Cantik Terlihat Jelek - Bab 133 Sebenarnya

“Yuta, kamu taukah dia, mengapa bisa tiba-tiba mengetahui indentitasku ? “

Anggap saja Devan membuat Simon dan dia melakukan tes DNA.

Tetapi, langsung bisa mengetahui hasilnya, ternyata dia adalah Sherin, apakah tidak memiliki bukti yang pasti, lagipula, Sherin sudah meninggal.

Beberapa hari ini, dia memikirkan pertanyaan ini, identitasnya, Yuta juga sudah merubahnya.

“Hello, Yuta, kamu dengar aku ? “

“Aku yang memberitahu dia. “Yuta berkata dengan suara yang halus.

Clover mengerutkan alis, “Mengapa ? “Saat melahirkan Momo, Clover hampir saja meninggal, dia tidak memberitahukan Clover, karena dia sangat mengerti Clover, mengapa selama empat tahun ini dia sudah berusaha menahan, tetapi tiba-tiba memberitahu Devan ?

“Clover, apabila kamu bisa merelakannya, kenapa kamu kembali dari tempat kakekmu ? Kamu bisa bawa Momo, bisa tinggal disana, ya kan?”

Clover membuka mulut, ingin menjelaskan, tetapi dia tidak tau harus berkata apa, Benar kata Yuta.

“Hari itu, Devan membawa Laporan tes DNA kamu dengan Simon, datang dan bertanya kepada-ku, aku mengakui, setelah itu, kita minum bir bersama, Clover, kamu tahu kakak sepupuku, dia minum gila-gilaan, tidak bisa menghentikan, kemudian, minum sampai dia muntah darah, aku sangat kaget, tetapi ekspresinya terlihat sangat tenang, aku berpikir bahwa hal ini, mungkin bukan pertama kali terjadi .... “

“Kemudian, aku tidur dengan dia satu malam, aku melihat dia makan banyak obat, baru tidur, aku tidak mengetahui itu obat apa,” Yuta berkata sampai sini, suaranya sedikit serak, dia saat itu sangat terkejut, dia berpikir bahwa kakak sepupu dengan kekayaan dan pasangannya, tidak ada masalah yang membuat dia merasa menderita, kecuali satu, itu adalah Sherin.

Walaupun Yuta dan Dylan mengatakan hal yang sama, tetapi ketika dia mendengarkan lagi, Clover masih merasa sedih dan menangis lagi, Clover berpikir bahwa dia pergi, baik untuk siapapun, tidak kepikiran, rasa sakit yang dia rasakan, pria ini merasakan lebih sakit dari Clover.

Setidaknya Clover bisa melihat Devan, mengetahui kabarnya, tetapi Devan harus menerima fakta bahwa orang yang dia cintai, meninggal karena dirinya.

Beberapa tahun ini, mungkin, dia salah, mencintai seseorang, apabila dengan waktu bisa melupakannya, mungkin ini bukan yang namanya cinta.

“Clover, aku memberitahu kamu sebenarnya, aku ingin memberikan kalian kesempatan untuk memilih kembali, empat tahun lalu, aku mengira aku lebih mencintai kamu dibandingkan kakak sepupuku, tetapi saat ini, aku merasa, aku sendiri kalah dengan Devan, dia dengan nyawanya, mencintai kamu....... “Kata-kata seterusnya, Clover tidak mendengar lagi.

Dia melempar HP yang di tangannya, berlari keluar, cuaca disini, perbedaan suhu pagi dengan malam sangat besar, walaupun sekarang sudah masuk musim semi, suhu pada malam hari perkiraan kurang lebih 10 derajat. Pakaian dia yang tipis, masih sama dengan di rumah sakit.

Tetapi saat dia keluar, pria yang tadi masih disana, bayangannya sudah hilang, dengan mobil hitam itu.

Dia menarik nafas, naik keatas, mengambil HP nya dan telepon ke nomor tadi, karena dia merasa gelisah, tangannya bergetar terus.

Tetapi, tidak aktif.

Dia berpikir, kemudian dia membuka kontak di HP nya, telepon ke nomor Dylan, tetapi sama juga tidak aktif.

Hatinya merasa sangat cemas sekarang, mengkhawatirkan dia terjadi apa-apa.

Pikir-pikir, dia mengambil HP, mengambil tas, tidak ganti baju, langsung naik taksi pergi ke rumah sakit dimana Devan dirawat, saat sampai disana, sudah tengah malam pukul 2 lewat.

Kamar pasien yang kosong, sangat jelas, dia tidak pulang.

“Kamu datang mencari tuan itu ? “Clover terbengong, menggangukkan kepala, “tadi pihak rumah sakit mendapatkan sebuah panggilan, katanya dia ada urusan harus kembali ke negaranya. “

Pulang, pulang ke negaranya? Dia bodoh sekali, sakit parah, dia masih pulang ke negaranya, apa yang terjadi, dia tidak mau nyawanya lagi?

Dia berada di rumah sakit sekitar satu jam lebih, terbengong, Clover tidak pulang ke rumah, tetapi dia langsung pergi ke perusahaan..

berbaring di atas sofa kantor, tidur sebentar.

Wuli membuka pintu dan merapikan beberapa dokumen di kantornya, melihat dia tidur di sofa, sedikit terkejut.

“Wuli, kamu sudah datang ?” Karena hatinya memiliki kerinduan, dia tidak bisa tidur terlalu nyenyak.

Wuli melihat dia, membungkukkan badan dan berkata di telinganya : “aku baru saja datang, ada dua orang wanita mencari kamu, di antara mereka ada pelanggan kita, ekspresi wajah mereka tidak bagus, aku mengarahkan mereka ke ruang tamu, tergantung kamu, mau bertemu atau tidak ? “Tertegun, kemudian berkata : “kelihatan sepertinya ada sesuatu. “

Clover langsung memikirkan Gabriel, sebenarnya, dia merasa gugup.

Tetapi, ada beberapa hal, mau lari, juga tidak bisa menghindari nya.

Dia menganggukkankan kepala dengan Wuli, kemudian berdiri, pergi ke toilet, dengan cepat dia membersihkan badan, kemudian pergi ke ruang tamu.

“ Adik, Ini dia. “Suara Helena, sangat spesial, Clover tidak perlu melihat orangnya, dia sudah mengetahui, merasa kaget kenapa dia bisa datang, teringat Devan, dia ingin tanya kabar Devan.

“She, Sherin ? “Baru masuk ke ruangan, penerangan sedikit gelap membuat penglihatan tidak bisa menyesuaikan, mendengar orang memanggil namanya yang sudah sangat lama tidak pernah didengarnya, suara yang sangat familiar membuat Clover memegang erat HP nya, memejamkan mata, mengatur emosinya, kemudian membuka, tatapannya tertuju pada wanita yang berdiri di depannya, terdiam cukup lama, kemudian berkata : “Guru ?”

“Direktur Clover, anda kenal ? “ Wuli disamping bertanya dengan pelan.

Clover menganggukkan kepala, didalam hatinya sangat cemas, kecuali Yuta dan Amy, Felice salah satu yang mengenal penampilan aslinya.

Tatapan Felice terlihat kaget, dia tidak berhenti menelan air ludah, membalikkan badan, melihat Helena, dia berkata : “Kakak, cubit aku sebentar. “

Helena tidak mengerti maksudnya, tetapi dia mencubitnya, dengan kuat dia mencubit pipinya, Felice bersuara “Aaa “, kemudian, dia memeluk Clover ke dalam pelukkannya.

“Kata Devan, kamu sudah meninggal, apa yang terjadi, kamu ini ... Kamu ini.... “ Dia sangat senang, kata-katanya terputus-putus, semalam, dia berpikir mungkin hanya penampilannya mirip saja.

“Kebetulan aku sedang liburan, aku datang ke tempat kakakku disini, semalam Gabriel mengirim foto ke kakakku,” dia mengelilingi kamar, berhenti di sebelah Clover, pelan-pelan berkata “tetapi, kata Devan kamu sudah meninggal, apa yang terjadi ? “Dia berkata dengan sangat lambat, sangat halus, tetapi bisa didengarkan orang dengan jelas.

Helena menoleh ke sini, melihat Felice, “Felice, kamu juga kenal dengan dia ? “

Felice menepuk bahu Helena, menganggukkan kepala.

“Di depan aku melihat sebuah cafe, Sherin, apabila kamu sekarang ada waktu, kita bisa sama-sama pergi ke sana ? “

Clover tersenyum, kemudian menganggukkan kepala, dia tau bahwa ada hal, yang tidak bisa dia sembunyikan.

Setelah sampai di cafe, tiga orang tersebut duduk, Helena masih belum bisa lupa kejadian tadi.

“Kakak, dia adalah ibu kandung cucumu.” Di saat mereka semua duduk Felice langsung mengatakan ini.

Tatapan Helena, penuh dengan rasa terkejut.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu