Cantik Terlihat Jelek - Bab 50 Kenangan Manis

"Aku tidak makan obat tetapi aku tertidur dengan nyenyak semalam" Devan berkata sambil mengerakkan jarinya di atas kemudi setir.

Mulut Dylan terbuka, dia baru bisa bereaksi setelah beberapa saat dan berkata, "Apa yang terjadi? Penyakitmu sudah sembuh?" Devan menggelengkan kepalanya.

"Hei, kamu harus jelaskan kepada aku. Apa yang terjadi?" Meskipun hubungan mereka berdua adalah boss dan karyawan, tetapi secara pribadi, hubungan Devan dan Dylan itu dekat seperti kakak beradik kandung. Dylan merasa sangat bahagia untuk Devan sampai mukanya menjadi merah. Insomia yang telah membuat Devan terbeban selama bertahun tahun sudah sembuh!

"Semalam, aku tidur sama wanita itu"

Alis Dylan terangkat dan matanya membesar "Wanita itu?" Tentu saja, Dylan tidak mengira maksud 'wanita itu' adalah Gabriel.

"Serius? Bagaimana perasaannya?" Devan mengerutkan alisnya dan melirik ke Dylan "Maksudku, hanya tidur bersama seperti biasa. Apa yang sedang kamu pikirkan?"

Otak Dylan menjadi kacau. Apakah dia sendiri yang tidak normal? Seorang pria dan seorang wanita tidur bersama, bukankah orang normal yang mendengarkan ini semuanya akan berpikir ke arah sana?

Tetapi...

"Maksudmu, kamu tidur bersama dengannya semalam. Lalu kamu tertidur dengan nyenyak?"

"Iya" Devan menjawab dengan wajah santai. Tetapi hatinya merasa senang. Pada saat Devan bangun di pagi hari, dia tidak bisa menjelaskan rasa kejutan di dalam hatinya. Devan terkejut kepada dirinya yang tidur nyenyak sampai pagi tanpa bermimpi.

"Berarti, dengan wanita yang tidur bersamamu dulu, kamu tidak bisa melakukannya?"

Alis Devan terangkat, "Apa maksudmu tidak bisa melakukannya?"

"Apakah kecerdasanmu turun menjadi nol pada saat kamu jatuh cinta? Bro Devan, bertahun-tahun kita bersama masih tidak paham yang kumaksud? Kamu masa tidak bisa ?Maksudku apakah kamu tidak bisa tidur nyenyak jika tidur bersama wanita lain?" Dylan bertanya dengan tidak berdaya

"Apakah kamu tidak sedang berbicara hal yang tidak berguna? Kalau aku bisa tertidur nyenyak dengan siapa pun, buat apa aku makan obat setiap hari? Mendingan aku langsung mencari satu wanita dan menyuruhnya untuk tidur bersama aku setiap hari" Devan menatap ke Dylan dengan aneh kemudian turun dari mobilnya.

Dylan mengikuti Devan dan terus berkata, "Apakah wanita itu merupakan obat ajaib? Dia bisa mengobati penyakitmu yang tidak bisa diobati selama bertahun tahun. Apakah ini merupakan teknik sihir? Misalnya orang yang kamu cintai bisa menyembuhkan penyakitmu?"

Devan tidak menghiraukan Dylan yang sedang berimajinasi di belakangnya. Dia mengeluarkan ponselnya dan mengirim sebuah pesan teks ke Sherin. Pada saat ini, Sherin sedang berada di dalam bus umum.

'Apa yang kamu lakukan kepadaku? Aku tertidur nyenyak semalam tanpa makan obat'

Sherin yang membaca pesan teksnya membalas, 'Benarkah? Bagus donk kalau begitu' Setelah menekan tombol kirim, Sherin merasa menyesal dan segera menghapus pesan yang baru dikirimkannya.

'Direktur Devan, nasi boleh sembarang di makan tetapi kata kata tidak boleh sembarang dikatakan' Sherin membalasnya

Devan yang masih tersenyum belum sempat membalas pesannya dan melihat Sherin menghapus pesan balasannya. Tetapi senyuman di wajahnya tidak hilang.

'Nasi boleh sembarang di makan? Baik, nanti siang ayo makan siang bersama'

'Tidak mau'

'Kamu bisa memilih: Aku yang pergi menjemput kamu atau kamu yang datang sendiri'

'Devan, Bolehkah kamu jangan bertingkah keras kepala?'

'Apakah kamu baru mengenalku hari ini?'

“Aku berada di kantor. Kamu yang punya urusan, kamu yang cari aku donk” Sherin menaikan alisnya, dan bibirnya tersenyum puas. Dia tidak percaya Devan berani sungguh-sungguh datang ke kantornya. Setelah itu, Devan tidak membalas pesan teks Sherin lagi. Sherin mengira Devan sudah menyerah dan merasa agak lega. Dia pun mulai siap siap untuk bekerja. Kerjaan hari ini hanya menata riasan model yang memiliki jadwal fotografi hari ini di dalam kantor.

"Sherin, ada pria tampan yang mencari kamu di bawah" Gadis bontet membuka pintu penata rias dan berkata dengan misterius. Sherin langsung teringat Devan, apakah dia benar benar datang ke kantornya? Memikirkan tetang Gabriel, Sherin segera turun ke bawah. Dia menghembus sebuah nafas yang lega setelah melihat Yuta.

"Sherin, cepat katakan. Mengapa Yuta mencari kamu?" Gadis bontet bertanya. Melihat wajah gadis bontet yang senang karena berjumpa dengan Yuta, Sherin teringat dengan pria botak licin dan perutnya buncit berisi bir waktu itu. Sherin benar benar ingin bertanya kepada gadis bontet apakah dia sedang mengalami kesulitan yang membuatnya memilih pria seperti itu? Akhirnya, Sherin hanya tersenyum tidak bertanya.

***(Baca bab 25 tentang Pria botak licin)

Sherin melangkah ke depan dan bersuara, "Di.... Yuta" Sherin ingin memanggillnya Direktur Yuta, tetapi Sherin pikir Yuta jelas tidak ingin Gabriel tahu identitasnya.

Yuta menoleh ke belakang saat dia mendengar suara Sherin. Dia melepaskan kaca mata hitamnya dan berkata, "Aku pas lewat sini. Jadi berpikir untuk masuk dan menyapamu" Yuta tersenyum dengan cerah dengannya.

Sherin ingat, waktu SMA dia kadang menonton Yuta bermain basket. Ketika Yuta bertatapan dengannya, Yuta akan memberikan Sherin sebuah senyuman yang cerah dan hangat. Pada saat itu, personalitas Sherin sangat aktif, dia akan membalas senyuman Yuta dengan membuat gaya V memakai jarinya.

Pada saat itu, Yuta dan Sherin sering bersama melakukan banyak hal. Setiap kali menemukan kesulitan, Sherin akan memasangkan wajah cemberut. Tetapi Yuta akan mengangkat kepala Sherin dengan kedua tangannya dan tersenyum, "Clover, mukamu akan menjadi jelek jika kamu cemberut terus"

Sherin akan memukul Yuta setelah mendengarnya dan Yuta akan bereaksi dengan berlebihan dan mundur ke belakang beberapa langkah. Setelah itu, Sherin akan tersenyum.

Dan masih….sangat-sangat banyak….

Pada saat itu, Sherin baru sadar ternyata dulu dirinya dan Yuta memiliki kenangan yang begitu indah. Tetapi pada waktu itu, Sherin tidak pernah berpikir bahwa Yuta menyukainya. Sherin merasa dirinya sangat membosankan pada waktu itu dan dia selalu mengira kebaikan Yuta terhadapnya adalah kebaikan antar sahabat. Memikirkan tentang masa lalu, ekspresi Sherin menjadi lembut.

"Sherin, apa yang sedang kamu pikirkan?" Melihat Sherin hanya terus memandang kepadanya, Yuta mengerakkan tangannya di depan Sherin dan bertanya.

"Yuta, mengapa kamu mempunyai waktu untuk berkunjung ke sini hari ini?" Suara Gabriel terdengar sebelum Sherin sempat menjawab Yuta. Sherin menunduk kepalanya untuk menyembunyikan perasaan bersalah yang berada di tatapannya. Teringat tentang dirinya yang tidur bersama Devan semalam, Sherin merasa dia melakukan sesuatu yang bersalah terhadap Gabriel.

Melihat tingkah laku Sherin, Yuta merasa ragu....

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu