Cantik Terlihat Jelek - Bab 180 Gabriel Sudah Gila

Dua jam kemudian, pria itu mengancingkan kemejanya dengan bahagia dan puas, sudut bibirnya sedikit terangkat, sekali lihat langsung tahu kalau wajahnya penuh dengan kepuasan.

Tetapi yang wanita malah terbaring di atas ranjang, bahkan tenaga untuk bergerak saja sudah tidak ada.

"Devan, aku mau pisah ranjang denganmu!" Wanita itu hampir menggunakan seluruh tenaga terakhirnya dengan melempar bantal yang ada di sampingnya ke pria itu.

Pria itu menangkap bantalnya lalu menaruhnya kembali di posisi semula, dia berlutut dengan satu kaki di atas ranjang sambil memandang wanita yang sedang memelototinya itu, lalu mencubit pipinya, "Masih punya tenaga untuk melempar bantal, kelihatannya kali ini aku tidak berusaha sekuat tenaga, nanti malam kita teruskan."

Wanita itu ingin membalikkan badannya dan mengabaikannya, tetapi seluruh tubuhnya bagaikan mau rontok, terasa pegal dan lemas saat digerakkan, dia mengernyitkan alisnya, ekspresinya ini membuat Devan merasa sedikit kasihan kepadanya, "Benar-benar sangat capek ya?"

Clover memutar bola matanya.

Devan menghirup napasnya dan bangkit berdiri, "Baiklah, nanti aku akan lebih menahan diriku."

Clover tersenyum.

"Kamu tidur dulu sebentar, nanti siang aku akan menyuruh orang untuk mengantarkan Wuli ke rumah, jika kalian ada urusan, dibicarakan di rumah saja."

Clover pura-pura marah dan mengabaikannya, dia menutup matanya.

Saat hampir siang, Momo masuk dan membangunkannya, dia berkata kalau tante Wuli sudah datang, barulah setelah itu dia bangun.

Setelah tidur sebentar, tubuhnya juga sudah terasa jauh lebih baik, dia bangkit berdiri, turun dari ranjang lalu mandi dan bersiap-siap sebentar, setelah itu turun ke bawah.

Saat Wuli melihatnya turun, dia segera berdiri dari sofa.

"Direktur Clover, saya benar-benar tidak menyangka kalau hubungan anda dan tuan Devan begitu istimewa?" Wuli bukanlah orang yang pandai bergosip, Clover menghela napasnya, dia merasa kalau berita kali ini benar-benar sudah mencapai hasil yang diinginkan.

Dia tersenyum kepada Wuli lalu mengangkat tangannya, "Duduklah."

Tetapi dia sama sekali tidak menjelaskan tentang dirinya dan Devan, pemikiran dan pandangan setiap orang berbeda-beda, jadi lebih baik jika dia tetap diam mengenai masalahnya dan Devan.

Melihat dia sama sekali tidak ingin melanjutkan topik pembicaraan ini, Wuli dengan bijaksana mengeluarkan 4 folder dari dalam tas kerja yang ada di sampingnya lalu menyerahkannya kepada Clover, "Direktur Clover, coba anda lihat, ini adalah desain yang saya cari dari 4 perusahaan desain yang cukup mempunyai reputasi di kota Ciput."

Clover terkejut, "Sangat cepat sekali?"

"Bisa dibilang ini kebetulan, awalnya aku menjanjikan kepada mereka kalau biaya desainnya akan diberikan terlebih dahulu, jika terpilih, maka renovasi selanjutnya juga akan diberikan kepada mereka, kebetulan, kemarin keluar berita mengenai anda, mereka semua langsung berkata kalau biaya desain tidak perlu dibayar, bayar biaya renovasi saja, CX bisa dibilang sudah terkenal, sehingga semua orang juga ingin mencari kesempatan untuk membuat endorsement."

Clover tertegun sebentar, tanpa sadar suasana hatinya semakin baik, dia benar-benar mendapatkan reputasi dan keuntungan!

Dia menunduk dan melihat keempat gaya desain itu, keempatnya memiliki karakteristik masing-masing, ada gaya eropa, gaya china, gaya korea, semuanya terlihat unik....

"Bagaimana kalau kita memilih gaya China ini?" dia tersenyum dan menunjuk folder yang di tengah itu.

Wuli melihat folder yang ditunjuknya, ada 5 kamar, didekor menjadi mirip seperti istana kaisar jaman dulu, di atas setiap pintunya tertulis istana ini istana ini, interiornya juga terlihat bagaikan kembali ke jaman dulu, dari yang besar seperti pilar sampai yang kecil seperti cangkir teh, semua detailnya digambar keluar olehnya, dapat terlihat kalau desainernya mengerjakannya dengan serius.

"Meskipun kita menamakannya perusahaan, tetapi sebenarnya ini adalah bisnis kecil, atau bisa dibilang kantor yang besar, semua Make Up Artist tidak perlu berada di sini setiap hari, jika ada yang memerlukannya, buat janji terlebih dahulu, jika mereka dapat tepat waktu sampai ke tempat yang sudah dijanjikan, itu sudah oke, dengan begitu tempat ini cukup untuk digunakan."

"Meskipun gaya ini dan make up tidak begitu cocok, tetapi ini menang di perbedaannya dengan tempat lain, membuat orang merasa ini menyegarkan dan tidak mudah untuk dilupakan, lumayan, kita pesan yang ini saja, kamu boleh pergi untuk mengaturnya."

Pekerjaan yang lainnya, Clover hampir tidak ikut campur sama sekali, dia sudah pernah melihat kemampuan Wuli, di bawah desakan dan pengaturannya, dekorasi yang harusnya memakan waktu 3 bulan, dikompres menjadi 2 bulan karenanya.

Demi menyesuaikan dengan gaya dekorasinya, Clover juga merubah nama perusahaannya menjadi "Paviliun Make Up CX."

Sedangkan dua bulan terakhir ini, hampir semua pelanggan Simba menandatangani kontrak dengannya di belakang Simba, hal ini membuat Clover merasa sangat terkejut.

Pada awalnya dia berencana untuk menyerang Gabriel sedikit demi sedikit, tetapi tidak diduga, cara Devan membuatnya menyelesaikan semuanya dengan sekali tepuk.

Sedangkan mengenai Gabriel, sebaliknya dia merasa sangat aneh, jika dilihat dari karakternya, setelah terjadi hal seperti ini, setidaknya dia pasti akan keluar untuk membuat keributan beberapa kali, setidaknya dia pasti akan mencari beberapa media untuk menjelaskannya, atau mencari Devan dan membuat keributan, tetapi menurut sepengetahuannya, kali ini Gabriel tidak melakukan apapun.

Dia pernah bertanya kepada Devan, dia berkata, setelah masalah itu terkuak, keesokan harinya Gabriel langsung pulang ke rumahnya, setelah itu dia sudah jarang keluar dari rumahnya, bahkan dia juga tidak pernah pergi ke perusahaan lagi.

Hal ini membuat Clover semakin merasa terkejut.

Tetapi, mengingat janjinya kepada ayah Devan, mengenai masalah perceraian Devan dan Gabriel, dia memilih tidak mengungkitnya sama sekali.

Saat ini, hari-hari terlihat sangat tenang, tetapi Clover selalu merasa sepertinya ada rencana terselubung yang lebih besar yang sedang menantinya, seiring dengan berjalannya waktu, perasaan tidak tenang ini terasa semakin kuat.

Tidak lama kemudian, Simba menggumumkan bangkrut, sebelum Clover sempat melakukan sesuatu terhadapnya, dia sudah jatuh lebih dulu.

Sedangkan Gabriel tetap tidak pernah muncul lagi.

Malam itu di saat nama Simba diturunkan dari perusahaan, setelah Devan pulang, Clover akhirnya tidak tahan untuk tidak bertanya kepadanya :

"Menurutmu apa yang sebenarnya sedang dilakukan oleh Gabriel? setiap hari mendekam di dalam rumah, bahkan tidak keluar dari pintu rumah sama sekali rumah, bahkan meskipun Simba sudah ditutup, dia juga tetap tidak peduli, bayangannya saja tidak terlihat." hari ini akhirnya dia tidak tahan lagi, dia menarik Devan dan bertanya kepadanya.

"Aku selalu merasa dia sepertinya sedang merencanakan sesuatu rencana jahat yang besar, membuatku sangat tidak tenang." dia berkata sambil masuk ke dalam pelukan Devan.

Devan menariknya ke dalam pelukannya lalu mencium wajahnya, setelahnya dia baru perlahan-lahan berkata : "Clover, dia sudah gila, kemarin rumah sakit sudah mendiagnosisnya."

Saat berbicara sampai sini, Devan berhenti sebentar, setelah itu dia melanjutkan berkata : "Dia mempunyai penyakit mental, ayah Gabriel yang saat ini menjadi walinya satu-satunya malah dibawa pergi oleh kakekmu, karena itu aku masih terus menunda perceraianku."

Clover bangkit dan duduk tegak dari dalam pelukan Devan, dia merasa sangat terkejut, Gabriel sudah gila? wanita yang tidak bisa melahirkan anak itu ternyata bisa menjadi gila?

Apakah karena berita itu? kenapa hal ini semakin didengar semakin terasa sulit untuk dipercaya?

"Aku akan mencari cara untuk membuatnya menandatangani surat perceraian, hanya saja saat ini dia adalah pemegang saham terbesar di Grup Simba, demi melindungi kepentingannya, grup Simba menggunakan pengacaranya, hal ini tidak bisa diselesaikan dengan cara keras, sehingga agak sedikit merepotkan."

Devan melanjutkan perkataannya.

Tetapi Clover malah menggelengkan kepalanya, Sebenarnya dari awal dia sudah tidak peduli akan status Nyonya Devan ini, saat ini Devan berada di sisinya, ada Simon dan juga Momo yang menemaninya, dia sudah merasa sangat puas, selain itu, meskipun tidak ada status, beberapa waktu belakangan ini, setiap dia keluar rumah, dimata semua orang dia adalah nyonya Devan, jadi dia bukan kaget dikarenakan hal ini.

Dia hanya merasa orang seperti Gabriel bisa menjadi gila, benar-benar sulit dipercaya.

Bagi seorang wanita yang bisa menerima kenyataan kalau dia tidak bisa melahirkan anak, dia tidak percaya kalau dia tidak bisa menanggung berita seperti ini.

Dia ingin berkata kepada Devan, kalau mungkinkah ini hanyalah taktik Gabriel untuk memperlambat proses perceraian, tetapi dia juga takut membuat Devan berpikir terlalu banyak dan membuatnya tertekan, setelah dipikir-pikir, dia terpaksa menelan kembali perkataan yang sudah ada di mulutnya.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu