Cantik Terlihat Jelek - Bab 197 Gaya Apa

"Kak pacarmu suka dekorasi gaya apa? Suka makan buah apa? Apakah dia ada kebisaan dalam makan? Aku mau menyiapkan lebih awal, agar tidak buru-buru pada saat kalian pulang besok"

Gary tidak berbicara, setelah waktu yang sangat lama, dia baru bersuara, "Clover, tidak perlu begitu merepotkan, orangnya.... sangat tidak pemilih"

Besok harinya, Clover bangun sangat pagi dan menarik Devan pergi ke bandara.

Clover merasa sangat kaget ketika dia melihat Gary berjalan ke arah mereka sambil memegang tangan seorang wanita.

Clover benar-benar merasa sangat bahagia melihat Gary bisa berhasil melawan traumanya dan bahkan jatuh cinta.

"Clover, adik.... adik ipar, ini adalah Shiren, Shiren, ini adalah adikku dan adik iparku"

Shiren yang berdiri di depan Clover memiliki rambut yang panjang yang hitam, meskipun garis wajahnya tidak bisa dibilang tajam, tetapi masih termasuk sangat jelas.

Shiren? Clover tersenyum, kebetulan namanya hampir mirip dengan nama Clover yang dulu.

"Salam kenal" Suara Shiren ada sedikit spesial, kelembutan yang membawa sedikit serak.

"Iya, ayo kita pergi, mbok Lili sudah sediakan banyak makanan enak untuk kalian, ayo kita cepat pulang"

Suasana di jalan pulang ke rumah agak sedikit tertekan, Clover mencoba mencari topik beberapa kali, tetapi mungkin karena personalitas Shiren sedikit tertutup, dia hanya sekedar menjawab atau memberikan sebuah senyuman kepada Clover, akhirnya Clover memilih untuk diam.

Setelah sampai di rumah, Clover tahu Shiren tinggal di daerah pantai sejak kecil, jadi dia sengaja menyuruh orang untuk mengantar seafood pagi tadi.

Tetapi Shiren hanya makan sedikit saja.

Setelah makan, Shiren berkata kepada Clover bahwa dia merasa capek dan kembali ke kamarnya duluan.

Gary pun ikut masuk ke dalam.

Melihat makanan yang memenuhi satu meja itu masih sisa sangat banyak, Clover merasa sedikit sedih.

Pegangan Devan di tangan Clover pun mengerat.

"Dia itu personalitasnya memang agak pemalu, atau dia tidak suka kita?" Setelah Clover dan Devan kembali ke kamar, Clover duduk di atas tempat tidur dengan suasana hati yang kecewa.

Devan memeluk bahunya, "Hei, Mengapa kamu harus membuat dia menyukai kita? Asal dia menyukai kakakmu kan sudah cukup"

Setelah itu, tatapannya tenggelam lagi.

"Bukan itu juga, ibuku sudah tidak ada, aku adalah satu-satunya keluarga kakakku, tentu saja lebih bagus kalau dia menyukai aku juga" Setelah itu, Clover mulai berpikir apakah dia adalah melakukan kesalahan, setelah berpikir sangat lama, Clover tidak mendapat jawaban.

Clover tahu dari Gary bahwa Shiren menyukai seafood, sampai Clover sengaja meminta resort untuk mengantar seafood yang berkualitas bagus tadi pagi, karena tahu Shiren menyukai makan durian, Clover juga tetap membelinya walaupun Clover sendiri dan Devan tidak menyukai bau durian.

Clover bukan orang yang pintar mencari topik dengan orang asing, tetapi dia tetap ingin berusaha agar suasana tidak begitu tegang.

Meskipun Clover dan Gary tidak bersama sejak kecil, tetapi orang tua mereka sudah tidak ada, maka Gary adalah orang terdekat dengan dia di dunia ini, sehingga Clover sangat menyayangi hubungan dia dan Gary.

Tetapi Shiren itu, selain menyapa dengan 'salam kenal', yang dia katakan rata-rata adalah iya, oh....

"Sudah, jangan dipikir lagi, dia tidak akan hidup bersama kita juga di masa depan nanti, kamu tidak perlu sedih karena dia" Devan menghiburnya.

Clover menghirup sebuah nafas dan mengangguk, tetapi suasana hatinya tetap tidak terasa baik.

Karena kantor ada sedikit urusan, Clover memberi tahu Gary dan langsung pergi ke kantor pada sore hari.

Devan juga keluar dari rumah bersamanya.

Tetapi, pada jam sebelum jam pulang kerja, Simon sudah menelepon Clover dan berkata bahwa paman dan pacarnya mau pindah keluar, kemudian Simon juga menyuruh Clover cepat pulang.

Akhirnya Clover segera pulang ke rumah dengan cemas.

Sebelum masuk ke dalam rumah, Clover sudah mendengar suara Gary, "Ini adalah rumah adikku, Shiren, kita sekarang masih belum dapat kerja, tunggu setelah dapat kerja kita baru pindah saja, adikku sangat baik, dia tidak akan memperhitungkan itu"

Kaki Clover yang sudah diangkat pun turun lagi ke lantai, dia merasa sedikit tidak sesuai kalau dia masuk ke dalam rumah pada saat seperti ini.

Jadi, Clover pun mundur dua langkah ke belakang dengan ringan.

Selanjutnya, Clover mendengar suara menangis Shiren : "Gary, aku tinggal di desa sejak kecil, setelah dijadikan sebagai pertukaran mahasiswa ke luar negeri, aku mempertahankan hidup dengan mencuci piring dan menjadi pelayan, awalnya aku mengira kamu juga sama sepertiku, tetapi tidak menyangka.......tidak menyangka kamu adalah orang yang begitu kaya.... aku tidak ingin orang merasa aku sengaja mendekatkan diriku kepada orang kaya"

Clover melamun sejenak, ternyata ini adalah alasan Shiren bersikap tertutup dengan dia?

Karena dia merasa tidak percaya diri?

Hal ini membuat Clover teringat dirinya pada saat menjadi pembantu di rumah Devan, meskipun Clover tidak berharap banyak waktu itu, dia juga pernah memikirkan hal seperti ini.

Berpikir sampai sini, sudut pandang Clover terhadap Shiren pun menjadi semakin baik, seseorang yang memiliki harga diri itu bukanlah orang yang jahat!

Clover menyipitkan matanya dan menghirup nafas sebelum masuk ke dalam rumah.

Melihat ekspresi Clover, Shiren tahu Clover pasti mendengar kata-katanya tadi, ekspresinya pun menjadi agak tegang.

Gary menyambut Clover, "Clover, kenapa kamu pulang begitu awal hari ini?"

Clover melihat ke Gary kemudian ke Shiren, berjalan ke arahnya, Clover memegang tangannya, "Shiren, sebenarnya aku juga dilahirkan di kota kecil, aku sama dengan kamu, jadi kamu tidak perlu merasa tidak nyaman, tunggu kamu dan kakakku sudah dapat kerja, tunggu kalian sudah ada penghasilan sendiri, aku tidak akan melarang kamu kalau kalian ingin pindah keluar, tetapi, untuk sekarang aku tetap ingin kalian tinggal di sini dulu"

Tangan Shiren yang dipegang Clover bergetar sejenak.

Shiren mengangguk, "Terima kasih, kami telah merepotkan kamu"

Clover menepuk bahunya, kemudian Clover memanggil Gary, "Kak kamu ikuti aku ke ruang baca untuk bantu aku ambilkan satu buku, rak buku itu terlalu tinggi, aku tidak bisa mengambilnya"

Kemudian pintu ruang baca tertutup.

Gary tidak mengerti, "Clover, buku yang mana?"

Clover tersenyum dan melihat ke Gary, "Kak kamu bagaimana bisa kenal dia? Apakah dia benar-benar adalah orang yang kamu ingin bersama selamanya?"

Gary menundukkan kepalanya, setelah beberapa saat, dia mengangguk, "Di luar negeri, pernah sekali aku dipukul oleh preman lokal, dia yang menyelamatkan aku, karena itu dia ditusuk oleh orang itu dan masuk ke rumah sakit, setelah itu, aku tahu dia juga sendiri merantau di luar negeri, mungkin karena terlalu kesepian? Secara perlahan kami pacaran"

Clover melamun sejenak, dia merasa kaget, ditusuk demi satu orang asing? Keberanian ini memang luar biasa.

Pada malam hari, karena ada acara, Devan pulang agak telat.

Ada bayangan seseorang jatuh kepadanya pada saat Devan baru saja membuka pintu.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu