Aku bukan menantu sampah - Bab 72 Bodoh

Roky juga melirik sekilas, wajahnya tak berekspresi.

Andrew berkata dengan gembira: “ Roky, apa pendapatmu tentang barang-barang antik di sini?”

Masih sambil melihat-lihat Roky membalasanya: “ biasa saja.”

“Hah? ” Andrew merasa heran dan tertegun lalu berkata: “semua barang antik di sini adalah barang bagus yang mungkin tidak kamu temukan di pasaran.”

Sekilas pandangan Roky menyapu seluruh ruangan dan berkata dengan refleks: “ semuanya hanya barang-barang kuno biasa, hanya harganya sedikit lebih mahal, sisanya tak ada yang istimewa.”

“hehehe, kelihatannya pandangan tuan muda ini sangat tinggi, koleksi aku di museum ini tidak sesuai dengan selera anda.”

Suara keras terdengar dari samping.

Yulia berbalik dan memanggil: “Tuan Antonio!”

Seorang pria tua berjubah biru dan berbadan kurus berjalan keluar dari balik salah satu rak ,tangannya memegang sebuah kipas hitam, usianya mungkin sekitar lima puluhan, dari raut wajahnya kelihatan seperti orang yang sangat arogan.

Pria berjubah itu menghampiri Yulia, memberi hormat dengan seadanya dan berseru: “Thomas memberis salam kepada Nona .”

Yulia menyembunyikan ekspresinya yang dingin, sembari menyapa: “Apa kabar Tuan Antonio.”

Nada bicaranya menyimpan energi kehormatan.

Tuan Antonio melengkungkan tangannya sambil menengadahkan kepalanya, memperhatikan Roky dan bertanya: “ ini ….?”

“Ini Roky dan yang di sampingnya adalah ayah mertua, paman Andrew seorang penggemar barang antik, acara lelang belum dimulai, jadi aku bawa mereka datang ke sini.”

Setelah memperkenalkan mereka, Yulia berkata pada Roky: “ini Tuan Antonio, dulu adalah pengurus rumah tua kakek aku, sekarang bantu di sini sebagai pengurus toko barang antik. Tuan Antonio sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia barang antik, penglihatannya sangat hebat, berapa nilai barang antik apapun, sekali lihat ia sudah tahu.”

Melihat Tuan Antonio keluar, beberapa orang di sekitarnya juga menunjukkan rasa hormat mereka, dengan memberi salam padanya.

Andrew memicingkan matanya melihat Tuan Antonio, tersentak dan berkata dengan ceplos: “bukankah kamu orang yang muncul di layar telivisi tahun lalu, Master barang antic yang menolak untuk di wawancara , Antonio?

Tuan Antonio tersenyum dan mengangguk: ”tepat sekali, tak disangka nama yang tak seberapa ini masih kamu ingat, aku merasa malu.”

“ Haiya!” Mendadak Andrew menjadi sangat gembira dan berkata dengan antusias: “ini adalah tuan Antonio yang aku ceritakan kemarin, tak disangka hari ini aku bertemu langsung dengan orangnya di sini, sungguh sebuah berkah!”

Roky tak pernah menonton acara bedah arkaelog ,juga tak mengenal Antonio, hanya bisa merespon dengan mengangguk-anggukkan kepala.

Orang disampingnya menatapnya seperti orang asing, lalu menyerocos.

“Tahun lalu di provinsi Dong, digali sebuah makam kekaisaran, para arkeolog yang menangani hal tersebut punya pendapat yang berbeda-beda, ada yang bilang itu makam kekaisaran dari dinasti Ming, ada juga yang katakan dari dinasti Qing. Terakhir mereka mengundang Tuan Antonio, sekali lihat saja ia menyatakan usia makam kekaisaran itu , penglihatannya lebih akurat dari buku.”

“Stasiun televisi bersedia menghabiskan uang sebesar 2M, mengundang dia untuk memberikan seminar, Thomas menolak dan menyatakan belum ingin dikenal.”

“Selain itu, museum kota Wasa menerima sebuah barang kuno, tetapi para ahli tidak berhasil mengindentifikasi keasliannya, akhirnya juga mengundang Tuan Antonio, sekilas mata memandang .. itu barang palsu.”

Roky agak terkejut mendengarnya, tak terpikir olehnya orang hebat ini, ternyata adalah pengurus senior keluarga Qin.

Kelihatannya latar belakang keluarga Qin jauh lebih hebat dari apa yang dikatakan orang diluar sana.

Tuan Antonio mengangguk di tengah kerumunan, kemudian melihat Roky dengan mengeryitkan alis: “tadi aku mendengar pembicaraanmu sepertinya kurang selera dengan barang antik di sini ya?”

“Ini….”Roky terdiam sesaat, tak diduga ceplosannya terdengar oleh tuan Antonio.

Dengan ragu dia berkata apa adanya: “barang antik di museum ini memang tak terhitung jumlahnya, tapi bagi aku, semua hanya barang-barang kuno, sama sekali tidak bisa dikategorikan harta karun/ barang antik.”

Begitu kata-katanya diucapkan, raut wajah Tuan Antonio murung, dengan suara berat ia berseru: “benar-benar tak berpengetahuan, jika barang di sini tidak termasuk harta karun sejati, berarti seluruh toko antik di kota Gopo ini, tak lebih hanya barang-barang pinggir jalan?”

Selesai berkata ia berbalik ke arahYulia dan berkata: “ nona, ucapan orang ini sangat sombong, jika bukan kamu yang membawanya kemari, sekarang juga aku akan memintanya untuk meninggalkan Precious Storehouse ini .”

Yulia tak mengira, begitu Roky datang sudah membuat kesal tuan Antonio, ia agak cemberut dan tak tahu harus berkata apa.

Awalnya dia berniat baik, membawa kedua orang ini datang untuk mengisi waktu dengan menikmati keindahan barang antik, tak disangka malah timbul masalah.

Posisi tuan Antonio sangat tinggi dalam keluarga Qing, selain Qinster, semua orang yang lebih junior dalam keluarga Qin sangat menghormati dan memanggilnya “Tuan Antonio”, lagipula pengamatannya terhadap barang antik, di negaranya dia memang bukan yang pertama, tetapi setidaknya level tertinggi.

Lagipula “Precious Storehouse” ini, juga dibangun langsung oleh tuan Antonio, menguras darah dan keringat yang tak terkira.

Sekarang malah dianggap Roky bukan apa-apa, tentu saja dia sangat marah.

Orang-orang di sekitarnya juga mendadak hening, mata orang-orang yang memandang curiga dan jijik seakan menjelajahi seluruh tubuh Roky.

Tuan Antonio berkata dengan dingin: “semut tahu diri dengan kemampuannya sendiri, orang awam merasa hebat ingin melampaui kaum intelek” ! Karena kamu adalah orang yang diantar oleh nona, aku tidak akan berdebat dengan orang angkuh seperti kamu.”

Setelah berbicara, tuan Antonio pergi begitu saja.

Andrew juga tertegun, mengerang dalam hatinya, tidak disangka menantunya berani berkata sombong di hadapan tuan Antonio, tidak melihat dengan siapa dia berbicara.

Awalnya ia berencana meminta petunjuk dari tuan Antonio, sepertinya malah telah menyinggungnya.

Roky terlihat dingin, dia tak ada niat untuk berkonflik dengan tuan Antonio, tetapi itu tidak berarti pihak lain harus meremehkan dirinya, mentang-mentang lebih senior jadi bersih kukuh dengan pandangan dia sendiri………….

Dia menengadahkan kepala dan berkata: “ tuan Antonio, anda mengatakan bahwa barang koleksi di museum ini adalah yang terbaik, kalau begitu tolong perlihatkan, dimana letak nilainya!”

“sungguh orang yang tak tahu membedakan baik dan buruk!” tiba-tiba tuan Antonio berbalik dan mendengus, “karena kamu terus mengomel, aku akan tunjukan kepadamu.”

Saat berkata, dia berjalan ke arah rak dekat dinding, dan mengambil sebuah gelas putih jernih yang terbuat dari giok, dan berkata pada Yulia.

“maaf merepotkan nona .tolong ambilkan vas bunga di belakangmu.”

“yang inikah?” Yulia berbalik dan melihat sebuah meja kantor tepat di belakangnya, terletak sebuah vas bunga kaca berisi air, segera ia mendekat dan mengambilnya.

Dia juga tak berdaya, satu sisi adalah Roky, di sisi lain adalah tuan Antonio, dia merasa susah bersikap di antara mereka.

Lagipula konfilk terjadi begitu cepat, ia tak punya waktu untuk meleraikan.

Roky ini juga keterlaluan, ilmu tidak seberapa malah berani membual, ingin pamer dihadapan tuan Antonio, kalau sampai menyakitinya bisa jadi masalah besar.

Tuan Antonio mengambil vas bunga kaca itu dan menuangkan air tersebut ke dalam gelas kaca giok.

Begitu air dituangkan ke dalamnya, cangkir giok mendadak menjadi berwarna indah, di bawah cahaya lampu terang memancarkan aneka warna.

Kerumunan orang-orang di sekitar sana berseru takjub.

Tiba-tiba seseorang berseru:”ini adalah Luminous Cup”

Begitu ucapan ini dilontarkan, seketika menggemparkan kerumunan orang.

Andrew juga menjulurkan lehernya dan melihat cangkir giok itu, dan bergumam: “gelas anggur Luminous, ini benar-benar mestika dunia! Anggur dituangkan ke dalam gelas, seketika memancarkan warna warni yang indah, sungguh tak ternilai.”

Dengan wajah bangga tuan Antonio tersenyum dan berkata: “Tuan muda Roky, bagaimana pendapatmu tentang gelas giok Luminous Cup dari dinasti Han ini?”

Kerumunan orang bergegas melihatnya.

Hanya cangkir yang bercahaya biasa, di acara pelelangan negara asing bisa dilelang dengan harga 6M, dan yang di tangan tuan Antonio sekarang ukirannya lebih indah, sempurna, kalau dilelang harganya pasti sangat tinggi.

Di tengah kebisingan, Roky menggelengkan kepala dan berkata: “hanya barang kuno yang biasa.”

Wajah tuan Antonio menjadi ketat, dan berkata dengan marah: “ apa yang kamu katakan?”

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu