Cantik Terlihat Jelek - Bab 56 Gabriel Masih Seorang Gadis?

Bab 56 Gabriel Masih Seorang Gadis?

Manajer Lupus tertawa dan berkata, "Menurut kamu untuk apa mereka meminta kalian bertiga untuk pergi ke sana?" setelah itu, manajer Lupus mematikan telponnya.

Sherin mengerutkan alisnya. Dia baru bermasalah sama Yuta kemarin. Apa karena Yuta bukan orang pendendam? Sherin tidak mengerti. Sherin dengan cepat meninggalkan rumah setelah mengambil beberapa baju dan dokumen yang di perlukan.

Sherin melihat gadis bontet dan Debora yang berada di depan kantor. Meskipun pandangan Sherin terhadap gadis bontet ada sedikit berubah karena masalah kemarin, Sherin tetap menyukainya. Kalau untuk Debora, Sherin jarang berinteraksi dengannya kecuali masalah menata rias untuk Gabriel kemarin. Tetapi yang jelas, wanita ini membenci Sherin.

"Kali ini, kalian akan pergi ke tempat penyutingan film dan menata riasan beberapa artis terkenal disana. Ingat, patuhi aturan dan turuti keinginan pelanggan" Karena ini adalah pertama kali bekerja sama dengan perusahaan Clover, Manajer Lupus merasa gugup dan terus mengulangi kata katanya.

Akhirnya, tatapan manajer Lupus jatuh pada Sherin, "Sherin, kamu lebih kenal dengan Direktur Clover. Jika terjadi sesuatu, kamu yang arahkan mereka" Setelah itu, Manajer Lupus berjalan ke sisi Debora. Perasaan tidak nyaman di dalam hati Sherin menjadi lebih kuat ketika dia melihat Manajer Lupus mencubit pinggang Debora.

Setelah beberapa saat, sebuah mobill tiba dan mereka pun berangkat ke Daerah Pelangi. Waktu yang diperlukan untuk sampai di Daerah Pelangi dari daerah Ciput adalah sekitar 4 jam. Setelah sampai, mereka bertiga pun berkunjung ke tempat penyutingan film.

"Jadwal penyutingan film di sini agak mendesak sehingga kalian harus bekerja lebih keras. Saya akan membawa kalian pergi makan setelah kerjaan kalian selesai" Orang yang mengantar mereka ke sini berkata dengan sopan

Kemudian mereka bertiga diatur untuk menata riasan tiga orang pada waktu yang sama. Sherin menata riasan seorang aktris. Namanya adalah Elsa. Sherin pernah melihatnya di dalam sebuah drama. Meskipun Elsa masih muda, teknik aktingnya sangat luar biasa. Sherin merasa gugup karena ini merupakan pertama kali dia bertemu dengan aktris pada kehidupan nyata.

"Halo" Sherin menyapa dan sambil membuka kotak alat rias yang dia bawa

"Pakai saja alatku" Elsa berkata dengan lembut dan menyerahkan sebuah tas kecil ke Sherin. Peran Elsa pada film ini adalah seorang guru yang mengajar di desa. Riasan yang cocok adalah riasan yang sederhana dan alami. Ini tidak terlalu sulit bagi Sherin sehingga dia menyelesaikan riasannya dalam waktu yang singkat. Elsa menatap ke cermin dan senyum dengan puas. Kontur wajah Elsa yang jelas terlihat lebih lembut setelah menata riasan.

"Teknikmu bagus" Elsa meletakkan cermin riasan di atas meja dan memuji Sherin dengan murah hati.

"Terima kasih" Sherin merasa gembira karena ada yang memuji tekniknya. Dia juga merasa kagum dengan Elsa yang memiliki personalitas yang baik.

"Sherin, kamu beruntung. Dua artis yang aku dan Debora menata riasannya sangat memilih. Kami sangat emosi karenanya" Pada saat makan, Gadis bontet terus mengeluh tentang artis yang dia menata riasan untuknya.

Wajah Debora cemberut, dia melirik ke Sherin dan berkata, "Apakah kamu menyuruh Direktur Clover yang kamu kenal itu untuk mengatur semua ini? Kalau tidak mengapa kamu yang menata riasan Elsa?"

Gerakan Sherin yang sedang mengambil lauk berhenti, dia benar benar tidak ingin berkelahi dan bermusuhan dengan siapa pun. Jadi, Sherin hanya mengangkat kepalanya dan melirik ke Debora, "Nona Debora, tolong jangan sembarang berkata" Setelah itu, Sherin menghabiskan makanannya dengan cepat dan meninggalkan tempat.

"Debora, kamu jangan terus menganggu Sherin. Sebenarnya dia orang baik"

"Dia baik? Kamu terlalu polos" Debora memandang Gadis Bontet dengan tatapan jijik dan berjalan ke arah yang berlawanan dengan kepergian Sherin.

Lokasi syuting berada di daeah pedesaan. Rumah yang sederhana dan jalan yang tidak memiliki aspal. Elsa sedang menyuting adegan dimana dia diganggu oleh pemain utama wanita. Pemain utama wanita menampar ke wajah Elsa sampai Sherin yang berdiri begitu jauh darinya pun bisa mendengarkan suaranya. Alis Sherin terangkat, bukankah adegan menampar dilakukan dengan rekayasa sudut pengambilan gambar saja? Mengapa pemain utama wanita itu benar benar menamparnya? Para staff di lokasi juga mulai membahas tentang ini.

"Penata riasan Elsa dimana?" Sherin tiba tiba mendengar ada yang memanggilnya dan segera mendekati. Pria yang duduk di depan mesin pengawas menunjukkan jarinya ke Elsa dan berkata, "Tambahkan sedikit riasan pada wajah Elsa"

Elsa memegang pipinya dan berjalan menuju Sherin. Bekas lima jari di pipinya membuat Sherin merasa kasihan kepadanya. Apakah pemain utama wanita itu terlalu fokus pada adegan dramanya? Sampai dia bisa menampar Elsa dengan kuat.

“Apakah kamu baik-baik saja?” Sherin bertanya. Elsa mengangguk, tetapi Sherin melihat air mata di matanya. Sherin merasa kesan, semua pekerjaan memiliki kesusahannya.

"Elsa, mengapa kamu tidak menghindari wanita itu?" Seseorang yang tampak seperti asisten datang dengan membawa handuk, "Ayo, cepat oleskan handuk dingin ini ke pipimu. Kalau pipimu menjadi bengkak, kamu tidak bisa menyuting iklan kosmetik yang akan dilaksanakan dalam tiga hari"

Kalimat pertama yang diucapkan asisten itu sangat menyentuh. Tetapi kalimat terakhirnya menghancurkan semuanya. Sherin merasa kesal dan melihat ke Elsa, dia hanya terus menundukkan kepalanya dan meletakkan handuk dingin ke mukanya.

"Kak, bolehkah kamu membantu aku untuk menolak iklan itu? Aku merasa tidak enak badan beberapa hari ini" Elsa berkata dengan lembut. Ekspresi orang yang Elsa panggil kakak itu menjadi berat. "Elsa, itu adalah iklan Ningga Group. Kamu yakin mau menolaknya?"

***Ningga Group adalah Grup Perusahaan Devan***

Mendengar kata Ningga Group, Sherin langsung teringat Devan.

"Dia sudah bertunangan dengan Gabriel. Aku tidak bisa membuat apa apa lagi walaupun aku mencari kesempatan untuk bertemu dengannya"

Sudah bertunangan? Sudah pasti orang yang dikatakan mereka adalah Devan. Sherin tiba tiba teringat dengan kata kata Simon. Apakah Elsa termasuk salah satu wanita yang Devan membelikanya banyak barang?

"Elsa, Gabriel belum tentu jadi menikah dengan Devan. Temanku yang bekerja di konsultan kecantikan berkata Gabriel sering pergi kesana. Temanku berkata Gabriel masih perawan sampai sekarang meskipun dia sudah bersama Devan selama bertahun tahun. Jelas, Devan pasti tidak menyukainya. Kalau tidak, anak mereka pun sudah di lahirkan dan sudah bisa lari!"

Sherin melihat ke Elsa. Wanita ini menyukai Devan? Dan sepertinya bukan hanya sekedar menyukai. Tetapi, Sherin merasa terkejut ketika dia mendengar Devan belum tinggal bersama dengan Gabriel.

Pada saat itu, ponsel Sherin berdering. Dia menganggukkan kepada Elsa dan ijin keluar dari ruangan. Nomor yang menelponnya adalah nomor asing. Tetapi, Sherin tahu siapa orangnya, "Kamu dimana? Mengapa kamu tidak berada di kantor?"

Alis Sherin terangkat, "Mengapa kamu tahu aku tidak berada di kantor?" Jangan jangan pria ini menyuruh orang untuk mengawasnya?

"Kamu belum menjawab pertanyaanku. Kamu dimana?"

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu