Cantik Terlihat Jelek - Bab 747 Ciuman

“Kakak…”

Kenbo memeluk dia dengan erat, jelas-jelas bisa memegang, bisa menyentuh, bisa mencium, tapi kegelisahan dalam tubuhnya, seperti tidak mendapat sedikitpun kelegaan.

Dia tentu saja mengerti, mengapa bisa seperti ini?

Tapi dia lebih mengerti, saat ini, situasi seperti ini, tidak bisa bisa melakukan apapun, juga tidak boleh melakukan.

“Kakak, aku sudah lama menunggumu, kamu tidak pulang.” Wanita itu bergumam, masuk kedalam pelukannya, “Lalu, dengan tidak mudah menemukanmu, aku malah tidak bisa mengenali.”

“Dan sekarang, kamu malah menyukai laki-laki, kakak, kamu memang bajingan…”

Wanita itu mengangkat tinjunya, meninju ke dada Kenbo.

Kenbo tidak menghentikan.

“Aku awalnya berpikir tidak boleh merepotkanmu, sekarang baguslah, kamu langsung menyukai laki-laki…”

“Tapi, kakak, aku masih sangat menyukaimu….”

Bersama dengan turunnya kepalan tangan, orang didalam pelukannya, juga menjadi tenang.

Kenbo menunduk, melihat wanita dalam pelukannya, sebenarnya jika dilihat dari dekat, perbedaan fitur wajahnya tidak berbeda jauh dengan saat dia masih kecil, hanya saja karena saat kecil lebih kurus, setelah besar, wajahnya memiliki sedikit daging, jadi, baru merasa adanya perbedaan yang besar.

Dia menghela nafas, menutup pakaiannya, dan berbaring di sisi Fisi.

Saat alarm berbunyi, Fisi membuka mata, menyadari dirinya sendiri berbaring di lantai depan pintu, dia sedikit tidak bisa berkata-kata.

Menggerakkan lehernya, lalu berdiri, untung saja dia kemarin masih tahu membuka AC, jika tidak dia benar-benar akan mati kedinginan.

Tubuhnya penuh dengan aroma alkohol, membuat dia tidak nyaman, kepalanya juga sakit, dia mengernyit, bersumpah, kelak tidak akan lagi minum alkohol sebanyak ini.

Setelah mengganti pakaian, dan membersihkan diri, dia melihat jam, tidak tahu apakah Joan ada menyiapkan sarapan untuk Kenbo atau tidak.

Memikirkan ini, dia sedikit tidak tenang, lalu pergi ke kamar Kenbo.

Mengetuk pintu beberapa kali, tidak ada jawaban, lalu dia mengeluarkan kartu cadangan, membuka pintu kamar.

Suasana di kamar sangat hening, dia dengan tenang pergi ke dapur, panci dan kompor yang dingin mengingatkan dia, bahwa Joan belum datang.

Hari ini adalah hari pertama bergabung dengan grup, kemarin sutradara sudah mengatakan, harus kesana sebelum jam 08.30, jika masih tidak membuat sarapan sekarang, maka tidak akan sempat lagi.

Memikirkan ini, dia mengeluarkan pangsit yang sudah dia siapkan sebelumnya dari dalam kulkas.

Lalu membuatkan sedikit bubur untuk Kenbo, pergi melihat ke kamar mandi, dan ternyata, setumpuk pakaian berada disana, tidak ada yang mengurus.

Saat Kenbo mendengar ada suara keributan, dia membuka pintu dan melihat, Fisi sedang berada di balkon, mencuci pakaian, angin di balkon sangat kuat, kedua tangannya, merah karena kedinginan.

Dan disaat ini, Joan berjalan masuk dari luar, melihat Kenbo berdiri di ruang tamu, “Maaf maaf, aku bangun kesiangan.”

Kenbo menoleh, menilai dia, dari atas sampai bawah, semua barang bermerek, tas itu, adalah produk edisi terbatas.

Wajahnya, memakai riasan indah, payet mengkilap yang menempel di kuku jarinya, juga sangat mempesona.

Apakah dia datang untuk bekerja sebagai asisten?

Lalu menoleh lagi melihat Fisi yang ada di balkon, jaket hitam yang panjang dan sederhana, rambut pendek sebahu yang diikat ekor kuda dengan sembarangan, tidak memakai bedak, di tubuhnya sama sekali tidak terlihat modis.

Tapi, dia sudah melihat sekali, tidak bisa mengalihkan pandangan lagi.

“Kakak Xiao, bagaimana jika, aku buatkan sarapan untukmu”

Joan juga sudah melihat Fisi yang di balkon, hatinya merasa sedikit tidak senang.

Manajer ini, kenapa melakukan pekerjaannya.

Kenbo mengulurkan tangan, berkata dengan wajah dingin:”Pintu disana, pergilah, cari Devita untuk menghitung gaji.”

“Kakak Xiao, aku sudah salah, lain kali aku…..”

“Pergi! Sekarang, segera!”

Fisi baru saja mendorong pintu untuk masuk, mendengar kata-kata ini, dia melihat Kenbo, lalu melihat lagi dandanan Joan .

Tiba-tiba mengerti kenapa Kenbo bisa menyuruhnya untuk pergi, asisten ini, dia saja tidak sanggup untuk melihat.

Jadi, dia juga malas menjadi orang baik, berbicara untuknya, dan lagi, beberapa waktu ini, dia sudah mengerti, walaupun Devita sekarang adalah asisten Kenbo, tapi, beban pekerjaan dia, sama sekali tidak bertambah, masih sama seperti dulu.

Dia mengerti, ini hanya alasan yang dicari oleh Devita untuk membuatnya tinggal.

Maka keberadaan Joan , tidak memiliki arti yang begitu besar.

Mengangguk kepada Joan , lalu berbalik dan berkata kepada Kenbo Xiao:

“Kakak Xiao, kalau begitu kamu mandi dulu, aku pergi memasak pangsit.”

Kenbo mengangguk.

Saat Fisi masuk kedalam dapur, dia mendengar suara pintu yang ditutup dengan kuat, dia melengkungkan bibirnya.

“Apa kamu tidak lapar? “Saat makan, Kenbo tiba-tiba bertanya.

Fisi melihat pangsit yang tidak disentuh di dalam mangkuk, bukannya tidak lapar, mungkin karena kemarin minum alkohol terlalu banyak, perutnya sedikit tidak nyaman.

“Kemarin minum sampai mabuk, jadi…”

“Mabuk? Fisi, apakah kamu tidak tahu, prinsip dasar asisten?”

Kata-kata Fisi belum selesai, Kenbo tiba-tiba mengatakan seperti itu, sepertinya, benar-benar tidak tahu jika dia kemarin malam minum sampai mabuk.

“Hah? Bukan, kemarin, bukankah situasi khusus? Kakak Xiao, lain kali, aku tidak akan lagi, aku jamin.”

Dia melihat Kenbo sambil membujuk, juga membenci dirinya sendiri, kemarin malam ternyata bermimpi bertemu dengan Kenbo lagi.

Kenbo tidak berbicara, “Jika masih ada lain kali, langsung potong gaji satu bulan.”

Gaji satu bulan? Kewarasan Fisi segera tersadarkan.

Dia menarik nafas, melihat Kenbo dengan wajah suram, tidak berani membantah, mengangguk, “Sudah tahu.”

Hari pertama masuk ke grup, semua orang pasti merasa senang.

Karena syuting pertama yang dilakukan adalah adegan di udara, diperkirakan akan memakan waktu dua jam, meminta bantuan Huben untuk menjaga Kenbo, Fisi lalu bergegas pergi ke pasar terdekat.

Membeli beberapa sayuran kesukaan Kenbo, lalu pulang ke hotel dan memasak makan siang, saat kembali ke tempat syuting, kebetulan sutradara mengumumkan adegan pagi hari sudah selesai.

Adegan klip ini, adalah pertarungan antara Kenbo dan pemeran pria kedua Rendi .

Wajah tampan yang tidak tertandingi, kostum kuno kedua pria ini, menarik perhatian.

Kenbo memakai kostum berwarna putih, di atas ada sulaman bunga yang rumit, rambut panjang yang di sanggul dengan rapi, dipasang di atas kepalanya menggunakan jepit rambut, sudut matanya naik.

Benar-benar tidak disangka, Kenbo yang memakai kostum kuno, menjadi lebih tampan.

Dan pria satunya lagi, alisnya dipotong, dan seperti dilukis , wajahnya seperti kelopak bunga persik, bibirnya melengkung dengan sempurna, seperti setiap saat selalu tersenyum, senyuman ini, seperti bisa membuat matahari menembus awan gelap, sekejap saja bisa langsung bersinar, hangat dan nyaman.

“Wah, Kenbo dan Rendi sangat tampan!” Seorang wanita berteriak berlebihan disampingnya.

Fisi tertegun, Rendi ? Tapi Fisi tidak mengenali, pemeran kedua pria ternyata adalah dia!

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu