Cantik Terlihat Jelek - Bab 739 Rasa Sakit Yang Pahit

Fisi menarik nafas dalam, ternyata lelaki ini memang tidak dapat mengubah sifat aslinya, kebaikannya tidak dapat bertahan hingga tiga hari.

“Kamu dan Deco kenapa pula? Aku tidak berharap kalau asistenku terlibat dengan rumor dan mempengaruhiku.”

Kata-kata yang dingin muncul di atas kepala Fisi.

Dia orang yang begitu egois, dalam 9 tahun ini, kamu mengorbankan segalanya, tetapi dia ada menghargainya? Dia tidak ada.

Kata-kata Deco terus bergema di samping telinganya.

Benar sekali, Kenbo benar-benar adalah orang yang egois.

“Aku tidak akan mempengaruhimu!” Fisi mengangkat kepalanya, tatapannya yang dingin membuat Kenbo merasa asing dengannya.

Tangan Kenbo yang berada di bawah baju mulai mengepal dengan erat, “Kamu benaran sedang pacaran dengan dia ya? Lelaki yang hampir berumur 40 tahun?”

Meskipun Fisi sangat menyukai Kenbo, namun dalam hatinya lebih menghormati Deco, sehingga ketika mendengar sindiran Kenbo terhadap Deco, api amarahnya meledak seketika, setelah itu dia berusaha menahan amarahnya dan menjawab dengan gaya tersipu :

“Tidak juga, dia hanya lebih besar sepuluh tahun dariku saja, aku merasa dia sangat dewasa dan dapat diharapkan, dan juga bisa menyayangi orang.”

Setelah selesai bicara, Fisi membungkuk badan untuk membereskan buku skenario yang tertata berantakan di atas meja.

Tiba-tiba tangan Fisi menjadi kosong, buku skenarionya telah direbut oleh seseorang, setelah itu dia langsung mengangkat kepala dan menatap Kenbo.

“Kalau begitu kamu tidak mempedulikanku lagi ya? Tidak peduli apakah akan mempengaruhiku kan?”

Setelah selesai bicara, dia merobek buku skenario dan melempar ke tubuh Fisi.

Fisi melihat kertas yang bertebaran sana sini dan jatuh ke tubuhnya sendiri, namun dia tidak merasa sedih, hanya saja hatinya mulai merasakan kesakitan.

Kenbo, aku harus bagaimana? Aku tidak tega meninggalkanmu, tidak bisa melepaskanmu, tetapi kamu tidak menghargaiku dan malah bertindak seperti ini kepadaku!

Rasa sakit yang pahit mulai mengalir dari bagian dada ke matanya.

Beberapa saat kemudian, Fisi baru berhasil mencerna rasa pahit tersebut, lalu mengangkat kepala dan mempertahankan senyuman di wajahnya, setelah itu bertanya,

“Barusan kamu bilang kamu sakit maag, jangan-jangan penyakit lama sudah kambuh lagi ya? Perlu mencari dokter pribadi untuk memeriksa?”

Dikarenakan syuting film, sehingga Kenbo tidak bisa makan dengan teratur, dalam beberapa tahun ini, penyakit maag telah melekat pada tubuhnya.

Kenbo merasa sakit karena senyuman di wajah Fisi, Kenbo terus mengepal tangannya sendiri, dia benar-benar sangat benci dengan tindakan Fisi yang selalu tersenyum paksa.

Fisi masih ingin memperlihatkan perhatiannya kepada Kenbo, namun ponsel yang berada di atas meja malah berdering lagi.

Telepon yang berasal dari Deco.

“Fisi, dia ada menyusahkan kamu?” Suara Deco terkesan lembut.

“Tidak ada.” Fisi melirik sekilas pada wajah Kenbo, lalu berjalan ke balkon dan berkata.

Kenbo menatap Fisi yang berada di balkon dengan tatapan tajam, sebenarnya dia tidak ingin emosi kepada Fisi, dia ingin baik kepadanya.

Akan tetapi ketika melihat Fisi yang sedang dipeluk oleh lelaki lainnya, rasa ketakutan untuk kehilangan dan rasa kepanikan di dalam hati membuat dirinya kehilangan kendali.

Reaksi Fisi yang penuh dengan pertimbangan dan reaksi Fisi yang begitu membela Deco, membuat Kenbo merasa ketakutan!

Takut apabila Fisi akan meninggalkannya lagi!

“Fisi, kata-kataku pada barusan, meskipun ada sedikit kejam, tetapi memang demi kebaikanmu.”

“Aku tahu.”

“Boleh juga kalau kamu tidak ingin meninggalkannya, tetapi kamu tidak boleh menaruh semua pemikiranmu pada dirinya, kalau tidak nanti kamu akan tersiksa sendiri.”

“Kakak, aku tahu.” Suara Fisi jelasnya semakin berat.

“Kenbo, kamu mau ke mana?” Fisi memutuskan sambungan telepon, lalu berbalik badan dan melihat Kenbo yang telah selesai mengganti pakaian dan sedang berjalan ke arah luar, sehingga langsung bertanya.

“Keluar!” Kenbo berkata dengan nada datar.

“Buat apa keluar di waktu sekarang?” Fisi terus bertanya.

Rumor bersama Asuna baru saja ketahuan di hari ini, Fisi tidak ingin terjadi masalah di luar dugaannya lagi.

“Kamu terlalu banyak ikut campur!” Kenbo mengerut alis, suasana hatinya sangat tidak baik.

Fisi membuka bibir sendiri, apabila terjadi di sebelumnya, dia pastinya akan terus mengganggu Kenbo meskipun telah dimarahi, bagaimanapun dia tetap saja harus mengikuti Kenbo.

Namun suasana hati dirinya pada hari ini sangat tidak baik, sehingga tidak berselera untuk mengurus Kenbo.

Lagi pula, masalah hari ini telah terjadi, meskipun dia tidak ingin mengurusnya, tetap saja harus mempertimbangkan reaksi para penggemarnya.

“Sebentar, aku telepon ke Huben dulu.”

“….Benar, merepotkan Kakak Hu.”

Fisi memutuskan sambungan, lalu berbalik badan dan memesan kepada Kenbo, “Kamu harus berhati-hati dan jangan sampai ketahuan wartawan, ada perlu hubungi aku saja.”

Tatapan mata Kenbo tetap saja sangat dingin, dia menatap cermin di dekat pintu sambil merapikan pakaian sendiri.

Dia menekan topinya untuk menutup wajahnya yang tampan dan sempurna.

Demi kenyamanan Kenbo, Huben hanya tinggal di lantai bawahnya saja.

Oleh sebab itu, lima menit setelah ditelepon, Huben telah tiba di depan pintu.

Meskipun dalam hati Fisi sangat tidak senang, namun dia tetap saja mengantar Kenbo ke dalam mobil, lalu memesan kepada Huben, setelah mobilnya menghilang di dalam pandangan sendiri, Fisi baru bergerak dengan langkah berat untuk naik ke lantai atas.

Setelah selesai mandi, Fisi membuka komputernya dan masuk ke dalam akun sosial media Kenbo, namun saat ini akun sosial media milik Kenbo telah meledak karena komentar yang ada.

Meskipun sebagian besar penggemarnya telah mengutarakan pendapat dengan arah yang positif, katanya apabila kejadian ini adalah kenyataan, mereka akan memberikan selamat untuk Kenbo, namun tetap saja ada berbagai penggemar yang mengatakan bahwa akan meninggalkan Kenbo apabila rumor tersebut adalah kenyataan.

Akan tetapi berbagai reaksi ini masih di dalam dugaan.

Devita telah mengatakan bahwa pihak perusahaan akan menyelesaikan rumor tersebut, namun Fisi telah menjelajah berbagai situs besar, tetap saja tidak melihat penyelesaian apapun.

Pada saat dia sedang merasa kebingungan, ponsel yang berada di sisi meja mulai berdering lagi, Fisi melirik sekilas pada layar ponsel, telepon ini berasal dari Kenbo, setelah keraguan sejenak, Fisi tetap saja mengangkatnya :”Ada perlu?”

“Halo…apa?....Sekarang orangnya bagaimana? Di mana?....Baik, aku langsung ke sana.”

Reaksi wajah Fisi berubah seketika, setelah memutuskan telepon, dia bahkan tidak sempat mengganti sendal dan langsung berlarian ke lantai bawah.

Di tepi jalan, ada sebuah mobil yang menurunkan jendelanya, “Fisi, kamu mau ke mana?”

Fisi terbengong sejenak, kenapa Deco masih belum pergi?

Akan tetapi, Fisi juga tidak sempat banyak berpikir lagi, sehingga langsung membuka mobil dan duduk ke dalam, “ Kakak Hamdan, pergi ke Boggey Bar, tolong cepat.”

“Boggey Bar? Buat apa kamu ke sana?” Deco mengerut alis dan bertanya.

“Kenbo di sana, terjadi sedikit masalah.” Fisi menjawabnya, lalu langsung menghubungi nomor ponsel Devita, namun telepon Devita tetap dalam keadaan tersambung dan tidak ada yang mengangkatnya.

“Dia barusan bukannya sudah pulang ke rumah ya? Kenapa malah balik ke bar?”

Deco menahan rasa tidak senang dan bertanya, “Lagi pula, kenapa ke bar khusus orang homoseksual pula!”

“Baru pergi sebentar.” Fisi menjawabnya, dia tidak memperhatikan kata homoseksual yang dikatakan oleh Deco, seluruh pemikirannya pada saat ini terletak pada masalah menghubungi Devita.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu