Aku bukan menantu sampah - Bab 45 Ayah Mertua Ditipu

Roky melihat botol anggurnya dan memperhatikannya sambil bertanya kepada bosnya.

“Harganya berapa?”

Mata bos itu melotot dan berkata dengan bodoh, “Kata ayahku harganya 40 juta dan itu harga pas!”

Andrew langsung merasa senang setelah mendengarnya lalu berkata kepada Roky, “Bos ini tidak tahu barang, kita segera beli supaya tidak direbut oleh orang lain.”

Dia segera mengeluarkan dompetnya setelah selesai mengatakannya.

Tepat pada saat ini, Roky segera menekan tangannya sambil berkata, “Ayah kita jangan membeli barang ini karena harganya tidak semahal itu.”

“Apa?” Andrew tertegun, “Lalu..... menurutmu berapa harganya?”

Roky mengeluarkan telapak tangannya sambil menggoyangkannya di depan bos itu, “Senilai ini.”

“10 juta?” Bos itu bertanya sambil membelalakkan matanya.

Roky menggelengkan kepalanya, “Bukan tapi seratus ribu.”

Bos menatap Roky selama beberapa detik kemudian dia tiba-tiba berteriak, “Apakah kamu tahu kualitas barang? Ini adalah barang antik yang ditinggalkan oleh kakekku yang merupakan barang berharga, kalian orang dari kota sangat meremehkan orang.”

Andrew menjadi panik sambil menarik Roky, “Kamu jangan bicara sembarangan sehingga merusak semuanya.”

Roky tertawa sambil membalik botolnya kemudian mencoba menggosok lumpur kuning di bawahnya lalu menunjuk bagian tengah celahnya, “Ayah, coba kamu lihat apa ini.”

Celahnya sangat kecil, jika bukan karena Roky menunjukkannya maka orang biasa pasti tidak bisa melihatnya dan terlihat sederet tulisan Inggris.

“Made

In

China.”

Andrew tertegun dengan mulut menganga dan baru sadar untuk waktu yang lama.

Dia tiba-tiba menunjuk ke arah bos dengan marah.

“Kamu, kamu menipu orang!!”

Roky memegang botol sambil menggoyangnya di depan bos itu dan berkata, “Produsen saja tidak berani terang-terangan memalsukan barang antik sehingga sengaja menulis tanda ini tapi kamu lumayan pintar juga karena sengaja menambahkan lumpurnya, enam puluh ribu, apakah kamu mau menjualnya?”

“Ini.....”

Bos itu tertegun tapi dalam sekejap kejujuran yang ada di wajahnya menghilang lalu dia menepuk keningnya.

“Aku hari ini keluar buru-buru sehingga salah mengambil botolnya.”

“Salah ambil?” Roky tertawa kemudian dia mengambil sebuah botol tembakau yang penuh lumpur lalu menggosok mulut botol itu lalu dia menyinarinya sebentar dan berkata dengan serius, “Yang ini tidak salah karena buatan kota Suzhou.

Di dalam botol itu terlihat sederet nama.

“Di buat oleh pabrik kerajinan tangan kota Suzhou.”

“Aku tidak bisa membaca dan tidak tahu apa yang tertulis di atasnya.” Bos itu ketahuan sehingga dia tidak mau berdagang lagi dan ingin segera kabur.

Pada saat ini Andrew sudah mengerti dan marah sekali karena dia telah ditipu.

Dia menarik bos itu sambil berteriak.

“Kamu penipu, kembalikan uangku.”

“Uang apa? Aku tidak pernah bertemu denganmu.” Bos berusaha melawan dan barang-barang palsu terus berjatuhan dari kain minyaknya.

Keramiknya bahkan tidak jatuh karena jatuh, sepertinya terbuat dari plastik keras.

“Aku akan lapor polisi jika kamu tidak mau mengembalikan uangnya!” Andrew berteriak sambil melotot.

Kedua orang itu tarik menarik dan sesuatu tiba-tiba jatuh dari badan bos itu.

Pada saat barang itu jatuh, Andrew melihat barang itu sambil mengerutkan keningnya.

Barang ini adalah kerikil putih sebesar tinju dan kerikil ini adalah kerikil yang sama persis dengan yang ada di sungai.

Tapi ada sedikit perbedaan yaitu di atas batu ini adalah sebuah ukiran..... aman dan sejahtera!

Tulisan itu terlihat kasar dan sekali lihat tahu jika itu adalah ukiran tangan.

Banyak batu ukiran seperti itu ada di mana-mana yang sama sekali tidak berharga sehingga pantas saja bos tidak mengeluarkannya tadi.

Lalu Roky segera memungutnya lalu kemarahannya langsung meledak.

Alasan mengapa Roky bisa membedakan barang antik palsu dengan asli bukan karena dia punya mata yang bagus tapi sebelum dia meninggalkan keluarga Lin tanpa sengaja mendapat sebuah kitab ‘Nine Grand Heavenly Sciptures’ dan dia terus mempraktikkan isi kitab ini selama tiga tahun berada di keluarga Liu.

Ini adalah keahliannya sehingga dengan adanya kitab ini maka keluarga Liu, keluarga Lin dan keluarga Su tidak ada apa-apanya.

Kitab ini dia temukan sewaktu dia menjadi gelandangan di jalan dan karena lemah tidak makan maka jatuh ke dalam sebuah danau dan dia menemukan sebuah kotak kayu di dasar danau yang di dalamnya berisi sebuah pil dan kitab ini.

Seluruh badan Roky bertenaga setelah dia meminum pil itu dan berenang dari dalam danau, keesokan harinya banyak lumpur yang keluar dari pori-porinya setelah itu dia merasa seluruh badannya sangat ringan dan badannya seperti telah dilatih dan dia segera sadar jika dia menemukan keajaiban dan seharusnya masih banyak keajaiban di China ini hanya saja sulit untuk ditemukan.

Dia telah diam-diam mempraktikkannya selama tiga tahun.

Roky tidak memberitahu masalah ini kepada siapa pun bahkan dia juga tidak memberitahu Dewi.

Dia tinggal di jalanan dan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan maka dia menghapal semua isi buku itu lalu membakarnya.

Dengan kemampuannya sekarang ini maka dia bisa merasakan aura dari barang antik itu sendiri dan aura yang ada di dalam barang antik asli akan semakin kuat yang tidak dimiliki oleh barang palsu.

Ini adalah alasan kenapa matanya sangat jeli.

Roky memperhatikan batu itu karena batu itu mengeluarkan aura yang kuat.

Selain itu auranya penuh yang bahkan melebihi barang antik asli yang dipajang di dalam toko barang antik!

Roky bertanya tanpa ekspresi, “Apakah barang ini milikmu?”

Bos yang sedang ditarik oleh Andrew tertegun dan tanpa sadar mengangguk, “Benar.”

“Berapa harga batu ini?”

Andrew bertanya dengan kaget, “Buat apa kamu membeli batu jelek ini! apakah kamu tidak tahu jika semua barang yang dijual oleh pedagang licik ini adalah barang palsu!”

“Sebuah batu tidak ada asli atau palsu, bagus juga jika membelinya untuk mengusir kesialan.” Roky berkata sambil tersenyum.

“Bisnisku sudah datang! Kakak lepaskan aku, kita akan bicara sebentar lagi.” Bos itu mempergunakan kesempatan itu untuk melepaskan diri dari Andrew sambil tersenyum kepada Roky, “Apakah kamu benar-benar mau membelinya?”

Roky mengangguk, “Benar!”

Bos itu langsung bersemangat.

“Saudaraku, matamu jeli sekali! Jangan melihat bentuk batu kerikilku yang jelek ini tapi sejarahnya tidak biasa karena ini adalah batu pemberat yang digunakan oleh Kaisar pada zaman dulu.....”

Roky tidak ada waktu mendengarkan omong kosongnya sehingga dia menyelanya dengan kesal.

“Jangan banyak omong kosong, langsung sebutkan harganya!”

Bos itu tersenyum, “Karena kamu tahu barang maka..... 40 juta!”

Andrew yang berdiri di samping langsung marah setelah mendengarnya, “Omong kosong! Kamu telah menipuku dan ingin menipu menantuku juga?”

Bos itu segera menjelaskan, “Kakak, aku kemarin salah memberikan barangnya kepadamu, tapi batu ini benar asli. Kakekku sendiri yang menggalinya dari kuburan pada waktu itu dan ini merupakan barang pusaka keluarga kami.....”

“Sembarangan! Bukankah aku kemarin percaya dengan omonganmu!” Andrew marah.

Roky berkata, “Enam ratus ribu!”

“Satu.....” Mata bos itu melebar sambil tersenyum pahit, “Saudaraku, kamu jangan bercanda, aku beli batu ini seharga tujuh ratus ribu dari desa.....”

Dia tanpa sadar keceplosan sehingga segera terdiam.

Roky berkata, Enam ratus ribu, kamu tidak perlu mengganti ayah mertuaku lagi maka harganya impas! Kamu rugi seratus ribu untuk dijadikan ganti rugi kepada ayah mertuaku!”

Bos itu merasa hatinya sakit lalu dia berkata setelah waktu yang lama, “Baiklah jika begitu, saudaraku, matamu jeli sekali, batu ini yang paling mahal di antara semua barang daganganku.”

Roky tersenyum lalu memegang batu itu di tangannya.

Andrew merasa curiga lalu bertanya.

Lalu terdengar sebuah suara dari samping.

“Oh, batu ini bagus, aku mau membelinya!”