Cantik Terlihat Jelek - Bab 177 Tidak Bisa Dipercaya

Devan berdiri dan mengambil ponselnya yang berada di atas meja, dia menggerakkan jari panjangnya di atas layar ponsel sebelum meletakkan ponselnya di samping telinga Clover, "Dengar"

"Direktur Devan......" Suara Direktur Wang

"Hari ini nona Clover itu membawa sebuah kontrak datang mencari saya, Direktur Devan, sejujurnya, sikap dan niat dia sangat baik, harga yang dia buka juga rendah, bisa dilihat pengalaman dia mengurus perusahaan itu sangat bagus, selain itu saya juga menelepon ke beberapa perusahaan yang satu bidang bersama kita, komentar mereka terhadap perusahaan nona Clover juga sangat tinggi, saya benar-benar sangat ingin bekerja sama dengan dia, tetapi, apakah bagian istri anda disana benar-benar tidak apa-apa?"

*******

Sudut mulut Clover terangkat, "Apakah Direktur Wang itu benar-benar berkata seperti itu?" Clover sengaja menarik nada akhir katanya menjadi lebih panjang, bisa dilihat suasana hati Clover menjadi jauh lebih baikan.

"Tiga orang itu semuanya ada meneleponku, mereka sangat kaget dengan sikap dan niat kamu" Sambil berkata, Devan berjalan melawati sofa dan duduk di samping Clover, setelah itu, Devan menarik Clover ke pelukannya dan memberikan sebuah ciuman di pipinya, "Katakan kepadaku, mengapa kamu mau ulang membuat kontrak? Mereka sudah setuju dengan harga sebelumnya, aku juga penasaran mengapa kamu mau menurunkan harga"

Mendengar pertanyaan Devan, ekspresi Clover menunjukkan kepuasan, "Apakah kamu mengira aku hanya mau membalas dendam dengan Gabriel saja? Kalau hanya mau balas dendam, cukup kamu saja, aku benar-benar menyukai bekerja di bidang ini, aku ingin membangun perusahaan CX dengan baik, meskipun harga yang dibuka mereka itu memberikan keutungan yang sangat besar kepadaku, tetapi keuntungan itu bersifat sementara, aku menginginkan kerja sama untuk jangka waktu yang lama dan balas dendam Gabriel itu hanya sekalian!"

Devan mengelus wajah Clover dan berkata : "Clover milikku benar-benar hebat!"

Devan memuji dengan tulus.

Meskipun cara berbisnis Devan sangat kejam, tetapi dia juga bertingkah sesuai masalah dan siapa yang dihadapi.

Asal orang lain tidak merugikan dia, dia juga tidak pernah sengaja menganggu orang, Devan selalu hanya mencari uang yang dia bisa cari dan uang yang dia pantas cari, selain itu, Devan sangat jujur dan keras kepala, makanya Ningga Group bisa berjaya seperti hari ini.

Setelah menyerahkan Simba kepada Gabriel, Devan tidak pernah ikut campur tangan semua masalah Simba lagi, beberapa tahun ini, Simba tidak pernah menunjukkan kemajuan di tangan Gabriel, kalau bukan karena ada Devan di belakangnya, bisa saja Simba sudah bangkrut dari kemarin.

Sebelum itu, Devan tidak terlalu memperhatikan kondisi Gabriel mengurus Simba, dia juga tidak peduli apakah Simba bisa benar-benar mendapat keuntungan yang besar, sampai masalah Clover terjadi, Devan baru sengaja menyuruh Dylan untuk mencari tahu tentang masalah Simba, setelah itu Devan baru tahu Gabriel itu memang tidak baik, di dalam bidang bisnis, Gabriel tidak peduli dengan proses dan hanya peduli dengan hasil instan, ada banyak bisnis Simba didapatkan dengan cara yang tidak bagus.

Setelah waktu lama, tentu saja bisnis itu akan hancur, makanya Simba tidak pernah menunjukkan kemajuan dalam waktu begitu banyak tahun.

Melihat wanita yang berada di sampingnya, Devan akhirnya mengerti, mau cara berbisinis ataupun cara bertingkah sebagai manusia, semua hasil tidak akan terlalu buruk jika kita mempertahankan sebuah hati nurani yang bersih dan baik, pantas saja CX yang baru saja didirikan 2 3 tahun sudah bisa berjaya seperti ini di tangan Clover.

Karena itu, Devan memperbarui kesannya terhadap Clover untuk sekali lagi.

"Kalau begitu, nona Clover, bukannya anda harus memberi sedikit penghargaan?"

"Penghargaan?" Clover menoleh ke Devan dan memberikan sebuah ciuman di pipinya setelah berpikir, "Sudah, apakah sekarang kamu sudah bisa bilang buat apa kamu menyuruh aku ke sini?"

Devan mengelus tangan Clover yang lembut, "Tunggu sebentar, Simon akan datang nanti"

"Siapa, Simon? Buat apa dia datang ke sini?" Clover tidak mengerti, setahu dia, Devan tidak pernah membiarkan Simon datang ke kantor.

Karena Devan mau menjaga identitas dan penampilan Simon.

Tanpa persetujuan Devan, tidak ada wartawan yang berani sembarang merilis foto Simon.

Karena itu, semua orang tahu bahwa Devan memiliki seorang anak putra yang tidak memiliki ibu, tetapi tidak ada yang tahu penampilan anaknya itu bagaimana.

Tetapi hari ini kenapa?

Dalam waktu kurang dari 10 menit, Simon pun muncul di depan Clover.

"Pa, Ma"

Hari ini Simon memakai pakaian yang sama dengan Clover, jas berwarna hitam dan celana kain, wajah Simon itu memang sudah tampan, di tambah sedikit riasan, penampilanya semakin luar biasa.

Pakaian ini dibeli Clover pada saat di luar negeri, tetapi Simon tidak mau memakainya karena menurut dia baju itu terlalu formal, tetapi hari ini?

"Sudah, ayo kita pergi" Devan bersuara setelah menatap ke Clover dan Simon dari atas dan bawah.

Devan berdiri dan membereskan mejanya, kemudian dia berjalan ke depan Clover dan melingkari pinggangnya dengan alami.

Clover mengigit bibirnya dan berjalan keluar dari pelukan Devan, "Kamu sudah gila, ini adalah kantormu"

Devan menarik Clover kembali ke pelukannya dengan kuat, "Bukannya kamu mau balas denam? Dia kapan baru bisa gila kalau kamu terus begitu diam?"

Suara rendah berkata kata-kata kejam di telinga Clover.

Clover menelan air liurnya, dia tidak mengerti Devan mau berbuat apa, tetapi dia memilih untuk tidak membantah.

Jam pada saat ini adalah jam pulang kerja, Devan sengaja membawa Clover dan Simon berjalan melewati aula ketika mobilnya parkir di ruang bawah tanah.

Dan langkah berjalannya juga sengaja diperlambat.

"Devan, kamu berkata dengan jujur, kamu mau buat apa?"

"Jangan berbicara, kamu akan mengerti nanti"

Dari segala arah, bisa terdengar suara gosip dan kaget.

"Kalian cepat lihat, sepertinya itu adalah anak Direktur Devan? Wahh, benar-benar tampan"

"Tetapi, wanita di samping direktur Devan itu siapa? Dia memakai pakaian yang sama dengan putra Direktur Devan, wajah mereka, juga sangat mirip....... apakah dia adalah ibu kandung Simon? Aku dengar bahwa Ibu Simon sudah tidak ada sejak dia lahir"

"Bisa jadi"

"Apakah wanita itu merupakan wanita pertama Direktur Devan? Berarti GM Gabriel itu orang ketiga? Simon kan sudah lahir sebelum mereka menikah"

Sebelum itu Clover masih tidak mengerti maksud Devan, tetapi dia sadar setelah mendengar kata-kata orang itu.

Dia melihat Devan dengan wajah tidak percaya

dan merasa kagum dengan kecerdasaan Devan yang tinggi.

Devan menggunakan usia Simon dan jarak waktu dia sama Gabriel menikah untuk memberikan semua orang ruang untuk berimajinasi, orang-orang itu pasti akan berpikir berbagai macam jenis kisah cinta yang indah.

Seperti Clover dipaksa untuk pergi setelah melahirkan anak, dan lain-lain…..

Simon itu 'diasuh' oleh Gabriel, meskipun Gabriel mengerti hubungan mereka, dia juga pasti tidak berani berkata apa-apa.

Devan menutupi mulut orang-orang menggunakan usia Simon.

Untuk memberikan Clover sebuah identitas yang terus terang.

Karena Clover sudah melahirkan Simon sebelum Devan dan Gabriel menikah, jadi, kondisi Clover dan Gabriel akan menjadi berbeda total.

Tidak hanya bukan seorang selingkuhan, bisa jadi Clover akan menjadi tuan rumah keluarga Devan.

Pikir sampai sini, Clover tidak bisa menahan dan terus menatap ke Devan, kecerdasan dia itu memang luar biasa!!!!!

Besok harinya, Clover dibangunkan oleh telepon dari Yuta pada saat subuh.

"Halo, Clover yang terkenal, apakah kamu mau membawa perusahaanmu dan menaiki puncak popularitas?"

Clover menggosok matanya, "Kamu sedang bilang apa?"

"Kamu sudah terkenal, kamu cepat lihat ke topik utama di internet, tetapi, itu adalah ide siapa? Benar-benar..... sangat cerdas!"

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu