Cantik Terlihat Jelek - Bab 400 Pemaksaan Mohan

Mia menoleh, melihat Mohan, melempar baju yang terakhir melemparnya masuk ke dalam tas, kemudian meregangkan badan, lalu memutar kepalanya, melihat Mohan, dengan suara tenang dan berkat, “Mohan, aku ingin pergi ke Afrika Selatan!”

Wajah Mohan tiba-tiba meredup, meregangkan lengannya, dia meraih lengan Mia dan berkata, “Pergi ke Afrika Setalan, apa yang kamu lakukan di Afrika Selatan?” Dia mengakui, saat ini, dia sedikit bingung.

Mia mengedipkan matanya, mengangkat tangannya yang lain, mendorong tangan Mohan, berkata sambil tersenyum, “Tapi sebagai pendamping penerjemah, penerjemah Gohan, kamu seharusnya pernah melihat filmnya, bintang film internasional, film kali ini, biayanya ratusan juta dollar.” Dia sebenarnya tidak ingin membahas Gohan, orang itu lebih menyebalkan daripada Mohan waktu itu, tapi, pada saat ini, dia mengakuinya, bahwa dia sengaja.

Setelah itu, dia menyampingkan barang bawaannya, bahkan langkah kakinya pun terlihat bahagia, meskipun dia memiliki masalah dengan orang itu, tapi pergi ke Afrika Selatan membuatnya sangat senang.

Melihat di belakang tidak ada tanggapan, saat berbalik, justru seperti melihat wajah Mohan di embun awan.

“Apa apa? Apakah kamu tidak berbahagia untukku?” Setelah dipikir-pikir, dia merasa sedikit kecewa.

Mohan mengangkat matanya, meliriknya, berjalan mengelilinginya, membawa mantelnya, dengan santai melemparkannya di sisi atas kursi, kemudian, berbaring begitu saja di atas tempat tidur, mengatakan dengan nada bernyanyi dengan dingin : “Tidak boleh pergi!”

“Mengapa?” Mia sedikit tidak sabar, melipat setengah pakaiannya, melemparnya mengarah kursi, kemudian datang ke Mohan, menunduk sambil mengerutkan keningnya, menginterogasinya.

Mohan memiringkan badannya, punggungnya menghadap dia, tidak panas atau dingin dan berkata : “Liusan yang mengaturnya?”

Tubuh Mia kaku, sedikit tidak mengerti apa yang dikatakan Mohan, tetapi masih mengatakan : “Ya!”

Mohan menggertak sambil duduk tegak, “Jadi, tidak bisa membiarkanmu pergi!”

Liusan yang mengaturnya, mengapa dia tidak boleh pergi? Mia tambah bingung.

“Kamu pikir kamu siapa?” Jika kesempatan seperti itu terlewatkan, mungkin tidak ada lagi kesempatan dalam kehidupan ini.

“Mia Munir!” Mohan berteriak kata demi kata.

Mia berbalik badan, berjalan dua langkah, dengan mantel yang baru saja dia lempar ke atas kursi, di ambilnya, melemparkannya ke sisi lain.

Lalu, dia menatap Mohan dengan tatapan yang tenang : “Aku hanya berbagi kebahagiaanku denganmu, tetapi aku sama sekali tidak ada maksud meminta pendapatmu, jadi……kamu setuju atau tidak, itu urusanmu, kamu tidak punya hak untuk mengurusiku.”

Lengannya tiba-tiba digenggam, “Mia, kamu dengar baik-baik, kita ini adalah suami istri, aku punya hak untuk mengurusimu.”

Mata Mia melirik ke arah atas, “Suami istri? Haha, Mohan, tidakkah menurutmu itu lucu? Kamu dan orang lain bertunangan, dan ingin menikah dengan orang lain, dan kamu mengatakan, kita adalah suami istri?” Setelah selesai bicara, sambil mengambil baju tidurnya dan masuk ke kamar mandi.

Hanya saja, ketika pintunya sudah mau ditutup, dengan paksaan, pintudi buka kembali.

Mohan berdiri di depan pintu, satu tangan menyangga di pintu, satu tangan lagi, memegang Mia, mengerutkan alisnya dengan geram, “Jadi Gohan untukmu, pasti ada hal yang direncanakan !” membicarakan Gohan dengan dua huruf itu, Mohan hampir menggertakkan giginya.

Mia terdiam sebentar, mengangkat matanya, melihat Mohan, dengan acuh tak acuh berkata : “Ada hal yang direncanakan, ya, tentu saja aku mengetahui dia memiliki rencana, namun, jadi ada apa? Aku tidak punya uang, juga tidak ada kekuatan, bagaimana direncanakan pun, hanya ada tubuh ini!” Selesai berbicara, dia ingin menutup pintu.

Mohan menutup mata, menahan amarahnya, mendorong pintu, menarik Mia ke samping, masuk ke dalam, lalu menutup pintu.

Lalu, dengan suara dingin berkata : “Apakah kamu bukan seorang wanita? Apakah tubuhmu segitu tidak berharga? atau, siapapun boleh menginjak-injaknya?!”

Mia mendengarnya, mengerutkan dahi dan melihat ke atas, menatap Mohan, lalu mengangkat kepalanya dan berteriak : “Benar, siapapun boleh menginjak-injaknya!”

“Mia……!” Mohan menahan kepalan tangannya, hanya khawatir tidak bisa menahan diri, memukul perempuan ini.

Menatapnya dengan marah, mengerutkan alis tajamnya dan berkata : “Bagaimana kamu bisa tidak mengerti, dia baik-baik saja, tiba-tiba ada berita baik, begitu sampai di depanmu kamu tidak bisa berpikir?”

Mia menunduk, dia juga bukan lagi gadis yang berumur 18 tahun, yang masih percaya di dunia ini masih banyak orang baik, yang masih percaya, langit benar-benar akan menjatuhkan kue.

Dia pasti tahu Gohan ada maksud dengannya, tapi, terus memangnya kenapa?

“Awalnya kamu menikah denganku, apakah bukan karena ada maksud?”Dengan tidak tenang dia melihat Mohan, dan berkata.

Pertama kalinya Mohan merasakan jarak besar dengan perempuan ini, dia menatap dua matanya dengan mendalam, dengan sunggun-sungguh berkata : “Mia, aku memberitahumu, jika kamu tidak ingin membuat urusanku kacau, sebaiknya kamu patuh.”

Mia mendengus dengan dingin, urusan menjadi kacau? Apakah ada kekacauan yang melebihi masalah kemarin malam?

Sebenarnya, sebelum Mohan datang, dia sudah memikirkannya dalam waktu lama.

Akhir-akhir ini dia benar-benar merasa jengkel, kehidupannya tiba-tiba ada campur tangan Mohan, badan dan pikiran terasa sangat lelah, dia juga mengambil kesempatan untuk meluruskan dirinya.

Selain itu, seperti yang dikatakan Liusan, kesempatan ini, sangatlah langka, meskipun dalam dua tahun ini dia terlibat dalam manajemen, tapi, dia sangat mencintai pekerjaannya sebagai seorang penerjemah, tidak pernah kurang sedikitpun.

Terlebih lagi, pengalaman dalam beberapa tahun ini, semakin terbukti, bahwa di dunia ini, hanya bisa mengandalkan sendiri, siapapun tidak bisa diandalkan.

Jika kemampuannya luar biasa, maka pria pun untuk apa? Dia tidak akan kekurangan uang, mampu membeli barang yang dia inginkan, bebas melakukan apa yang ingin dia lakukan, dan juga tidak merasa dirugikan.

Dia ingin memberikan kehidupan yang lebih baik untuk orang tuanya, dia ingin mereka tidak merasakan kekhawatiran di usia tua mereka, juga ingin memberimu Rena dukungan yang kuat, jadi dia harus membuat dirinya lebih kuat.

Tapi bukan ingin bergantung dengan Mohan atau lelaki itu, mendampingi raja sama seperti mendampingi harimau, jika memiliki sedikit kecerobohan, maka kamu tidak akan mendapatkan apa-apa, dia tidak ingin menyerahkan nasibnya ke tangan orang lain lagi.

Jadi, dalam perjalanannya menuju ke Afrika Selatan, dia harus pergi, juga harus melakukannya dengan baik.

Sambil mengangkat kepala, dia menatapnya dengan tatapan menantang, menghisap hidungnya, dengan tidak sadar dia menjulurkan lidahnya dan membasahkan bibirnya yang merah, “Aku, harus pergi, kamu tidak bisa menghentikanku.”

Mohan menatap bibir merahnya yang lembut dan menawan, hampir tanpa ragu, membungkuk dan menarik badannya ke dalam pelukannya, dengan kuat dia menciumnya dengan paksa.

“Umph……”

Mia terkejut, tanpa sadar mendorongnya, tapi perbuatan itu justru membuatnya memperkuat pelukannya yang hangat, dia merangkul pinggangnya dengan erat, tangan yang lain memegang kepalanya yang bagian belakang, mencium bibirnya yang merah.

Jari-jarinya yang panjang perlahan-lahan menjalin ke rambutnya, sedikit menariknya ke belakang dengan kuat, memaksa wajahnya menghadap ke atas.

Sedikit menyakitkan, tetapi lebih banyak mendebarkan jantung dan membuat tubuh lemas, ketika Mia bereaksi, tiba-tiba dia mendorong pria dengan kuat, mendorong pria hingga dia mundur satu langkah, hanya saja, dengan segera, pria langsung memeluknya hingga terjatuh di lantai yang dingin.

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu