Cantik Terlihat Jelek - Bab 304 Bertemu Dengan Saingan Cinta

Seragam militer dan heroik, berbeda dengan kelembutan yang terakhir kali terlihat, pada saat ini tatapannya terlihat jelas lebih tajam, “Halo, kakak ipar, aku bertanggung jawab merawat kebutuhan komandan militer setiap hari, aku tahu kamu telah datang, jadi harus merepotkanmu beberapa hal untuk sementara waktu.”

Kemudian dia membuka dokumen di tangannya, “Kamu silakan melihatnya, kalau tidak ada masalah besar, aku tidak akan menindaklanjuti hal-hal ini lagi di masa depan, harus merepotkan kakak ipar lebih memperhatikannya.”

Suya menerima kertas di tangannya, lalu mengambil ponsel dari lantai, panggilan tidak diputusin, dia meletakkannya di telinga, “Mikasa, aku akan meneleponmu nanti.”

Meletakkan ponsel ke tepi, Suya membuka lembaran kertas itu.

Dia melihat dan berkata, “Siapakah kamu? Kamu bahkan menyetrikakan pakaian untuknya?”

Wanita berdiri tegak, “Menjawab pertanyaan kakak ipar, namaku Musi, aku adalah asisten komandan, dia biasanya sibuk, jadi aku membantunya melakukan hal-hal ini, sekarang kakak ipar telah kembali, maka harus merepotin kakak ipar melakukannya.” Selesai berkata, dia tersenyum membalik badan dan pergi.

Seluruh proses sangat sopan.

Suya mengulurkan tangannya di tengah udara, dia ingin mengatakan bahwa dia tidak keberatan kalau dia ingin terus melakukannya. Hal-hal ini kelihatannya mudah, tetapi sangat melelahkan, ini sama seperti melayaninya dari segala hal. Dia adalah ibu hamil, dia tidak peduli.

Namun, ketika dia mengejar keluar, sudah tidak terlihat wanita itu.

Kekesalan dalam hatinya semakin bertambah, dia berpikir dan menelepon Mikasa.

Dia mengatakan hal-hal ini pada Mikasa, tetapi pada kenyataannya, itu adalah keluhan.

“Kamu bilang, apakah dia sengaja? Aku baru sampai, si Musi langsung datang, dan menyuruhku melakukan begitu banyak hal, dan dia sebenarnya adalah asistennya, dia mengatur selingkuhan di sampingnya secara terang-terangan, si Eren benar-benar seorang bajingan.”

Mikasa tersenyum, “Lanjutkan.....”

“Kamu masih tersenyum, apakah kamu teman baikku? Masih bisa tersenyum?”

Mikasa menarik nafas, “Aku, aku sedang menertawakanmu, jadi, apa yang kamu inginkan, membiarkan wanita itu membantu menyetrika pakaian suamimu, mencuci seprai, dan lainnya? Dengan pikiranmu itu, bagaimana mungkin kamu tidak membunuhnya?”

Suya menyipitkan mata, sepertinya benar juga, dia sebagai istrinya berada di sini, bagaimana mungkin membiarkan orang ketiga, merebut semua ini....

“Tetapi di sini tidak ada mesin cuci, kamu tidak tahu, kamar mandi adalah umum, toiletnya umum, makan juga di tempat umum, aku hanya berpikir, kepalaku sudah hampir meledak.”

Mikasa mengambil apel yang telah dipotong Gary dan menggigitnya lalu berkata, “Nona, apakah sebelum kamu menikah dengan seorang tentara kamu tidak memikirkan masalah ini?”

Suya batuk dan menyembunyikan perasaan bersalah dalam hatinya, Dia ingin mengatakan bahwa dia benar-benar tidak pernah memikirkannya. Dia hanya menganggap Eren sebagai seorang prajurit. Meskipun kalau dia ingin pergi melihatnya ke tim pasukan, juga tidak akan terlalu buruk, tetapi ternyata dirinya terlalu polos, mengetahuinya terlalu sedikit.

“Ehmm, aku malah merasa ini adalah suatu kesempatan, kamu bisa mengerti lebih mendalam tentang pria yang akan hidup seumur hidup bersamamu ini. Suya, sebenarnya Eren tidak jahat, kamu.....”

“Sudahlah, kamu jangan lagi mengatakan kebaikannya, aku tidak ingin mendengarnya sekarang, aku menutup telepon dulu, lapar kali, aku harus pergi mencari makan dulu.” Tidak mununggu Mikasa mengucapkan selamat tinggal, Suya langsung menutup telepon.

Setelah hamil, dia merasa dirinya selalu terasa lapar.

Setelah merapikan dirinya, dia turun ke lantai bawah dan ada seorang prajurit di tangga bawah, melihatnya keluar, dia menyapa dengan hormat, “Kakak ipar.”

Suya mengangguk, “Halo, halo, itu, aku ingin bertanya, apakah ada supermarket di sini?”

Prajurit itu memberi hormat lagi, “Melapor pada Kakak ipar, tidak ada.”

“Kalau warung kecil?”

“Melapor pada kakak ipar, tidak ada.”

“Jadi......”

“Apa yang ingin kamu beli?” Suara pria yang familiar terdengar dari belakang telinga.

“Komandan.” Prajurit kecil itu memberi hormat lagi.

Eren membalas hormat dan menatap Suya, bertanya lagi, “Apa yang ingin kamu beli?”

Suya menundukkan kepalanya dan berbisik, “Perutku lapar.”

Kemudian dia terdengar suara tawaan, tetapi ketika mengangkat kepala dia melihat satu per satu berwajah dingin, dia mencuriga dirinya salah mendengar.

Eren mengangkat pergelangan tangannya dan melihat, “25 menit lagi kantin sudah boleh makan, bertahanlah.”

Selesai berkata, dia berjalan ke arah lain melewati samping Suya.

“Tetapi aku sangat lapar sekarang, aku tidak bisa menunggu.” Kamu menyuruh seorang ibu hamil menunggu, anaknya juga tidak akan mau.

Pria menghentikan langkahnya dan mengambil nafas dan memutar kepala menatao Suya, “Kalau begitu minumlah air.” Selesai berkata, mengambil langkah dan pergi.

Suya menunjuk punggungnya, tubuhnya gemetaran karena marah, tangan memegang perutnya, dan memarahi si Eren dalam hati.

Dia menelan ludah, kembali ke tangga lantai atas, duduk di sana dengan tangan memeluk lutut, tertegun bingung di sana. Dia benar-benar lapar, tadi pagi belum sempat makan langsung dipanggil pulang oleh Ibunya, dan siang hari karena kesal, tidak ada nafsu makan, jadi tidak banyak makan. Kemudian langsung berangkat ke sini, dia benar-benar lapar.

Pada saat ini, dia merindukan kehidupan di kota Ciput, setidaknya tidak pernah kelaparan.

Kalau tahu hidup sini seperti ini, dia tidak membawa pakaian apa pun, lebih baik membawa sekotak makanan ringan.

Tiba-tiba, sepasang sepatu boot militer muncul di depan matanya, dia mengangkat kepala, langsung terlihat wajah Eren yang dingin, lalu dia mengeluarkan sebungkus makanan dari sakunya dan menyerahkannya kepada Suya, “Makan dulu ini.”

Suya sangat senang, dia menerima dan melihat kemasannya, dia menyangka itu adalah biskuit, setelah membuka, dia langsung memasukkannya ke mulut dan menggigitnya. Kemudian langsung memuntahkannya keluar, “Ini, apa ini?” Dia menundukkan kepala dan melihat, sesuatu berwarna krem di tangannya, “Kamu, apakah yang kamu berikan padaku adalah makanan anjing? Ini... benar-benar sangat tidak enak......”

Wajah Eren menjadi suram dan beberapa pria yang mengikuti di belakangnya, menahan tawa hingga wajahnya memerah.

Makanan anjing? ? ?

“Apakah kamu tidak pandai membaca?” Nada suara Eren menjadi rendah.

Suya melihat kemasan di tangannya, di atasnya tertulis beberapa kata yang besar, biskuit kering khusus pasukan militer.

Tiba-tiba mengetahui, dirinya salah berkata lagi, dia mengangkat kepala dan menjilat bibir, “Aku, ini..... ini sangat tidak enak.”

“Tidak enak? Tahukah kamu, ketika berlatih di lapangan, kadang-kadang kami bahkan tidak dapat memakan ini? Sebagai istri seorang komandan, lihatlah pada dirimu sendiri, seperti apa penampilanmu? Takut menderita, dan takut lelah, begini terus, apakah kamu layak menjadi istri seorang komandan?”

Suya tertegun di sana, apakah dia salah? Makanan itu, benar-benar sangat tidak enak, bagaimana bisa terlibat masalah istri komandan? Tiba-tiba, dia sangat yakin bahwa Eren sengaja membawanya datang untuk disiksa.

Melihat sekumpulan orang di sampingnya, mengarahkan tatapan simpatik padanya, dia langsung berdiri, “Eren, kamu yang memaksa dan menarikku ke sini, bukan diriku yang ingin mengikutimu! Aku tahu, kamu tidak suka melihatku, aku takut menderita, takut lelah, dan tidak layak menjadi istri komandan..... Kalau merasa gagah, antarlah aku kembali!”

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu