Cantik Terlihat Jelek - Bab 388 Bisa Menerima Dan Menolak Dengan Bebas

Di dalam kamar Mia, Mia sedang duduk di sisi tempat tidur, lampu yang terletak di samping tempat tidurnya dilempar ke lantai.

"Mia......" Suya berlari ke Mia, dia ingin membantu Mia.

Tetapi Mia malah menggelengkan kepalanya, dia berteriak dengan suara serak, "Kalian semua keluar!" Setelah itu, Mia melempar sandalnya ke arah Suya dan Eren.

Eren menarik Suya ke pelukannya, "Nona Mia, kalau kamu sudah mengetahui masalah hamil, kami juga tidak mau menyembunyikan lagi, aku ingin tahu, anak di dalam kandungan kamu itu milik siapa?"

Tatapan Mia kosong, mendengar pertanyaan Eren, sudut mulut dia terangkat dengan dingin, "Tuan Eren, anak ini milik siapa, bukannya kamu sangat jelas? Kalian benar-benar berani melakukan apa pun hanya untuk mencapai tujuan kalian"

Suya menoleh ke Eren dengan kaget, "Kamu..........."

Eren menggelengkan kepalanya, "Nona Mia, mungkin kamu salah paham, sebelumnya aku tidak mengetahui masalah ini"

Berkata sampai sini, Eren berhenti beberapa saat, "Orang tuamu itu guru SMP kan? Mereka sangat jujur dan giat, kamu adalah kebanggaan mereka...."

Mia mengangkat kepalanya dan berdiri kemudian bergegas ke depan Eren, "Kalau kamu berani menyentuh mereka, aku akan membunuh diriku, kalau aku mati, siapa yang bisa menolong Mohan itu?" Mata Mia memerah, Suya pun menarik Eren.

Eren menarik nafas dan melepaskan tangan Mia dari kera bajunya, "Nona Mia, maksudku adalah, orang tuamu yang begitu displin kalau mengetahui kamu hamil, mereka pasti tidak bisa menerima, kalau begitu mendingan...."

"Mendingan apa? Kalian akan menyuruh aku mengugurkannya?" Setelah berkata, Mia berhenti beberapa saat dan melihat ke Eren, "Dari kecil, orang tuaku mengajar aku harus terus terang dan baik hati, dari SD sampai kuliah, sampai kerja, aku selalu bersikap disiplin, awalnya aku dan mantan pacarku sudah berencana mau menikah tahun depan, tetapi mengapa sejak aku setuju mendonasi sumsum tulang kepada Mohan, aku kehilangan pekerjaanku, aku kehilangan pacarku, tubuhku bahkan disiksa menjadi begitu, sekarang aku bahkan hamil tiba-tiba saja, Tuan Eren, bukannya kamu kemarin berkata orang baik akan diberi balasan yang baik?"

"Mohan itu memang kaya, tetapi aku bukan orang yang sesuai dengannya, mengapa aku harus menikah dengannya? Aku tidak pernah berkata tidak mau mendonasi sumsum tulang kepadanya, aku setuju mendonasi, apakah itu masih tidak cukup? Mengapa? Mengapa masih harus membuat aku mengandung anaknya?" Berkata sampai sini, Mia sudah mulai menangis dengan sedih.

Suya memeluk Mia, "Mia, kamu jangan emosional dulu, aku percaya Eren tidak tahu masalah ini, Eren bukan orang seperti itu"

Tetapi Mia malah tertawa dengan dingin, "Kalau dia bukan orang seperti itu, apakah dia masih akan bercerai dengan kamu setelah kamu melahirkan anaknya?"

Suya mengerutkan alisnya, tetapi dia tidak bisa berkata apa-apa.

Sementara ekspresi Eren menjadi gelap, "Ayah Seli Muham dan ayah Mohan adalah teman seperjuangan pada saat muda, waktu itu hubungan mereka sangat akrab, mereka pernah berkata kalau mereka memiliki putra dan putri di masa deman, mereka akan mempertimbangkan anak mereka untuk menikah pada saat mereka mencapai usia sesuai untuk menikah, usia Musi Muham lebih tua dari Mohan, sehingga mereka tidak mungkin menikah, setelah Seli dilahirkan, orang tua kedua pihak pun memiliki keinginan untuk menyatukan Mohan dan Seli, hubungan mereka juga lumayan bagus, Mohan menyukai Seli, mereka berencana menikah dalam dua tahun ini, tetapi siapa tahu tahun lalu Mohan tiba-tiba pingsan dan diberi tahu menderita kanker darah, karena tipe darahnya unik, untuk sekarang Nona Mia adalah satu-satunya yang memiliki sumsum tulang yang sesuai didonasikan kepada Mohan setelah mereka mencari ke dalam dan luar negeri"

Mia tidak berbicara, jelas, dia sedang mendengar, Suya memegang dia, "Mia, kamu duduk dulu, kita mencari tahu masalah ini dengan jelas, boleh?"

Setelah itu Eren baru lanjut berkata, "Tetapi setahu aku, hubungan Seli dan Mohan itu sangat baik, kamu berkata Seli memaksa kamu menikah dengan Mohan? Hal ini sedikit tidak logis, lalu, bagaimana kamu mengandung anak itu?"

Mendengar pertanyaan Eren, Mia menutupi wajahnya dan mulai menangis dengan sedih, setelah beberapa saat, Mia menggelengkan kepalanya dan tidak berkata apa pun.

Mia berpikir tentang surat elektronik yang Seli kirim kepadanya tadi.

"Mia, aku memberi tahu kamu, lebih bagus kalau kamu pulang sekarang dan mencari segala cara agar Mohan menikah dengan kamu, kalau tidak kehidupan orang tuamu dan adikmu akan hancur secara total, ada beberapa masalah, cukup langit dan tanah tahu, beserta kamu dan aku tahu, aku berharap kamu bisa berbicara sepantasnya, oh iya, pacarmu, seharusnya kamu juga sudah tahu dia sudah kembali ke dalam negeri kan? Istri dia adalah wanita cantik, bahkan sangat kaya juga, jadi kamu bisa menikah dengan hati tenang"

Mia tidak berkata apa-apa lagi, tinjunya mengerat, kukunya yang tajam tertusuk ke dalam daging telapak tangannya, hal ini baru berhasil membuat Mia agak tenang.

Setelah sangat lama, Mia tiba-tiba berdiri dan mengambil lampu yang dia lempar tadi, kemudian Mia meletakkan lampu tersebut kembali ke tempat semulanya dan menyeka air matanya, kemudian Mia melihat ke Eren, "Besok aku akan mengikuti kamu kembali ke dalam negeri, tetapi aku mau berjumpa dengan Mohan"

Menghadapi perubahan Mia yang mendadak, Suya dan Eren merasa sedikit frustrasi, tetapi Mia tidak mau berkata, mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa.

"Baik"

Malam hari.

"Suya, kamu tidak boleh hanya mementingkan cinta dan tidak peduli dengan temanmu, aku baru saja siap sibuk, kamu mau pergi begitu saja tanpa menemani aku?" Bima menyandar kepalanya ke bahu Suya.

Eren menghampiri merek dan bersuara dengan dingin : "Bima, aku minta tolong jauhi dirimu dari istriku"

Bima tertawa dengan dingin, dia memegang wajah Suya dan mencium pipi kanannya, Suya tidak hanya tidak menolak, dia bahkan tertawa denagn senang dan memeluk lengan Bima, "Tunggu kamu pulang ke dalam negeri, aku akan menemani kamu"

"Kamu benar-benar mau menikah lagi dengan dia? Dia menyiksa kamu sampai begitu, mengapa kamu tidak mau menyiksa dia dulu?"

Suya menoleh ke Eren yang sudah memasang ekspresi gelap seperti tinta, Suya melihat Eren dari atas ke bawah, "Lupakan saja, dia sudah begitu tua, aku terpaksa menerima saja!"

Setelah berkata, Suya mencubit wajah Bima, "Tidak seperti kamu, orang muda yang segar, tidak perlu risau dengan masalah pernikahan"

Yang Suya katakan adalah, tidak perlu risau dengan masalah pernikahan,,,,,,,

Eren mengerutkan alisnya, ekspresinya sangat jelek, Suya bahkan bisa mendengar suara tulang jarinya berdering.

"Aku sudah berkata, aku bukan orang seperti itu, aku bukan!" Bima sangat tidak senang.

"Sudah sudah, ada perbedaan apa, kamu bisa menerima dan bisa memberi dengan bebas, apakah kamu sudah puas?"

Eren melamun sejenak, setelah itu dia baru mengerti dan suasana hatinya menjadi bagus, "Itu, kalian berbicara, aku pergi memasak untuk kalain"

Bima melirik ke Suya, "Kamu itu sengaja kan?"

Suya menoleh ke Eren dengan tatapan datar, "Sudah berusia 30an, aku tidak ingin saling menyiksa lagi"

Bima tentu saja mengerti kata-kata Suya, dia mengelus kepala Suya dan melihat ke Eren yang sedang berada di dapur, "Suya, sebenarnya dia bisa diterima"

"Apa maksudmu?" Suya duduk dengan tegak.

Bima menyipitkan matanya, kemudian dia mengeluarkan ponselnya dari tas dan membuka sebuah video sebelum memberikan ponselnya kepada Suya, "Sebenarnya aku mau mengirim ini kepadamu dari kemarin, tetapi aku belum mengerti bagaimana sudut pandang dia terhadap kamu, sehingga aku terus berpikir untuk tidak mengirim"

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu