Aku bukan menantu sampah - Bab 396 250 sujudan

Melihat istrinya lari keluar. Roky segera mencari alasan dan keluar dari ruang tamu.

Menghindari berlama-lama di ruang tamu, agar ayah mertuanya tidak semakin malu.

Wajah Roky tiba-tiba menjadi dingin saat dia berjalan keluar dari ruang tamu.

Broto datang ke Kota Wasa kali ini, pasti dia membawa dua puluh pengawal bersamanya.

Ketua pengawal itu bernama Arif. Dia pernah menjadi anggota tim tentara bayaran asing selama delapan tahun. Dia memiliki keterampilan hebat dan pengendali pisau yang hebat.

Tentu saja, Arif hanyalah seorang seniman bela diri biasa, dibandingkan dengan ketua Pengawal Keluarga Lin, masih ada Paman Ali yang seorang seniman bela diri tinggi, dan pastinya Arif jauh dibelakanganya.

Tapi itu lebih dari cukup untuk melawan orang biasa.

Broto menerima telepon dari Roky dan segera menjalani perintahnya, ia membiarkan Arif mengambil lebih dari sepuluh pengawal untuk menjadi bawahan Roky dan berkerja untuknya.

Dalam waktu kurang dari dua puluh menit, Arif membawa dua belas pengawal, berdiri dengan hormat di depan Roky dan memberi hormat padanya.

Roky menjelaskan tugas yang harus dikerjakan dan kemudian bertanya, "Apakah kalian semua mengerti?"

“Kami mengerti!” Arif memberi hormat dan menjawab dengan suara yang tegas: “pasti diselesaikan.

Roky mengangguk dan melambai.

Bayangan puluhan orang itu, dalam sekejab mereka memanjat tembok dan menghilang.

……

larut malam.

Terdapat sebuah jalan di Stadion pekerja Beijing yang merupakan tempat hiburan, ada banyak tempat karaoke, bar ... ada lampu berkelap-kelip, nyanyian dan tarian.

Di dalam salah satu ruangan karaoke, Junandus dalam keadaan mabuk memeluk dua wanita cantik yang menemaninya minum, ia dengan heboh berpesta bersama temannya di jalan.

Salah satu tangannya merangkul seorang wanita, tangan lainnya memegang gelas dan meminum minuman XO, ia dengan mabuk berteriak ke mikrofon.

"Sialan! Aku dari Keluarga Jiang, apa itu Roky? Dia harus bersujud dibawah kakiku!"

Sekelompok temannya bersorak.

"Tenanglah Kakak Jiang, kamu telah membuat kesepakatan dengan Selvie untuk bekerja sama, apa yang perlu kamu takutkan tentang anak itu? Saat Selvie kembali, dia pasti akan ketakutan sampai berlutut di kaki Selvie dan memohon belas kasihan!"

"Dia orang kampung dan keluarga Lin tidak menganggapnya sebagai kerabat jauh. Kenapa mereka datang dan mengancam Selvie? Sial! Siapa yang takut padanya?"

"Kakak Jiang, aku telah menemukan banyak teman. Besok, aku akan memukuli orang yang bermarga Lin dan menariknya untuk bersujud pada mu.

"

Junandus berkata dengan kejam: "bersujud? aku ingin dia mati! Ketua dari Pengoabtan Tradisonal Negara, aku lah Junandus ..."

Belum selesai ia berbicara, terdengar suara ketukan pintu dari pintu ruangan. Tiba-tiba, seorang pria bertopeng dan berbaju hitam masuk dan diikuti dengan puluhan orang berbaju hitam di belakangnya.

Junandus menatapnya, sambil membawa botol anggur dan berkata: "Semua orang sudah di sini? Dengar, besok kalian pergi dan bereskan Roky, patahkan kakinya dulu, setelah itu congkel bola matanya dan berikan pada anjing ...… "

Pria berbaju hitam itu menyela dan bertanya: "Apakah kamu Junandus?”

"Ya kena..."

Kata "pa" masih ada di dalam mulut Junandus. Pria berbaju hitam itu melambaikan tangannya dengan ganas dan diikuti oleh belasan orang di belakangnya, menyerbu masuk dan memukulinya dengan tongkat.

Junandus hendak menjerit. Tanpa sadar ada sebuah kain hitam menutupinya dan tatapannya tiba-tiba menjadi gelap, lalu dia ditendang ke lantai dan ditinju terus-terusan.

Beberapa orang di dalam ruangan itu dipukuli sampai menjerit-jerit dan beberapa wanita pendamping berteriak dan melarikan diri.

Beberapa petugas keamanan dari tempat karaoke bergegas kesana, tetapi mereka melihat belasan pria berbaju hitam itu begitu ganas dan sangat terampil dalam bela diri, jadi mereka tidak berani melangkah maju.

Junandus dipukuli sampai jatuh kelantai, kepalanya pusing. Ia dibungkus menggunakan karung goni dan diseret ke depan.

Dia panik dan berteriak ketakutan: "Jangan ... jangan bunuh aku ... aku putra Keluarga Jiang, aku akan memberimu uang sebanyak yang kamu mau.

"

Pria berbaju hitam itu mengabaikannya dan langsung menyeretnya ke ruangan lainnya. Ia membuka pintu dan dengan hormat berkata: "Tuan, aku telah membawanya.

"

Setelah berbicara, dia menendang lutut Junandus, menendangnya sampai ia berlutut dan membuka karungnya.

Junandus dengan cepat mengangkat kepalanya, tetapi ruangan itu sangat redup dan hanya terlihat sesosok bayangan yang duduk di sofa, memegang segelas anggur dan duduk menyilangkan kakinya.

Dia tahu ini adalah pemimpin kelompok ini, dia segera berlutut di tanah, bersujud dengan putus asa.

"Kakak ... kamu ingin uang, berapapun boleh, tolong jangan bunuh aku.

"

Sosok bayangan di sofa tersenyum licik dan tidak berkata apa-apa.

Pria berbaju hitam itu menampar wajah Junandus dan berteriak: "Tuan ku bilang jika kamu bersujud sebenyak 250 kali, maka kamu akan dilepaskan.

"

“Bersujud… 200 kali?” Junandus tertegun, wajahnya membiru.

Bersujud seperti itu akan aneh jika tidak berdarah?

Sementara dia ragu-ragu, seorang pria berbaju hitam mengeluarkan belati, menusuknya pahanya, dan dengan dingin berkata: "Tidak masalah jika kamu tidak ingin bersujud, orang mati tidak perlu bersujud.

"

Junandus menjerit kesakitan, ia kaget dan buru-buru berkata: "Aku bersujud, aku bersujud ..."

Setelah berbicara, dia segera berbaring di tanah, “tuk...tuk...bersujud ke arah bayangan itu.

Lantainya dari marmer, Junandus bersujud terus menerus, belum 20 sujudan, kepalanya sudah robek dan berdarah.

Ia merasa sakit sekali dan ingin berhenti, tiba-tiba ia merasakan sakit di lengannya, kemudian dia ditusuk oleh pria berbaju hitam itu.

Orang-orang ini sangatlah kejam dan tega membunuh.

Jiwa Junandus terbang menjauh. Dia bergegas berlutut dan terus bersujud.

Sudah 100 lebih sujudan, dahi dan wajah Junandus berlumuran darah, kepalanya begitu pegal sehingga dia tidak bisa mengangkatnya, ia terbaring kelelahan dilantai dan otaknya seperti gumpalan pasta.

"Ini belum selesai.

"Pria berbaju hitam itu memarahi dengan dingin, mengedipkan mata pada orang di sebelahnya.

Kedua pria kekar itu segera maju, memegangi kepala Junandus dan dengan keras membenturkannya ke lantai.

Kepala Junandus dibenturkan ke lantai marmer. Ia berteriak kesakitan.

Tapi kedua pria kekar itu tidak melepaskan tangan mereka, mereka membenturkan kepalanya lagi dan lagi.

Setelah 250 sujudan, Junandus sudah lumpuh seperti anjing mati, ia sangat lemah dan wajahnya berlumuran darah.

Saat ini, sosok bayangan yang di sofa perlahan berdiri dan berjalan keluar.

Pupil mata Junandus mengecil dan menatap pria itu.

“kamu......”

Sosok bayangan itu adalah Roky.

Ekspresi wajah menghina Roky. Dia dengan dingin berkata: " videonya sudah direkam dan aku akan mengirimkannya ke Selvie.

"

Pria berbaju hitam itu adalah Arif, ia menunduk dan berkata, "Semuanya sudah direkam.

"

“Kamu provokator, apakah kamu tidak takut berurusan dengan selvie?” Junandus berteriak keras.

Roky tersenyum dingin: "Dia tidak memenuhi syarat untuk berurusan dengan ku.

Bawa dia padaku, maka aku akan membebaskanmu.

"

Seorang wanita yang memiliki darah licik dan pikiran yang kejam, berani-beraninya memberikan perintah kepada keluarga Lin!

Mimpi dia!

Junandus terkejut, ia tidak menyangka Selvie tidak akan bisa menjatuhkannya. Dia buru-buru menunduk dilantai: "Tuan Lin, tolong maafkan aku, aku...aku bersalah.

"

Ekspersi wajah Roky dingin, dia melangkahi tubuh Junandus dan keluar dari tempat karaoke.

“Tadi rekaman ia bersujud tidak jelas, jadi suruh dia bersujud lagi.

"

Junandus sangat ketakutan sampai wajahnya membiru, dia berlutut dilantai dan berteriak: "Tuan Lin, aku bersalah ... maafkan aku ..."

250 sujudan itu hampir membunuhnya.

Jika dia harus melakukannya lagi, dia pasti mati.

……

Tengah malam, Selvie berdiri di depan jendela Gedung San Francisco, menonton video yang dikirim, wajahnya menjadi memerah karena marah.

Junandus sekarat, dia tidak berhenti bersujud dan kepalanya berlumuran darah.

Sambil bersujud, dia berlutut di lantai dengan wajah sedih dan berkata, "Nona ... Nona Selvie , Tuan Roky memintaku untuk membawamu kesini ... dia ... dia berkata bahwa selama keluarga Lin memilikinya, kamu yang akan berlutut dibawah kakinya dan dikehidupan ini kamu tidak akan bisa bangkit.

"

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu