Cantik Terlihat Jelek - Bab 785 Buat Surat Izin Dulu, Baru Publikasikan

Sambil berkata, tidak menunggu Fisi bereaksi, Kenbo lalu mengarahkan dia, mengulangi kembali, kejadian kemarin malam.

Setelah selesai, Fisi menempel dalam pelukan Kenbo, mengeluh “Kamu kecanduan berakting, benar tidak?”

Dia benar-benar mengira, Kenbo menyesal.

Walaupun begitu, Fisi juga tidak menyesal, tapi… dia bisa merasa sedih, merasa tidak rela.

Kenbo melihat orang dalam pelukannya, menundukkan kepala dan mencium Fisi.

“Buat surat izin terlebih dahulu, setelah kamu bisa menyesuaikan diri, baru publikasikan.”

Tubuh Fisi menjadi kaku, dia bergerak mundur sedikit dari pelukan Kenbo, sedikit mendongak melihatnya.

Melihat, ekspresi wajahnya serius, sangat jelas, tidak sedang bercanda.

“Kak….” Dia membuka mulut, hanya mengatakan satu kata, air matanya sudah terjatuh.

Panggilan kak ini, artinya adalah, Fisi sudah mengerti.

Kenbo, juga mengerti.

Mengangkat wajah Fisi, dengan sangat lembut menyeka air mata di wajahnya.

“Sudah membuatmu sulit.”

Fisi mengira maksud Kenbo adalah masalah membuat surat izin terlebih dahulu, bagaimana bisa sulit, ini adalah mimpinya!

Dia tidak peduli, mimpi ini, apakah ada penonton atau tidak, dia benar-benar tidak peduli sedikitpun.

Asalkan pemeran utama pria adalah Kenbo, maka sudah boleh!

Mereka berdua berpelukan lagi, Fisi melihat jam “Aku akan membuatkanmu sarapan, kamu tidak boleh kelaparan.”

Sambil berkata, Fisi yang berada dalam pelukan mulai mendorong Kenbo.

“Jangan bergerak sembarangan….” Kenbo belum selesai berkata, Fisi yang dalam pelukannya langsung menurut.

Mereka berdua berpelukan seperti ini, Fisi seperti langsung bisa merasakan, saat tubuh Kenbo mulai bereaksi.

Kenbo menunduk, menggosok leher Fisi, orang dalam pelukan yang sudah mengubah dirinya sendiri, dulu dia masih bisa menjaga batas pertahanan dirinya, sekaranga sedikitpun tidak bisa mengendalikan diri.

“Kak…” Fisi tidak tahan untuk memanggil, merasakan suhu tubuh Kenbo yang semakin naik, hatinya mulai gemetar.

Bagaimana bisa seperti ini? Bukankah tadi baru saja padam.

Tapi dia tidak tahu, suara lembutnya yang memanggil “Kak”, semakin menambah semangat Kenbo.

Suara nafasnya, menjadi semakin berat.

Fisi mengernyit “Sebelumnya kamu sudah mengatakan, terakhir kali.”

“Em.” Kenbo menjawab, tapi malah mengganti posisi dengan orang dalam pelukannya, Fisi diletakkan di atas ranjang dan setengah tubuhnya ditekan oleh Kenbo.

“Jangan.. aku kesakitan.” Suara Fisi terdengar gemetar, menutup mata dan menolehkan kepalanya.

Pembuluh darah di dahi Kenbo menebal, nafasnya menjadi kasar dan berat.

Fisi benar-benar ketakutan, karena, benar-benar, sangat sakit.

Di saat dia mengira Kenbo tidak akan peduli dengan apa yang dia rasakan, Kenbo mencium dahinya “Sarapan, aku akan suruh orang untuk mengantar, kamu tidur sebentar lagi saja.”

Selesai berkata, membalikkan tubuh dan turun dari ranjang.

Fisi merasakan kekosongan di atas tubuhnya, dia merasa lega.

Menutup mata, perlahan tertidur lagi.

Saat dia sadar, ruangan dalam kamar sudah gelap.

Dia menggerakkan tubuhnya, rasa sakitnya sudah berkurang, dia juga menjadi sedikit lega.

Menopang tubuh sambil berdiri, mengambil ponsel di tepi ranjang, melihatnya, jam 18.45?

Dia tertegun sebentar, oh Tuhan, dia sudah tidur seharian.

“Ken….bo.”

Dia mengeluarkan suara memanggil, menyadari, suaranya sendiri sedikit serak.

Pintu didorong dari luar, Kenbo berjalan masuk, duduk di sisi ranjangnya, mengulurkan tangan, menarik kebawah selimut didepan dadanya.

Fisi dengan canggung mengernyit “Kenapa kamu tidak membangunkan aku?”

Kenbo tersenyum ringan “Aku bangunkan kamu untuk makan, kamu malah mengusirku.”

Tertegun sebentar, masih menambahkan dengan serius:”Sangat galak!”

“Aaa…” Fisi menutup wajah dengan kedua tangannya, dia memang memiliki sedikit emosi ketika dibangunkan, dia pernah mendengar dari Mimi, tapi….

“Itu semua karenamu, aku….aku semalaman tidak tidur, capek sekali.”

Selesai berkata, merasa menyesal, seharusnya tidak mengatakan kelemahan seseorang.

Dia bergerak mundur.

Kenbo melihat dia seperti ini, tahu jika dirinya sedikit kejam untuk pertama kali, tapi sebenarnya, dia sudah menahan terlalu lama untuk beberapa tahun.

“Lain kali, aku akan lebih lembut.”

Dia membujuk Fisi dengan ramah.

Fisi melihat Kenbo, rupa dia membujuk orang lain, benar-benar membuat emosi sebesar apapun dalam dirinya, menjadi hilang.

Mengangguk dengan sedikit malu.

“Apakah masih sakit? Bagaimana jika, aku pergi membeli sedikit obat?”

“Jangan!” Fisi buru-buru menggelengkan kepala, lelucon besar seperti apa, menyuruh artis besar pergi membeli obat.

Jika dilihat oleh orang lain, maka akan menjadi lelucon dunia.

“Aku tidak sakit lagi, benar, tidur…”

Kata-katanya belum selesai diucapkan, terdengar suara ketukan pintu.

“Bangunlah, seharusnya itu adalah Huben yang kembali dari membeli makanan.”

Kenbo berkata, mengambil piyama Fisi dari sisi lain, meletakkan didepannya, lalu berbalik dan keluar.

Selesai makan, Fisi berbaring di atas sofa, menonton televisi.

Bukannya tidak ingin duduk, tapi pinggangnya benar-benar sangat sakit.

Tapi, mengikuti Kenbo selama beberapa tahun, ini adalah pertama kalinya, dia begitu santai, didepan Kenbo, di rumah Kenbo.

Situasi seperti ini, sedikit tidak menyesuaikan diri.

Melihat Kenbo kemari, dia langsung bangkit dan duduk.

Melihat artis besar Xiao menyodorkan segelas air kepadanya “Minum sedikit air.”

Fisi mengedipkan mata, berdeham ringan “Apakah seperti ini tidak terlalu baik? Masih membiarkan kamu melayani….”

Selesai berkata, tidak tahan untuk tertawa.

Kenbo mengatupkan bibirnya, melihat dia “Ini untuk diriku sendiri.”

“Hah?”

“Bukankah begitu?”

Fisi tertegun, ketika menyadari, memutar wajahnya, tiba-tiba bisa mengerti, mengapa Presdir Mo yang begitu bermartabat dan dingin, bisa berubah menjadi begitu polos.

Kenbo juga ternyata bisa menjadi Kenbo yang seperti ini.

Tapi, dalam hati, dia sangat menyukainya.

Malam hari

Kaki Fisi baru saja masuk ke kamarnya sendiri, sudah di seret oleh Kenbo ke kamar dia.

Melihat ketegangan Fisi.

Dia menciumnya, berkata dengan serius :”Tidak mau, hanya tidur saja.”

Fisi melihat dia seperti tidak sedang berpura-pura, semakin percaya.

Tapi, dia benar-benar sudah salah, dia lupa, pria ini, adalah raja aktor.

Untuk akting, sudah sangat mendalam.

“Aku lupa menanyakan kepadamu, sebenarnya malam itu kamu minum alkohol dengan siapa? Sampai mabuk seperti itu…”

Saat keduanya hampir mengantuk, Fisi tiba-tiba teringat sesuatu, berbalik dan bertanya kepada Kenbo.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu