Cantik Terlihat Jelek - Bab 727 Adikmu Mungkin Sudah Meninggal

"Tahun baru imlek juga di sana? "

"Paling lama tiga hari kembali. "

Awalnya berpikir bisa melewati tahun imlek dengan abang di daerah Pelangi, tetapi mendengar bahwa dia akan kembali ke kota A, kegembiraan Fisi di gantikan dengan kekecewaan.

Dia mengangguk, "Baik! "

Devita menatap mukanya, berpikir bah Fisi kesal karena bekerja lembur selama tahun baru imlek, meletakkan pena di atas meja, kedua tangan di dada.

"Jangan khawatir, selama tahun baru imlek, gaji berlipat ganda, jika kamu menemukan masalah, tanyakan saja padaku, kamu tidak perlu stress. "

Sambil berbicara, berdiri, dan menepuk bahu Fisi Zhou , "Cerdas sedikit, berprilaku baik, jika abang Kenbo senang, akan berikan kamu angpao besar, mungkin uang sekolah mu pun ada. "

Fisi tersenyum lebar, mengangguk pada Devita, "Terima kasih Kak Dev telah memberitahuku. "

Menunduk, untuk menutupi kekecewaannya.

"Cangkir teh, handuk, baju ganti, sandal, sprei, kain bantal, skincare, komputer, pegangan main game... "

"Perlu bawa beberapa mangkok? "

"Charger...oh ya, charger komputer...."

"Hair dryer sudah bawa, handuk juga...."

Kenbo duduk di sofa, menghafal naskah, obrolan Fisi terngiang di telinganya.

Suara ini terlalu mengganggu, meletakkan naskahnya dan melihat ke sana, hanya melihat sebuah kota besar, dalamnya diisi penuh.

Mengerutkan dahi.

"Di sana ,semua ada, yang tidak butuhkan, tidak usah bawa. "

Fisi tidak mengangkat kepalanya, dan memasukan sebuah handuk kecantikan, "Tidak ada banyak pilihan di kota kecil, ada beberapa merek yang kamu tidak suka, tidak apa-apa, biarkan aku yang mengemas, kamu tidak perlu khawatir. "

Sambil berbicara, dia masuk ke kamar mandi, mengambil shampoo dan sabun mandi keluar.

"Menurutmu, apakah perlu membawa cuka? Aku pikir kamu mungkin tidak terbiasa dengan cuka di sana. "

"Tidak perlu, aku tidak terlalu pemilih "

Tidak memilih?

Benar tidak memilih, tapi tidak makan juga.

Fisi diam, tidak berani mengatakannya.

Meskipun tidak bisa melewati tahun baru imlek di sana, tetapi bisa kembali ke daerah Pelangi bersama abang, dia tetap merasa sangat senang.

"Bang Kenbo , cemilan apa yang kamu suka? Aku akan membelikanmu nanti, di sana, tidak

menjual yang kamu suka...."

Setengah berbicara, Fisi tiba-tiba berhenti.

Benar, sedetik kemudian, Kenbo bertanya, "Kamu sepertinya sangat mengenal sana? "

Fisi mengedip mata, menarik resleting kopor, "Aku mengeceknya semalam, meskipun daerah Pelangi disebut kota, tetapi kenyataannya, sangat terpencil. "

Sambil mengatakan, sambil berlari ke samping Kenbo , berjongkok disampingnya, mengangkat kepalanya dan tersenyum lebar pada Kenbo ,dengan wajah ingin menyenangkannya.

"Kata Kak Dev, jika aku berprilaku baik, bang Kenbo akan memberikanku angpao besar ketika tahun baru imlek, benarkah begitu? "

Tatapan Kenbo kembali ke naskahnya, tetapi bibirnya tersenyum, "Iya, "

"Bang Kenbo , kamu sangat baik padaku! "

"Bang Carles , kamu sangat baik padaku! "

Tapi, kenyataannya apa? Dia tidak melakukan apa pun untuknya, sebaliknya, dia yang begitu muda, melakukan segalanya untuknya.

Pandangannya bergeser,dan jatuh pada Fisi , mungkin karena gadis ini seusia, selalu membuatnya mengingatkan Catlyn Stacy.

Sudah tiba tahun baru imlek, tidak tahu dimana dia sekarang?

Tahun itu, setelah dia stabil di kota A, kemudian kembali ke daerah Pelangi, hanya mengetahui panti asuhan sudah tiada, kepala panti juga sudah meninggal.

Keberadaan Catlyn juga tidak di ketahui.

Beberapa tahun ini, dia hampir kembali ke sana setiap tahun, tetapi tidak mendapatkan informasi apa pun.

"Bang Kenbo , apakah kamu memikirkan adikmu lagi? "

Kenbo tidak menjawab, berdiri, dan masuk ke kamar.

Pintu di tutup.

Fisi berdiri di belakangnya, melihat pintu yang di tutup, menghisap hidungnya, abang, aku Catlyn, aku sangat baik!

"Tok, tok..."

Terdengar suara ketukan pintu.

Fisi melihat jam, sudah jam delapan malam, siapa yang akan datang? "

Dia melihat dari lubang di pintu, memakai kacamata hitam, masker, wanita berambut panjang.

Tapi, kedua mata itu, dia mengenalnya, Della !

Membuka pintu, wanita itu masuk begitu saja.

"Halo, bang Kenbo sudah mau istirahat, jika ada apa...."

Dia melepaskan maskernya, wajah cantik dan menawan Della terbuka, dan membuat Fisi menelankan kata-katanya.

Setelah bertahun-tahun, tidak menyangka berjumpa lagi dengan Della ,dalam kondisi seperti ini.

Dia mundur dua langkah, berbalik, dan berteriak ke dalam ruangan, "Bang Kenbo , ada yang mencarimu. "

Sambil mengatakan, mengangguk pada Della ,berbalik, kemudian lanjut mengemas barang.

"Sungguh akrab cara kamu memanggilnya, bang Kenbo , Devita mencarimu sebagai asistennya? Berapa umurmu? Anak kecil, bisa merawat orang? Melihatmu tampaknya tidak terlalu cerdas. "

Dengan cepat Fisi berdiri, tersenyum pada Della , "Aku..aku bukan anak kecil, aku sudah dewasa, aku hanya seorang pengasuh, tidak perlu cerdas...karena...aku hanya melakukan pekerjaan rumah tangga untuknya, hehe. "

Katakan dia bodoh, jadi dia berpura-pura bodoh saja.

Della melototinya dengan jijik, "Bagaimana dia bisa memilihmu? "

Fisi menyipitkan matanya, tersenyum, "Mungkin aku tidak terlalu cerdas, jadi dia merasa lebih aman. "

Setelah berbicara, dia tersenyum.

Pada saat ini, Kenbo keluar, Della berjalan menuju nya, "Bang Kenbo , mengapa mau ke daerah pelangi lagi? "

“Shooting. "Kenbo mengambil minuman dari kulkas dan menyerahkan kepada Della , "Bukankah kamu di luar kota? "

"Aku...Aku mendengar bahwa kamu akan pergi, mana ada suasana hati bagiku untuk melakukan shooting? Bang Kenbo , adikmu itu, mungkin sudah tidak ada, mengapa kamu tidak menyerah? Kalau tidak, dia bisa melihatmu setiap hari di TV, mengapa dia tidak datang mencarimu? "

"Bang"....kursi ditendang jatuh.

Fisi terkejut, berbalik melihat Kenbo , matanya merah, pembuluh darah biru keluar dari dari lehernya.

Ini kedua kalinya dia melihat tampilan Kenbo begini, pertama kali dia berkelahi di sekolah.

Della juga terkejut, menyusutkan tubuhnya, "Aku...aku hanya bilang mungkin, aku....aku juga meminta ayahku untuk menemukannya, tetapi sudah begitu banyak tahun, sedikit kabar pun tidak ada. "

Kenbo menghela nafas, tidak bicara, duduk di sofa.

Jelas sekali dia sedang marah.

Della berdiri di samping, meremas jarinya.

Karakter glamor yang di TV, saat ini, di depan Kenbo , takut seperti seorang anak kecil yang telah melakukan kesalahan.

Hal ini membuat Fisi melihat Kenbo sekali lagi, dan senyuman di matanya bertambah.

Abang sangat unggul, abang, juga sangat menghargainya.

Dengan ini, bahkan di masa depan, dia berbuat apa pun untuknya, dia rela.

"Bang Kenbo , pakaian, bisakah kamu bantu aku melihat, mau membawa yang mana? Aku ingin menyelesaikannya,dan kembali ke rumah sekaligus mengemas. "

Dia memecahkan kesunyian di kamar.

Kenbo berbalik, melihatnya, berdiri, dan berkata kepada Della : "Baiklah, pulang jika tidak ada apa-apa! "

Mengatakan itu, berjalan ke depan Fisi , berhenti melangkah, "Kamu juga pulang, biar aku sendiri yang mengemas pakaian. "

Setelah selesai berbicara, masuk kamar, pintu sekali lagi di tutup.

Dalam lift

"Jangan berpikir banyak tentang dia, kalau tidak, aku tidak akan mengampunimu. "

Novel Terkait

Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu