Cantik Terlihat Jelek - Bab 404 Terkejut

Malam ini Mohan menggunakan kekuasaannya untuk memeriksa hampir seluruh hotel-hotel besar yang ada di kota B, namun dia tetap tidak menemukan bayangan Mia sama sekali.

"Mohan, kamu pergi tidur sebentar sana, lihat, langit bahkan sudah terang, menurutku dia sengaja bersembunyi darimu!" Karni menguap sambil meregangkan tubuhnya, kepalanya tiba-tiba terasa berat.

Wajah Mohan berubah muram, dia meliriknya sekilas, "Jika kamu mengantuk, kamu saja yang pergi tidur, aku akan menunggu lagi!"

"Tidak, tidak......sebaiknya aku menemanimu saja!" Karni melambaikan tangannya, dia sangat mengenal karakter pria ini, jika dia benar-benar mendengarkannya dan pergi tidur, maka setelah dia bangun tidur nanti, dia pasti akan habis olehnya.

"Tapi Mohan, aku sudah menanyakannya sepanjang malam, kenapa kamu tiba-tiba harus menemukannya sampai dapat?" dia dibangunkan oleh Mohan pada tengah malam, dia bilang kalau ada tugas yang sangat mendesak, hanya saja.....mencari istrinya apakah merupakan tugas yang sangat mendesak?

"Dia mau pergi ke Afrika Selatan!"

"Oh! Hah.....pergi ke Afrika Selatan? Untuk apa?"

"Pergi bersama dengan Gohan, bilangnya untuk menjadi penerjemah." Mohan menjawabnya sambil mengertakkan giginya.

"Gohan? Adikmu yang itu?" Karni tertegun sebentar, "Seorang adik dan kakak ipar pergi bersama, sebenarnya bisa dibilang bukan masalah yang besar, hanya saja, adikmu itu agak sedikit......mesum." selama beberapa tahun belakangan ini, asalkan itu adalah barang yang disukai oleh Mohan, adiknya itu pasti akan berusaha untuk merebutnya dengan menggunakan segala macam cara.

"Oh, aku mengerti, pasti kamu tidak ingin setelah Mia pergi kemudian dia melarikan diri darimu, iya kan?"

Mohan meliriknya dan bertanya : "Jadi maksudmu aku harus membiarkannya pergi?"

Karni memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana lalu melangkah ke hadapan Mohan, dia sedikit memiringkan kepalanya sambil menatap Mohan : "Kamu beritahu aku terlebih dahulu, sebenarnya kamu menyukainya atau tidak?"

Mohan memelototinya "Kamu sudah boleh pergi!"

Karni menegakkan tubuhnya dan menunjukkan ekspresi menyesal, "Awalnya aku berencana untuk memberitahumu sebuah berita baik, tapi karena kamu menyuruhku untuk pergi, maka aku juga tidak jadi mengatakannya!" setelah berkata seperti itu dia menunduk dan menghela nafas sambil menggeleng, kemudian dia melangkah kearah pintu.

Mohan segera bangkit berdiri kemudian memutari meja kantornya dan bergegas melangkah ke hadapan Karni, "Apakah kamu sudah tahu dia berada di mana?"

Karni menggeleng, wajah Mohan langsung terlihat muram.

Kemudian sebelum Mohan mulai kumat, Karni berkata : "Aku tidak tahu istrimu berada di mana, tapi aku tiba-tiba teringat kalau belakangan ini kita sedang mendiskusikan kerjasama dengan sebuah perusahaan yang ada di Afrika Selatan, awalnya aku berencana untuk pergi sendiri.....biar bagaimanapun orang yang begitu sibuk sepertimu bagaimana....."

"Kerjasama?" Mohan memotong perkataan Karni, "Kenapa aku tidak pernah mendengar tentang hal ini?"

"Kamu lupa kalau kamu sendiri yang pernah berkata kepadaku kalau aku tidak usah melaporkan kepadamu hal-hal yang masih belum pasti?" Karni sengaja menggunakan kesempatan ini untuk menyindirnya.

Mohan berdeham "Langsung katakan hasilnya saja!"

Karni mencibir, "Kemajuan akhir-akhir ini sudah sangat mulus, aku memang sudah berencana untuk memberitahumu dalam waktu dekat ini, memintamu untuk pergi ke sana untuk melakukan tinjauan terakhir, sebuah proyek yang sangat besar, jadi jika Mia memang pergi ke Afrika Selatan, maka kita juga ikut pergi saja!"

Kemudian dia melihat Mohan menghela nafas lega, raut wajahnya juga kembali terlihat santai.

Meskipun selama beberapa tahun belakangan ini Mohan sudah mendorong MY ke tingkat yang lebih tinggi, namun dia tidak berani bersikap longgar sedikitpun, dia bahkan sangat jarang meninggalkan pekerjaannya, jika tidak ada alasan yang kuat, dia tidak akan dengan begitu mudahnya pergi meninggalkan pekerjaannya.

Karni menatap Mohan, dia diam-diam menghela nafas lega, hanya saja......ada satu hal yang tidak dia katakan kepada Mohan!

Mungkin karena berada di lingkungan yang asing baginya, jadi Mia baru bisa tidur saat larut malam, paginya sebelum langit terang dia sudah terbangun.

Setelah bangun tidur dan mandi, dia melihat di dapur juga ada mie dan bahan makanan lainnya, jadi dia memasak sarapannya sendiri.

Yang mengejutkan adalah Mohan tidak pernah meneleponnya, Mia menelepon orang tuanya dan memberitahu tentang kepergiannya ke Afrika Selatan, orang tuanya selalu mendukung pekerjaannya.

"Mia, setelah sampai di sana, kamu harus ingat untuk menjaga dirimu sendiri, kamu tidak usah khawatir soal Rena, Mira dan Sani hari ini akan pindah kemari."

Mia mengangguk, "Maaf sudah merepotkan kalian, ma, mama juga harus lebih memperhatikan papa."

Dengan begitu Mia tinggal selama 2 hari di tempat ini.

Dudu datang untuk membawakan makanan untuknya, setelah itu dia langsung pergi sambil berkata perusahaan saat ini sedang sibuk.

Selama dua hari ini dia juga mencari bahan-bahan film mengenai Afrika Selatan dan juga bahasanya.

Pada senin pagi, saat dia sedang sarapan, bel pintu berbunyi, Mia melihat jam, baru jam 7 pagi, dia mendesah di dalam hatinya, sejak kapan Dudu yang suka bangun siang bisa begitu rajin seperti ini.

Hanya saja......

Saat dia membuka pintu, Gohan.

"Bagaimana kamu bisa menemukan tempat ini?" Dudu pernah bilang kalau selain dia dan Liusan, tidak ada orang lain yang mengetahui tempat ini, namun kenapa Gohan bisa tahu?

Gohan memutarinya dan melangkah masuk ke ruang tamu, dia berjalan sambil menilai sekelilingnya, "Ckck, jangan bilang kalau ini adalah selera Liusan, lumayan juga!" hanya saja saat tatapan matanya jatuh kepada foto yang tergantung di atas dinding, matanya seketika itu juga langsung berubah tajam.

Mia mengerutkan keningnya, dia menutup pintu lalu berbalik dan mengikuti Gohan, "Kamu masih belum menjawab pertanyaanku, bagaimana kamu bisa menemukan tempat ini?"

Gohan mengembalikan ekspresinya seperti sebelumnya, "Liusan meneleponku, dia berkata kalau dia tiba-tiba ada urusan mendadak, jadi dia tidak bisa datang, dia menyuruhku untuk menjemputmu!"

Setelah itu dia menoleh dan memutar bola matanya, kemudian dia menyindir Mia, "Dengan IQmu yang seperti ini, kenapa Mohan bisa tertarik kepadamu?"

Beginilah cara mereka berdua berkomunikasi satu sama lain, Gohan bisa dibilang selalu menggunakan berbagai macam pukulan dan sindiran kepada Mia, jika Mia melakukan hal yang benar, dia akan selalu menyindirnya, apalagi jika salah, dia lebih-lebih tidak akan melepaskannya.

Gohan langsung menuju sofa dan duduk disana, kemudian dia berkata dengan santai, "Cepat rapikan barang-barangmu, apa kamu ingin membuat gajimu yang sedikit itu dipotong sampai habis?"

"Bagaimana kamu bisa mengenal Mohan?" Mia sangat terkejut.

Gohan menurunkan alisnya, "Memangnya ada orang yang tidak mengenal Mohan? dia adalah tokoh terkenal." setelah berkata seperti itu, dia membuat gerakan seolah-olah ingin muntah di saat Mia tidak sedang melihatnya.

Saat dia melihat Mia hanya berdiri diam di sana, "Weh, tuan muda ini sekarang adalah klienmu, kamu masih menyuruhku untuk menunggumu? Gerakanmu cepat sedikit bisa tidak, IQ mu memang rendah sekali!"

Mia melihat raut wajah Gohan yang terlihat kesal, Mia menatapnya dengan dalam, seketika itu juga dia merasa kenapa dunianya mulai berubah menjadi berantakan, dia sangat sederhana, namun semua yang ada di sekelilingnya tampaknya sangat berbeda dengan dirinya.

Mereka sering mengatakan hal-hal yang tidak dimengerti olehnya, juga sering melakukan hal-hal yang sulit dipercaya olehnya.....namun mereka melakukannya dengan sangat alami....dengan sangat mudahnya.

Misalnya Gohan mengenal Mohan, misalnya lagi Karni dan Dudu.

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu