Cantik Terlihat Jelek - Bab 40 Dia Mengakuinya

Bab 40 Dia Mengakuinya

“Telepon dari Simon” Devan berkata dan menyerahkan ponselnya ke Sherin.

“Halo? Simon…”

“Mama, mengapa telpon mama tidak aktif? Aku mengira ada sesuatu terjadi kepada mama dan telpon ke papa. Baru aku tahu kalian sedang bersama..” setelah berkata, Simon tertawa dan melanjutkan “Mama, kamu tinggal bersama papaku berdua?” 

Sherin melihat kepada Devan yang berada di depan pintu dan berputar balik badannya, berbicara dengan suara kecil “Anak kecil jangan sembarang berkata, aku dan papamu tidur di kamar yang berbeda” Sherin merasa malu berbicara hal seperti ini di depan Devan. 

Tiba tiba, nada suara Simon menjadi serius : “Aku ada sesuatu mau minta tolong kepada mama. Papa biasanya harus makan obat sebelum tidur. Kalau tidak, dia akan mimpi buruk walaupun sudah tertidur. Aku meminta mama untuk memperhatikan papa. Bolehkah mama bangunkan papa jika papa mimpi buruk?” Simon berhenti sejenak dan menambahkan : “papa terlihat sakit ketika dia mimpi buruk…”

“Iya” Sherin teringat Mbok Lili pernah menyuruhnya untuk mengantarkan obat untuk Devan. Setelah beberapa menit, telpon antara Sherin dan Simon pun berakhir. Sherin mengembalikan ponsel Devan kepadanya dan berkata : “Simon bilang kamu akan mimpi buruk jika tidak makan obat sebelum tidur. Maaf ya, semuanya karena aku” Sherin melihat ke lantai, seperti anak kecil yang berbuat salah.

Devan menatap kepada wanita yang dihadapannya dan menjadi semakin bingung. Dulu, wanita ini bisa berlutut kepadanya demi mau menjaga Simon. Demi Simon, wanita ini bisa mengorbankan nyawanya. Demi tidak menjadi beban dia dan Simon, wanita ini juga bisa meninggalkan semuanya. Devan mengira dia melakukan hal hal itu karena uang. Tetapi jelas bukan. Sherin memiliki teknik merias yang sangat bagus, uang yang bisa dia dapatkan melalui itu jauh lebih banyak dari menjadi pembantu di rumah Devan.

“ Kalau kamu memang begitu berbakat, mengapa kamu mau menjadi pembantu di rumahku?” Devan bertanya dan menatap ke Sherin. Sherin menatap balik dan mengeserkan rambutnya ke belakang telinganya. “Semua orang mempunyai privasi dan kesukaan sendiri. Aku benar benar suka dengan anak kecil”

“Cari satu pria dan melahirkan anak dengannya”

Sherin tidak tahu apa yang harus dia jawab. Devan benar benar aneh malam ini. Sherin tidak ingin menghiraukannya lagi dan berkata : “Selamat malam” kemudian memasuki kamarnya.

Devan melihat Sherin berputar balik badannya, bersiap siap untuk menutup pintu kamarnnya. Mungkin karena bibirnya ada sedikit kering, Sherin menjilat bibirnya sendiri secara tidak sadar. Di bawah cahaya lampu yang kuning, dia memakai baju tidur yang berwarna putih. Sherin menundukkan kepalanya dan rambutnya terjatuh di depan dadanya. Devan menatap Sherin baik baik dan merasa wanita ini sangatlah cantik. Devan merasa cemas dan langsung menarik Sherin keluar dari kamar sebelum dia sempat menutup pintu. Devan memeluk pinggang Sherin, menundukkan kepalanya dan mencium Sherin. Sherin terkejut seakan akan dia lupa bernafas. Otak Sherin kosong, dia merasa lemas karena ciuman Devan. Sebelum Sherin sempat bereaksi apa pun, Devan melepaskannya dan menyentuh bibir Sherin yang ada sedikit merah dengan jarinya : “Lain kali jangan tidak menghiraukan aku lagi” 

Sherin merasa jantungnya sudah mau melompat keluar dari tubuhnya, dia berharap bisa ada orang yang datang dan memukul dirinya hingga pingsan. Apakah pria di depannya benar benar adalah Devan? Pria ini menciumnya dan menyuruhnya jangan tidak menghiraukan dia?

“D---Devan, Apakah k-kamu salah mengenal orang?” Sherin berusaha untuk menenangkan dirinya. Ini adalah alasan satu satunya yang bisa Sherin pikirkan sekarang.

Devan tidak berbicara dan melihat ke Sherin. Wanita ini memang….

“Sherin, apa sih yang berada di otakmu?” Dia berkata dengan emosi. Sekali lagi, Devan tidak bisa menahan dirinya dan mencium Sherin lagi. Tetapi kali ini, dia bahkan menyentuh Sherin. Sherin menghalangnya dengan mendorong tangannya. 

“Devan, apakah kamu ingin selingkuh?” Sherin juga tidak mengerti mengapa dirinya bisa mengatakan kata kata seperti itu. Melihat ekspresi Devan yang menjadi makin gelap, Sherin menambahkan : “Maaf. Aku tidak memiliki keinginan untuk menjadi selingkuhan orang lain. Tolong jaga perilakumu” Setelah itu, Sherin berputar balik badannya dan memasuki kamarnya. Devan mendengar suara pintu terkunci dan ekspresinya menjadi semakin jelek.

Ini adalah pertama kalinya Devan mengakui perasaan dia kepada wanita. Ini adalah pertama kalinya!

Sherin mendengar suara langkah kaki yang berjalan semakin jauh dan menarik rambutnya sendiri dengan kuat. Devan menciumnya dan melakukan banyak hal untuknya hari ini. Devan menyukainya? Tidak mungkin!

Pikir sampai tengah malam, Sherin baru tertidur sampai pagi. Dia melupakan hal yang diucapkan Simon. Setelah bangun pagi, Sherin mandi dan merapikan dirinya. Melihat bayangan dirinya di cermin, Sherin terpikir kejadian semalam dan menyentuh bibirnya sendiri.

Kejadian semalam, benar bebar bukan mimpi?

Tiba tiba ada suara ketukan di luar pintu. “Nona Sherin, silahkan turun dan sarapan bersama. Setelah itu kita akan kembali ke kota. Devan memiliki rapat pagi ini” Dylan berkata. Sherin menjawab Dylan dan mengikuti Dylan ke bawah sambil membawa kotak alat riasnya. Kakinya yang terluka sudah baikan setelah tidur semalam. 

Di restoran hotel, Devan sedang mencicipi kopinya dan makan daging sapinya dengan tenang. “Devan” Sherin menyapanya dengan sopan. Sherin ingin bertanya kepada Devan apakah dia tidur dengan tenang semalam. Dia merasa bersalah melupakan hal yang diucapkan Simon. Tetapi Devan bertingkah seolah olah dia tidak mendengar kata kata Sherin, terus makan sarapannya tanpa melihat ke Sherin. Kejadian semalam benar benar hanyalah sebuah mimpi….

Sherin berputar balik badannya dan pergi mengambil sarapannya, makan di meja yang lain. Sherin memiliki sebuah kelebihan, mau seburuk apa pun suasananya, dia tetap bisa makan tanpa merasa tidak selera. Pada saat dia baru makan setengah dari sarapannya, Devan sudah menghabiskan makanannya dan berjalan keluar tanpa melihat ke Sherin sekalipun.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu