Aku bukan menantu sampah - Bab 452 Pencurian Formula

Tatapan Roky memanas, seluruh tubuhnya membara hingga mundur selangkah.

Tak heran jika banyak bos suka memperkerjakan sekretaris wanita seksi di kantor.

Ternyata banyak sekali manfaatnya!

Namun dia sudah menikah, di dalam hatinya hanya ada Dewi seorang, dia tidak akan sama seperti bos lainnya menjadikan sekretaris sebagai selingkuhan.

Anita mengambil pena dan menyerahkannya kepada Roky sambil tersenyum.

Roky buru-buru membubuhkan tanda tangan, lalu berbalik pergi.

Dirinya tidak bisa tinggal di sini terlalu lama, wanita seksi ini bisa membunuh orang!

Di belakangnya, Anita melipat tangan, mengigit bibirnya dengan seksi, lalu menunjukkan senyum dingin.

Dia membuka bibir merahnya sedikit dan mengucapkan sepatah kata dengan lembut.

“Wow, so man……”

Roky duduk sebentar di kantor, lalu pergi ke Dept. Farmasi mencari Talita.

Talita sudah sedikit tenang sekarang, tapi matanya masih merah bengkak, lalu berbisik:“Kak Roky, ibuku……apakah Lani sudah meninggal?”

“Tenang saja, dia tidak akan mengganggumu lagi.”ucap Roky.

Sebenarnya dia merasa kasihan kepada Talita, Roky sendiri bersikeras meninggalkan keluarga Lin, tapi dia tumbuh dengan cinta orang tuanya ketika dia masih kecil, sekarang meskipun Visak galak padanya, tapi itu juga demi kebaikannya.

Sedangkan Talita, begitu dia dilahirkan, keluarga Meng tidak memperlakukannya sebagai anak kandung, dia melewati hidup dengan hati-hati di keluarga Meng. Hanya Lisa yang baik padanya, sekarang seluruh keluarganya meninggal, aku khawatir di Kota Wasa ini, selain lisa, hanya menyisakan dirinya yang baik padanya.

Namun, Roky hanya merasa kasihan, ditambah dengan bibi istrinya, Lisa, merawat Talita hingga dewasa dan menganggapnya seperti putri sendiri, jadi di mata Roky, Talita seperti adiknya dan tidak ada perasaan apa pun.

Dia pergi setelah menenangkan Talita.

Roky merasa dirinya tidak perlu menghabisi nyawa Lani saat itu. Dia yang tidak menghabisi nyawa Lani yang kejam, itu sudah cukup bermurah hati.

Dengan perasaan campur aduk, Talita pulang kerja dari perusahaan.

Di belakang vila, Lisa sedang duduk menyulam, sejak pindah ke vila, dia tinggal di halaman belakang. Dia aktif di halaman belakang dan jarang pergi ke halaman depan.

Lisa mengangkat kepalanya dengan ramah, tiba-tiba menyadari suasana hati Talita sedang buruk, dia segera bangkit dan bertanya: “Tal, kenapa?”

Talita berjalan mendekat, ragu-ragu: “Bi Lisa, menurutmu apakah kak Roky akan mengusir kita?”

“Tidak mungkin, dia tidak akan berbuat seperti itu.”

“Kalau……”Talita merenung, berbisik: “Kalau dia tahu aku wanita jahat, dia pasti akan mengusirku.”

Lisa tersenyum, membelai kepalanya dengan penuh kasih:“Jangan pikirkan itu, aku melihatmu tumbuh dewasa, kamu anak yang baik.”

Talita tersenyum sedih, berbalik dan berjalan ke kamar tidur.

Dia sama sekali bukan anak baik, Lisa tidak mengetahui rahasianya.

Lisa memperhatikan Talita berjalan ke kamar tidur dengan putus asa, mendesah cemas, menggelengkan kepalanya: “Anak ini, kenapa begitu keras kepala. Tidak peduli seberapa baik Roky, dia sudah menikah, kenapa kamu begitu tidak bisa merelakannya?”

Dia yang membesarkan Talita, bagaimana mungkin tidak bisa melihat isi hatinya.

Hanya saja Roky sudah menikah, tidak peduli seberapa tergila-gilanya Talita, Roky hanya menganggapnya sebagai adik.

……

Di dalam kantor.

Junandus menelepon Selvie, melaporkan padanya masalah dia berhasil mengendalikan Rino dan Alicia.

“Bagus sekali.”Selvie melipat tangannya, tersenyum dingin: “Tidak ku sangka, semua orang di sekitar Roky bodoh.”

Junandus tersenyum: “Sepasang suami istri ini seperti orang bodoh, berlutut menyemir sepatuku, benar-benar anj*ng t*lol.”

Selvie tersenyum: “Kalau tidak bodoh, bagaimana mungkin bisa ku manfaatkan. Kamu beritahu Rino, berikan formula salep intermiten padaku.”

Setelah Junandus selesai menelepon, dia segera menelepon Rino, memanggilnya ke kantor.

Begitu mendapat telepon dari Junandus, Rino tidak berani berlambat-lambat, dia segera menarik Alicia berlari.

Begitu keduanya memasuki kantor, mereka tiba-tiba tanpa sadar membungkuk, menyanjung dan tertawa.

Alicia tersenyum, mengangkat kepalanya:“Direktur Junandus, ada perintah apa?”

“Begini, aku lihat kinerja kalian berdua cukup bagus, aku sudah menelepon ke HRD meminta mereka memberikan bonus setengah bulan kepada kalian.”ucap Junandus tersenyum palsu.

Rino tampak senang, buru-buru mengucapkan terima kasih tanpa henti: “Terima kasih Pak Rino, tetap Pak Rino yang baik kepada kita.”

“Tentu saja, kalian telah berkontribusi pada perusahaan.”Junandus menyeringai, tiba-tiba mengubah topik: “Namun, ada hal yang ingin aku minta tolong kepada kalian.”

Alicia bertanya: “Hal apa?”

Junandus menjelaskan dengan santai: “Hal sepele, hanya saja cukup memalukan. Itu formula obat salep intermiten terus berada di tangan Roky, dia menolak menyerahkannya. Sekarang ada feedback negatif dari pasar, mengatakan produk ini ada masalah, aku berdiskusi dengannya, takutnya dia sombong, jadi aku ingin melihat formulanya, apakah ada masalah dengan formulanya.”

Rino terkejut dan berkata: “Ada masalah apa pada formula?”

Junandus mengerutkan kening, berkata dengan tegas: “Setelah penjualan batch pertama, beberapa orang menderita efek samping dan nyawa mereka sekarat. Perusahaan mencurigai ada masalah pada formula obat, tapi Roky tidak berpikir demikian dan tidak bersedia menyerahkan formulanya, agar dia tidak salah paham, aku ingin melihat formulanya. Bisakah kalian berdua membujuknya menyerahkan formula itu dan membiarkan perusahaan melakukan pemeriksaan.”

Alicia tersenyum canggung, menggosok tangannya: “Pak Rino, Roky biasanya memamerkan kekuasaannya, bagaimana mungkin memandang kita berdua. Kamu memintaku membujuknya, dia pasti tidak akan mendengarnya.”

“Lalu bagaimana?”Junandus sengaja menghela nafas, “Dalam rapat direksi mengatakan kalau kalian berdua berhasil mendapatkan formulanya, perusahaan akan memberikan hadiah 6m kepada kalian, tampaknya kalian tidak bisa mendapatkan uang ini.”

Dia yang belum selesai berbicara, tatapan Alicia tiba-tiba berbinar: “Apa, ada hadiah?”

“Iya.”Juan pura-pura terkejut, pura-pura menepuk dahinya: “Oh iya, aku melupakan ini.”

Kalau kalian bisa mendapatkan formulanya, perusahaan akan memberikan hadiah sebesar 6M, kalau Roky tidak bersedia memberikannya, kalian dapat memikirkan cara untuk mendapatkannya secara diam-diam.”

Rino berseru: “Bagaimana kalau mencuri……”

“Curi kepalamu! Kalau diam bisa mati, ya?”Alicia menendang Junandus, lalu berbalik, menyeringai ke arah Rino: “Pak Rino, hadiahnya kamu simpan dulu untuk kami. Aku akan memikirkan cara mengambil formula itu dari tangan Roky.”

“Ok.”Junandus berkata dengan sedikit ekspresi: “Tidak ku sangka kalian begitu licik, kalau berhasil mendapatkan formulanya, aku pribadi akan memberikan kalian hadian 2M, anggap saja sebagai uang kontribusi kalian untuk perusahaan.”

“Terima kasih pak Junandus.”Alicia tersenyum mengerutkan kening, takut suaminya menolak lagi, lalu dia segera menarik Rino keluar dari kantor.

Begitu keluar dari kantor, Rino mengeluh: “Formulanya ada sama Roky, kalau dia bersedia menyerahkannya, sudah sejak awal dia menyerahkannya!”

“Kamu bodoh ya?”Alicia menunjuk kepala Rino: “Dia tidak menyerahkannya, kita curi saja! Formulanya pasti berada di tangannya.”

Novel Terkait

Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu