Cantik Terlihat Jelek - Bab 497 Clover Dimanfaatkan

“Dimana Raven? Kamu tidak meneleponnya?”

Mimi sudah menangis menjadi-jadi, bahunya tidak hentinya bergetar, “Aku…… aku sudah meneleponnya, tidak aktif, aku juga tidak tahu nomor telpon kakek dan ibunya, H…… Hpnya dimatikan, saat mau membawanya kerumah sakit, aku juga tidak membawanya kemari.”

Weni teringat akan kejadian kemarin siang diparkiran mobil itu, ia menoleh kebelakang melihat Bima, raut mukanya berubah menjadi agak sedikit berat, tidak perlu dibicarakan lagi, kemarin pasti telah terjadi sesuatu.

Tatapan mata Bima bertemu dengan Weni, alisnya sedikit bergerak, kemudian ia mengeluarkan Hp dari dalam kantongnya, mencari-cari sebentar kemudian menelepon seseorang, tidak aktif.

Dia agak sedikit ragu-ragu, kemudian kembali memasukkan nomor dan menelepon seseorang, setelah beberapa kali tutt tutt, dari arah seberang telepon terdengar suara seorang pria.

“Halo……”

“Apa kabar, Devan, aku adalah Bima, teman Hutu.”

“Bima……” lawan bicaranya agak sedikit tercengang, berpikir sejenak, kemudian baru kembali berkata: “Direktur Bai, jam segini menelepon kemari, apakah ada masalah penting?”

“Hutu memotong nadinya berusaha bunuh diri, sedang kritis dan berada di gawat darurat, tolong Devan menghubungi keluarganya, alamatnya akan aku kirimkan segera kepadamu.”

Bima secara singkat menjelaskan garis besar peristiwa, tidak banyak berbicara lagi, ia kemudian menutup telepon.

“Apa? Tutu bunuh diri?”

Clover terkejut hingga melompat terbangun dari tempat tidurnya, Devan menyalakan lampu yang berada didekat tempat tidurnya, mengikuti Clover bangun dari tempat tidurnya, raut mukanya terlihat suram.

“Anak ini, bagaimana bisa memiliki kepribadian yang begitu kerasnya?”

Karena terburu-buru, Clover lupa untuk mengenakan mantel luarnya langsung berjalan keluar.

Devan mengambilkan mantel luarnya dari dalam lemari kemudian ikut berjalan keluar.

“Kamu jangan panik dahulu, dokter sedang berusaha menyelamatkannya.”

Sambil berbicara sambil menekan nomor telepon Raven, balasan yang diterimanya adalah tidak aktif, langkah kakinya terhenti sebentar.

Clover melihat reaksi Devan yang seakan-akan kedua bahunya membawa beban berat, “Ada apa?”

“Kemungkinan besar kakek sudah mulai bergerak, kamu segera telepon ke kakak ipar!” Devan berbicara sambil menghela nafas.

“Apa? Bukankah kakek sudah berkata akan berusaha membujuknya terlebih dahulu?”

Clover dengan panik menghertakan kakinya ditempat, ia juga mendapat kepercayaan dari kakek, katanya dia biasanya lebih dekat dengan Raven dan juga Hutu, karena itu kakek menyuruhnya untuk berusaha membujuk mereka terlebih dahulu.

Jadi, ia baru bisa menggerakan Raven dengan kata-katanya, ia memintanya untuk duduk dan berbicara baik-baik bersama kakek.

Devan berjalan kedepan dan merangkul bahunya, “Kamu jangan panik dahulu, kita pergi untuk melihat keadaan dahulu?”

Selesai berbicara, ia menyuruh Dylan untuk menyiapkan helicopter.

Didekat tempat helicopter berhenti, Clover menelepon kakak iparnya, mengetahui kejadian Hutu yang bunuh diri, reaksinya jauh dari ekspetasi yang diperkirakan Clover.

“Kakakmu bilang, mulai saat ini, aku tidak boleh ikut campur tangan dalam hidup dan mati anak ini, maafkan aku Clover.”

Selesai berbicara, ia menutup teleponnya.

Clover melihat Hp-nya, benar-benar terkejut, ia menoleh kebelakang melihat Devan, “Kakak ipar dia……” ia berbicara kemudian terhenti.

Tiba-tiba ia mengerti, mengapa kakek meminta tolong kepadanya cucu menantu ini bukan kepada yang didekatnya.

Semenjak kejadian itu, kakak ipar sudah membiarkannya saja.

Devan tidak berbicara apa-apa, ia hanya mengambil tangan Clover dan menggenggamnya, “Laoda sedang tidak berada disini, sudah merepotkanmu.”

Clover menggelengkan kepalanya, matanya terasa panas, ia menggigit bibirnya, kemudian melepaskannya sambil melihat ke jendela luar, “Suamiku, apakah aku melakukan kesalahan? Jika terjadi sesuatu pada Tutu, bagaimana aku akan menghadapi Raven? Aku masih berjanji padanya pasti tidak akan membiarkan kakek mengganggu Tutu.

Devan menarik Clover kedalam pelukannya, “Hal ini dari semula tidak seharusnya menjadi tanggung jawabmu, tetapi beberapa tahun belakangan ini kakak sering berada diluar, dengan kepribadian kakak ipar yang seperti itu juga agak sedikit berlebihan. Aku tahu kamu sudah berusaha, tidak peduli bagaimanapun akhirnya, jangan menyalahkan dirimu sendiri.”

Clover menutup matanya, tidak lama kemudian baru ia mulai merasa tenang, “Mencintai tanpa putus harapan, meminta tetapi tidak mendapatkannya, menurutmu seberapa putus harapannya dia sampai memutuskan untuk mengambil jalan bunuh diri?”

Tiba-tiba teringat akan masa itu, dimana dirinya dan Devan menjalani masa-masa yang sulit, ia masuk kedalam pelukan Devan.

Meskipun jarak antara kota Ciput dan kota A tidak jauh, saat keduanya sudah sampai disana sudah 2 jam kemudian, langit sudah agak sedikit terang.

Karena pertolongan untuk Hutu tepat waktu, ia sudah melewati masa kritisnya, tetapi masih tetap dalam keadaan koma.

Karena kuatir, Mimi dan Weni berjaga-jaga disamping ranjangnya, tidak sedikitpun meninggalkannya.

Bima pergi untuk membelikan makan pagi untuk mereka.

Mendengar suara pintu yang terdorong, Weni mengira Bima telah kembali, mengangkat kepala tetapi melihat seorang perempuan dan seorang laki-laki yang berpenampilan sangat sempurna, berjalan depan-belakang masuk kedalam ruangan.

“Kalian adalah……”

“Aku adalah kakak ipar Tutu, kemarin malam benar-benar berterima kasih kepada kalian.” Berkata sambil berjalan cepat kearah ranjang Hutu, sedikit menundukkan badan melihatnya, perlahan-lahan menangis.

Weni melihat wajah Clover dari samping, benar-benar cantic!

Weni terkejut dan terdiam sebentar, “Kamu adalah orang yang kemarin bersama dengan Raven?”

Clover menoleh dan melihat kearahnya, menegakkan badannya, “Kamu…… kamu melihat kita?”

Weni menganggukkan kepalanya, kemudian melihat kearah pintu, setelah memastikan tidak ada orang lain, ia baru kembali membuka mulutnya:

“Bagaimana dengan Raven? Hutu berusaha bunuh diri, karenanya kan? Bagaimana bisa ia tidak kemari?” Weni tidak secara langsung menjawab pertanyaan Clover, hanya mengeluarkan pertanyaan tentang Raven.

“Dia……” menghadapi pertanyaan Weni yang mendesak, Clover tidak tahu bagaimana harus berkata-kata.

Benar-benar sangat jelas, upaya bunuh diri Hutu pasti bukanlah hal yang simple, dan dia juga paham, dirinya sudah dimanfaatkan oleh kakek.

Devan berjalan maju selangkah, merangkul bahu Clover dan menariknya kedalam pelukannya, “Jangan kuatir, dia pasti akan datang kemari.”

Mimi berdiri diposisi satunya, menarik sedikit lengan Weni dengan wajah penuh pertanyaan.

“Weni, katamu upaya bunuh diri Hutu ini adalah karena Raven? Bukankah Raven adalah pamannya? Apa ada sesuatu diantara mereka?”

Masalah Hutu, Weni tidak tahu seberapa banyak yang diketahui oleh Mimi?

Meskipun mereka ber-4 telah menjalin hubungan yang cukup lama, tetapi beberapa tahun ini waktu mereka untuk bersama-sama tidak banyak, diikuti dengan usia mereka yang sudah besar, masing-masing dari mereka memiliki suatu rahasia yang tidak dapat diungkap.

Dan Hutu, karena kepribadiannya juga, sejak mereka berdua menjalin hubungan, Hutu menjadi seseorang yang sangat sedikit berbicara, meskipun berbicarapun ia berbicara mengenai hal-hal yang biasa saja.

Hubungannya dan Raven, jika bukan karena telepon dihari itu, jika bukan karena hubungannya dengan Altius diakhir-akhir, meskipun ia curiga, tetap saja ia tidak berani berbicara sembarangan.

Melihat Mimi yang seperti ini, sepertinya juga tidak mengetahui apa-apa.

Memikirkan semua hal ini, Weni juga tidak berani berbicara sembarangan.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu