Cantik Terlihat Jelek - Bab 440 Alasan Nyonya Mo Tidak Menyukainya

“Sejak aku bertemu dengannya diusia 22 tahun, aku mulai menjalani hidup di neraka, semua hal yang aku lakukan, dia ingin mengendalikannya, termasuk melahirkan dan menikah dengan siapapun, kemudian dia juga ikut campur dalam hal mendidik anak, aku tidak tahan, aku hampir gila……”ucap Nyonya Mo, dia menengadah memandang langit kosong,“Aku ingin melihatnya mati dengan mata kepalaku sendiri, mengantarnya masuk neraka, jadi, untuk sementara aku tidak bisa ditangkap, jadi kamu tenang saja, aku akan mengeluarkan Mohan, lagipula dia sudah meninggal, nyawa diganti dengan nyawa, itu cukup adil.”

Mia masih belum mengatakan apa-apa, tapi tampaknya masalah sudah mulai diceritakan dari awal hingga akhir.

Jika sebelumnya Mia membenci wanita ini, tapi saat ini semua itu seolah telah hilang.

Dia sama sekali tidak bisa membayangkan, seperti apa hidup di ruang yang menyedihkan selama berpuluh tahun, butuh berapa banyak penderitaan yang harus diterimanya, agar bisa membuatnya menginginkan nyawa seseorang.

“Demi membuatnya percaya padaku, aku selalu mendengar perkataannya, tapi dia pasti tidak menyangka, dia akan mati ditanganku.”Ucap Nyonya Mo terisak menangis sambil tersenyum dingin.

“Kamu tahu kenapa aku membencimu?”

Mia tidak menyangka hari ini bisa mendapat jawaban ini.

“Karena, kamu merusak seluruh rencanaku, awalnya aku ingin Mohan mencari orang yang bisa membantunya, mencari wanita yang tidak akan dia cintai, kedepannya tidak akan ada kelemahan yang bisa ditangkap pria itu, tapi kebaikanmu, kemandirianmu, ketidakpedulianmu pada emas, keistimewaanmu, semakin banyak aku menyadarinya, semakin aku takut, aku takut Mohan akan mencintaimu, kemudian terjadi sesuatu pada Mohan, aku sengaja mengirimnya keluar negeri, sengaja mengatakan kepada kalian dia sudah meninggal, tapi……”Nyonya Mo terisak nangis, menengadah memandang Mia.

“Tapi aku meremehkanmu, aku sudah memperlakukanmu seperti itu, kamu malah masih bisa menerimanya, dia jatuh cinta padamu, karena kamu Mohan bersitegang dengannya, tapi kamu tidak tahu berapa banyak pengorbanan yang dilakukan Mohan, setiap hari dia bekerja keras demi bisa membuat dirinya lebih kuat agar bisa melawannya, tapi dia masih sangat muda, dia meremehkan kemampuan pria ini, Gohan dan Goten bukan putra kandungku, aku hanya memiliki dia seorang anak, bagaimana mungkin aku rela melihat anakku sangat kasihan.”

Mia sedikit terkejut, Gohan dan Goten bukan putra kandung Nyonya Mo, Mia selalu mengira mereka adalah anak kandugnya.

“Jadi Mia, aku membencimu, jika kamu tidak muncul, dia tidak perlu begitu bekerja keras dan tidak perlu begitu menderita, ketika kamu di kota B, pagi hari dia sibuk bekerja di perusahaan, malam hari dia pergi ke kota B menempuh jarak ribuan mil jauhnya, dia melakukannya demi untuk melihatmu, dia tidak bisa tidur sepanjang malam, oleh karena itu lambungnya dioperasi, semua ini dia lakukan demi kamu.”ucap Nyonya Mo menggeram, Mia membuka matanya lebar-lebar.

Mia tidak menyangka, kebenaran dibalik ini akan seperti ini.

Mia terbengong ditempat, hatinya tidak bisa tenang, ternyata rumah yang tidak ada siapa-siapa di siang hari, dan menyalakan lampu dimalam hari adalah rumah Mohan, jika begitu, rumah mereka yang berharga murah juga diberikan oleh Mohan, tahun itu dia hidup sangat tenang, dia sama sekali tidak menyangka, pria ini demi dirinya menerima banyak penderitaan dan tekanan, dan semua ini sama sekali tidak pernah diceritakan Mohan didepannya.

Hatinya sakit, hingga tidak bisa bernafas, “Mohan ini anak bodoh.”

Nyonya Mo memeluk kakinya, membenamkan kepalanya di antara kedua kakinya dan menangis dengan sedih, Mia ingin menenangkannya, kedua tangannya menggantung diatas terkaku disana.

Apa yang harus dikatakannya? Jika kedepannya putrinya menderita karena menantunya, Mia mungkin juga tidak akan menyukai pria itu.

Tapi, Mia sangat ingin mengatakan dia tidak tahu Mohan melakukan begitu banyak hal dibelakangnya, jika tahu, dia pasti akan memilih untuk menanggung ini semua bersama dengannya.

“Maaf, aku tidak tahu semua ini.”

Nyonya Mo tidak menanggapinya, Mia mengerutkan bibir.

Setelah beberapa saat, Nyonya Mo berkata, “Pergilah, biarkan aku seorang diri menenangkan diri.”

Mia mengangguk, berbalik, baru saja berjalan dua langkah, dia teringat dan mengatakan: “Yang Anda suka seahrusnya ayah angkat Mohan?”Mia memanggil Nyonya Mo dengan sebutan “Anda”.

Tubuh Nyonya Mo menegang, lalu tersenyum dingin, “Terus kenapa, bahkan dia saja dibunuh, aku bahkan harus menertawakannya setiap hari.”

“Kamu begitu membencinya, kenapa hari itu ingin Mohan menghadiri acara pemakamannya?”

Nyonya Mo berkata: “Aku punya rencana, kamu tidak mengerti.”

Karena kata-kata sudah diucapkan sampai ini, Mia berbalik, ketika hendak pergi, Nyonya Mo tiba-tiba berkata, “Kedepannya, kamu yang menjaga Mohan, dia ini tidak banyak bicara, ketika dia masih kecil sering menemaniku didalam ruang ini, jujur saja dia sudah sangat menderita.”

Mia mengerutkan kening, dia memandang Nyonya Mo tidak percaya, “Kamu……”kalimat yang ingin dikatakan tertahan, tiba-tiba tidak bisa mengatakannya, hanya ada rasa kasihan pada Mohan.

Dia juga mendengar kata-kata Nyonya Mo sangat menyalahkan diri sendiri.

Sesampai di depan pintu, Mia kembali menoleh memandang Nyonya Mo, “Mungkin ayah angkat Mohan tidak meninggal, jadi jika bisa hiduplah yang baik.”intuisi memberitahunya, Mia harus memberitahukan masalah ini pada Nyonya Mo.

Awalnya Nyonya Mo masih belum sadar, dia menarik lengan Mia sejenak, lalu Nyonya Mo berdiri dengan bodoh, Mia hampir ditarik jatuh ke bawah lalu terhuyung-huyung mundur beberapa langkah, baru berdiri tegak, dirinya yang masih belum sadar, Nyonya Mo sudah memegang kedua pundaknya, “Apa katamu? Barusan kamu bilang dia belum mati?”

Mia mengangguk, waktu itu di Afrika Selatan, dia tidak begitu yakin tapi setelah melihat reaksi Mohan, dia tahu tebakannya tidak salah.

“Untuk detailnya kamu tanyakan saja pada Mohan?”

Tiga hari kemudian, Nyonya Mo menyerahkan diri, mengatakan dirinya yang mengganti obat pria itu menjadi karsinogen aflatoksin, dan mengeluarkan sisanya sendiri, lalu menyerahkannya kepada polisi, tapi Mohan langsung mengeluarkan formula farmasi dan kesaksian orang yang dihubungi, sangat jelas Mohan memiliki niat untuk mewakili ibunya menebus dosa.

Ketika mendengar kabar itu, Nyonya Mo sama sekali tidak menyangka Mohan akan melakukannya sampai seperti ini, dia menangis memohon pada pengacara, memberitahu pihak kepolisian, Mohan mengganti dirinya menebus dosa.

Tapi karena saksi, bukti fisik, dan dasar hukum semuanya ada, Nyonya Mo yang menangis ibarat seorang ibu yang melindungi putranya yang membuat tidak ada orang yang mempercayainya.

“Mohan, kamu tidak bisa melakukan ini, kamu masih sangat muda, kamu tidak bisa merusak hidupmu seperti ini, nak……”

Mohan hanya menyeringai, membantunya menyeka air mata di sudut matanya, “Tertekan selama bertahun-tahun, akhirnya kamu bisa hidup baik-baik untuk kamu sekali, dia sedang menunggumu diluar, pergi carilah dia.”Mohan mendorong tangan ibunya, didalam ada secarik kertas yang menuliskan alamat.

“Ti……tidak, anakku, ibu mohon padamu, jangan melakukan ini.”

Tekad Mohan sudah bulat.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu