Cantik Terlihat Jelek - Bab 788 Latar Belakang Kenbo Yang Mengejutkan

Senyuman yang ada diwajah Fisi, setelah mendengar perkataan Kenbo, perlahan-lahan pun memudar, dia menatap Kakek Nan , kemudian menarik-narik Kenbo "Kakak Kenbo, kamu sedang mengatakan apa? Dia itu siapa?"

"Orang asing."

"Apa yang kamu katakan?" Kakek Nan sambil berkata kemudian mengambil sebuah tongkat ingin memukul Kenbo, Fisi pun menjadikan tubuhnya sebagai perisai untuk menghalangi hal tersebut.

"Kakek Nan, hal ini bagaimana dapat terjadi?"

"Sudah sampai saat seperti ini, kamu masih saja menutupinya dari dia?" Kakek Nan pun menarik kembali tongkatnya dan berbicara kepada Kenbo.

Kenbo pun menatap Kakek Nan, tangannya pun menggenggam tangan Fisi dengan erat, raut wajahnya mengeras seolah-olah seperti ingin berperang sendirian melawan seluruh dunia.

Fisi pun menolehkan kepala untuk menatap Kenbo, perlahan-lahan di dalam hatinya merasa sedikit tidak tenang.

Pada saat bulan lalu sewaktu Kenbo melakukan perekaman iklan sebagai brand ambasador, di ruang rekamanlah, ia bertemu dengan Kakek Nan .

Dia mengatakan bahwa dirinya adalah penggemar dari Kenbo.

Fisi telah mengikuti Kenbo selama bertahun-tahun, barulah pertama kali ia menemukan seorang kakek tua yang menyukai dia, tanpa dapat ditahan ia pun mengobrol sedikit dengan dia.

Akan tetapi, kelihatannya, hal yang sebenarnya sama sekali tidak seperti demikian.

Keluarga Nan ? Sedikitpun menyentuh dirinya, apa maksud dari semua ini?

"Ayah, aku bantu kamu untuk berjalan masuk." Seorang wanita paruh baya pun melangkah maju, kemudian memapah kakek untuk masuk ke dalam.

Karena sedang mempersiapkan barang-barang untuk tahun baru, maka dari itu di dalam ruang tamu pun terdapat tumpukan barang ukuran besar dan kecil yang cukup banyak.

Di atas sofa, juga ada beberapa.

Sejak keduanya menjadi suami istri, Kenbo yang memiliki penyakit mysophobia, dia sangatlah mentolerir Fisi, tidak peduli bagaimana dia mengulangi hal tersebut, dia sama sekali tidak pernah mengatakan apa pun.

Amarah itu, seolah-olah dalam sekejap pun menghilang semua.

“Mengapa masih berdiri saja? Bereskan ini ya!"

Perempuan paruh baya itu menatap Fisi kemudian memerintahnya.

Fisi menganggukkan kepala, dengan buru-buru melangkah maju, bersiap-siap untuk membungkukkan badannya dan merapikan itu, akan tetapi saat masih belum menyentuk sofa, ia pun di tarik oleh Kenbo dan di lindungi di dalam pelukannya.

"Perkataan orang asik, kamu tidak perlu mendengarkannya."

Kenbo melihat Fisi yang diperintah oleh orang lain, hatinya terasa sangat sakit, raut wajahnya pun menjadi semakin tidak senang.

"Ayah, kamu lihat, anak yang dilahirkan oleh perempuan itu, sama dengan dirinya, tidak paham akan sopan santun. Saat orang tua datang, apakah tidak seharusnya merapikan sebentar dan membiarkanmu duduk?"

Setelah berkata hingga hal tersebut, perempuan itu pun berhenti sebentar, arah pandangnya tertuju kepada Fisi "Dia awalnya bukankah hanya seorang pembantu? Kenapa? Sudah lupa akan semuanya?"

"Diam!" Kenbo pun berkata dengan berteriak, urat yang ada di lehernya pun bermunculan.

Fisi pun menjulurkan tangan untuk menarik Kenbo, kemudian ia menggeleng-gelengkan kepalanya, jika pada saat ini, dia masih tidak mengetahui siapakah yang datang, maka dia benar-benar seorang yang bodoh.

Hanya saja, Carles ternyata memiliki kerabat, dia bukanlah anak yatim, dia pun menaikan ujung bibirnya, berbahagia untuk dia.

Dia terlalu memahami, kerabat bagi seorang anak yatim, seberapa diharapkan.

Meskipun dapat dikatakan, pada saat yang bersamaan dia juga memahami, Kenbo yang seperti ini semakin memiliki jarak yang lebar dengan dirinya.

Akan tetapi, Dirinya percaya kepada dia, karena telah menikah dengan dia, maka dirinya pun percaya, mereka berdua tidak peduli apakah miskin ataupun kaya raya, dia tidak akan melepaskan dirinya.

Oleh karena itu, dia pun menaikan ujung bibirnya yang sedikit pucat itu dan berkata kepada Kenbo : "Tidak apa-apa, aku merapikannya sebentar."

Kenbo sebaliknya malah menggenggam erat lengannya.

"Aiyoyoo, Ayah, kamu lihat, penampilannya yang seperti ini, benar-benar aku seperti kakak tertua, yaitu orang yang menyukai perempuan kelas rendah seperti ini."

Fisi pun mengangkat kepalanya dan menatap perempuan paruh baya itu.

Baru saja, ia bahkan telah mempersiapkan kata-kata yang dapat memadamkan amarah, karena dia ingin Kenbo merasa senang.

Tidak ingin, dia karena dirinya, malah mengalami kesulitan.

Akan tetapi, sangat terlihat dengan jelas, bahwa keluarganya, sama sekali tidak menyukai dirinya.

"Bukankah kamu ingin pergi membeli sesuatu? Mari pergi, saya temani kamu pergi bersama."

Tiba-tiba, Kenbo membuka mulutnya dan berkata, kemudian menyambar

mantel yang ada di atas sofa dan memakaikannya kepadanya, kemudian menggandeng pinggangnya dan berjalan kearah luar.

Wajahnya yang tampan itu, menampakkan sifat memanjakan yang benar-benar terlihat jelas.

Ekspresi yang seperti ini, Fisi sejak awal pun sudah tidak asing lagi, akan tetapi, dalam penglihatan orang luar, malah terlihat seperti sengaja.

Perempuan paruh baya yang tadi itulah yang merupakan orang luar, melihat Kenbo yang mengabaikannya, dalam sekejap dia pun muncul di hadapan Kenbo.

"Barang yang tidak mendapatkan didikan, apakah kamu tidak melihat bahwa disini ada orang tua?"

Barang yang tidak mendapatkan didikan?

Fisi merasa seluruh darah yang mengalir dalam tubuhnya pun meluap ke atas, dia pun berbalik badan tanpa berpikir lagi, kemudian menghalangi di hadapan Kenbo dan langsung menatap perempuan paruh baya itu, dengan menghirup nafas yang dalam, barulah ia membuka mulut dengan perlahan dan berkata :

"Nyonya, anda membicarakan didikan dengan seorang anak yatim? Bukankah tidak terlalu pantas? Dan lagipula, anda saat membuka dan menutup mulut, menghina orang tuanya, menghina istrinya, apakah anda seperti seorang orang tua?"

"Saya tidak pernah bertemu dengan orang tuanya, saya juga tidak dapat menggantikan mereka untuk memberikan penjelasan, akan tetapi, sebagai istrinya, jika anda memaki saya, maka itu juga sedang memaki dirinya."

"Saya bekerja sebagai asistennya, akan tetapi itu hanya karena saya menyukai kakak, saya bukanlah pembantu yang polos, saya juga sudah resmi lulus dari universitas, saya juga memiliki pekerjaan yang resmi, maka dari itu, anda boleh tidak menyukai saya, tetapi, anda tidak boleh mengatakan saya adalah kelas rendah."

Setelah mengatakan hal tersebut, dia pun mengangkat kepalanya dan memandang Kenbo, kemudian menolehkan kepalanya dan menganggukkan kepala kepada Kakek Nan.

"Kakek Nan, jika ini adalah sikap kalian sekeluarga dalam mengakui kakak, saya rasa, seumur hidup kalian juga tidak akan mendapatkan pengakuan dari dirinya."

"Karena, dia adalah seorang manusia bukan barang dan juga, dia sudah sangat hebat hingga tidak memerlukan perlindungan dari kalian, maka dari itu, jika anda benar-benar memiliki hati ingin mengakuinya kembali, saya berharap, bukan dengan menggunakan kekuasaan, melainkan dengan menggunakan hati anda."

Setelah selesai berkata-kata, sebagi gantinya dia pun memegang tangan Kenbo "Kakak, ayo kita jalan?"

Kenbo pun menganggukkan kepalanya.

"Kakek Nan , nanti pada saat anda akan pergi, tolong anda juga tutup pintunya."

Keluar dari pintu, masuk ke dalam lift.

Pada saat pintu lift tertutup, kedua kaki Fisi pun melemas.

Kenbo menggunakan tangannya untuk memeluk pinggangnya dan memapahnya, kemudian ia tertawa dengan suara pelan di telinganya.

"Kamu masih tertawa!"

Dirinya pun menepuk-nepuk ringan punggung tangan dia.

"Teringat sewaktu kamu masih kecil."

Mendengar suara tersebut, Fisi pun sedikit mengadahkan kepalanya, melihat Kenbo dan tersenyum : "Apakah tadi agak sedikit kasar?"

Kenbo pun mengangkat pinggangnya, kemudian menggendongnya ke atas, sejujurnya, pada malam saat ia minum hingga mabuk, malam itu juga dirinya melamarnya, setelah malam itu, terburu-buru ingin menikah dengan dia, semua karena perubahan buruk yang mengejutkan seperti hari ini.

Dia tidak pernah berpikir, di dunia ini dirinya masih memiliki kerabat.

Terlebih lagi tidak pernah berpikir, bahwa kerabatnya, masihlah Keluarga Nan yang memliki latar belakang yang sangat besar.

Setelah merasa terkejut, dia pun perlahan-lahan menenangkan dirinya, satu-satunya yang ia takutkan, adalah Fisi karena permasalahan ini pergi meninggalkan dirinya.

Oleh karena itu, awalnya dia masih ingin menunggu beberapa waktu.

Namun ia masihlah terburu-buru ingin membuat hubungan mereka berdua, menjadi resmi.

Asalkan dia berada disisinya, dia tidak memiliki keraguan dan ketakutan apa pun.

Akan tetapi sikapnya hari ini, membuat dirinya memahami sebuah hal, dirinya, selalu saja lupa, dia tidak hanya Fisi yang dapat mentolerir dirinya dan memahami dirinya, dia masih juga dapat demi dirinya, berubah menjadi Catlyn yang seperti landak.

Hal yang semua orang katakan tidak mungkin itu, dia masihlah Catlyn yang tidak akan mengalah begitu saja.

Dengan menggigit daun telinganya, dia pun tertawa dengan pelan dan berkata : "Aku suka."

Fisi pun mendorong dirinya "Hati-hati difoto oleh orang lain."

Lift yang mereka gunakan adalah lift khusus untuk mengangkut barang, maka itu dia tidak takut jika akan ada orang yang tiba-tiba masuk ke dalam, hanya saja, Fisi sedikit merasa takut.

"Tidak peduli kelak menghadapi masalah apa, tidak peduli di masa depan akan bagaimana, kak, asalkan kamu menginginkanku, aku tidak akan pergi."

Tatapan mata Fisi pun lurus memandangnya dan memberikan jaminan kepada Kenbo.

Kenbo menatap Fisi "Kecuali aku meninggal."

Sementara pada saat itu, di dalam rumah Kenbo.

"Ayah, dia sama seperti kakak, bukan orang yang dapat kamu kendalikan."

Dimar pun menarik ayahnya dan berkata dengan mengerutkan alisnya.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu