terdengar manis dan lembut.

Simon mengerutkan keningnya dan mendorong Momo yang ada di dalam pelukannya. "Siapa kamu?" Suara itu dingin dan tanpa perasaan.

Momo berpikir bahwa kakaknya ini agak berbeda dengan kakak yang ada di imajinasinya sendiri, mengapa sikapnya begitu dingin? Mulutnya dimiringkan dan air matanya mengalir keluar dari ujung matanya.

Simon awalnya terdiam, lalu, melihat sekeliling, dan merasa tidak berdaya, "Hei, apa yang kamu tangisi? Aku tidak memukulmu?"

Momo menghisap hidungnya dan langsung berhenti menangis dan membuka matanya, baru kemudian dia melihat penampilan kakaknya, kemudian, merapatkan mulutnya, kakakku ini benar-benar sangat mirip dengan ibu.

Berpikir tentang pria di depan rumah sakit kemarin, meskipun, dia sedikit pusing pada saat itu tetapi dia masih bisa melihat penampilan pria itu.

Tampaknya sangat ganas, tidak gampang untuk berbicara, dan juga sangat ganas dengan ibu.

Ketika memikirkan hal ini, matanya menyipit dan meraih tangan kecil Simon dan melepaskannya, lalu dia berbalik dan berjalan ke tempat lain.

Pasti karena ayah dan kakak tidak suka dengan ibu, jadi, mereka bersikap sangat galak terhadap ibu……

Karena itu, ibu tadi memandang kakak, jelas-jelas sangat kangen, tetapi tidak berani berbicara dengannya, karena kakak tidak menyukainya.

Maka, tunggu sebentar, pikirannya sampai pada kesimpulan, yaitu, kakak dan ayahnya, keduanya sangat tidak setia, keduanya bersikap sangat galak kepada ibu.

“Tasmu.” Ada suara dari Simon di belakangnya, kemudian, sebuah tas berwarna merah muda muncul di depan Momo, itu adalah hadiah ulang tahun yang dikasih oleh tante Amy padanya tahun lalu.

Dia melirik, mengulurkan tangan kecilnya, mengambilnya dengan cepat, berbalik badan dan langsung pergi.

Simon merasa bahwa anak ini benar-benar aneh, sekejap dia berteriak dengan antusias dan memanggilnya kakak, sekejap dia menangis, sekejap lagi dia bersikap dingin dan mengabaikan dia.

Orang-orang mengatakan hati wanita, susah ditebak, ini benar-benar tepat sekali, masih sangat kecil saja, sudah berubah-ubah.

“Simon, Nenek mencarimu di aula depan.” Suara lelaki magnetis terdengar dari atas kepala Momo.

Momo mengangkat kepalanya secara reflek, pria yang sangat tinggi, sangat tinggi, sehingga lehernya sakit, hanya untuk melihat penampilannya, hati yang kecil ini, pada saat ini, berdetak dengan cepat, dia? Pria yang tidak setia ini? Adalah ayahnya?

Momo awalnya sangat iri kepada orang lain yang memiliki ayah, tetapi, setelah mendengar ayah Yuta mengatakan sesuatu tentang ibunya, sama seperti ayah Yuta tidak memberitahunya apa-apa, apakah masalah ini ada hubungannya dengan ayahnya, tetapi setelah memperhatikan sikapnya terhadap ibunya, tiba-tiba dia membencinya.

Tangan yang memegang tas kecil itu menjadi kencang, dia menggigit bibirnya, menjadi dingin dan sombong, dan berjalan melewati Devan.

Hanya saja tubuhnya kecil, langkahnya juga kecil, dan segera, kedua pria itu, yang satu besar dan satunya lebih kecil, sudah berjalan melewatinya.

“Kamu mau kemana? Aku membawamu pergi?” ketika Simon berjalan melewati dia,dengan tanpa sadar dia bertanya kepadanya, kemarin baru saja hujan, dan ada air di sekitar taman, itu agak susah untuk berjalan, Momo mengenakan sepasang sepatu kecil dan sangat berjuang untuk berjalan.

Devan mendengar suara itu dan menoleh karena terkejut, pada saat itu juga Momo melihat ke bawah, Devan tidak melihat wajahnya dengan jelas, dia hanya berpikir bahwa putranya sangat ramah, dan itu sangat langka.

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu