Cantik Terlihat Jelek - Bab 780 Memanjakan Diri

Devita mendesah “Bintang artis besar kalian, pagi-pagi buta, katanya ingin makan bubur buatanku, bersikeras memintaku kemari untuk membuatkannya, masih mengancamku, kalau tidak datang, besok dia tidak akan masuk tim syuting.”

Sambil berkata, Devita mengetuk kuali dengan centong kuah di tangannya.

“Hasilnya, aku sudah datang, tetapi orangnya tidak ada.”

Fisi menekan bibir, mungkin Kenbo tahu dia tidur terlalu malam tadi malam, sehingga sengaja menyuruh Devita datang.

“Tadi malam, membantunya mengurus script sampai larut malam lagi?”

“Ah… oh… hhmm!”

Fisi berjalan ke dapur dengan kepala tertunduk dan mengambil centong kuah dari tangan Devita “Aku saja, Devita.”

“Jangan, jangan, jangan, aku saja, bintang artis besar sudah menyebutkan ingin makan….”

Lalu Devita menoleh menatap Fisi dan mengernyit “Fisi, maaf yah!”

“Kenapa minta maaf?”

“Dengan sifat Kenbo, menyuruhmu mengikutnya, pasti mendapat banyak perlakuan tidak adil, tetapi, dia benar-benar, terlalu sudah ditangani, kami juga tidak ada cara lain, kamu tahan-tahan lagi, sampai akhir tahun nanti, aku ajukan bonus lebih banyak untukmu.”

Sambil berkata, Devita memegangi tangan Fisi dan berkata memohon “Kamu jangan lagi tiba-tiba berkata tidak ingin lanjut bekerja lagi, tolonglah, Kenbo tidak bisa tanpa kamu.”

Kenbo tidak bisa tanpa kamu!

Fisi menundukkan kepala dan sudut bibirnya terangkat “Devita, tenang saja, beberapa tahun ini aku pasti tidak akan pergi.”

Devita ingin berkata ke depannya juga jangan pergi, tetapi dipikir-pikir, dia merasa ini juga terlalu sadis, maka dia menahannya.

Mereka berdua selesai menyiapkan sarapan pagi dan Fisi pergi mandi. Setelah Fisi berjalan keluar, tepat sekali Kenbo berjalan masuk dari luar sana dengan pakaian gym. Melihat mereka berdua, wajahnya tidak ada perubahan.

Barulah Fisi menghela napas lega.

“Bukankah katamu suka makan bubur seafood buatanku? Kenapa tidak disentuh?”

Melihat Kenbo hanya memakan pancake buatan Fisi, sedangkan satu mangkuk bubur di depannya tidak tersentuh sama sekali, Devita pun bertanya.

Kenbo menjawab tanpa mengangkat kepala “Tidak enak.”

Melihat mangkuknya yang sudah hampir terlihat dasarnya, Fisi mengernyit “Tidak enak kah? Kenapa aku merasa sangat enak?”

Kenbo tidak suka makan sarapan pagi dari luar, sehingga dalam bertahun-tahun ini, Fisi hampir setiap harinya harus bangun pagi membuatkan sarapan pagi untuk Kenbo, jarang sekali dia bisa memakan yang sudah jadi.

“Benarkah? Kalau begitu kamu makan yang banyak.”

Sambil berkata, Kenbo bangkit berdiri, dia meninggalkan ruang makan dan berjalan ke ruang kerja.

Devita meremas erat kepalannya dan mengayunkan tinjunya dengan kuat terhadap bayangan punggung Kenbo “Dengan sifat seperti itu, wanita pendamping hidup dia ke depannya, benar-benar sial dari beberapa generasi sebelumnya.”

“Uhuk uhuk….” Mendengar perkataannya, Fisi berbatuk keras karena tersedak bubur.

Devita membantu menepuk punggung Fisi “Kamu katakan, aku dipanggilnya kemari pagi-pagi buta, lalu pergi membeli seafood, juga sibuk sepanjang pagi hari, mudah tidak aku? Makan satu suap saja sudah katakan tidak enak, ini tidak enak? Fisi, kamu katakan, enak atau tidak enak?”

Fisi segera bergeleng, keterampilan memasak Devita terkenal bagus oleh semua orang. Fisi pernah makan bubur buatan Devita satu kali saja ketika sakit dan dia ingat untuk waktu yang lama.

Fisi tahu, Kenbo tidak begitu suka dengan bubur seafood, katanya bau amis.

Tetapi dia justru menipu Devita kemari.

Perlahan-lahan dalam hati Fisi sedikit paham.

Fisi mendongak menatap Devita “Devita, mulutnya pemilih, makan saja tergantung dengan suasana hatinya, kamu juga bukannya tidak tahu, bubur ini enak sekali.”

Devita mendengus dan duduk.

Devita menatap Fisi dan berkata “Fisi, watakmu baik sekali.”

Lalu Devita menarik kursi, duduk lebih dekat dengan Fisi. Devita menyangga pipi dengan kedua tangan dan menatap lurus pada Fisi, tiba-tiba seperti teringat akan sesuatu, sekujur tubuhnya bergidik.

Fisi bagaikan duduk di atas duri karena tatapan Devita, Fisi menarik napas dalam-dalam dan berkata “Devita, untuk apa kamu menatapku?”

“Fisi, tahun ini kamu sudah berusia 27 tahun bukan?”

“Iya!”

“Aku ada satu adik sepupu, tahun ini berusia 29 tahun, dia adalah dokter, dokter bedah. Orangnya tampan, meskipun usianya sedikit besar, tetapi latar belakang keluarganya lumayan bagus, juga sangat bertanggung jawab.”

“Devita, dia begitu unggul, bisakah tertarik padaku?” Fisi memotong perkataan Devita.

Karena hubungannya dengan Kenbo masih dirahasiakan, maka tentu saja dia tidak mungkin berpenampilan terlalu tidak tertarik.

Kesuraman di wajah Devita seketika hilang, dia menarik Fisi dengan wajah penuh kegairahan.

“Dia unggul, tetapi kamu juga tidak kurang. Orang lain tidak tahu kamu, tetapi aku jelas tahu. Bagaimana? Asalkan kamu tertarik, masalah sisanya serahkan padaku.”

“Bibi dan pamanku semuanya pegawai dinas senior, sangat terbuka, kalau kamu? Kamu taat, cakap, bisa menahan kesusahan, juga berwatak baik, asalkan mereka bertemu denganmu, pasti akan suka denganmu.”

Devita semakin berbicara semakin bersemangat, lalu dia mengambil ponsel “Kalau tidak, aku tanyakan sekarang….”

Fisi mendadak berdiri dan menahan tangan Devita “Devita, kalau begitu jika aku dan adik sepupumu saling suka, apakah bisa tidak ikut Kak Kenbo masuk ke tim syuting?”

Lalu Fisi melepaskan tangan Devita, dia sengaja berkata dengan menanti-nanti “Jika kami saling suka, pasti ingin segera mempelajari tentang masing-masing. Lalu usia kami juga sudah tidak kecil lagi, jika sudah akrab, pastinya akan memikirkan untuk menikah. Sudah menikah, pasti harus melahirkan anak. Setelah punya anak, jika masuk ke tim syuting, tidak terlalu mudah….”

“Hhmm, Fisi, masalah ini, aku rasa tidak bisa terlalu cemas.” Sambil berkata, Devita memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku.

“Aku carikan waktu, nanti baru kenalkan kalian yah. Orang sekarang semuanya menjunjung tinggi menikah dan punya anak lebih lambat, tidak perlu cemas untuk sekarang.”

Fisi menekan bibir dan sengaja mengangguk dengan sedikit kecewa “Oh, baiklah, tetapi, Devita, aku dengar dari yang kamu katakan tadi, sepertinya lumayan bagus, kalau tidak kamu bantu aku….”

Devita menelan ludah, dia mendadak bangkit berdiri dan mengambil tas ransel di kursi sebelahnya.

“Fisi, tiba-tiba aku teringat masih ada sedikit masalah yang belum diurus, aku pergi dulu. Besok kamu masuk ke tim syuting, perhatikan banyak-banyak yah! Kenbo kami serahkan padamu, tunggu kalian sudah pulang, aku traktir kamu makan.”

Tidak menunggu Fisi menjawab, pintu sudah tertutup dengan keras.

Menatap pintu yang tertutup rapat itu, sudut bibir Fisi terangkat. Dengan begini, Devita seharusnya tidak akan menaruh pikiran lagi padanya untuk sementara waktu.

“Tidak menjadi pemain film, sayang sekali!”

Suara Kenbo berbunyi di belakangnya.

Fisi menoleh, dia melihat Kenbo sedang bersandar di pintu antara ruang kerja dan ruang tamu, tangannya memegang script, dia mengenakan baju rumah yang santai sambil memeluk tangannya di depan dada. Jelas-jelas santai sekali, tetapi sangat sejuk di mata.

Fisi bangkit berdiri dan menyatukan kedua tangannya memberi salam kepada Kenbo “Di hadapan raja aktor, aku coba-coba saja.”

Lalu Fisi membuat wajah jelek kepada Kenbo.

Kenbo menatap Fisi, ini barulah Catlyn dalam ingatannya.

Kenbo mengangkat tangan, melambai kepada Fisi.

“Kenapa?” Fisi menghampirinya.

Kenbo mencondongkan badan sedikit dan mencium di kening Fisi “Bagus sekali, pertahankan.”

Mendengar perkataannya, Fisi tertegun, lalu dia memahami sesuatu.

Mungkin karena simpul hatinya sudah terlepas, mungkin karena sudah terbuka, mungkin karena janji Kenbo yang tidak diumumkan itu, membuat hati Fisi merasa tenang.

Dia, juga sedikit ingin memanjakan diri sendiri.

Fisi memeluk leher Kenbo, dia menjinjit dan inisiatif untuk menciumnya.

Badan Kenbo menegang, lalu merenggang. Dia menggendong Fisi dan berjalan ke sofa di ruang kerja.

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu