Cantik Terlihat Jelek - Bab 514 Kamu Harus Menahannya Meskipun Sakit

Dia menggigit bibirnya, agak malu-malu, “Tidak perlu, paman.”

“Kalau begitu setelah keluar, datang ke ruang tamu, aku akan mengoleskan obat.”

“Ya!”

Di sofa.

Raven sedang mengoleskan salep dengan lembut di tangannya.

Jarak mereka sangat dekat, begitu mengangkat kepala, Hutu langsung bisa melihat bulu matanya dengan jelas, benar-benar sangat panjang, seiring matanya berkedip, bulu matanya terpejam dan membuka kembali.

Pada saat ini, Hutu hanya merasa panas, meskipun dia tidak pernah pacaran dan tidak pernah membaca novel, namun di sampingnya ada seorang Nini.

Dia selalu memberitahunya tentang apa yang dilakukan setiap kali dia pacaran, dia tidak pernah menyembunyikan apapun padanya.

Jadi dia sangat mengerti, bagaimana perasaan jatuh cinta, dan bagaimana perasaan ingin berdekatan dengan pria......

Ketika muncul kata berdekatan di pikirannya, dia terkejut dengan keberaniannya sendiri, tangannya bergetar, “Shhhh!” Dia tidak menahan diri menarik nafas.

Raven tidak menyadari keanehannya, “Meskipun sakit, kamu juga harus menahannya, besok akan membaik setelah diolesin obat.”

Suaranya sangat merdu, nada suaranya lebih lembut dari biasanya, membuat hati orang berdebar.

Hutu merasa dirinya hancur, dia benar-benar sedang jatuh cinta.

“Beberapa hari ini tinggal di sini dulu, kalau ada pelajaran sekolah yang kurang mengerti boleh langsung tanya padaku.”

Mendengar kata sekolah, hati Hutu yang berdebar kencang langsung mereda, dia mengangkat kepala menatap Raven,

“Paman, apakah kamu sangat suka belajar?

Nilainya begitu bagus, begitu luar biasa, kecerdasannya begitu tinggi, tidak seperti dirinya, hanya mendengar kata sekolah, dia sudah merasa sangat menderita.

Raven agak terkejut, dia akan bertanya seperti ini, saat ini tangannya sudah siap diolesin obat, dia bangkit dan mengemas kotak obat, “Apa yang ingin kamu katakan?”

Hutu merasa bersalah dilihat olehnya, dia menundukkan kepalanya, memeluk kedua lututnya, “Aku tidak suka sekolah, sama sekali tidak suka, jadi jangan membicarakan tentang belajar denganku.”

Dia juga tidak tahu ada apa dengan dirinya, dia tidak pernah memberitahu orang lain tentang pikirannya, bahkan Nini, dia juga jarang memberitahunya.

Raven tersenyum, “Kalau begitu apa yang kamu sukai? Mencari pria? Dan menikah?”

Jarang melihatnya bercanda, membuat Hutu kaget, dia segera mengangkat kepala menatap Raven, melihat sudut mulutnya terangkat, dia baru memastikan dirinya tidak salah mendengar.

Terpikir terakhir kali dia membicarakan cita-citanya padanya, dia ingin sekali menggigit lidahnya sendiri.

“Paman, mengapa kamu menertawakanku?”

Dia mencibir, bangkit dan masuk ke dalam.

“Meskipun ingin menikah, wanita lebih baik mengandal pada dirinya sendiri, tidak ada salahnya belajar lebih banyak.”

Mendengar ini, langkah kaki Hutu tertegun sejenak, kemudian dia berbalik dan menatap Raven, tatapannya sudah kembali normal.

Dia berpikir, lalu mundur kembali, “Paman muda, apakah kamu pernah pacaran?”

Tidak menyangka pendiam seperti dia, malam ini tiba-tiba banyak berkata, Raven menggeleng kepalanya, “Tidak pernah!”

Tidak pernah? Hati seseorang tiba-tiba menjadi nyaman.

“Sayang sekali, penampilanmu begitu tampan tapi tidak pernah pacaran.” Dia bergumam.

Raven mengangkat alis, “Apa yang kamu katakan?”

Hutu mengangkat alis, “Tidak ada apa-apa, paman selamat malam.”

Malam ini Hutu tidur dengan nyenyak.

Pagi hari, dia dibangunkan oleh suara deringan ponsel.

Nini yang meneleponnya.

“Halo.....”

“Hutu, kirimkan alamat pamanmu, aku ingin mengantarkan sarapan untukmu.”

Hutu melihat waktu, baru jam 6.23, dia bangun duduk, “Tidak perlu, aku makan di sini saja.”

“Hutu!” Suara Nini langsung menjadi serius, Hutu tertegun, dan mendengarnya berkata, “Masalah yang aku beritahumu semalam, apakah kamu lupa? Segera mengirimnya, cepat dong, sarapan yang penuh kasih sayang untukmu dan pamanmu.”

Tidak menunggunya merespon, Nini langsung menutup telepon.

Satu jam kemudian.

“Ni..ni, kamu yang membuat semua ini?” Hutu tercengang melihat meja penuh dengan sarapan gaya Cina dan Barat.

Nini memutar kepala, melihat ke arah kamar, “Aku tidak tahu apa yang disukai Pamanmu, jadi aku membuat semuanya, kamu tidak tahu, aku telah menyiapkannya dari semalam, mau coba?”

Dia berkata, sambil mendorong sekotak nasi goreng padanya, “Coba?”

Hutu mencoba dengan ragu-ragu, dan tak menahan diri membuka besar matanya, “Lumayan enak loh, kamu benar-benar hebat bisa memasak.”

Wajah Nini penuh kebanggaan, “Aku belajar untuk salah seorang mantan pacarku, dia suka makan, jadi aku menghabiskan sepanjang liburan musim panas untuk belajar, siapa sangka bajingan itu berani selingkuh, dasar!”

Hutu hampir tersedak, kelihatannya banyak berpacaran, ada bagusnya juga. Namun, dia benar-benar mengagumi Nini, untuk mencapai tujuan, dia benar-benar dapat melakukan apa pun.

“Klaakkkk...”, suara pintu terbuka.

Keduanya memandang ke sana, Raven keluar dengan mengenakan pakaian kasual, rambutnya agak berantakan.

Hutu menemukan Raven yang baru bangun tidur, terlihat sangat mempesona.

Nini membuka lebar mulutnya, sumpit di tangannya jatuh di atas meja. Matanya menatap fokus pada Raven, hampir saja mengalir keluar air liurnya.

Mendengar suara, Raven melihat ke arah Hutu, begitu melihat Nini, dia mengerutkan kening, dia bahkan tidak menyapa, langsung berbalik dan masuk ke ruang belajar.

"Tutu, mengapa kamu tidak memperkenalkan pamanmu lebih awal padaku?"

Suara Nini terdengar sedih.

Hutu makan nasi goreng sambil berpikir dan berkata, “Nini, pamanku bukan orang biasa, kalau tidak kamu menyerah saja?”

Mengatakan perkataan ini, dia tidak bermaksud mementingkan dirinya sendiri, seperti yang dikatakan bibi, wanita seperti apa yang tidak pernah Paman lihat, dan pasti ada banyak orang yang mengejarnya, tetapi sampai sekarang, dia masih belum mau pacaran, apa tandanya?

Ini menunjukkan bahwa dia sama sekali bukan orang biasa, dia tidak tertarik dengan orang biasa.

Memikirkan hal ini, dia juga penasaran, penasaran wanita seperti apa yang akan bersama pria sempurna seperti pamannya?

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu