Cantik Terlihat Jelek - Bab 464 Satu Buku Tamat

Suatu pagi setelah 3 tahun.

"Ah!" Sebuah teriakan terdengar dari kamar mandi.

Gary segera berdiri dan bergegas mengetuk pintu kamar mandi, "Mikasa, kamu kenapa?"

"Pintu tidak terkunci, kamu masuk saja!" Suara balasan Mikasa ada sesuatu yang salah.

Gary membuka pintu, "Kenapa berteriak? Apakah terjadi sesuatu?"

Sementara Mikasa melirik ke Gary tanpa berbicara, tangannya memegang sebuah kemeja putih yang Gary pakai semalam.

Gary mengerutkan alisnya, "Mikasa, aku sedang bertanya kepada kamu. Kenapa?" Sambil berkata, Gary mengulurkan tangannya untuk mengeserkan rambut Mikasa yang menutupi matanya.

Mikasa mendorong tangan Gary dan mengembangkan mulutnya dengan marah, kemudian dia memukul dada Gary, "Katakan dengan jujur, semalam kamu buat apa saja?"

"Aku kenapa?" Gary menahan tangan Mikasa yang sedang memukulnya, kemudian menciun dengan penuh kasih sayang sebelum menunjukkan sebuah senyuman yang sabar.

"Kamu kenapa? Gary, kamu merasa kehidupan kamu terlalu tenang ya?" Mikasa melirik ke Gary dengan alis mengerut kemudian berteriak dengan marah sambil menunjuk ke bekas lipstik merah yang berada di kemejanya.

"Oh, itu ya, itu.... sepertinya aku tidak sengaja ketabrak semalam!" Gary mengulurkan tangannya dan menyentuh bekas lipstik itu dengan lembut.

Tetapi tatapan Gary memancarkan kedinginan, sepertinya saudara dia yang meninggalkan bekas lipstik semalam, Mikasa selalu mengira masalah kemarin adalah Gary terlalu bodoh dan tidak peka, teatpi sebenarnya Gary hanya tidak ingin berkata terlalu banyak, karena Gary adalah orang yang sangat mementingkan kekeluargaan.

Tetapi, pada detik itu, Gary baru mengerti, menghadapi beberapa orang dan masalah besikap sabar tidak tentu merupakan solusi terbaik.

"Kamu berbohong!" Mikasa melirik ke Gary dengan mulut mengembang, "Siapa yang akan tidak sengaja menabark mulutnya ke tubuhmu? Gary, aku mau......"

Sebelum Mikasa selesai berkata, Gary tiba-tiba menciumnnya dan menjilat bibir Mikasa yang tadinya sudah mau mulai mengomel, Mikasa melamun sejenak sebelum menarik bahu Gary.

Mikasa memperkuat tenaganya sehingga Gary mulai merasa kesakitan di bahunya, Gary menatap ke wajah Mikasa yang memerah dengan dalam, mencoba untuk memperhatikan reaksinya, setelah melihat ekspresi Mikasa menjadi sedikit bengong, sudut mulut Gary pun terangkat dengan mempesona.m

"Oh,,,," Mikasa mengigit bibirnya dan mencoba untuk membantah, pria bodoh ini mengira Mikasa akan berhenti bertanya karena tingkah lakunya sekarang, tidak mungkin.

Beberapa tahun ini, demi menjaga anak, Mikasa tidak bekerja lagi di luar, sementara pria ini malah menjadi semakin luar biasa, karena dipengaruhi oleh televisi, Mikasa juga merasa dirinya sudah menjadi agak sensitif.

Walaupun tahu tidak tentu semua burung gagak di dunia ini berwarna hitam, walaupun tahu Gary pasti tidak akan melakukan hal seperti itu, Mikasa tetap akan merasa risau. Mendengar suara manja Mikasa yang lembut, Gary mengangkat kepalanya dan menekan di atas tubuh Mikasa, kemudian dia terus menatap ke wajah Mikasa yang memerah dan sengaja bertanya : "Kenapa?"

"Menurut kamu?" Mikasa mengembangkan mulutnya dan menatap ke Gary dengan sedih, kemudian dia mengulurkan tangannya ke dalam baju tidur Gary dan menyentuh dadanya dengan nakal.

Mikasa tidak bisa menahan perasaan tergoda di dalam hatinya, pernapasan dia mulai mnejadi sesak, jantungnya berdetak dengan kencang, setelah menahan beberapa saat, Mikasa tiba-tiba mendorong Gary dan berteriak dengan marah dan malu : "Awas, kalau kamu tidak menjelaskan masalah tadi, jangan menyentuh aku lagi"

Mikasa baru saja berdiri, Gary langsung menahan lengannya dan menarik Mikasa ke posisi semula tadi, sebelum Mikasa sempat bereaksi, Gary menekan tubuh Mikasa di sisi bak mandi hingga dia tidak bisa bergerak.

"Tidak boleh pergi!" Gary berkata dengan nada suara yang berisi kemarahan yang tidak mudah disadari.

"Heng!" Mikasa tidak peduli dan berusaha mendorong bahu Gary untuk melarangnya.

"Kamu merasa aku masih berminat dengan wanita di luar setelah memiliki kamu?" Gary berpura-pura tidak senang.

"Bagaimana aku bisa tahu?" Mikasa berkata dengan ekspresi jijik.

"Berkata sekali lagi!" Gary menyipitkan matanya dan mendekatkan bibirnya dengan bibIr Mikasa.

"Kamu tidak... ah..." Mikasa menantang dengan berani, tetapi sebelum dia selesai berkata, Gary sudah mengigit bibirnya hingga Mikasa berteriak : "Sakit...."

"Sekarang sudah tahu sakit? Bagus! Wanita yang selalu berbohong!" Gary sengaja memasang ekspresi tidak senang.

Gary berusaha menekan nafsu di dalam hatinya dan membantu Mikasa merapikan rambut dan baju tidurnya yang berantakan, kemudian Gary menjilat bibirnya dan berkata dengan suara serak dan lembut : "Sayang, di kehidupan ini, aku tidak akan melakukan hal yang menyakitimu, aku berjanji!"

"Iya!" Mikasa melamun sejenak kemudian mengangguk dengan puas, kemudian dia menatap ke Gary dan bersuara dengan malas.

Gary menghela sebuah nafas secara diam-diam sebelum memeluk Mikasa, Gary pernah mengira di kehidupan ini dia tidak akan jatuh cinta kepada siapa pun lagi, sampai dia bertemu dengan Mikasa, Gary juga pernah mengira perasaan dia terhadap wanita ini bukan cinta, tetapi seiring waktu berjalan, Gary baru menyadari dirinya salah.

Pernikahan adalah cara paling baik untuk membuktikan cinta, Gary mencintai wanita ini sampai ke dalam tulangnya.

Cinta benar-benar merupakan sebuah hal yang sangat ajaib, cinta bisa membuat orang mengejar dan berharap tanpa bisa mengontrol diri, tidak peduli akan terjadi apa pada akhirnya........

Walaupun mereka harus mengorbankan banyak hal untuk sesama.......

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu