Cantik Terlihat Jelek - Bab 241 Diganggu

Di dalam tempat acara, Mikasa duduk di atas meja wastafel kamar mandi, mendengar suara musik bergetar dan suara tertawa dari luar, Mikasa mengembangkan mulutnya dan menyalahkan dirinya terlalu bodoh, hari ini Idjah mengundang dia untuk menghadiri acara ulang tahunnya, karena masalah kemarin di tambah tidak sempat menyediakan hadiah untuk Idjah. Mikasa sama sekali tidak ingin datang, tetapi Idjah minta maaf dan berkata kata-kata baik kepada Mikasa.

Setelah datang, Idjah berkata mau meminjam ponsel Mikasa untuk menelepon, kemudian ada yang meminta dia pergi ke kamar mandi sebentar, akhirnya Mikasa pun dikurung di dalam kamar mandi.

Mikasa sudah mencoba banyak cara, tetapi pintu kamar mandi tetap tidak bisa dibuka, akrhinya Mikasa menyerah, Mikasa berpikir paling kalau malam ini dia tidak pulang, Gary akan mencarinya.

Jadi, Mikasa memutuskan untuk duduk di atas meja wastafel dan menggambar desain di atas batu marmer buram yang hitam itu.

Pada saat Gary sampai di tempat, semua orang sangat kaget.

"Direktur Gary, anda ini?" Idjah menunjukkan ekspresi yang kaget.

Gary mengangguk terhadapnya, "Selamat ulang tahun"

Selanjutnya, Gary melihat ke sekeliling selama satu putaran dan dia tidak melihat Mikasa, "Mikasa dimana? Aku cari dia ada sedikit urusan"

Hati Idjah berdering, dia sengaja mengerutkan allsinya dan menoleh ke belakang berpura-pura sedang mencari Mikasa, "Itu, aku tidak tahu, barusan tadi aku melihatnya....."

Setelah berpikir, Gary mengeluarkan ponselnya dan menelepon Mikasa lagi, teleponnya aktif tetapi tidak ada yang mengangkat?

"Matikan musik" Gary melihat ke Idjah dan berkata dengan dingin.

Idjah merasa sedikit gugup, tetapi dia juga menuruti perintah Gary.

Setelah mematikan musik, Gary menelepon ponsel Mikasa lagi.

"Di sini" Seseorang yang berada di dalam keramaian berteriak, Gary berlari ringan ke sana dan mengambil ponsel di tangan orang itu, setelah melihatnya, Gary bisa memastikan ponsel itu adalah ponsel Mikasa.

"Apakah kamu ada melihat orangnya?"

Gadis itu menyembunyikan dirinya di belakang pacarnya, dia menggelengkan kepala tetapi tatapan di matanya memancarkan cahaya ragu.

Jelas, dia tahu Mikasa di mana.

Tas Mikasa di sini, tetapi orangnya hilang, jelas di tengah-tengah ini ada sesuatu yang salah.

"Kalian tidak ada yang tahu ya? Baik, semua orang di tempat ini tidak boleh meninggalkan tempat, aku akan menelepon ke kantor polisi sekarang, siapa yang tidak mau bicara ketika dia tahu semuanya, langsung mengurus pengunduran diri dari perusahaanku besok"

Sambil berkata, Gary mengeluarkan ponselnya dan menelepon ke nomor darurat kantor polisi, dia juga menekan tombol pengeras suara.

"Dia pergi ke kamar mandi, setelah itu dia tidak kembali lagi" Gadis yang bersembunyi di belakang pacarnya tadi segera berkata setelah mendengar harus mengundurkan diri, gadis itu barusan tamat kuliah, dia masuk ke perusahaan Panama dengan susah dan dia benar-benar tidak ingin dipecat hanya karena masalah ini.

Pada saat ini, telepon ke kantor polisi sudah terhubung, ketika Gary baru saja mau bersuara, Idjah mengambil ponselnya dan menekan tombol mematikan telepon : "Direktur Gary, saya akan membantu kamu mencari Mikasa sekarang, jangan telepon ke kantor polisi dulu, bisa jadi semua ini hanya salah paham"

Setelah berkata, Idjah mundur satu langkah ke belakang, kemudian dia berputar balik badannya dan berjalan melewati aula ke lantai dua dengan familiar, dia mengeluarkan kunci dan membuka pintu kamar mandi paling dalam di lantai dua.

Gary mengikuti di belakangnya, melihat tingkah laku Idjah, Gary sudah jelas dengan semuanya, dia melihat ke Idjah dengan dingin sebelum masuk ke dalam kamar mandi, Gary melihat Mikasa berdiri di atas meja wastafel dan dia sedang menggambar sesuatu di cermin dengan fokus, sampai Mikasa tidak menyadari keberadaan Gary.

Tidak hanya merasa sakit hati, Gary merasa bangga juga.

Gary merasa sakit hati karena Mikasa diganggu dan dia merasa bangga dengan personalitas Mikasa yang positif.

Setelah berjalan lebih dekat, Gary baru menyadari yang Mikasa sedang gambar adalah desain daerah Wol.

Gary tidak ingin menganggu dia, tetapi dia takut Mikasa jatuh, akhirnya Gary terus berdiri di belakang Mikasa dan mengawasnya dengan diam.

"Lebih bagus kalau tempat ini ada jembatan layang" Mikasa berkata dengan dirinya sambil memegang dagunya sendiri.

"Bukan tidak bisa kalau memang mau"

"Tetapi biaya terlalu tinggi, aku khawatir......." Berkata sampai setengah, Mikasa baru sempat bereaksi, dia menoleh ke Gary dan memanggil dengan emosional : "Suami....." Setelah menyadari keberadaan Idjah di depan pintu, Mikasa mengganti kata-katanya : "Direktur Gary, mengapa kamu bisa datang?"

Gary melihat Mikasa dengan tatapan penuh kasih sayang, "Masih tidak lupa bekerja di bawah kondisi seperti ini, bagus, besok gajimu naik"

Setelah berkata, Gary mengulurkan tangannya, "Nona Mikasa, duduk sini bahaya, turun dulu"

Mikasa ingin berkata ketinggian seperti ini bukan apa-apa bagi dia, tetapi setelah berpikir, Mikasa merasa pria sepertinya tidak menyukai wanita yang terlalu berani, akhirnya Mikasa mengangguk dan memegang tangan Gary, awalnya dia mau langsung loncat ke bawah, tetapi sekarang dia juga turun ke bawah dengan perlahan.

"Ayo, ada sebuah masalah masih perlu kita diskusikan sebentar"

Mikasa mengangguk, dia menarik balik tangannya sendiri dan ikut di belakang Gary.

Berjalan melewati Idjah, Mikasa meragu sejenak, tiba-tiba dia menarik Idjah dengan kuat ke dalam kamar mandi dan langsung menutup pintu kamar mandi tanpa menunggu reaksi Idjah, kemudian Mikasa menarik kunci pintu dan membuangnya di tong sampah.

Pintu seperti ini, meskipun tukang kunci datang pun butuh waktu yang tidak sebentar untuk membukanya, Mikasa mau Idjah merasakan apa yang dia rasakan.

Gary berdiri di jarak beberapa langkah dari Mikasa, melihat gerakan Mikasa, sudut mulutnya terangkat.

Melihat Gary senyum, Mikasa meliriknya : "Kamu tertawa apa?"

"Aku pasti tidak akan membuat kamu marah di masa depan, kalau tidak aku pasti tidak memiliki akhir yang bagus" Setelah berkata, Gary memegang tangan Mikasa, "Ayo"

"Kamu merasa aku jahat?"

"Kamu hanya membalas apa yang kamu terima, tidak ada salahnya"

Selanjutnya, mereka berdua saling menatap dan tertawa.

Pada saat tiba di lantai bawah, semua orang hanya melihat Gary dan Mikasa, mereka tidak melihat Idjah, tetapi tidak ada yang berani bertanya.

Mikasa berjalan ke tempat duduk, mengambil tas dan ponselnya, kemudian dia mengikuti Gary keluar dari tempat acara.

"Kamu bilang malam ini mau pergi ke adikmu sana makan?" Setelah membaca pesan teks, Mikasa bertanya.

"Aku sudah menjelaskan kepadanya bahwa kita ada urusan dan tidak bsia pergi, kamu mau makan apa, aku bawa kamu pergi makan?"

"Makan apa saja boleh?"

Melihat senyuman Mikasa, suasana hati Gary menjadi bagus tanpa alasan, "Iya, apa aja boleh"

"Kalau begitu makan di kaki lima? Makan Sate? Boleh?"

Di ingatan Mikasa, dia tidak mengingat Gary pernah makan di kaki lima, jadi, Mikasa mengira orang kaya seperti Gary tidak akan pergi ke tempat seperti itu.

Sampai mobil Gary berhenti di depan sebuah warung kaki lima, Mikasa merasa kaget.

"Cumi-cumi panggang, terong, tulang rawan, sayap ayam, jamur enoki, kembang kol ... sama dua botol bir"

Setelah memesan makanan, Gary melihat Mikasa, "Apakah masih ada yang kurang?"

Mikasa merasa sangat kaget, dia berpikir sebelum amnesia dia pasti sering datang ke sini bersama Gary, makanya Gary bisa begitu jelas apa yang Mikasa suka makan.......

Pada saat pemilik warung membawa makanan kepada Mikasa dan gary, pemilik warung itu senyum setelah melihat Mikasa, "Wow, bos Akerman, mengapa hari ini kamu bisa datang ke warungku?"

Mendengar nama panggilan bos Akerman, Mikasa mengira pemilik warung sedang berbicara dengan orang lain dan tidak menghiraukannya, melihat Mikasa tidak menghiraukannya, pemilik warung pun pergi dengan malu.

"Enak?"

Mikasa mengangguk, "Lumayan, tetapi tidak boleh sering datang, kalau makan terlalu banyak berminyak aku bisa semakin gendut"

Pada saat ini, seorang pria dari meja sebelah tiba-tiba kemari ke meja Mikasa, "Mikasa, apakah kamu adalah Mikasa?"

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu