Cantik Terlihat Jelek - Bab 703 Membuat Masalah

ada revisi Selvi diubah menjadi Fisi tangal 05/08/20 dari bab 702

“Aaa… kamu gila ya….Aaa…bajuku, rambutku…”

Wanita tersebut melompat sana sini.

Kenbo dan Aderlan saling bertatapan, lalu melihat tatapan kaget di dalam mata masing-masing.

Siapakah Della ?

Artis tingkat satu yang sedang naik daun, dan juga sebagai teman sekolah menengah Kenbo dan Aderlan.

Sejak sekolah menengah hingga masa perkuliahan, Della selalu menjadi bunga di sekolah maupun kampusnya.

Dikarenakan latar belakang keluarganya yang berkedudukan, sehingga dia sudah menjadi artis terkenal berkat bantuan perusahaan entertainment keluarganya sendiri, dalam beberapa tahun tersebut dia terus menduduki posisi artis tingkat satu dengan stabil.

Wanita yang menjadi idola ribuan orang.

Jangankan hanya kejadian menyembur air seperti saat ini, bahkan orang di sisinya juga jarang ada yang berbicara dengan suara keras terhadap dirinya.

Namun sifatnya dan karakternya yang sulit diatasi juga telah terkenal di dalam kalangan dunia hiburan.

Akan tetapi wanita yang seperti ini malah jatuh cinta kepada Kenbo, dan bahkan terus mengikuti Kenbo selama belasan tahun sejak masa sekolah menengah hingga saat ini.

Demi menaksir Kenbo, dia juga sering menyanjung Aderlan yang sebagai sahabatnya Kenbo.

Namun juga hanya sekedar Aderlan dan beberapa orang teman lainnya saja.

Dalam menghadapi orang biasanya, dia selalu bersikap meremehkan mereka, sikap dalam berinteraksi di sehari-hari juga sangat tidak sopan.

Kenbo tidak pernah senang dengannya, namun bagaimanapun hubungan mereka masih tergolong rumit, kedudukan Kenbo pada hari ini semuanya dikarenakan berkat bantuan ayahnya Della.

Oleh sebab itu, demi menjaga perikemanusiaan, dia selalu sabar dengan perlakuan Della.

Saat ini ada beberapa orang yang muncul secara tiba-tiba dan buru-buru membereskan keadaan Della.

Ada yang menarik tissue dan ingin menyeka air di wajahnya.

Namun Della malah menahannya dengan mati-matian, “Jangan mengelap, bedak akan luntur.”

Ada orang yang ingin mengelap bajunya, namun dia malah menyalahkan orang tersebut yang telah menarik rambutnya, sehingga langsung memaki dengan reaksi galak.

Intinya keadaan menjadi kacau dalam seketika.

Sementara saat ini Mimi sedang menyantap makanan dengan ekspresi yang sangat santai.

Setelah itu dia menyaksikan adegan di depan matanya dengan gaya penonton.

Kenbo saling bertatapn dengan Mimi, lalu langsung menatap Aderlan dan berkata, “Cepat bawa dia pergi saja !”

Lain dari bahasanya yaitu, apabila tidak pergi pada saat ini, masalahnya akan semakin besar.

Aderlan menatap Mimi dan masih belum sempat berkata apapun, Mimi malah langsung memegang perut sendiri, lalu mengangkat alis dan memeluk pada lengan Aderlan, setelah itu baru berkata dengan gaya manja :

“Aku tidak mau pergi, aku lapar sekali, tidak boleh makan dulu ya.”

Setelah selesai berbicara, dia langsung bermain mata kepada Aderlan.

Aderlan terbengong sejenak setelah melihat tingkah imutnya, setelah itu langsung memeluk pinggang Mimi, lalu dia memindai barcode di sudut meja dengan ponselnya, “Mau makan apa, kamu pesan saja.”

Mimi mengangguk, lalu tersenyum dan mengambil ponsel Aderlan.

Pergi ? Berdasarkan apa dia harus pergi ? Apabila dia yang pergi, bukannya sedang mengakui bahwa ini kesalahan dirinya ya ?

Mimi dan Aderlan terus berinteraksi dengan gaya tidak peduli, Della yang melihat adegan tersebut menjadi semakin emosi.

Dia berbisikan ringan kepada orang di sampingnya.

Tidak lama kemudian, ada beberapa pria gagah yang berjalan masuk.

“Kalian semua tangkap dulu wanita ini, kalau hari ini tidak memukulnya sampai mati, aku tidak perlu bermarga Rimpon lagi.”

Setelah selesai memerintah, dia berkata kepada Aderlan :” Aderlan, aku berharap kamu jangan ikut campur masalah ini, kamu tidak akan bertengkar denganku hanya demi seorang wanita kan ?”

Dikarenakan identitas Della dan Kenbo yang sebagai artis, sehingga mereka telah membereskan lokasi tempat ini sebelum tiba di sini.

Oleh sebab itu, saat ini hanya menyisakan mereka saja yang berada dalam ruangan tersebut.

Mimi sedang duduk di tempat yang berada di bagian dalam meja.

Apabila beberapa pria gagah ini ingin menangkap Mimi, pastinya harus melewati sisi Aderlan.

Setelah melihat Aderlan yang terus duduk di tempat, mereka merasa bingung dan balik menatap Della.

“Aderlan, apa maksudmu sekarang ?”

Pada saat ini, pelayan mengantar beberapa lauk dan berjalan menghampiri, setelah melihat keadaan di tempat, tangannya yang sedang mengangkat piring juga bergemetar, lalu langsung melarikan diri setelah meletakkan piringnya.

Mimi mengambil sumpit dan mencoba rasa hidangan ini, lalu menyuapkan lagi untuk Aderlan dan berkata, “Kamu coba, kulit ubur-ubur ini segar sekali.”

Bibir Aderlan yang tipis juga sedikit terbuka, lalu menggigit makanan dan mulai merasakannya.

Setelah mengunyah sejenak, dia baru mengangkat kepala dan menatap Della, “Kamu tidak ada pada saat aku memperkenalkan dirinya, aku sekarang ulang memperkenalkan lagi, ini istriku, kalau kamu mau menyentuh orang lain, aku tidak akan berkomentar, tetapi kalau dia, tidak boleh !”

Aderlan langsung berdiri setelah selesai berbicara, dia memindahkan badannya ke arah luar meja, lalu melirik sekilas kepada wajah semua pengawal tersebut, “Kamu yang salah terlebih dahulu, meskipun dia tidak menyembur air, aku juga akan melakukannya, karena dia adalah istriku, tidak ada yang bisa menyentuhnya.”

Aderlan sambil berkata dan sambil bertindak terhadap para pengawal.

Pada saat semua orang masih belum menyadari kembali, beberapa pengawal tersebut sudah tergeletak di lantai, ada yang sedang memeluk tangan, dan ada juga yang sedang memeluk kaki.

Namun Della malah sangat terkejut, tatapannya jatuh melekat pada tubuh Mimi.

“Istrimu ? Haha, Aderlan, kamu bilang dia adalah istrimu ? Hahaha…”

Della tertawa terbahak-bahak, sama sekali tidak ada citra diri bagaikan seorang artis.

“Aderlan, dulu mereka bilang kalau kamu adalah homoseksual, aku masih tidak percaya, rupanya memang kenyataan, jangan-jangan dia adalah manusia transgender ya ? Pantas saja seperti banci.”

Pada saat berbicara, Della menahan kedua tangannya di atas meja dan terus memperhatikan wajah Mimi, rambut yang pendek, kulit yang hitam, dan wajah yang memiliki bekas luka, meskipun raut wajahnya lumayan cantik, namun apabila telah berbicara, kesannya memang seperti seorang pria biasanya.

“Demi menyenangi seorang pria, kamu bahkan membuat dirimu menjadi tampang seperti ini, hahaha…cukup jalang juga ! Boleh, seandainya memang begini, aku tidak akan berkenan lagi dengan manusia abnormal.”

Mimi tidak terlalu bereaksi terhadap ejekan Della pada awalnya, namun seiring dengan kata-katanya yang semakin menghina, jari tangan Mimi yang sedang memegang sumpit juga menekan dengan erat.

“Della, sudah !”

Orang yang menegur adalah Kenbo.

Mimi menoleh kepala dan langsung melihat Aderlan yang sedang mengambil garpu di atas meja, giginya menggigit dengan erat, urat nadi yang berada di bagian leher juga kelihatan jelas.

Mimi mengetahui bahwa ini adalah reaksi Aderlan pada saat akan bertindak.

Dalam seketika itu, pada saat Aderlan melayangkan tangannya, Mimi langsung menghalang di hadapannya.

Della bahkan bisa memanggil Aderlan dengan sebutan Aderlan, kelihatannya hubungan mereka sangat tidak biasa, oleh sebab itu Mimi juga tidak ingin menyusahkan Aderlan.

Mimi menyembur air pada wajah Della juga hanya sekedar ingin memberi pelajaran untuknya, dia sama sekali tidak bermaksud untuk turun tangan secara langsung.

Akan tetapi, meskipun dia ingin mengampuni orang tersebut, orang tersebut juga tidak mengizinkannya.

“Kenapa ? Kamu mau pukul aku ya ? Salah ya kalau aku bilang dia abnormal ? Aderlan, kamu juga abnormal, bentuk penampilan kamu sama saja seperti manusia biasa, namun malah mempunyai pemikiran yang begitu menjijikkan, ternyata menyukai pria pula, hahaha, Kenbo, menurut aku ke depannya lebih baik jangan berinteraksi lagi dengan orang seperti ini, dengarnya orang seperti ini paling gampang tertular penyakit seperti itu, memang….”

Pada saat Della masih sedang melontarkan kata-kata penghinaan dan orang biasanya masih belum menyadari kembali, Mimi menahan tangannya pada permukaan meja dan melompat tinggi, setelah itu setengah berjongkok di atas meja dan menjambak rambut Della.

“Kamu bilang lagi, percaya tidak kalau aku akan menjambak semua kulit kepalamu ? Berlagak artis pula, aku ingin sekali membuka siaran langsung untukmu, biar semua orang melihatnya, ternyata idola idaman mereka adalah wanita yang begitu ganas dan galak.”

Benar sekali, pada saat ini Mimi telah kepikiran dengan identitas Della, Della adalah artis yang sering muncul di dalam semua bioskop besar, Mimi bahkan juga pernah menonton film peranannya.

Mimi juga mengakui bahwa kemampuan akting Dellamemang lumayan bagus.

Namun ternyata karakternya begitu buruk.

Setelah selesai berkata, Mimi menoleh dan melirik Aderlan, lalu balik menatap Kenbo lagi, “Kalau kepergian Fisi dikarenakan wanita ini, aku hanya mau bilang, kamu benar-benar sudah buta.”

Aderlan beranjak ke depan dan mengulur tangan untuk memeluknya, “Turun dulu, ini sangat bahaya.”

Mimi tidak berbicara lagi, dia melepaskan Della dan melompat turun dari meja, namun pada saat dirinya masih belum berdiri stabil, Della langsung mengambil sebuah poci dan melempar ke arah Mimi.

Poci tersebut berisi air mendidih, Mimi yang meminta kepada pelayan pada beberapa menit sebelumnya.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu