Aku bukan menantu sampah - Bab 347 Direktur Gilang Bukan Kerabatku

Gilang begitu lihat langsung tau, wanita yang mempunyai identitas seperti ini, pasti nona muda paling kecil keluarga Jiang, Suri.

Dengar-dengar Suri masih belum pernah berpacaran, tidak sedikit pejabat Beijing datang melamar, semuanya ditolak dengan secara halus olehnya.

Kalau anak sendiri, bisa menikahi istri seperti nona muda kaya keluarga Jiang, keluarga Meng juga akan naik status.

Tentu saja, Gilang hanya berpikir dalam hati, wanita yang identitasnya seperti Suri, keluarga Meng mana mampu menampung?

Puluhan petugas keamanan dengan kasar memaksa masuk ke dalam kerumunan orang, sambil mendorong sambil berteriak.

"Meminggir ke samping, tamu kehormatan keluarga Jiang sudah mau datang, jangan menghalangi."

Gilang berdiri di palig pinggir, tapi tetap didorong, tidak bisa menahan mengulurkan lehernya melihat.

Bisa-bisanya membuat kakak adik keluarga Jiang memimpin sekelompok orang terkenal di depan pintu menyambut, juga tidak tau orang mana yang mempunyai latar belakang sebesar ini, baru mempunyai keistimewaan seperti ini.

Wajah Gilang penuh kagum.

Keluarga Jiang sama sekali tidak akan melirik keluarga Meng, kalau tamu kehormatan adalah keluarga Meng, entah seberapa bagus rasanya.

"Tamu kehormatan sudah datang!"

Kerumunan orang langsung ribut.

Melihat puluhan mobil tamu yang bermodel panjang, dengan perlahan sampai di depan pintu.

Yang paling depan adalah sebuah mobil rolls-royce model panjang.

Beberapa bodyguard langsung membentangkan karpet merah, dengan hormat berdiri di kedua sisi.

Manager dengan wajah menghormati, mau membuka pintu mobil.

"Kamu minggir, aku yang sambut tamu."

Suri malah tidak bisa menunggu, mengulurkan tangan menghentikan manager, dengan tersenyum mengangkat rok panjang berjalan kesana, membungkukkan pinggang membuka pintu mobil.

Nona muda keluarga Jiang, malah membukakan pintu untuk orang lain!

Kerumunan menjadi gempar.

Sebenarnya tamu kehormatan ini mempunyai identitas seperti apa, membuat keluarga Jiang bersikap seperti ini.

Gilang juga mengulurkan lehernya, dalam hatinya terkejut sekali.

Di hadapan semua orang, seorang pemuda berpakaian biasa turun dari mobil.

"Kak Roky, kita bertemu lagi."

Suri menyapa dengan senang, langsung ingin memeluknya.

Hendrik yang berdiri disebelah ingin menghentikan malah tidak menghentikan, melihat adiknya sendiri langsung berpelukan dengan Roky dihadapan begitu banyak orang, ekspresi wajahnya langsung mengeras.

Di depan pintu dikelilingi begitu banyak orang, bukankah ini akan membuat orang salah paham?

Roky turun dari mobil, juga berkata kepadanya: "Juga baru tidak berjumpa beberapa hari saja."

"Tapi kenapa aku merasa, sudah bertahun-tahun sudah tidak berjumpa denganmu?" Suri menyungging bibir kecilnya, tatapannya bersinar-sinar, wajahnya senang sekali.

Ekspresi Hendrik malah tidak senang, langsung berjalan maju, langsung mengulurkan tangan kepada Roky, langsung tanpa perubahan ekspresi menarik adiknya kesamping.

Tapi Suri malah berputar ke samping lagi, malah memeluk lengan Roky, bertanya: "Ayo, kita masuk."

Hendrik mengerutkan keningnya, ekspresinya mengeras, tapi juga tidak bisa mengatakan apa-apa, hanya bisa berkata dengan sopan: "Tuan Roky, silahkan masuk."

Kerumunan orang langsung menjadi ribut.

Satu per satu tatapan terkejut semuanya melihat ke arah Roky.

Tidak sedikit orang sungguh terkejut sekali sampai bola matanya mau keluar.

"Tamu kehormatan ini, tidak mungkin adalah calon menantu keluarga Jiang bukan?"

"Aku lihat sepertinya begitu, ada berapa banyak orang di kota Sahaja menikahi nona muda keluarga Jiang, orang yang datang melamar sudah hampir menginjakkan ambang pintu sampai pecah, tidak disangka keluarga Jiang sudah memilih menantu."

"Identitas orang ini pasti tidak biasa, kalau tidak dua kakak adik keluarga Jiang mana mungkin datang langsung ke depan pintu untuk menyambut."

Di tengah-tengah keributan, Suri menggandeng Roky dengan tersenyum, mengangkat rok panjang berjalan masuk.

Hendrik berdiri di sebelah Roky, dua kakak adik ini menemaninya masuk ke dalam.

"Ini, ini mana mungkin....." Kepala tuan Afandi kosong, tidak sadar.

Orang kuno itu bisa-bisanya berubah, menjadi tamu undangan keluarga Jiang?

Sedangkan Gilang di sebelahnya, sudah tidak bisa berkata-kata lagi, menatap Roky dengan lekat, seluruh kepalanya penuh dengan keterkejutan.

Tiba-tiba, dia tidak bisa menahan mulutnya berseru: "Tidak benar, dia pasti bukan orang kuno itu......"

Terdengar suara familiar dari kerumunan orang, membuat langkah Roky terhenti, dengan wajah suram membalikkan kepalanya melihat.

Dia langsung melihat Gilang, mengerutkan keningnya.

Tidak disangka orang ini juga bisa datang.

"Kak Roky, 'orang kuno' yang dia katakan adalah kamu?" Mata cantik Suri melihatnya, tiba-tiba wajah yang cantik ditutupi dengan selapis es beku.

Hendrik menatap Gilang dengan dingin, berkata: "Dia siapa? Aku tidak mengingat ada mengundang orang seperti ini menghadiri acara pejamuan."

Suri mendengus dingin: "Sengaja datang mencari masalah? Berani-beraninya mengatakan kak Roky adalah orang kuno, pengawal, periksakan detailnya untukku, aku mau lihat seberapa agungnya dia!"

Gilang tersadar, dalam sekejap terkejut sampai gemetaran sambil berkata: "Aku, aku dari keluarga Meng........"

Perkataannya masih belum selesai, Hendrik dengan dingin memarahi: "Sebenarnya siapa yang memalsukan daftar nama tamu, kenapa keluarga yang tidak terkenal seperti ini juga bisa mengikuti acara pejamuan keluarga Jiang? Langsung usir dia!"

Beberapa bodyguard langsung berjalan.

Gilang panik, buru-buru berkata: "Tuan Hendrik, aku.......aku adalah kerabat Roky, tantenya adalah kakak iparku!"

Suri mengerutkan keningnya, langsung mengayunkan tangannya menyuruh bodyguard berhenti, menetralkan ekspresinya, dengan tersenyum berkata: "Rupanya kerabat tuan Roky, paman Meng, kenapa tidak bilang daritadi? Hampir saja mengabaikanmu.

Mari, pindahkan paman Meng ke paling depan, berikan tempat duduk VIP......"

Suri begitu sopan, sungguh membuat Gilang terkejut, hampir saja ingin berlutut dan berterimakasih.

Saat ini, Roky dengan dingin berkata: "Dia bukan kerabatku, semalam keluarga Meng sudah mengusirku dan tanteku dari daftar keluarga Meng, tidak ada hubungan lagi."

Suri tercengang, senyuman di wajahnya langsung hilang, dengan benci menatap Gilang, berkata: "Berani-beraninya dia mengusirmu, kalau begitu juga bukan tamu keluarga Jiang lagi! Pengawal, usir dia!"

Gilang tidak menyangka Roky akan berkata seperti itu, terkejut sekali sampai seluruh badannya keringatan dingin, hampir terjatuh di atas tanah.

Dalam hatinya sungguh menyesal sekali.

Kalau tau Roky kenal dengan kakak adik keluarga Jiang, mana mungkin dia akan mengusir Roky, pasti akan melayaninya dengan baik.

Hendrik mengerti, dengan wajah suram berkata: "Keluarga Meng itu memangnya apa, berani-beraninya datang mengacaukan acara pejamuan keluarga Jiang, takutnya sengaja datang untuk memalukan tuan Roky! Mulai sekarang semua proyek yang keluarga Jiang ikuti, tidak akan bekerja sama dengan keluarga Meng, partner kerja sama keluarga Meng juga lawan keluarga Jiang."

Suaranya baru terlontarkan, semua orang langsung gempar.

Ini sama saja dengan membunuh keluarga Meng secara diam-diam!

Di kota Sahaja, kalau sampai dibunuh keluarga Jiang secara diam-diam, sama saja dengan mencari jalan mati sendiri.

Dalam sekejap, tidak sedikit orang menyampaikan sikap mereka, semuanya menjelaskan kalau dia tidak akan bekerja sama dengan keluarga Meng.

Bahkan ada beberapa pelanggan keluarga Meng juga langsung mengumumkan membatalkan kontrak, mulai sekarang tidak berhubungan lagi.

"Tuan Hendrik......aku.....aku......" Jantung Gilang berdetak kencang, keringat yang bercucuran di kepalanya bagaikan air hujan, wajahnya menjadi pucat.

Kedua kakinya gemetaran, lalu tersenyum maaf kepada Roky dan berkata: "Keponakan, kamu......cepat katakan kepada Tuan Hendrik, kalau ini semua adalah salah paham.......keluarga Meng sangat senang kamu kembali tinggal kapanpun......."

"Kamu sudah salah orang, keluarga Meng tidak mempunyai hubungan kerabat denganku."

Setelah Roky mengatakannya, tanpa mempedulikan Gilang, berjalan dengan langkah besar masuk ke ruangan pejamuan.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu