Cantik Terlihat Jelek - Bab 93 Apakah Dia Telah Membunuh Orang?

Bab 93 Apakah Dia Telah Membunuh Orang?

Kesimpulan ini membuat pikirannya tidak bisa memikirkan hal lain untuk waktu yang lama.

Orang itu telah meninggal, lalu, apakah dia harus membayar dengan hidupnya? Bagaimana dengan Simon?

Ini adalah satu-satunya yang tergantung di benaknya saat ini.

"Sherin, aku …....." Itu suara Devan. Sherin merasa bahwa dari mengenalnya sampai sekarang, suara itu adalah yang paling lembut.

Dia ingin mengangkat kepalanya dan tersenyum kepadanya, tetapi pikirannya tampak masih bingung.

" Sherin, lihat aku, Sherin, aku Devan ." Dia merasakan tangan Devan gemetar di bahunya.

Melihat mata yang tak berekspresi itu, mata dingin Devan, orang tidak berani menatapnya secara langsung.

Duduk di tepi tempat tidur, dia menarik Sherin ke pelukannya dan menyentuh punggungnya dengan tangannya yang besar dan ramping. "Sherin, binatang itu tidak mati, tapi aku akan membuatnya lebih menderita daripada mati."

Pria itu belum mati? Dia tidak membunuh?

Tubuh kaku ini jelas jauh lebih melunak.

Devan memegang tangan dan tubuhnya dengan erat-erat.

"Aku di sini. Jangan takut." Devan tidak pernah membujuk siapa pun, termasuk Simon, jadi saat ini, dia bingung.

Perasaan tegang Sherin yang berubah rileks dalam sekejap, membuat dia pingsan.

" Sherin... Sherin, dokter ………...”

"Tuan Devan, ini adalah relaksasi mendadak setelah ketegangan yang berlebihan, yang menyebabkan dia pingsan, biarkan dia beristirahat sebentar. Seharusnya tidak apa-apa. Anda tenang saja."

Dokter menundukkan kepalanya dan berbicara tentang kondisinya. Dari awal hingga akhir, dia tidak berani menatap wajah pria di depannya.

Pada saat ini, Dylan berjalan masuk.

"Dia sudah sadar, ada sedikit gegar otak saja. Ini bukan masalah besar, tapi dia menyewa pengacara. Sepertinya dia ingin memanfaatkan situasi melawan kita." Wajah Dylan terlihat berat.

Mata Devan berkedip dingin, mau menuntut? Itu juga tergantung pada dia apakah dia memiliki kemampuan untuk mengganggu wanitanya. Tampaknya dia terlalu baik kepada orang-orang baru-baru ini.

"Nona Gabriel ada di pintu masuk, berteriak ingin bertemu denganmu."

Devan kembali menatap Sherin yang masih belum sadar. "Kamu jaga di sini, aku akan pergi dan segera kembali."

"Devan , bagaimana hal seperti itu bisa terjadi? Apakah Sherin terluka? Sepupu aku benar-benar binatang. Bagaimana dia bisa melakukan hal seperti itu?” Gabriel melihat Devan keluar, memegang tangannya dengan erat dan bertanya dengan gugup .

Devan tampaknya agak terkejut bahwa Gabriel akan berbicara membela Sherin saat ini, melihat ke bawah, mendorongnya dengan lembut, dan menatapnya dengan tenang. "Baru saja sadar, terus pingsan lagi, diperkirakan dia juga ketakutan."

"Devan , ini semua salahku. Terakhir kali, sepupuku berbuat yang tidak-tidak terhadap seorang wanita,.. aku ... aku seharusnya tidak boleh meninggalkannya sendiri karena alasan pribadiku. Jika terjadi apa-apa dengan Sherin, bagaimana aku bisa mempertanggung jawabkannya dengan kamu?” Setelah itu, menarik napas dan menarik tangan besar Devan. "Devan,kamu harus mengurus Sherin sebaik mungkin. Saat ini selesai, kita akan membatalkan pertunangan. Sherin adalah orang yang baik. Aku berharap kalian berdua bisa bahagia, dan semua yang terjadi pada pesta tahunan perusahaan, itu salahku. Aku tidak bisa berpikir jernih waktu itu. Aku minta maaf untuknya ........ "

Setelah itu, dia mengangkat tangannya yang lembut dan menghapus air mata dari matanya.

Devan mendengarkan dan menatap wanita di depannya, mengerutkan alisnya. Ketika insiden terakhir terjadi, Gabriel tanpa sadar mengungkapkan kekejaman di matanya. Kekejaman yang tersembunyi di mata itu membuat Devan berpikir bahwa dia telah salah menilainya atau salah menafsirkan kata-kata wanita ini.

Tetapi jelas bahwa tidak ada yang salah dengan ekspresi mukanya itu.

Pada saat ini, hatinya begitu baik dan sangat perngertian , ada apa ini?

Jika itu pura-pura, maka kenapa dia mau memutuskan pertunangan?

Tetapi jika tidak pura-pura, bagaimana menjelaskan kejadian terakhir?

Sejujurnya, pada saat ini, dia benar-benar merasa bahwa dia tidak bisa memahami wanita di depannya.

Cahaya melewati otaknya, terlintas pemandangan pada saat pertama kali ketemu.

Dia ingat tahun itu, ketika dia dan ayahnya dikejar dan mau dibunuh. Ketika mereka dikepung di depan dan belakang gerbong, ayahnya demi menyelamatkannya terpaksa melemparnya keluar dari kereta. Pada saat itu, yang dia ingat adalah bahwa dia berbaring di selokan kecil, tidak bisa bergerak. Dia melihat bayangan kecil berjongkok di depannya dan bertanya, "apakah kamu terluka?"

Suaranya lembut dan ramah, tetapi dia tidak bisa menanggapi karena rasa sakit.

Tahun itu, dia berusia 12 tahun, karena kesakitan, kesadarannya tidak jelas, jadi dia tidak bisa melihat penampilannya, tetapi kebaikannya membuatnya sangat terkesan.

Pada saat itu, dia takut gadis itu akan meninggalkannya, karena itu adalah pertama kalinya dia merasa begitu dekat dengan kematian.

Tetapi gadis itu tidak pergi. Dia mendengar gadis itu berkata, "Kakak, ada lubang luka di lututmu ..." Setelah itu, hujan mulai turun deras.

Dia melihat gadis itu menutupi lututnya dengan tubuh kecilnya. Dia berkata,

"kakak, jangan takut. Aku akan menemanimu. Aku akan melindungimu dari hujan, sehingga luka dilututmu tidak akan kemasukan air."

Hujan turun cukup lama, sampai dia merasa tubuhnya seperti membusuk oleh hujan, tetapi gadis kecil itu tidak pergi, sehingga keinginannya untuk bertahan hidup jauh lebih kuat. Kemudian, mendengar cerita dari ayah Gabriel, mereka berdua sudah jatuh pingsan ketika mereka ditemukan.

Saat itu, wanita masih sangat muda, baru berusia delapan tahun.

Kemudian, karena dia diselamatkan oleh ayahnya, dia tidak dalam bahaya lagi. Setelah ayah Devan menemukannya, untuk berterima kasih kepada mereka karena telah menyelamatkan hidupnya, ayahnya menjemput keluarga Gabriel dan pergi ke daerah Ciput. Ayahnya memberinya modal untuk melakukan bisnis, dan mengajarinya untuk berbisnis, dan memperkenalkannya kepada banyak pelanggan besar. Karena itu, keluarga Gabriel baru bisa memiliki kejayaan seperti hari ini, tahun itu, di daerah Ciput. Ayah mereka sepakat, jika dua anaknya sudah besar dan bersedia, mereka akan mengijinkan dia dan Gabriel untuk menikah nanti.

Jadi, setelah bertahun-tahun, dia juga memanjakannya sebanyak mungkin karena kejadian itu.

Dia memang pernah mendengar sesuatu yang tidak baik tentangnya dari orang lain.

Namun dalam hatinya, kebaikan masa kecilnya membuatnya percaya bahwa sifatnya sulit untuk diubah, jadi dia dengan keras kepala selalu percaya bahwa sifat aslinya tidak buruk.

Bahkan setelah bertemu Sherin, dia jatuh cinta dengan wanita itu. Dia selalu khawatir tentang bagaimana menjelaskan kepada Gabriel. Dia selalu berpikir bahwa dia bisa meminimalkan sakit hati yang dideritanya. Bahkan setelah kejadian terakhir, dia masih tidak mau menyakitinya, karena dalam ingatannya, dia tidak akan pernah melupakan gadis kecil yang menutupi lukanya.

"Devan, kenapa kamu tidak bicara? Apa yang kamu inginkan?" Gabriel melihat Devan menatap dirinya sendiri, tidak berbicara, menarik lengan bajunya.

Devan menggelengkan kepalanya, mengangkat tangannya, biasanya ingin menggosok rambutnya, tetapi pada saat mengangkat tangannya, perlahan-lahan meletakkannya kembali, hatinya kusut, bahkan jika sudah terlepas, masih sulit untuk dikembalikan ke semula lagi.

"Gabriel, untuk pembatalan pertunangan, kamu dapat mengajukan permintaanmu, selama aku bisa melakukannya!"

Gabriel mendengarkan itu dan dia jelas-jelas terpana. Setelah beberapa saat, dia menggigit bibirnya dan membisikkan permintaan yang mengejutkan Devan.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu