Cantik Terlihat Jelek - Bab 445 Melihat Apa Yang Tidak Harus Dilihat

Setelah selesai mandi, Mia berbaring di atas tempat tidur sambil membaca buku, baru-baru ini Mia sedang mempelajari bahasa Rusia dan hal ini membuat dia sedikit sakit kepala.

Mendengar suara tutup pintu dari luar, Mia pun bangun dan turun dari tempat tidur.

"Mohan, kamu sudah pulang ya?"

Mendengar suara Mia yang santai, Mohan yang sedang mengganti sepatu pun merasa suasana hatinya yang tadinya tertekan sudahn menjadi lebih baik, Mohan menghampiri Mia dan melingkari pinggangnya, "Iya, kamu masih belum tidur ya?"

Mia mencium pipi Mohan sebelum menjawab,"Aku sudah menuangkan air mandi untuk kamu, kamu pergi mandi dulu, setelah itu aku mau membahas sedikit masalah dengan kamu"

Sambil memeluk Mia, Mohan mencubit pipi Mia yang mulus, "Kita bahas dulu baru aku mandi"

"Cepat pergi mandi dulu, tinggal tuangkan sedikit air panas sudah bisa mandi"

Setelah setengah jam.

Mohan berbaring di sisi Mia sambil mencium wangi tubuh Mia, setelah berputar balik badannya, posisi Mohan pun sudah berada di atas Mia, "Katakan saja, ada masalah apa?"

Mia mendorong Mohan, "Kamu sangat berat, cepat turun dulu"

Setelah itu Mohan bahkan sengaja berbaring di atas tubuh Mia, Mia mengerutkan alisnya dan berkata sambil mendorong dia: "Mohan, tadi ibu datang mencari aku, dia meminta kita melahirkan satu anak lagi, setelah berpikir dengan serius, aku merasa hal ini bisa dipertimbangkan lagi, bagaimana?"

Setelah berkata, Mia menunggu lama tetapi Mohan tidak bereaksi, selanjutnya Mia pun mendengar suara nafas yang kuat dari sisinya.

Mia menutupi matanya dan merasa ingin muntah darah.

Tetapi, baru-baru ini Mohan benar-benar terlihat sangat capek, setahu Mia, MY menerima beberapa proyek besar lagi, setelah berpikir, Mia pun memutuskan untuk membiarkan semuanya berjalan dengan natural saja.

Besok paginya pada saat Mia bangun, dia sudah tidak melihat bayangan tubuh Mohan.

Mia merasa sedikit sedih dan kecewa.

Pada saat tiba di kantor, Mia mencari alasan untuk mengantar dokumen ke lantai atas.

Melihat kedatangan Mia, para sekretaris tidak memiliki reaksi yang terlalu besar, hanya satu sekretaris yang mengetahui identitas Mia yang sebenarnya berdiri untuk menyambut Mia, "Anda sudah datang ya"

Mia mengangguk dan menunjuk ke kantor Mohan, "Aku datang mengantar dokumen"

Sekretaris itu tiba-tiba menghalang Mia, "Kalau tidak aku menuangkan segelas air untuk kamu dulu? Direktur Mo memiliki sedikit urusan di dalam"

Mia mengira Mohan sedang sibuk bekerja, setelah berpikir Mia pun memberikan dokumen yang dia pegang kepada sekretaris itu, "Kalau begitu tolong berikan dokumen ini kepadanya, aku akan turun dulu"

Pada saat Mia mau berputar balik badan, dia mendengar suara membuka pintu dari ruangan Mohan.

Lin Shan berjalan keluar dari dalam, hari ini dia mengenakan gaun panjang berwarna hitam dengan rambutnya tidak di ikat, penampilan ini terlihat sangat cantik, pipinya terlihat merah dan dia berjalan melewati Mia dengan langkah kaki yang ringan.

"Kamu melihat tidak? Dia masuk ke dalam satu jam baru keluar"

"Menurut kalian, apakah mereka bisa di dalam, melakukan hal itu........"

"Mana mungkin?"

"Mengapa tidak mungkin? Kalian bukan tidak tahu betapa suka bermainnya Direktur Mo kita, kalau tidak, satu pria dan satu wanita berada di dalam satu jam lebih, mereka bisa membuat apa?"

.................

Mia menoleh ke Lin Shan yang sedang menunggu elevator, wanita ini benar-benar terlihat cantik dari 360 derajat, tetapi Mia tidak akan mempercayai kata-kata orang lain.

Akhirnya Mia mengambil dokumen itu dari tangan sekretaris lagi, "Maaf, aku mengantarnya sendiri saja"

Tanpa mengetuk pintu, Mia masuk ke dalam rungan Mohan, kemudian Mia kebetulan melihat Mohan sedang mengkancingkan kemejanya, melihat kedatangan Mia, Mohan jelas terlihat sedikit kaget.

"Mia, kamu kenapa bisa datang?"

Mengapa tiba-tiba dia mengkancingkan kemejanya? Baik, Mia merasa dirinya pun sudah mulai berpikir negatif, tetapi di dalam hati ada sebuah suara berkata kepada Mia bahwa dia harus mempercayai prianya sendiri.

Mia pun mengunci pintu sebelum berjalan kepada Mohan.

"Aku datang menjenguk pria milikku sendiri, apakah hal itu masih perlu peringatan?" Mia menyimpan keraguan di matanya dan meletakkan dokumen yang dia pegang di meja Mohan.

Sudut mulut Mohan terangkat, dia mengangguk dan berkata, "Tentu saja tidak perlu, silahkan datang kapan-kapan saja"

Selanjutnya, Mia menghampiri Mohan dan duduk di atas pahanya, kemudian jarinya yang putih pun masuk ke dalam kemejanya.

Mia bisa merasakan tatapan Mohan berubah, kemudian Mia berbisik di telinganya, "Mohan, kamu sudah beberapa hari tidak menyentuh aku"

Mia mengaku dia memang sengaja, padahal dia sendiri tahu dirinya dan Mohan sangat sibuk baru-baru ini.

Mia merasa pernapasan Mohan menjadi sesak, selanjutnya dia merasa ada sesuatu yang mengembang di pinggulnya.

Mia kemudian pun menghela sebuah nafas, merasa puas dengan hasil ini, Mia kemudian pun bergegas berdiri, tetapi Mohan mana mungkin melepaskan dia begitu saja.

Setelah satu jam.

Mia keluar dari kamar mandi, rambutnya diikat dan dia melirik ke Mohan dengan mulut menggembang, baik, ini adalah akibat meragukan Mohan, Mia pantas dibegituin.

Mohan menghampikir Mia dan mencium bibir merahnya, kemudian menekan kepalanya dan memeluknya, "Katakan saja, kamu melihat apa? apa yang sampai Nyonya muda Mo merasa terancam, sampai bertingkah begitu"

Mia merasa agak canggung, dia tahu dirinya pasti tidak bisa menyembunyikan pemikiran kecil itu dari Mohan.

Memeluk Mohan lebih erat, Mia berkata, "Jangan sudah diuntungkan masih berpura-pura seperti dirugikan"

Mohan mengigit telinga Mia, "Nyonya muda Mo, bukannya anda juga begitu?"

Mendengar kata-kata Mohan, Mia mencubit pinggang Mohan dan hal itu pun membuat Mohan tertawa dengan ringan, Mohan sangat jarang tertawa dengan suara, tetapi suara tertawa dia memiliki sebuah kekuatan yang mempesona yang bisa membuat suasana hati Mia menjadi baikan.

"Waktu aku baru saja tiba, aku melihat seorang wanita cantik keluar dari ruanganmu, ada yang berkata dia berada di ruanganmu selama satu jam lebih"

Mohan mengangguk dan berusaha menahan unutk tidak tertawa, suasana hatinya terlihat sangat baik, tetapi dia pura-pura berbicara dengan suara berat : "Oh, dia ya, hais, tidak ada cara lain lagi, ada yang tidak mau mempublikasikan, sehingga aku pun sekalian mendapat sedikit keuntungan"

Mia memukul dada Mohan, "Jangan sembarangan bicara"

Mohan meletakkan tangan Mia di bagian dadanya, "Rasakan ini, detak jantung ini tidak pernah berdebar kencang untuk siapa pun kecuali kamu"

Mohan sangat jarang berkata seperti itu, tetapi setiap kali dia berkata seperti itu, Mia akan merasa sangat manis.

"Siapa tahu ada atau tidak? Kamu sudah mengenalnya sejak kecil..."

Mohan melepaskan Mia dan menuangkan segelas air untuk Mia, "Kalau aku berhubungan dengan orang yang mengenal aku sejak kecil, maka mungkin aku harus mencari semua temanku waktu aku SD"

Setelah berkata, Mohan mengelus kepala Mia dan menjelaskan lagi : "Wanita itu adalah teman sd aku, dia memiliki skil profesional yang sangat bagus, perusahaan kita kali ini mengikuti acara penampilan perhiasan internasional, dia datang meminta pendapat aku sebagai direktur desain, karena proyek yang berhubungan dengan cara ini sangat banyak dan ribet, kami yang pertama kali bekerja sama pun berbicara agak lama"

Mia tidak fokus mendengar apa yang Mohan katakan, titik fokus dia hanya berada di kata 'teman SD' itu.

"Kalau benar cuman teman SD, mengapa kalian bisa memiliki foto dengan posisi yang begitu dekat?" Mia bertanya, ada beberapa masalah Mia tidak ingin menyimpan di dalam hati, Mia dan Mohan melewati rintangan yang sulit untuk berjalan sampai sini, Mia tidak ingin merusak kehidupan yang mereka miliki dengan sulit hanya karena tebakan dirinya yang sembarangan.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu