Cantik Terlihat Jelek - Bab 236 Rahasia Mbok Lili

Tatapan Gary menggelap, menyipitkan mata, tiba-tiba, dia tidak tahu harus bagaimana, dia mengangkat tangannya, menunjuk Mikasa,” Kamu…. Kamu seorang gadis, bisakah kamu menjaga sifatmu ? kamu... Bagaimana kamu bisa .... Bisa bersama dengan seorang pria, begitu agresif ?”

Mikasa melihat Gary berbicara terbelit-belit, merasa lucu, dia beranjak dari Kasur, meletakkan kedua lengan di leher Gary, mencibirkan bibir,” Aku bukan agresif dengan pria lain, Kamu adalah suamiku ? Aku agresif dengan kamu, bukannya itu hal yang normal ?”Sambil berkata, dia mencibirkan mulut, menjinjit kaki, agresif mencium Gary.

Di saat dia bibirnya hampir menyentuh Gary, seluruh badannya digendong dan di angkat.

Awalnya Mikasa merasa senang, tetapi detik ini, dia ingin menangis, karena setelah Gary meletakkan dia di atas kasur, kemudian dia kembali berbaring lagi di tempatnya.

Menatap langit atap rumah, Hati Mikasa terasa berat, hati dia, tiba-tiba dipenuhi oleh rasa kecewa

“ Kamu jangan salah paham, aku tidak memiliki masalah di daerah situ, aku juga bukan tidak memiliki perasaan dengan kamu, tetapi, kamu sekarang amnesia, aku tidak ingin mengambil keuntungan darimu.”Gary mengetahui dirinya melakukan hal seperti ini, akan membuat Mikasa berpikiran yang lain, setelah dipikir-pikir, dia memutuskan untuk menjelaskan.

Mikasa mendengar kata-katanya, tubuh menjadi sedikit tegang, pikiran sangat kacau, dia membalikkan badan, menatap Gary,” Bagaimana jika seumur hidup ingatan ku tidak dapat kembali ?“

Gary terbengong menatap dia, tersenyum simpul,” Apabila begitu, menunggu kamu yang sekarang, sudah benar-benar mengenal diriku yang sebenarnya, setidaknya, kamu perlu tau aku adalah orang yang seperti apa, Benarkah ? Mikasa, aku tidak berharap, kamu begitu ceroboh terhadap dirimu sendiri, mungkin saja aku bukan yang seperti kamu pikirkan, menunggu kamu lebih mengenal diriku saja.”

Mikasa menatap Gary, menatap sangat lama, sangat lama, matanya mulai berembun, kemudian, menganggukkan kepalanya,” Baik.”

Malam ini, semuanya memikirkan masalah sendiri-sendiri, terasa sangat panjang …. ….

Keesokan hari, Mikasi bangun pagi-pagi, membuat sarapan pagi untuk Clover, Gary dan kedua anak kecil, dia merasa sangat bersyukur, ibunya dulu lebih menyayangi anak laki-laki ketimbang anak perempuan, sehingga membuat dia dalam bidang memasak, sangat berbakat.

Semalam Clover tidur larut malam, sehingga pagi ini dia dibangunkan oleh Momo .

Saat keluar, melihat meja makan penuh dengan makan enak, terlihat sangat lezat, perasaan kagum dia kepada Mikasa semakin bertambah, Anak gadis sekarang, jarang ada yang bisa masak, jarang sekali, yang bisa memasak makanan yang enak.

“Kakak ipar, Terima kasih.”Tersenyum simpul dia berkata kepada Mikasa.

Mikasa mencibirkan bibir,” ini...” dia menoleh dan menatap Gary,” Apakah aku juga memanggil dia Clover ?”

Gary mengelus kepalanya,” Jadi ? Kamu ingin memanggil dia kakak ?” setelah berkata, dia menarik kursi dan mempersilahkan Mikasa untuk duduk,” silahkan duduk dan makan, dari pagi kamu sudah sibuk.“

“Iya, Clover, silahkan duduk dan makan, tidak tau apakah cocok dengan seleramu ?”

Simon dan Momo sudah memasukan beberapa macam makanan ke mulut, Clover melihat mereka,” Kak, dua anak ini, biasanya memilih-milih makanan, mereka berdua mau makan, tandanya makanan ini pasti sangat enak.”

Selesai bicara, menjepit sekeping martabak dan memasukan ke dalam mulut, gurih dan enak, dia menganggukkan kepala,” Ini beneran sangat enak, Kak, seumur hidupmu, beruntung sekali bisa menikmati makanan yang enak.”

Gary melihat Mikasa, sebenarnya, dia juga tidak menyangka, Mikasa ternyata bisa membuat ini, merasa sangat senang karena keputusan dia sebelumnya.

selama makan, Mikasa melewatinya dalam pujian.

Selesai makan, Clover dan Gary ingin membantu dia membereskan piring, tetapi dia menolak,” Semalam bukannya kalian bilang hari ini masih ada urusan ? Cepat pergi, sini biar aku yang bereskan saja, dua anak ini, kalian titip di rumah saja, biar aku yang jaga.”

Gary meyilangkan kedua lengannya melihat Mikasa,” Mikasa, maksud kamu, kamu tidak perlu ke kantor ? Hari ini adalah hari Senin.”

Tangan Mikasa yang sedang membereskan piring tergetar,” Ke kantor ?”dia mengerutkan alis, Benar, semalam Suya memberitahukan dia, dia sekarang sudah bekerja di Perusahaan Panama, tetapi, dia sekarang amnesia, Apakah masih boleh dia pergi ke kantor ?

“Kak, kamu pergi kerja saja, Simon dan Momo, sekalian aku menyuruh kak Gary antar mereka ke rumah Devan.”

Sambil berkata, Clover melangkah ke depan, ikut beres-beres bersama Mikasa,” Kak, kamu tidak mencari seorang pembantu ? kakak ipar dan kamu harus kerja, rumah ini sangat besar, dia sendiri yang membereskan, tidak terlalu capek ?”

Gary keluar dari ruang buku,” Iya, nanti sore pembantu datang, Mikasa, kamu letakkan saja, bentar kalau pembantunya datang, biarkan dia yang membereskan saja, kamu berangkat sama kita, setelah aku antar Clover, baru antar kamu ke kantor.”

Mikasa melihat jam, sekarang hampir pukul 8, takut mereka kelamaan menunggu, dia melepaskan celemek yang di pinggangnya, pergi ke kamar untuk ganti baju, kemudian mereka keluar.

“Mbok Lili di dalam, kamu berbicara dulu dengan dia, aku mengantar kakak ipar ke kantor, setelah selesai mengatur kerjaan, aku akan datang menjemputmu.” Setelah mengantar Simon dan momo, Gary mengantar Clover ke lokasi dimana dia janjian dengan Mbok Lili.

Mikasa ingin mengatakan dia pergi ke kantor sendiri, tetapi setelah dipikir-pikir, dia sekarang amnesia, pergi ke kantor juga tidak tau harus berbuat apa, sejenak, dia tidak bicara.

“Baiklah, kalian hati-hati di jalan.“

Sebuah warung, di pojok jalan, tidak terlalu menarik, tetapi interior di dalam sangat unik, saat Clover masuk ke dalam, Mbok Lili duduk di paling dalam, melihat dia jalan masuk, buru-buru dia berdiri,” Clover, kamu sudah pulang ?”Tatapan matanya penuh dengan kegembiraan.

Mengenai Mbok Lili, di saat dia adalah Sherin, Clover merasa orang tua ini, orangnya baik, hatinya juga baik, dia terhadap anak-anak, terhadap Devan, biasa juga sangat menjaga, meskipun Devan merasa umur dia sudah tua, banyak hal tidak memperbolehkan dia melakukan, tetapi dia tidak bisa diam, sering membantu mereka mengerjakan kerjaan semampu dia.

Dia juga sangat menyanyangi Simon dan Momo.

Saat di perjalanan dating kemari, dia juga memikirkan berbagai alasan dia menyembunyikan hal ini, tetapi dia tidak dapat alasan yang meyakinkan dirinya sendiri.

Terhadap mereka sekeluarga, orang tua ini, seperti orang tua sendiri, dia merasa dia tidak mungkin tidak menolong.

“Mbok lili, tidak perlu berdiri, silahkan duduk.”

Setelah duduk, Clover meletakkan tasnya di kursi sebelahnya, tanya Mbok Lili :” Mbok Lili, ingin minum minuman apa ? Aku masih ingat kamu suka minum teh yang rasanya pahit, benarkah ?”

Senyuman di wajah Mbok Lili, tiba-tiba menjadi canggung, dia tidak menyangka, Clover masih ingat dia suka minum apa,” Benar.”Meragukan sebentar, berkata :” Clover, Ada apa kamu mencari aku ?”

Clover memanggil pelayannya dan memesan secangkir teh untuk Mbok Lili, dan dia minta air putih.

Berpikir, langsung bertanya :” Mbok Lili, Ayah mertuaku koma karena keracunan, apakah anda sudah tau ?”

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu