Cantik Terlihat Jelek - Bab 712 Melihat Foto Yang Membuat Dia Terkejut (2)

ada revisi Selvi diubah menjadi Fisi tangal 05/08/20 dari bab 702

Ada revisi di bab 711&712 3/8/2020

Tapi, bagaimana jika Deco adalah cucu kakek?

Kalau…. Kalau begitu bukankah, dia… dia dan Deco mungkin memiliki hubungan saudara?

Pengakuan ini, membuat dia menarik nafas.

Bagaimanapun, ini membuktikan, jika di dunia ini, dia masih memiliki kerabat.

“Apakah kamu pernah bertemu dengan dia, atau, kamu kenal dengan dia?” Deco melihat ekspresi wajah dia terlihat aneh, lalu memegang kedua bahunya, bertanya dengan semangat.

Mimi ingin menggelelng, tapi, reaksinya, sangat jelas mengkhianati dirinya sendiri, dia tidak bisa membohongi Deco.

Menganggukkan kepala, tapi tidak memberikan jawaban.

Deco berjalan mundur beberapa langkah, lalu, kedua lengannya di letakkan di atas meja, berkata sambil tertawa: “Semua mengatakan dia sudah meninggal, tapi aku tidak percaya, ternyata… ternyata belum meninggal.”

Mimi mengedipkan mata, “Dia sudah mati.”

“Apa yang kamu katakan?”

“Aku bilang dia sudah mati, sudah mati beberapa tahun.” Yang dikatakan adalah kenyataan.

Deco menegakkan badan, menoleh menatap dia, dengan ekspresi kusam.

“Apakah dia adalah ayah dari ayahmu?”

Di Kota A, kakek luar dan kakek dalam, semuanya di panggil menjadi kakek, jadi, dia bertanya.

“Benar!”

Ekspresi wajah Mimi menjadi suram lagi.

Pria didepan dia, apakah mungkin adalah kakaknya?

“Dimana kamu pernah bertemu dengan dia? Atau, kamu kenal dengan dia?”

Tiba-tiba, Deco berjalan kemari, bertanya kepada Mimi dengan gugup.

Mimi secara tidak sadar bergerak mundur beberapa langkah, dia menundukkan kepala, berdeham sebentar, “Itu, aku….aku…. saat aku kecil aku tinggal… desa tempat aku tinggal….di sebelah desa ada sebuah gunung, dia…dia tinggal di atas gunung, aku…pernah sekali, diselamatkan oleh dia, pernah melihat foto ini dirumah dia.”

Dalam keadaan seperti ini berbohong, Mimi sedikit mengoceh tidak jelas.

Tapi, saat belum mengetahui kebenaran dari hal ini, dia tidak ingin Deco tahu hubungan dia dengan kakek.

Dulu, dia mengira jika dirinya adalah anak yatim piatu, seperti yang dikatakan oleh Aderlan, orang tuanya sudah meninggal, jadi, kakek membawa dia tinggal di atas gunung.

Tapi, saat ini melihat Deco, dia tidak bodoh, tentu saja sadar, masalah ini tentu tidak semudah ini.

Karena, terakhir kali Deco mengantar Fisi pulang, wajahnya terlihat sangat khawatir, besoknya, dia bercanda dengan Fisi, mengatakan pria ini tidak buruk, menyuruh dia mengubah perasaannya.

Fisi menggeleng, mengatakan Deco adalah “tuan kaya”, dia tidak mampu menjadi “nyonya kaya”.

Lalu, setelah mengetahui dengan singkat situasi keluarga Deco, keluarga Deco memiliki kekuasaan besar, latar belakang keluarganya sangat kuat.

Dan lagi, untuk hal ini, Fisi pernah menyuruh dia bersumpah, tidak akan mengungkit dengan siapapun.

Ini menjelaskan, kekuatan yang kuat ini, mungkin tidak sedikit.

Memikirkan ini, dia tiba-tiba sedikit takut.

Kakek meminta dia untuk belajar bela diri dari kecil, mengubah suara, membaca puisi kuno, bahasa mandarin dan lain-lain, pengetahuan dan harmoni itu, jelas bukan orang biasa.

Dia awalnya berpikir mungkin kakeknya memiliki latar belakang yang lebih baik, saat ini, merasa takutnya tidak seperti itu.

Hanya saja, jika begitu hebat, kenapa harus membawa dia pergi ke atas gunung?

Setelah Deco menatap dia sesaat, lalu mengeluarkan ponsel dari dalam kantong dan menyodorkan kepadanya, “Teleponlah, cari seseorang untuk membawamu keluar.”

Mimi melihat dia, ekspresi wajahnya sudah kembali normal, tapi pandangan matanya terdapat kesedihan.

Dia merapatkan bibirnya, merasa sedikit bersalah, mengambil ponsel Deco, dan menelepon Aderlan.

Setelah berdering beberapa saat, baru di angkat.

Setelah mendengar dia mengatakan tentang masalah Della, dia mendengar suara kursi terjatuh dari sana, “Kamu tunggu aku disana, aku segera kesana.”

“Tidak apa-apa, tidak apa-apa, kamu selesaikan pekerjaanmu dulu baru datang kemarin, aku sudah bersembunyi, dia untuk sementara tidak bisa menemukanku.”

“Baik, kamu harus hati-hati!”

“Em!”

Setelah menutup telepon, Mimi melihat Deco sekilas, lalu berjalan ke pintu keluar.

Menyadari, di lobby ada banyak orang yang berdiri.

Semuanya sedang mengangkat ponsel.

Gerakan ini mengingatkan dia, wanita itu masih belum pergi.

“Presdir Mo, rapat ini belum selesai? Anda sekarang…”

“Kamu yang lanjutkan saja, kira-kira maksudnya seperti apa, kamu seharusnya juga sudah mengerti, aku ada hal mendesak, pergi dulu.”

Asisten menjadi panik sampai hampir menangis, rapat akhir tahun ini, yang datang adalah semua veteran di perusahaan, menyuruh dia untuk memimpin?

Hanya mengingat tatapan mata beberapa orang tua itu saja, membuat kaki dia lemas.

Tapi, juga tahu jelas, boss mereka ini, demi wanita itu, negara saja bisa diabaikan, apalagi hanya sebuah rapat.

Tapi, walaupun berpikir seperti itu, dia juga masih berusaha membujuk dia untuk tinggal.

“Presdir Mo, ada hal apa, yang bisa lebih penting dari ini?”

Aderlan melirik dia, tidak menjawab, mengeluarkan ponsel sambil berjalan, menelepon ke Kenbo, telepon dengan cepat sudah tersambung.

“Aku beritahu kamu, Della ingin menyentuh istriku, jika kamu ingin membujuk, maka segera kemari, jika tidak ingin, jangan salahkan aku tidak segan.”

Nada bicaranya sangat jelas ada emosi, masih membawa aura membunuh yang tidak kecil.

Kenbo sekarang sedang makan bersama ayah Rimpon, mendengar ini, mengangguk, bangkit berdiri, dan berjalan keluar ruangan.

“Kamu tenang dulu.”

“Tenang? Kenbo, suatu hari nanti, aku bisa melihat ketidak tenangan kamu.”

Selesai berkata, tidak menunggu Kenbo menjawab, dia langsung menutup telepon.

Saat Aderlan sampai, Kenbo juga kebetulan sampai disana.

Dua pria tampan, muncul di ruang tunggu rumah sakit.

Aderlan memakai setelan dan sepatu kulit, dengan tubuh tinggi, penampilannya menarik perhatian, Kenbo dengan kedua tangannya berada dalam kantong melihat ke ruang tunggu dengan santai , bibir tipisnya menekan ringan, senyum dinginnya terlihat jahat, tapi malah terlihat menarik.

Mereka berdua muncul bersamaan di ruang tunggu, menimbulkan sensasi yang besar.

Pengunjung yang berlalu lalang, saling melihat mereka.

Ada yang mengenali Kenbo, mengeluarkan suara teriakan yang memekakkan telinga.

“Kak Kenbo, kenapa kamu datang?”

“Dia dan Aderlan sudah menikah, jika kamu masih ingin mencelakai dia, aku juga tidak bisa melindungimu.”

Dia berkata kepada Della dengan suara yang hanya bisa terdengar oleh mereka berdua.

“Kak Kenbo, karena kamu sudah berkata begitu, maka aku tidak akan mencari kalung itu lagi, berjanji padaku kamu akan memberikan aku satu lagi!”

Della tertegun, berkata dengan lembut kata-kata yang tidak dimengerti oleh Kenbo.

Lalu, di saat dia masih kebingungan, Della tiba-tiba menjinjit, memeluk leher Kenbo, mendongakkan kepala, dan menciumnya.

Pandangan mata Aderlan menjadi dalam, maju kedepan, menyeruak di antara mereka, “Dimana dia?”

Menghadapi gangguan ini, Della ingin marah kepada pria yang mengganggu hal baiknya ini, tapi tidak berani, karena, banyak orang disekeliling.

Dia bergerak mundur, “Setelah dia berlari masuk, sudah tidak terlihat, aku juga tidak tahu.”

Aderlan melirik Della, “Hal seperti ini, aku tidak berharap akan ada kedua kalinya, jika tidak, aku punya cara untuk membuatmu menderita.”

Selesai berkata, mengeluarkan ponsel, menelepon nomor tadi.

Saat Aderlan masuk ke ruang gawat darurat, Mimi berbaring di atas ranjang pasien, memakai gaun rumah sakit, menutup maya, wajahnya terlihat pucat.

Rupa seperti itu, Aderlan hanya merasa hatinya sudah diambil, lalu buru-buru kesana, “Mimi…Mimi….”

Novel Terkait

Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu