Cantik Terlihat Jelek - Bab 373 Pemilik Perusahaan Besar Itu Adalah Siapa

"Ibu" Panggilan anak menarik Mia kembali ke realitas.

Karena terlalu buru-buru, ibu tidak memasak makanan malam, ibu hanya membeli sedikit mie dan mereka sekeluarga pun makan sedikit.

"Kak, apakah kamu sudah memiliki rencana?" Pada saat hampir selesai makan, Mira tiba-tiba bertanya.

Mia menggelengkan kepalanya, pengalaman kerja yang dia miliki hanya di bidang penerjemahan, tetapi keluarga Mohan melakukan hal ini dengan kejam, mereka menyuruh orang untuk mengubah biodata Mia.

Perusahaan penerjemahan yang biasa tidak akan mau merekrut Mia.

Hal ini membuat Mia yang memiliki kemampuan tidak bisa mempergunakan kemampuannya.

"Kak, aku sudah berhasil mencari satu pekerjaaan penerjemah untuk kamu, untuk awalnya kamu akan melakukan penerjemahan dokumen dulu, setelah agak lama, seharusnya sudah bisa melakukan penerjemahan mengikuti klien"

Mia mengerutkan alisnya dengan kaget, sambil menyuapi Rena, Mia menatap ke Mira, "Lupakan saja, nanti keluarga Mohan...."

"Kamu tenang saja, keluarga Mohan tidak berani menyentuh mereka"

Mia meletakkan sumpit yang dia pegang ke atas meja, "Mira, kamu mengenal orang itu?"

Tatapan Mira memancarkan cahaya, "Iya"

Besok paginya, Mia menitip Rena ke orang tuanya dan mengikuti Mirake tempat kerja tersebut.

Bangunan yang tinggi dan gagah dengan desain yang mempesona ini menunjukkan kekayaan yang menakutkan.

"Kita tunggu di sini saja, dia akan datang ke sini sebentar lagi" Sambil berkata, Mira menarik Mia ke cafe yang berada di lantai bawah.

Pada saat mereka berdua baru saja duduk, sebuah bayangan tubuh bergegas masuk ke dalam, "Mira, maaf maaf, tadi macet di jalan"

Gadis di depan Mia memiliki aura lembut dan pendiam, dia mengenakan kacamatahitam dan rambut depannya tersisir rapi, belakangnya membawa sebuah tas ransel dan dia mengenakan gaun seperti pemuda kuliah, melihat dari sisi apa pun, gadis ini terlihat seperti wanita kuliah.

"Sani, ini adalah kakakku, kak, ini adalah teman kuliahku, Sani Yu"

Mia melihat ke Mira sebelum mengulurkan tangannya dengan senyuman, "Salam kenal"

Gadis itu memegang tangan Mia dengan kedua tangan, "Salam kenal kakak, silahkan memanggil saya Sani saja"

Setelah berkata, gadis itu mengambil kopi yang berada di depan Miradan minum dengan natural, Mia pun menatap kedua orang ini dengan alis terangkat.

Mira mengeluarkan sebuah batuk ringan.

"Kak, kamu dulu bekerja sebagai penerjemah ya? Benar-benar sangat maaf, untuk sekarang saya hanya bisa membantu kamu menjadi penerjemah dokumen, tetapi ayahku sudah berkata, kalau selanjutnya kamu bisa bekerja dengan bagus, dia pasti akan memberikan kamu kesempatan untuk mengikuti klien"

Mia mencicipi kopinya, mendengar kata-kata Sani, Mia menatap ke Mira, "Dia adalah teman yang kamu katakan itu?"

Sani memasang wajah malu dan menambah : "Mira, lebih tepatnya adalah pacar"

Mia tersedak dengan kopinya, dia sibuk menutupi mulutnya, "Mira, mengapa kamu tidak memberi tahu kami masalah sebesar ini?"

"Karena keluargaku belum setuju" Gadis ini memiliki personalitas yang sangat terus terang.

Mia merasa sakit hati, seolah-olah dia mengerti sesuatu, apakah dia harus merasa sedih dengan betapa lucunya takdir? Dia dan adik mengalami hal yang sama.

Mia menundukkan kepalanya kemudian diam beberapa saat, setelah itu dia menatap ke Mira, "Mira, pekerjaan ini kakak tidak bisa menerima"

Mia sangat jelas mengetahui bagaimana orang-orang kaya ini memandang rendah orang biasa.

Meskipun semua orang tidak bisa disamakan, Mia tetap tidak ingin adiknya mengalami kesusahan.

"Kak...."

Ekspresi Mia tenggelam, "Jangan membahas tentang masalah ini lagi"

Kemudian Mia berputar balik badannya dan melihat ke Sani dengan senyuman, "Sani, terima kasih atas kebaikan kamuz tetapi kakak tidak ingin menjadi penghalang kisah cinta kalian"

Setelah berkata, Mia mengambil tasnya, "Mira, kamu bekerja dengan tenang, tidak perlu merisau tentang masalah kakak"

Pulang sampai rumah, orang tua Mia bertanya, "Bagaimana?"

Mia tahu Mira tidak pernah membahas masalah dia dan Sani dengan orang tuanya pasti karena takut orang tuanya khawatir, akhirnya Mia memasang sebuah senyuman, "Pekerjaannya tidak begitu sesuai denganku, ayah ibu, kalian jangan cemas, kota B begitu besar, pasti ada pekerjaan yang cocok denganku, nanti sore aku akan mulai mengirim lamaran"

"Rena dimana?"

"Baru saja tertidur"

"Ooh, kalau begitu aku naik ke lantai atas untuk merapikan lamaranku dulu"

Setelah sampai ke lantai atas, Mia menerima telpon dari Mira.

Mia tahu apa yang Mira ingin katakan, sehingga dia berkata dahulu, "Mira, jangan merasa bersalah, kakak mengerti perasaanmu" Setelah berhenti beberapa saat, Mia menambah, "Kamu jangan memberi tahu ayah dan ibu masalah Sani dulu, aku takut mereka merasa ketakutan karena masalah yang aku alami"

Mira menjawab "iya"

Seteleh hening beberapa saat, Mira berkata, "Kak, kamu mengirim lamaran lewat internet saja, aku mendengar banyak perusahaan sering mencari penerjemah sementara karena penerjemah mereka ada urusan atau cuti kerja, sehingga kamu bisa menggantikan mereka, gajinya akan dihitung per hari"

Mia mengerutkan alisnya : "Penerjemah sementara"

"Tetapi begini terlalu sayang untukmu, lupakan saja, aku...."

"Aku akan mencobanya" Mia mematikan telponnya dan mulai mencari informasi di internet, pekerjaan seperti begini benar-benar ada, Mia berpikir beberapa saat.

Meskupun pekerjaan ini agak merugikan karena tidak akan diberikan fasilitas apa pun, tetapi berdasarkan kondisi sekarang dimana orang tua Mia tidak memiliki pekerjaan, Mia tidak aka menyentuh uang menjual rumah, sedangkan tabungan Mia juga semakin menipis, mereka tidak hanya bisa membiarkan Mira sendiri yang bekerja, selain itu Mia menyukai pekerjaan sebagai penerjemah, dia tidak bisa menyerah.

Akhirnya, Mia mengirim lamaran ke setiap perusahaan yang memiliki keperluan.

Tetapi Mia tidak bisa berjanji, kalau orang-orang masih mau merekruit dia setelah mencari tahu biodata Mia, perusahaan Mo mencelakai Mia dan berkata bahwa Mia mengumumkan informasi internal perusahaan, hal ini adalah larangan besar di bidang pekerjaan ini, tetapi di dalam hati Mia tetap berharap beberapa perusahaan ini bisa merendahkan permintaan mereka kepada penerjemah sementara.

Pada saat melihat informasi perusahaan penerjemah yang besar bernama Nogo juga sedang mencari penerjemah sementara, mulut Mia terbuka dengan terkejut, dia merasa sedikit emosional.

Mia dari dulu sudah pernah mendengar mengenai perusahaan ini, mereka hanya menerima klien besar yang memiliki kemampuan.

Semua orang yang bekerja di bidang ini berimpian mau bekerja di perusahaan itu, tetapi Mia tidak mengerti, mengapa perusahaan seperti ini juga perlu mencari penerjemah sementara.

Mia mengirim lamaran ke sana dengan membawa suasana hati mencoba.

Besok paginya, Mia menerima telpon dari Nogo, mereka meminta Mia untuk langsung masum kerja, Mia bahkan mengira dirinya sedang bermimpi, setelah beberapa saat dia baru sempat bereaksi, meskipun posisi Mia adalah sebagai penerjemah sementara, dia tetap merasa sangat gembira bisa menyampok ke dalam perusahaan ini.

Setelah selesai mengurus Rena, Mia menaiki bus umum dan pergi ke perusahaan itu.

"Salam kenal, Nona Munir ya? Silahkan ikuti saya" yang menyambut Mia adalah seorang pria berusia sekitar 40 tahun, dia mengenakan kacamata berwarna emas dan terlihat sangat pendiam.

Sikap pria itu terhadap Mia sangat menghormati, hal ini membuat Mia sedikit terkejut, Mia berpikir apakah sikap melayani perusahaan ini terhadap semua orang itu memang sangat baik?"

Awalnya Mia mengira pria itu akan membawa Mia ke bagian administrasi untuk mengurus surat atau apa, tetapi orang itu langsung membawa Mia ke sebuah kantor melewati elevator.

Kantor itu sangatlah mewah.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu