Cantik Terlihat Jelek - Bab 453 Cerita Utama TAMAT

Malam itu, Mia tidur di ruang tidur tamu, pada saat pagi hari, tidak ada yang melihat Mia.

"Kalian semalam berantem ya?" Nyonya Mo bertanya.

Tatapan semua orang pun tertuju ke Mohan, Mohan menggelengkan kepalanya, dia ingin berkata mereka sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk berantem, Mohan malah ingin Mia berantem dengannya, kalau begitu mungkin Mia akan merasa agak baikan, tetapi Mia tidak melakukan hal itu, dia hanya terus mengurung dirinya di dunianya sendiri dan tidak bisa keluar.

"Coba pergi mencari di sekitar sini, mungkin dia pergi jalan-jalan karena suasana hatinya kurang bagus"

Mohan mengangguk, dia mengendarai mobilnya dengan perlahan dan mencari di sepanjang jalan.

Tetapi, sampai siang hari, tetap tidak ada yang melihat Mia, akhirnya Mohan teringat dengan cctv di depan pintu gerbang.

"Mia sama sekali tidak keluar dari rumah" Yang berkata adalah ayah Mia.

Nyonya Mo tiba-tiba teringat dengan sesuatu, sepertinya dia sudah tahu Mia dimana?

Ekspresinya menjadi sedikit jelek.

Nyonya Mo berputar balik badannya dan berlari ke taman belakang, Mohan juga mengikuti di belakangnya.

Di dalam ruangan yang gelap itu, Mia berbaring di atas lantai, merasa dirinya sudah mau gila.

Mia tidak bisa menemukan jalan keluar, akhirnya dia hanya melamum di tempat dan tidak berbicara.

Sebagai seorang wanita pada zaman modern, seharusnya dia tidak begitu, seharusnya dia berjalan keluar bukan menghindar, jangankan Mohan, sikapnya sekarang bahkan membuat Mia sendiri merasa jijik dengan dirinya.

Teringat dengan Mohan, Mia hanya merasa dirinya sangat bersalah kepada Mohan, air mata Mia pun terus mengalir.

Mia merasa sepasang tangan hangat memegang wajahnya, selanjutnya dia ditarik ke dalam sebuah pelukan.

"Kalau tidak, aku mencoba keluar jalan-jalan?" Kata-kata Mia ini membuat Mohan merasa sangat senang, Mohan mencium pipi Mia dan berkata, "Kamu mau pergi kemana, aku temani kamu"

Setelah makan siang, Mohan menemani Mia keluar, mereka berdiri di jalan raya yang dipenuhi orang banyak, Mia berusaha menerima semua tatapan aneh dari orang-orang, dia ingin membujuk dirinya untuk tidak peduli dengan tatapan orang lain, tetapi ketika ada yang memposting foto mereka.

Penghinaan dan kritikan yang kejam menyerang Mia.

Walaupun Mohan telah menangani masalah tersebut dengan segera, Mia tetap terluka, Mia tahu, dirinya yang seperti ini benar-benar tidak cocok dengan Mohan, makanya orang lain bisa kritik dan memarahinya.

Kemudian Mia pun mengurung dirinya ke dalam kamar yang gelap lagi.

Mendengar berita ini, ayah Mia sangat marah, "Kalau kamu memang merasa begitu sakit hati, jalan keluar dari sakit hati itu dan menjadi lebih baik, anak gadis aku tidak akan begitu lemah"

Tetapi pada saat ini, Mia sudah tidak bisa mendengar nasehat apa pun, dia sedang berjudi dengan dirinya apakah Mohan akan menyerah, Mia sudah jatuh ke dalam sudut yang dia buat sendiri.

Akhirnya, Mohan hanya menatap Mia dan semakin jarang berbicara dengannya.

Akhirnya, Mohan sudah tidak mencoba untuk menasehati Mia lagi ketika Mia pergi ke kamar tidur tamu untuk tidur sendiri pada malam hari.

Akhirnya, untuk pertama kali Mohan tidak pulang tidur satu malam.

Akhirnya, pria dia sudah mau menyerah.

Mia sendiri membuat kebahagiaan menjauh darinya!

Orang tua Mia membenci dia tidak melawan, Mira juga mendorong dahi Mia sambil memarahinya.

Tetapi, ada siapa yang bisa mengerti dia benar-benar bukan sengaja begitu, dia hanya merasa sangat despresi....

Karena masalah ini, senyuman dan kebahagiaan keluarga Mohan pun menghilang.

Suatu hari waktu makan, ponsel Mohan berdering, Mia pun melihat ke Mohan secara refleks, Mohan mengambil ponselnya dan pergi ke ruang tamu.

Mia yang sensitif langsung melempar semua piring seperti orang gila, dia bertanya dengan Mohan sambil berteriak, apakah Mohan sudah memiliki wanita lain di luar?

Mia melihat kesedihan dan tidak berdaya di mata Mohan.

Mia mengira Mohan akan memarahinya, tetapi Mohan malah menarik dia dan memeluknya,

"Mia, apakah kamu mau kalau kita pindah ke Prancis untuk sementara? Kamu pernah bilang kamu sangat menyukai suasana sana, bolehkah kita tinggal di sana untuk beberapa saat?"

Mia teringat dengan kota itu yang dicium oleh malaikat, tempat itu sangat cantik, kemarin waktu dia dan Mohan jalan-jalan, mereka bertemu dengan sebuah rumah kecil cantik diselingi antara pegunungan, waktu itu Mia berkata dengan canda, tunggu mereka sudah tua, mereka akan tinggal di sana berdua.

Tatapan Mia memancarkan sedikit cahaya, dia menatap ke Mohan dengan air mata mengalir, "Maaf"

Orang tua Mia mengangguk terhadap ibu Mohan dengan tatapan meminta maaf.

Mohan adalah seseorang yang memiliki kecepatan tinggi dalam melakukan apa pun, setelah tiga hari, Mohan dan Mia pun menaiki pesawat yang akan menuju ke Perancis.

Yang kebetulan adalah pesawat kali ini merupakan pesawat sama yang mereka naiki kemarin, Mia masih ingat dengan pemandangan yang cantik itu.

Mia tidak mengerti ketika dia melihat Mohan bersikap sangat teliti dengan segala hal tentang Mia.

Setelah sampai Perancis, Mia baru tahu ternyata Mohan sudah mengatur semuanya dari kemarin, hari itu dia tidak pulang tidur karena dia datang ke Perancis untuk mengatur tempat tinggal di sini, tempat tinggal yang Mia impiankan dari kemarin.

Mungkin karena orang luar negeri tidak peduli dengan masalah keluarga lain, di Prancis, ketika tetangga melihat Mia muncul bersama Mohan, tatapan mereka tidak berisi keraguan, mereka hanya menutupi mulutnya dan memuji dengan bahasa Prancis, "Nona Mia, suami kamu benar-benar sangat ganteng, kamu sangat bahagia"

Ketulusan di mata mereka membuat hati Mia merasa terhibur, Mia juga merasa dipenuhi oleh tenaga positif.

Mia tidak takut mau keluar bersama Mohan lagi, di bawah pimpinan Mohan, Mia juga mulai olahraga, pagi hari dia akan lari santai, siang hari pelatih olahraga pribadi akan datang melatih Mia, malam hari, pelatih untuk ibu setelah melahirkan juga akan muncul.

Mohan sangat teliti, dia membawa Mia keluar dan menciumnya di tempat umum, selain itu Mohan juga mendesain acara pernikahan mereka yang akan diadakan setelah pulang ke dalam negeri.

Mohan berkata, kalau diet Mia gagal, Mohan akan mengendutkan dirinya agak cocok dengan Mia.

Pada saat Mia berhasil mengurang 5kg untuk pertama kali, Mia memeluk Mohan dengan bahagia, mereka juga menjalani kehidupan suami istri untuk pertama kali setelah Mia melahirkan.

Ketika Mohan melepaskan pada detik terakhir, Mia melihat Mohan jelas menghela sebuah nafas panjang, mau di bidang mental atau fisik.......

"Maaf" Mia berkata, dia mencari tahu banyak informasi, orang yang menderita penyakit seperti dia sangat banyak, kalau tidak dikontrol dengan baik, orang yang menjadi gila dan bunuh diri sangat banyak.

Ada berapa banyak kekasih dan suami yang memilih untuk menyerah pada akhirnya.

Mia sangatlah beruntung.

Mohan mencium pipinya, "Sebenarnya melakukan hal ini juga termasuk diet"

Mia tertawa dengan suara, kemudian dia melihat kekagetan di dalam mata Mohan, sudah berapa lama Mia tidak tertawa seperti ini?

Mungkin karena masalah ini memberikan Mia dorongan, selanjutnya Mia pun menjadi semakin rajin, dia berusaha membuat dirinya menjadi sibuk, dia olahraga dan liburan, selain itu dia juga mendengar nasehat dan arahan dari dokter psikolog untuk mencari kembali rasa percaya dirinya.

"Mohan, kamu di sini, apakah bagian kantor sana tidak apa-apa?"

"Kalaupun perusahaan bankrupt, asalkan kamu bisa sembuh, semuanya akan menjadi pantas" Kata-kata Mohan membuat Mia menjinjitkan kakinya di tempat umum dan menciumnya.

Mia bertekad, demi Mohan, dia harus sembuh.

Setelah tiga bulan, Mia muncul kembali di bandara kota A sambil memegang Mohan, cahaya kamera wartawan yang terang membuat Mia agak panik.

Mia menatap ke Mohan, "Kamu yang mengatur semua ini?"

Kalau bukan Mohan setuju, di kota A, tidak akan ada wartawan yang berani melakukan hal seperti ini.

"Nyonya Mo, sudah saatnya memberikan aku status identitas"

Besok harinya, Mia menjadi topik utama berita dengan penampilannya yang cantik.

Selain itu wartawan juga memasang foto Mia sebelum diet, semua orang pun mulai berkata bahwa ibu merupakan seorang pahlawan, selain itu orang-orang yang memarahi Mia dulu juga meminta maaf dan memuji Mohan.

Karena hal ini juga, penjualan produk MY pun naik hingga 30%, hasil seperti ini membuat semua pemilik saham MY merasa sangat kaget.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu