Cantik Terlihat Jelek - Bab 734 Pacar?

Membuka pintu, Devita berdiri di luar.

"Kak Devita, mengapa kamu di sini?"

"Kamu telah kembali, aku datang untuk melihat apa ada yang bisa aku bantu!"

Sambil berkata, dia melihat sekeliling ruangan yang rapi itu,

"Ini memang harus ada kamu di sini! Lihat apa yang telah dibereskan!"

"Panggil Kenbo keluar, aku ada hal penting yang harus dibicarakan."

Ruang tamu

"Minggu depan sudah harus pergi ke Kota Liao untuk bergabung dalam grup syuting." Devita membolak-balik dokumen di tangannya dan berpura-pura berkata dengan santai, "Besok pergi makan bersama Asura, bahkan berita pun sudah diedarkan."

"Tidak." Kenbo langsung menjawabnya dengan blak-blakan.

" Kenbo, apa ini propaganda?" Devita mengerutkan kening dan membujuk.

"Tidak ingin pergi." Kenbo bersandar di sofa dan memainkan ponselnya.

Devita meletakkan dokumennya dengan wajah tak berdaya, dan menghela nafas: "Kalian berdua belum makan?"

Saat berbicara, Devita melirik sekilas ke arah Fisi.

Fisi beru saja menuangkan segelas air untuk mereka berdua, mendengar kata-kata itu dan langsung bertanya: "Kak Devita, kamu ingin makan apa, ini, hari ini tidak membeli sayur, tidak bisa memasak, aku turun untuk pergi membeli makanan yang sudah jadi saja."

Kenbo mendongak dari ponselnya dan berkata kepada Fisi, "Aku ingin sup."

"Aku tidak pemilih, terserah padamu." Devita melanjutkan.

Fisi mengiyakan, bangkit berdiri dan pergi.

Setelah pintu tertutup, Devita berjalan mendekat dan mengambil ponsel Kenbo, Kenbo terlihat tidak sabar dan hanya bisa duduk.

"Persyaratan telah aku katakan padanya, Kenbo, kamu tidak memberitahunya jika perusahaan telah menjadi milikmu?"

"Tak perlu dikatakan!" Kenbo menjawab: "Kamu juga tidak perlu memberitahunya, ada beberapa hal yang aku tidak ingin dia mengetahui terlalu banyak."

Devita mengangguk dan menyerahkan gelas air padanya, "Kali ini, dia telah kembali, kamu harus memperlakukannya dengan baik."

Terdiam sejenak, Devita pun melanjutkan: "Emosimu juga harus diubah, dulu aku bilang Fisi adalah anak yang baik, kamu tidak percaya, dan sekarang setelah ada perbandingan, kamu baru tahu sisi baiknya kan?"

Kenbo mengiyakan.

Ruangan itu terhening sejenak, Devita menyesap teh, tersenyum dan lanjut bebricara pada Kenbo : "Ada satu hal, kamu harus membuat persiapan terlebih dahulu, bagaimanapun Fisi telah di usia ini, jika ingin pacaran, kamu juga harus memberikannya waktu yang tepat!"

Ponsel Kenbo terlepas dari tangannya dan jatuh ke lantai, "Dia sudah punya pacar?"

Devita menyingkirkan rambutnya yang panjang ke samping, menggelengkan kepala dan berkata: "Tidak ada, tetapi dia berkata dia punya rencana untuk mencari pacar, aku hanya mengingatkan kamu saja, jika kamu mengaturnya terlalu ketat, aku khawatir dia tidak akan bekerja lagi."

"Aku mengerti." Kenbo mengulurkan tangan untuk mengambil ponselnya, wajahnya menyuram.

Devita lanjut berbicara lagi: "Asura adalah orang baru yang akan dibimbing oleh perusahaan, kamu sebagai bos, bagaimanapun juga harus membawanya?"

"Biarkan orang lain yang membawanya, aku sedang tidak mood."

Setelah berbicara, bangkit berdiri, berjalan ke ruang makan, mengeluarkan air es dari kulkas dan minum dengan kepala terangkat.

Fisi ingin mencari pacar?

Kata-kata ini membuat sekujur tubuhnya tiba-tiba menjadi panas.

Devita bangkit berdiri dan menghampirinya, berkata dengan bernegosiasi: " Kenbo, bisakah kita bernegosiasi sedikit? Hanya makan saja, ada …."

"Tidak ada negosiasi, silahkan pergi, aku tidak mengantarmu!"

Ketika Fisi kembali dari membeli makanan, Devita sudah pergi.

"Di mana Kak Devita ?"

"Sudah pergi!"

"Kenapa kamu tidak menyuruhnya tinggal? Aku bahkan sudah membeli makanan untuknya, sampai sekarang belum makan, kemungkinan dia juga sudah lapar …."

"Kenapa kamu banyak sekali bicara!"

Kenbo langsung menyela kata-kata Fisi.

Fisi meletakkan makanan di atas meja, melihat suasana hatinya sedang buruk, dia kira dia telah bertengkar dengan Devita, berpikir sejenak, akhirnya tidak tahan untuk membujuknya:

" Kenbo, ada beberapa hal, aku tidak tahu harus mengatakannya padamu atau tidak!"

Kenbo bangkit berdiri dan berjalan ke meja, membuka plastik makanan itu, wajahnya cemberut dan tidak berbicara.

Fisi menarik nafas dalam-dalam, ini baru Kenbo yang dia kenal.

"Kamu juga harus sopan kepada Kak Devita, aku pergi ke perusahaan hari ini, sepertinya perusahaan kedatangan banyak orang baru …."

"Orang baru? Apakah kamu pikir aku sudah tua?" Kenbo lanjut berkata, "Dia memintaku untuk menemani wanita itu makan, apakah kamu pikir aku harus pergi?"

"Atau, kita makan dulu, nanti sayurnya dingin."

Fisi menatapnya dan mengubah topik pembicaraan.

Dia tahu temperamen pria ini, ketika dia panik, harus membiarkan pria ini tenang dan pelan-pelan dahulu.

Selama makan, keduanya tidak berbicara.

Setelah makan, Kenbo pergi mandi, setelah Fisi menyelesaikan situasi buruk tadi, dia buru-buru memeriksa dokumen yang diberikan Devita itu.

Melihat secara singkat, dia tidak bisa menahan untuk menghela nafas, dia hanya pergi selama setahun lebih saja dari dunia hiburan, dan di sini banyak sekali nama orang-orang baru, sedangkan dirinya sama sekali belum pernah mendengar semuanya.

Selain itu, dia melihat naskah-naskah itu, meskipun di setiap bagian Kenbo menjadi peran utama, tetapi sangat jelas jika di setiap adegan Kenbo tidak terlalu banyak muncul, jelas sekali jika perusahaan sedang membawa orang baru.

Ini membuatnya tiba-tiba gelisah.

Di dunia hiburan, pria berusia 28 tahun, tidak tua, tetapi juga tidak muda lagi, kemunculan generasi muda, para junior tampan itu, satu per satu masuk ke dunia ini, meskipun keterampilan akting mereka tidak setenar artis-artis lama.

Namun, keuntungannya karena gaji mereka jauh lebih murah, sehingga, ada banyak perusahaan sangat ingin merekrut orang baru.

Ketika Kenbo keluar, dia melihat Fisi sedang mengerutkan kening dan melamun menatap setumpukan naskah itu.

Dia sambil menyeka rambut lalu berjalan ke arahnya.

"Apa yang sedang kamu lamunin, bereskan semuanya!"

Fisi menoleh dan melihat Kenbo hanya mengenakan pakaian tidur, dan air di rambutnya mengalir dari leher ke dadanya.

Dia seketika langsung tercengang, bahkan tidak bisa menahan untuk menelan air ludah.

Ketika dia baru sadar kembali, dia hanya merasa bahwa seluruh wajahnya sudah memerah sampai ke dasar telinga.

Kemungkinan ini karena usianya sudah tua, bisa-bisanya … bisa-bisanya dalam sesaat, dia berpikir macam-macam.

Terus membenamkan kepala dan merapikan dokumen di atas meja.

Sambil mengambil kesempatan untuk menenangkan hatinya, setelah beberapa saat kemudian, dia baru mendongak dan berkata dengan menatap Kenbo :

"Atau tidak, besok pergi menemui Asura? Perusahaan mengatur semua ini, pasti itu juga untuk kebaikanmu."

Kenbo melihat reaksi Fisi tadi, sudut mulutnya terangkat, suasana hatinya yang buruk tadi, tiba-tiba lebih terasa lega.

"Sepertinya kamu mengatur terlalu banyak!"

"Karena perusahaan telah memintaku menjadi agensimu, jadi aku ada tanggung jawah untuk menjagamu!"

Pada saat ini, Kenbo telah berbalik dan berjalan ke kamar, Fisi mengikuti di belakangnya, "Pergi sebentar saja, bagaimanapun, kedua pihak sama-sama diuntungkan."

Ada sedikit permohonan di balik nada suaranya.

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu